1evaluasi Klasifikasi Pertanyaan.docx

  • Uploaded by: Jabal Thoriq
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1evaluasi Klasifikasi Pertanyaan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 907
  • Pages: 5
TUGAS MERANGKUM MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN KLASIFIKASI PERTANYAAN

Nama NIM Kelas

: Jabal Thoriq : 11160163000052 : Pendidikan Fisika 4B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

A. Kajian Teori Klasifikasi Pertanyaan  Rustaman (2005) menegaskan bahwa aktivitas bertanya bukan sekedar bertanya, tapi merupakan proses yang melibatkan pikiran. Berpikir dapat dilatihkan kepada siswa dengan mengembangkan keterampilan bertanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung (Arifin, 2000).  Pertanyaan yang diajukan siswa mempunyai tujuan untuk mendapatkan penjelasan ungkapan rasa ingin tahu atau sekedar untuk mendapat perhatian (Widodo, 2006).  Dillon (1988) beependapat bahawa siswa harus banyak bertanya sebab dengan bertanya siswa didorong untuk berpikir. Semakin sering siswa berpikir dan bertanya maka semakin besar kemungkinan mereka belajar (Nasution, 2009).  Ennis menyakatan bahwa bertanya merupakan satu dari dua belas indikator kemampuan berpikir kritis. Dengan kata lain, pertanyaan yang diajukan siswa merupakan indikator tingkat pemikiran mereka lebih jauh.  Mengajukan pertanyaan adalah metode dari proses belajar mengajar agar meningkatan keterampilan berpikir tinggi (High Order Thinking) siswa (Blosser, 1973).  Dalam pembelajaran, pertanyaan dapat digunakan oleh guru maupun siswa. Pertanyaan digunakan guru untuk menguji daya ingat siswa, mendorong siswa berpikir, mengarahkan siswa pada arah tertentu, dan untuk mengungkap gagasan siswa (Harlen, 1991).  Siswa memiliki kemampuan bertanya yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan yang mereka ajukan. Pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi berbagai jenis tergantung dari sudut pandang para Ahli yang mengemukakannya. Blosser (1973) menyatakan system kategori pertanyaan untuk IPA atau The Question Category Sistem for Science (QCSS) terdiri dari tiga tingkat klasifikasi. Untuk itu, komponen-komponen pertanyaan tersebut sangat diperlukan untuk mengukur keterampilan bertanyaan para siswa. Pengklasifikasian pertanyaan sains berdasarkan para ahli:  Klasifikasi Pertanyaan Menurut Blosser Umumnya jenis pertanyaan digolongkan menjadi: a. Pertanyaan yang bersifat fakta, yang membutuhkan jawaban dengan kemampuan kognitif berlevel rendah. b. Pertanyaan bernalar, yang membutuhkan kemampuan kognitif berlevel tinggi, misalnya: menyimpulkan, menyatakan alasan, membuat generalisasi (kesimpulan umum), berhipotesa, dan sebagainya. Jenis klasifikasi pertanyaan yang lain berupa bentuk.

2

c. Pertanyaan instruksional. Pertanyaan instruksional selanjutnya digolongkan lagi menjadi sub-penggolongan berdasarkan tujuan yang ditetapkan oleh guru. d. Pertanyaan manajerial, yang dibuat oleh guru untuk meningkatkan aktivitas belajar harian di kelas. Pertanyaan manajerial terdiri dari permintaan, misalnya: berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan tertulis laboratorium?, atau siapa yang harus bertugas di perpustakaan untuk saat ini?, dan apakah setiap siswa setidaknya harus diberi dua slide mikroskop yang bersih?. 

Klasifikasi Pertanyaan Menurut Hyman Hyman mengklafisikasi dan menjelaskan pertanyaan berdasarkan: a. Aspek kognitif. b. Fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar. c. Aktivitas memproses informasi. Berdasarkan fungsi pertanyaan dalam mendorong proses bernalar, Hyman mengklasifikasi pertanyaan yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.

Berfokus pada pembahasan. Menyuguhkan materi dasar. Pengembangan jawaban. Pengembangan operasi bernalar ke tingkat yang lebih tinggi. Pengembangan alur pembahasan.

Berdasarkan aktivitas memproses informasi, mengggolongkan 3 tipe pertanyaan sebagai berikut :

Hyman

1. Pertanyaan ya/tidak, memilih dua pilihan sederhana, setuju atau tidak. 2. Pertanyaan pilihan, memilih jawaban akurat dari beberapa jawaban yang sudah tersedia. 3. Pertanyaan konstruksi, penjawab mengkontruk (mengonsep) sendiri jawabannya. Hyman menyatakan bahwa keterampilan merancang pertanyaan harus berfungsi sebagai model (pedoman) bagi para siswanya, tetapi ia tidak menetapkan metodologi spesifik dalam meningkatkan keterampilan merancang pertanyaan bagi guru. 

Klasifikasi Pertanyaan Menurut Revisi Taxonomi Bloom Dimensi proses kognitif mencakup mengingat (remember), memahami (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyse), mengevaluasi (evaluate), dan membuat (create). a. Menghafal (remember)

3

Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat. b. Pertanyaan memahami (understand) Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya. c. Mengaplikasikan (apply) Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu, mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. d. Menganalisis (analyze) Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. e. Mengevaluasi (evaluate) Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. f. Membuat (create) Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong

4

dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi. 

Menurut Widodo (2006), macam-macam klasifikasi pertanyaan yaitu pertanyaan akademik dan pertanyaan non akademik Menurut Hamilton dan Brady (1991) dalam Widodo (2006), pertanyaan akademik adalah pertanyaan yang berkaitan dengan materi subjek, baik materi yang telah lalu maupun materi yang sedang dibahas. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan sosial, organisasi, dan disiplin yang tidak terkait dengan materi dikelompokkan dalam pertanyaan non akademik.

B. Referensi Arifin Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta. PT. Remaja Rosda Karya Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta. AV.Publiser Djamarah. 2000. Guru dan anak didik dalam enteraksi edukatif. Jakarta. Rineka Cipta H.B.Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara P.E.Blosser. 1973. Hand Book of Effective Question Techniques. Colombus Ohio. The Ohio State University. Suharsimi Arikunto. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

5

Related Documents

Klasifikasi
August 2019 82
Klasifikasi Batuan
October 2019 46
Klasifikasi Ilmiah
December 2019 41
Klasifikasi Usahatani.docx
November 2019 42
Klasifikasi Iklim
August 2019 52

More Documents from "Ardi Fikri"