191111_sistem Informasi Akuntansi Manajemen.docx

  • Uploaded by: Vidvan Candra
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 191111_sistem Informasi Akuntansi Manajemen.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,235
  • Pages: 11
PERANAN SEJARAH ARAH AKUNTANSI PERKEMBANGAN DAN KONSEPKONSEP DASAR MANAJEMEN

KELOMPOK I NAMA: I GUSTI NGURAH DWI INDRA PERMANA (1707531042) I WAYAN EKA SUARTAMA (1707531058) PUTU VIDVAN CANDRA DOVANI S. (1707531138) HERDIANTO GURNING (170753110)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2019

A. PENDAHULUAN

Peranan akuntansi pada umumnya dan manajemen pada khususnya sangat penting dalam menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan,terutama bagi pengambil keputusan,para manajer,dan profesional. Disamping menyediakan informasi bagi para pemakainya,keterampilan khusus dalam pengolahan data akuntansi penting pula di pahami. Data dan informasi tersebut dapat bermanfaat jika: 1. Dapat mengurangi ketidakpastian pemakainya. 2. Dapat di adaptasikan serta memenuhi kapasitas para pemakainya. Khusus akuntansi manajemen yang memiliki tanggung jawab dalam mediator konflik,spesialisasi ini dapat juga membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar sumber-sumber ekonomi yang di kuasainya atau kekayaan perusahaan dapat dialokasikan dan di transformasikan secara lebih efektif serta efisien,termasuk pula tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek disfungsional yang di timbulkan oleh konflikkonflik intra organisasi. Informasi manajemen merupakan mesin yang membuat manajer barjalan.dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinu, manajemen akan menjadi tidak berdaya melakukan sesuatu. Informasi akuntansi adalah salah satunya yang juga masih tergantung pada pakar bidan lainnya dalam menyediakan sebagian kebutuhan informasi pendukung.Ahli ekonomi,ahli pemasaran, ahli perilaku organisasi,dan lain-lainnya, dapat memberikan informasi kepada manajemen atau mengemukakan saran atas berbagai tahap aktivitas organisasi.

B. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Sistem Informasi Akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi. Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya

pelanggan, anggaran, laporan kinerja, dan komunikasi personal

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari masukan, proses dan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan pada tujuan yang hendak dicapai manajemen.

Tujuan umum sistem akuntansi manajemen: 1. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. 2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. 3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Jadi informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,pengendalian, dan pengambilan keputusan.

C. PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN Berdasarkan pihak yang mengenakan informasi atau dapat disebut pengertian yang sifatnya positif berdasarkan buku akuntansi manajemen 1 (Supriyono, 1987):

“akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta pengendalian”. Selanjutnya jika melihat hasil pelaporan yang di perlukan manajemen yang tidak hanya laporan masa lalu tetapi juga meliputi proyeksi masa depan maka akuntansi manajemen didefinisikan sebagai berikut.

Akuntansi manajemen adalah penerapan teknik-teknik dari konsep yang tepat dalam pengolahan data ekonomi historikal dan yang di proyeksikan dari suatu satuan usaha untuk membantu manajemen dalam penyusunan rencana untuk tujuan-tujuan ekonomi yang rasional dan dalam membuat keputusan-keputusan rasional dengan suatu pandangan ke arah pencapaian tujuan tersebut. Memperhatikan definisi yang kedua diatas beberapa hal yang perlu dicatat ialah sebagai berikut. -

Perlu pemahaman teknik-teknik, katakanlah model-model seperti konsep perilaku biaya, hubungan cost-volume dan profit, atau model-model matematis yang relevan.

-

Pemahaman yang cukup terhadap metode akuntansi atau financial accounting maupun cost accounting, paling tidak bagaimana metode pencatatan data akuntansi atau metode harga pokok yang dilakukan terhadap historical keuangan perusahaan.

-

Proyeksi-proyeksi yang dilakukan berkaitan erat dengan teori statistic.

-

Keputusan-keputusan yang diambil harus rasional yang berkaitan dengan pencapaian tujuan suatu organisasi, seperti diketahui organisasi yang sama dapat saja hasilnya berbeda, pencatatan biaya yang berbeda dan tujuan yang berbeda pula.

Di samping itu akuntansi manajemen dianggap suatu sidang akuntansi yang luas yang berkaitan dengan pengembangan dan penggunaaan informasi akuntansi (Ralph Estes : 1986) jelas pula keterkaitan disiplin akuntansi ini. Definisi umum yang boleh dikatakan rangkuman dari pembahasan pengertian akuntansi manajemen di atas, (Ronald M.Copeland dan Paul E.Dascher : 1978) adalah: ”Managerial Accounting adalah bagian dari akuntansi yang berhubungan dengan identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi akuntansi kepada internal manajemen yang bertujuan guna perencanaan, proses informasi, pengendalian dan pengambilan keputusan”.

D. PROSES MANAJEMEN

Proses

manajemen (management

process) didefinisikan

sebagai

aktivitas-aktivitas:

Perencanaan, pengorganisasian, Pengendalian, dan Pengambilan Keputusan. Perencanaan adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. Pengorganisasian dimana

manajer

memutuskan

bagaimana

cara

terbaik

mengkombinasikan sumber daya manusia dengan sumber daya ekonomi lainnya yang menjadi milik perusahaan agar dapat menjalankan rencana yang di tetapkan. Pengendalian adalah kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan suatu umpan balik (feedback). Umpan balik adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkahlangkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana. Berdasarkan umpan balik, manajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut berlangsung, mengambil beberapa jenis tindakan korektif agar langkah yang diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang di tengah proses pelaksanaan. Informasi umpan balik disediakan oleh informasi akuntansi manajemen. Pengambilan Keputusan adalah proses pemilihan di antara berbagai alternatif. Fungsi manajerial pengambilan keputusan ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa pengambilan keputusan. Manajer harus memilih satu di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Keputusan dapat ditingkatkan kualitasnya jika informasi alternatif alternatif dikumpulkan dan disajikan kepada para manajer. Salah satu peran utama sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan keputusan.

E. AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN Dua

subsistem

informasi

akuntansi

yaitu: Sistem

Informasi

Akuntansi

Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan. Kedua subsistem akuntansi ini berbeda tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem akuntansi keuangan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai

masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. Dalam akuntansi keuangan sifat masukan dan aturan, serta ketentuan yang mengatur berbagai proses, didefinisikan oleh SEC (Securities Exchange Commission) dan FASB (Financial Accounting Standards Board). Di Indonesia Bapepam dan PSAK yang dikeluarkan oleh IAI. Tujuannya adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi investor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya. Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan. Beberapa perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Pengguna (target user). Akuntansi manajemen berfokus pada penyediaan informasi kepada pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan memiliki fokus pada penyediaan informasi bagi pengguna eksternal. 2. Pembatasan pada masukan dan proses. Akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi, sedangkan masukan dan proses pada akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas, yaitu tunduk pada prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU) 3. Jenis informasi. Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan informasi keuangan yang obyektif dan dapat diverifikasi. dalam akuntansi manajemen, informasi dapat berupa informasi keuangan dan non-keuangan serta dapat bersifat lebih subyektif. 4. Orientasi waktu. Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis, fungsinya adalah mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun akuntansi manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang telah terjadi, akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan di masa mendatang. 5. Tingkat agregasi. Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer. Intinya, informasi yang sangat terinci dibutuhkan dan disediakan. Akuntansi keuangan, memfokuskan pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.

6. Keluasan. Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi

manajemen

meliputi

aspek-aspek

ekonomi

manajerial,

rekayasa

industri (industria reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang lainnya.

Perlu ditekankan bahwa baik dari sistem akuntansi manajemen maupun sistem akuntansi keuangan adalah bagian dari sistem informasi akuntansi secara keseluruhan. Sayangnya, kebanyakan isi dari sistem akuntansi manajemen dipengaruhi oleh kebutuhan akan system akuntansi keuangan. Laporan akuntansi manajemen dan keuangan sering diambil dari suatu kumpulan data yang sama, yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan laporan akuntansi keuangan. Banyak perusahaan perlu merancang ulang kumpulan data ini agar lebih memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Fleksibilitas sangatlah dibutuhkan mengingat sistem akuntansi manajemen mampu menyediakan informasi yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula.

F. TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi: 1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information). 2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information). 3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information).

G. MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN Informasi Akuntansi Penuh Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk: penyusunan

program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah. Informasi Akuntansi Diferensial Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets). Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawan atas pusat pertanggung jawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.

H. SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan

sebelumnya

(sampai

tahun

1914)

menekankan

pada

perhitungan

pada perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis. Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan. Laporan keuangan telah

menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk. Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat

sistem

akuntansi

biaya

konvensional

untuk

kepentingan

manajemen.

Diperkenalkannya variable costing untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang disajikan dalam neraca dan dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen. Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.

I.KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN Pembebanan Biaya Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakansesuatu. Definisi tersebut secara jelas mengartikan bahwa biaya merupakan sebuah pengobanan atas uang yang dimiliki.

Harga Pokok Produk dan Jasa Perusahaan komersial pada dasarnya menghasilkan produk untuk mendapatkan pemasukan (income). Produk tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yang cukup berbeda, yaitu barang (tangible product) dan jasa (intangible product).

Penyusunan Laporan Laba Rugi Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal, biaya-biaya diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Ketika menyusun laporan laba-rugi , biaya produksi dipisahkan dari

biaya penjualan dan administrasi. Hal ini dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai harga pokok produk, sedangkan biaya penjualan dan administrasi dipandang sebagai biaya periode. Jadi, biaya produksi yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban (harga pokok penjualan) pada laporan laba-rugi

Sistem Akuntansi Manajemen Berdasarkan Fungsi dan Aktivitas Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan secara umum sebagai sistem berdasarkan fungsi dan sistem berdasarkan aktivitas. Pendekatan berdasarkan fungsi danaktivitas dapat ditemukan dalam praktik nyata. Sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi (functional based management-FBM) telah dikenal dari tahun 1900-an dan masih digunakan secara luas dalam sektor manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management-ABM) merupakam sistem yang lebih baru (dikembangkan dalam 30 tahun terakhir). Sistem biaya berdasarkan aktivitas digunakan secara luas dan pemanfaatanya semakin tinggi, khususnya di antara organisasi-organisasi yang memiliki beragam produk dan pelanggan, produk yang lebih rumit, siklus waktu produk yang lebih pendek, peningkatan prasayarat kualitas, dan tekanan persaingan yang ketat. ABM digunakan dalam industri medis, industri keuangan, industri transportasi, dan dalm semua jenis industri manufaktur.

Daftar Pustaka Mowen, Hansen. Buku 1-Edisi 8. Manajerial accounting. Yogyakarta. Salemba Empat

http://sahabatriswanto.blogspot.com/2011/02/peranan-sejarah-dan-tujuanakuntansi.html#ixzz5fJs0aIQr

Related Documents


More Documents from "vidi"