18. Bab Iv.docx

  • Uploaded by: riska oktarinda utami
  • 0
  • 0
  • September 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 18. Bab Iv.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,993
  • Pages: 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Penelitian Penelitian dilakukan pada penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Lampung pada bulan Februari tahun 2018. Data diambil dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan jumlah sampel sebanyak 89 responden. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

4.1.1

Karakteristik Responden 1. Rerata Usia Penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran pada bulan Februari tahun 2018 Data frekuensi responden berdasarkan usia, disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Karakteristik

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Usia (Tahun)

89

26

77

53,61

10,28

Berdasarkan tabel 4.1 hasil menunjukkan bahwa sampel berjumlah 89 responden, memiliki rata-rata usia 53.61 tahun dengan usia termuda 26 tahun dan tertua 77 tahun.

42

43

Tabel 4.2 Karakteristik Usia Responden Berdasarkan Kadar GDP Usia

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Prediabetes

58

26

77

53.98

10.029

Normal

31

27

76

52.90

10.879

Berdasarkan tabel 4.2 hasil menunjukkan bahwa usia sampel kelompok prediabetes berjumlah 58 responden, memiliki rata-rata usia 53.98 tahun dengan usia termuda 26 tahun dan tertua 77 tahun sedangkan usia sampel kelompok normal berjumlah 31 responden, memiliki rata-rata usia 52.90 tahun dengan usia termuda 27 tahun dan tertua 76 tahun. 2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran pada bulan Februari tahun 2018 Data frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin, disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.3 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase

Perempuan

82

92.1

Laki – laki

7

7.9

Jumlah

89

100

44

Berdasarkan tabel 4.7 hasil karakteristik jenis kelamin dari 89 responden menunjukkan bahwa 82 orang (92.1%) berjenis kelamin perempuan dan 7 orang (7.9%) berjenis kelamin laki – laki. 3. Rerata Berat Badan Penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran pada bulan Februari tahun 2018 Data frekuensi responden berdasarkan berat badan, disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Berat Badan Karakteristik

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Berat Badan (Kg)

89

36

95

57.92

11.47

Berdasarkan tabel 4.3 hasil menunjukkan bahwa sampel berjumlah 89 responden, memiliki rata-rata berat badan 57.92 Kg dengan berat terendah 36 Kg dan Tertinggi 95 Kg. Tabel 4.5 Karakteristik Berat Badan Responden Berdasarkan Kadar GDP Berat Badan

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Prediabetes

58

36

95

58.84

12.990

Normal

31

38

70

56.20

7.818

Berdasarkan tabel 4.4 hasil menunjukkan bahwa berat badan sampel kelompok prediabetes berjumlah 58 responden, memiliki ratarata berat badan 53.84 kg dengan berat badan minimum 36 kg dan

45

maksimum 95 kg sedangkan berat badan sampel kelompok normal berjumlah 31 responden, memiliki rata-rata berat badan 56.20 kg dengan berat badan minimum 38 kg dan maksimum 70 kg. 4. Rerata Lingkar Pinggang Penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran pada bulan Februari tahun 2018 Data frekuensi responden berdasarkan lingkar pinggang, disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.6 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Lingkar Pinggang Karakteristik

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Lingkar Pinggang (cm)

89

52

120

90.22

14.176

Berdasarkan tabel 4.5 hasil menunjukkan bahwa sampel berjumlah 89 responden, memiliki rata-rata lingkar pinggang 90.22 cm dengan lingkar pinggang terkecil 52 cm dan Terbesar 120 cm. Tabel

4.7

Karakteristik Lingkar Berdasarkan Kadar GDP

Pinggang

Responden

Lingkar Pinggang

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Prediabetes

58

52

120

89.83

15.160

Normal

31

66

112

90.97

12.327

Berdasarkan tabel 4.6 hasil menunjukkan bahwa lingkar pinggang sampel kelompok prediabetes berjumlah 58 responden, memiliki rata-rata lingkar pinggang 89.83 cm dengan lingkar pinggang

46

minimum 52 cm dan maksimum 120 cm sedangkan lingkar pinggang sampel kelompok normal berjumlah 31 responden, memiliki rata-rata lingkar pinggang 90.97 cm dengan lingkar pinggang minimum 66 cm dan maksimum 112 cm. 4.1.2 Analisa Univariat 1. Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Puasa Data frekuensi responden berdasarkan kadar gula darah puasa, disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kadar Gula Darah Puasa Gula Darah Puasa ( mg/dl)

Jumlah

Persentase

Normal (<100 mg/dl)

31

34.8

Prediabetes (100-125 mg/dl)

58

65.2

89

100

Jumlah

Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat dari 89 responden sebagian besar memiliki kadar glukosa darah puasa tidak normal (prediabetes) sebanyak 58 orang (65.2%).

47

Tabel 4.9 Hasil Analisis Kadar Glukosa Darah Puasa Karakteristik

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

GDP (mg/dl)

89

80

124

103.57

10.094

Dari hasil analisis tabel 4.9 didapatkan bahwa kadar GDP rata-rata dari 89 responden yang menjadi penelitian adalah 103.57 mg/dl dengan nilai standar deviasi adalah 10.094, dimana kadar GDP terendah 80 mg/dl dan tertinggi 124 mg/dl. Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Kadar Glukosa Darah Puasa GDP

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Prediabetes

58

100

124

109.36

6.88

Normal

31

80

98

92.74

4.76

Berdasarkan tabel 4.10 hasil menunjukkan bahwa GDP sampel kelompok prediabetes berjumlah 58 responden, memiliki rata-rata GDP 109.36 mg/dl dengan nilai minimal 100 mg/dl dan maksimal 124 mg/dl sedangkan GDP sampel kelompok normal berjumlah 35 responden, memiliki rata-rata GDP 92.74 mg/dl dengan nilai minimum 80 mg/dl dan maksimum 98 mg/dl.

48

2. Distribusi Frekuensi Kadar Kolesterol Total Data frekuensi responden berdasarkan kadar kolesterol total, disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kadar Kolesterol total Kolestrol Total ( mg/dl)

Jumlah

Persentase

Normal (≤ 200 mg/dl)

51

57.3

Tinggi (>200 mg/dl)

38

42.7

Jumlah

89

100

Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat dari 89 responden sebagian besar memiliki kadar kolesterol total normal sebanyak 51 orang (57.3%).

Tabel 4.12 Hasil Analisis Kadar Kolesterol Total Karakteristik

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Kolesterol total (mg/dl)

89

138

268

196.69

30.745

Dari hasil analisis tabel 4.12 didapatkan bahwa kadar kolesterol total rata-rata dari 89 responden yang menjadi penelitian adalah 196.69 mg/dl dengan nilai standar deviasi

adalah 30.745, dimana kadar

kolesterol total terendah 138 mg/dl dan tertinggi 268 mg/dl.

49

Tabel 4.13 Karakteristik Kadar Kolesterol Total Responden Berdasarkan Gula Darah Puasa Kolesterol

N

Min

Maks

Mean

Standar Deviasi

Prediabetes

58

138

261

199.00

29.80

Normal

31

145

268

192.35

32.48

Berdasarkan tabel 4.13 hasil menunjukkan bahwa kolesterol total sampel kelompok prediabetes berjumlah 58 responden, memiliki ratarata kolesterol total 199 mg/dl dengan nilai minimal 138 mg/dl dan maksimal 261 mg/dl sedangkan kolesterol total sampel kelompok normal berjumlah 35 responden, memiliki rata-rata kolesterol total 192.35 mg/dl dengan nilai minimum 145 mg/dl dan maksimum 268 mg/dl. 4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan uji korelasi Pearson untuk mencari hubungan antar variabel. Untuk menggunakan uji dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment harus berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal, oleh karena itu sebelum melakukan uji korelasi Pearson Product Moment harus terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis salah satunya adalah uji normalitas data. Apabila hasil pengujian berdistribusi normal maka analisis statistik bisa dilanjutkan sedangkan apabila hasil pengujian data tersebut berdistribusi tidak normal maka digunakan uji non parametrik yaitu korelasi Spearman’s. Untuk membuktikan variabel peneliti berdistribusi normal

50

maka

dilakukan

uji normalitas pada tiap variabel dengan menggunakan

uji Kolmogrov Smirnov, dengan nilai α = 0,05. Tabel 4.14 Uji Normalitas Variabel Penelitian Kadar Kolesterol Kadar Glukosa Darah Puasa

Jumlah Sampel 89

0,200

Normal

89

0,200

Normal

p Value

Signifikansi

Dari hasil uji normalitas di atas terlihat bahwa kadar kolesterol dan kadar glukosa darah puasa pada penduduk desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran tahun 2018 yang menjadi responden memiliki p-value= 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa pvalue lebih besar dari α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kadar kolesterol dan kadar glukosa darah puasa berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4.1.4 Analisis Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kadar kolesterol, sedangkan variabel dependennya adalah kadar glukosa darah puasa (kondisi Prediabetes). Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson dengan nilai alpha 0,05 yang berarti apabila nilai p < 0,05 maka terdapat hubungan yang bermakna antar kedua variabel (H0 ditolak) dan apabila nilai p > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang bermakna (H0 diterima).

51

Dalam penelitian ini dicari pula nilai keeretan korelasi untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel. 1. Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kadar Glukosa Darah Puasa Tabel 4.15 Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran tahun 2018 Gula Darah Puasa (prediabetes) Kadar Kolesterol Total

r = 0.009 p = 0.930 n = 89

Uji korelasi Pearson

Hasil analisis dari tabel 4.15 di atas antara kadar kolesterol total dengan kadar GDP menunjukkan pola positif, artinya semakin tinggi kadar kolesterol total responden semakin tinggi pula kadar GDP. Hubungan antara kadar kolesterol dan kadar GDP didapatkan sangat lemah dengan Pearson correlation sebesar 0.009. Hasil statistik menunjukkan p-value= 0.930 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan kondisi prediabetes yang ditunjukkan oleh kadar GDP pada penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Tahun 2018.

52

4.2.

Pembahasan 1. Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kondisi Prediabetes Yang Ditunjukkan Oleh Kadar GDP Pada Penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Tahun 2018 Dari analisa kadar kolesterol total dengan kondisi prediabetes yang ditunjukkan oleh kadar GDP dengan menggunakan uji Korelasi Pearson didapatkan hasil antara kadar kolesterol total dengan kadar GDP menunjukkan pola positif, artinya semakin tinggi kadar kolesterol total responden semakin tinggi pula kadar GDP. Hubungan antara kadar kolesterol dan kadar GDP didapatkan sangat lemah dengan Pearson correlation sebesar 0.009. Hasil statistik menunjukkan p-value= 0.930 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan kondisi prediabetes yang ditunjukkan oleh kadar GDP pada penduduk Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Tahun 2018. Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nida di rumah sakit Umum Daerah Kota Cilegon Periode Februari – April 2013 dimana dari hasil penelitian didapat nilai p-value =0.991 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol total dengan kadar GDP pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Cilegon (Najibah, 2013). Hasil penelitian di atas juga didukung oleh penelitian Dyah Ayu di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2015 dimana dari hasil penelitian didapatkan nilai p-value=0.388 yang berarti tidak ada

53

hubungan konsumsi kolesterol dengan kadar GDP pada pasien DM tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Mahendri, 2015). Tetapi hasil penelitian di atas bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Olwin Nainggolan dkk di Kotamadya Bogor tahun 2011. Dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product moment menunjukkan nilai p-value=0.00, menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kolesterol total dengan kejadian diabetes mellitus yang merupakan progres dari kondisi prediabetes (Nainggolan, 2013). Berdasarkan teori, semakin buruk kontrol glikemik maka semakin meningkat kadar kolesterol total (PERKENI, 2011). Pada penderita kondisi prediabetes maupun DM tipe 2 dapat terjadi perubahan metabolisme lemak akibat insulin yang menurun, yaitu peningkatan lipolisis jaringan dan efektifitas LPL yang menurun di dalam darah, sehingga kadar lemak dalam darah meningkat (Gayton et al, 2006). Kadar kolesterol total yang meningkat dapat berperan dalam timbulnya ateroklerosis (Dahlan, 2009). Kolesterol total adalah kolesterol dalam tubuh manusia baik dalam bentuk bebas (tidak teresterifikasi), maupun dalam bentuk kolesterol ester (teresterifikasi). Dalam keadaan normal, sekitar 2/3 kolesterol total plasma terdapat dalam bentuk ester. Sekitar 60-75 % kolesterol diangkut oleh LDL dan sekitar 15-25% diangkut oleh HDL (PERKENI, 2011).

54

Selain itu homeostasis kolesterol merupakan hal fundamental terkait dengan fungsi sekresi insulin sel β, akumulasi kolesterol berlebihan pada sel β dapat menimbulkan lipotoksisitas yang menginduksi hiperglikemia, mengurangi sekresi insulin, menyebabkan disfungsi sel β dan mengurangi massa sel β. Beberapa studi mendapatkan bahwa orang-orang dengan diabetes atau prediabetes memiliki nilai kolesterol total lebih tinggi jika dibandingkan individu dengan

toleransi

glukosa

normal.

Beberapa

studi

telah

mendokumentasikan bahwa disfungsi sel β pankreas yang disebabkan dislipidemia dapat mengarah menjadi diabetes melitus (DM) tipe 2 dan merupakan faktor independen timbulnya DM tipe 2 (Zarmal, 2016). 2. Keterbatasan Penelitian Dari hasil penelitian di atas, tidak adanya hubungan yang signifikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor perancu, yang dapat mempengaruhi penelitian seperti tidak memiliki keturunan DM, aktivitas fisik yang cukup, dan pemeriksaan kadar HbA1C yang mana oleh peneliti tidak dimasukan pada kriteria eklusi. Pada penelitian sebelumnya juga didapatkan hasil yang berhubungan signifikan dari kolesterol total dengan gula darah puasa pada pasien diabetes mellitus tipe 2 (Nainggolan, 2013).

Related Documents

Bab 18
May 2020 31
18 - Bab V
July 2020 27
18. Bab Iv.docx
September 2019 64
Pemasaran Bab 18
August 2019 42
Resume Bab 18.docx
May 2020 27
Bab Ii 18
August 2019 51

More Documents from "novia alzahra danih"

18. Bab Iv.docx
September 2019 64
Lapkas Lengkap.docx
December 2019 23
Hasil Idi-1
October 2019 28
Bab Iii.docx
December 2019 25
6.daftar Tabel.docx
October 2019 27
6.daftar Tabel
October 2019 48