1546208619346_sap Dhf.docx

  • Uploaded by: jauhar latifah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1546208619346_sap Dhf.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,715
  • Pages: 11
SATUAN ACARA PENYULUHAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) ATAU DEMAM BERDARAH

Pokok Bahasan

: Dengue Hemoragic Fever (DHF) atau Demam Berdarah.

Sub Pokok Bahasan

: Pencegahan penularan penyakit Dengue Hemoragic Fever (DHF) atau Demam Bedarah.

Sasaran

: Pasien dan Keluarga

Tempat

: Puskesmas Alalak Selatan

Hari/ Tanggal

: Rabu, 02 Januari 2019

Waktu

: 25 menit

I.

Tujuan Instruksional a.

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah diberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit, pasien dan keluarga diharapkan mampu memahami cara pencegahan penyakit DHF (Demam Berdarah) dengan benar.

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah diberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga diharapkan mampu : a. Menyebutkan pengertian DHF b. Menyebutkan penyebab DHF c. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit DHF d. Menjelaskan cara penularan penyakit DHF e. Menjelaskan cara pencegahan penyakit DHF f. Menjelaskan cara perawatan pada DHF g. Menyebutkan dampak/bahaya penyakit DHF

II. Materi a. Pengertian DHF b. Penyebab DHF c. Tanda dan gejala penyakit DHF d. Cara penularan penyakit DHF e. Cara pencegahan penyakit DHF f. Cara perawatan pada DHF g. Dampak/bahaya penyakit DHF

III. Media 1. Materi SAP 2. Leaflet

IV.

Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

V.

Pengorganisasian Penanggung Jawab : Nor isna Tauhidah, Ns., M.Kep : Hj. Sri Ningsih, AMK Moderator

: Jauhar Latifah, S,Kep

Penyaji

: Een Nurhayati, S.Kep

Tugas dan tanggung Jawab Organisasi: 1. Moderator Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan pencegahan penyakit DHF, mengarahkan diskusi pada hal-hal yang terkait pada tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan aktif. 2. Penyani Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami peserta penyuluhan.

VI. Kegiatan Pembelajaran No Langkah-

Waktu

Kegiatan penyuluhan

Sasaran

5 menit

1. Memberikan salam pembuka

- Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan

-

langkah 1

Pembukaan

3. Menyebutkan bahasan

materi/pokok yang

Mendengarkan dan memperhatikan

akan

disampaikan.. 2

penyajian

10 menit

Menjelaskan materi penyuluhan - Mendengarkan mengenai: 1. Menyebutkan pengertian DHF 2. Menyebutkan penyebab DHF

dengan seksama

3. Mengidentifikasi

tanda

dan

gejala penyakit DHF 4. Menjelaskan

cara

penularan

penyakit DHF 5. Menjelaskan cara pencegahan penyakit DHF 6. Menjelaskan cara perawatan pada DHF 7. Menyebutkan dampak/bahaya penyakit DHF 3

Evaluasi

5 menit

1. Menyimpulkan inti penyuluhan 2. Memberikan

kesempatan

bertanya

- Mendengarkan dan memperhatikan - Memberikan

3. Memberikan pertanyaan akhir sebagai

evaluasi

pertanyaan

dan

memberikan kesempatan klien untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. 4

Penutup

5 Menit

1. Menyimpulkan penyuluhan

materi yang

telah -

penyuluhan

dan

Mendengarkan Menjawab salam

disampaikan 2. Menutup

mengucapkan salam

VII. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi struktur a. Persiapan media yang akan digunakan (leaflet) b. Persiapan tempat yang akan digunakan c. Kontrak waktu d. Persiapan SAP

2. Evaluasi proses a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang disampaikan. c. Selam penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Evaluasi Akhir Diharapkan Orang tua klien (anak) dapat : a.

Menjelaskan pengertian DHF

b. Menjelaskan penyebab DHF c. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit DHF d. Menjelaskan cara penularan penyakit DHF e. Menjelaskan cara pencegahan penyakit DHF f. Menjelaskan cara perawatan pada DHF g. Menjelaskan dampak/bahaya penyakit DHF

Materi Penyuluhan Terlampir

DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)

A. Pengertian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang berbahaya. Penyakit ini dapat menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian dalam waktu yang siingkat. Demam Berdarah Dengue (DBD) ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi dan biasanya memburuk setelah 2 hari pertama (Meilany, 2010)

Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam.(Sudoyo, 2006)

Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Susilaningrum, dkk. 2013)

B. Penyebab Penyebab demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorragic fever (DHF) adalah Nyamuk aedes aegyph maupun aedes aibopictus. Nyamuk aedes aegyph maupun aedes aibopictus merupakan vektor penular virus dengue melalui gigitannya. Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari (Alan R. Tumbelaka, 2004).

Di Indonesia virus tersebut saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus dengue yang termasuk dalam grup B. Dari arthopedi borne virus (arbovirus) yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Ternyata DEN-2 dan DEN-3 merupakan serotipe yang menjadi penyebab terbanyak. Di Thailand dilaporkan bahwa serotipe DEN-2 adalah dominan sementara di Indonesia yang terutama deominan adalah DEN-3 tapi akhir-akhir ini adalah kecenderungan dominan DEN-2. Setelah tergigit nyamuk yang membawa virus, maka inkubasi akan berlangsung antara 3-15 hari sampai gejala demam Dengue muncul. (Meilany, 2010).

Menurut (Warsidi, E.2009) Karakteristik nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah antara lain: a.

Badannya kecil, warnanya hitam dengan bintik-bintik putih.

b.

Hidup didalam dan disekitar rumah di tempat yang bersih dan sejuk seperti: hinggap di pakaian yang tergantung, vas bunga yang ada airnya atau ditempat kaleng bekas yang menampung air hujan.

c.

Biasanya nyamuk Aedes aegypti yang menggigit tubuh manusia adalah betina, sedangkan nyamuk jantan manyukai aroma manis pada tumbu-tumbuhan.

d.

Nyamuk Aedes aegypti menggigit pada siang atau sore hari dengan peningkatan aktivitas menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan beberapa jam setelah mataharit terbenam, sedangkan malamnya digunakan untuk bertelur.

C. Tanda dan Gejala 1.

Panas 2-7 hari dengan gambaran panas seperti pelana kuda (naik turun)

2.

Disertai gejala-gejala seperti influenza, misalnya nyeri otot, nyeri sendi, mual, nafsu makan menurun, sakit kepala, badan lemas, dan kaki tangan dingin

3.

Kemudian timbul bintik merah di muka atau anggota tubuh lainnya, lebih lanjut dapat terjadi perdarahan melalui hidung, gusi atau tinja.

4.

Pembesaran hati

5.

Syok : ditandai dengan nadi lemah dan cepat disertai dengan tekanan nadi yang menurun (20 mmHg atau kurang) tekanan darah yang menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang) dan kulit yang teraba dingin dan lembab, terutama pada ujung hidung, jari dan kaki penderita gelisah.

D.

6.

Trombositopenia: jumlah trombosit < 100.000/mm3.

7.

Hemokonsentrasi : meningginya nilai hematocrit atau Hb > 20%

Cara Penularan 1. DHF hanya dapat ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti betina, yang tersebar luas dirumah-rumah dan tempat-tempat umum (sekolah, pasar, terminal, warung,dsb). 2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang yang sakit DHF atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue. 3. Orang yang darahnya mengandung virus dengue tetapi tidak sakit dapat pergi kemana-mana menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk aedes aegypti.

4. Virus dengue yang terhisap nyamuk aedes aegypti akan berkembang biak dalam tubuh nyamuk. 5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut. 6. Orang yang digigit nyamuk aedes aegypti yang mengandung virus dengue akan menunjukkan gejala sakit/demam setelah 4-6 hari (masa inkubasi). 7. Bila orang yang ditulari tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan segera menderita DHF. 8. Nyamuk aedes aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur hidupnya dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain.

E. Cara Pencegahan 1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari. 2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan prinsif 3M: a. menguras tempat penampungan air setiap minggu agar bebas dari jentik nyamuk b. Menutup: tempat penyimpanan air agar nyamuk tidak masuk dan berkembang. c. Mengubur, membakar dan membuang kaleng, botol bekas dan sampah lainnya sehingga tidak menjdi tempat bersarangnya nyamuk aedes aegypti d. Rapikan halaman dan jangan biarkan semak-semak dihalaman tidak terurus e. Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar f. Tidak membiarkan kain/baju bergantungan agar nyamuk tidak hinggap dan berkembang. g. Memberantas nyamuk Aedes aegepti, dengan cara: penyemprotan dengan bahan kimia, pengasapan dengan bahan insektisida (fogging). h. Untuk tempat-tempat air yang sulit untuk dikuras, taburkan bubuk abate kedalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi 2-3 bulan sekali. Caranya: 1) Untuk 10 liter air, cukup dengan 1 gram serbuk abate. 2) Bila memerlukan abate kurang dari 10 gram caranya: ambil 1 sdm abate dan tuangkan pada selembar kertas, lalu bagilah abate menjadi 2,3 atau 4 bagian sesuai dengan takaran yang dibutuhkan. 3) Setelah dibubuhkan abate, selama 3 bulan bubuk abate tersebut mampu membunuh jentik

nyamuk,

hendaknya

jangan menyikat

dinding

penampungan air selama 3 bulan setelah dibubuhi abate, dan air yang dibubuhi abate selama takarannya benar tetap aman digunkaan.

“Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”. (HR. Al-Tirmidzi).

F. Dampak/Bahaya Penyakit DBD Apabila penyakit demam berdarah melanjut terus sehingga penderita menjadi syok dan kesadaran menurun, maka keadaan ini disebut demam berdarah dengan syok. Keadaan inilah yang sangat berbahaya dan sering menimbulkan kematian.

G. Perawatan dan Pengobatan Menurut (Meilany, 2010) penatalaksanaan untuk DBD sebagai berikut: 1.

Perawatan di rumah : a. Beri penderita minum air yang banyak. b. Cepat bawa ke dokter, puskesmas atau langsung ke RS apabila penderita tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan denyut nadi lemah.

2. Perawatan di Rumah Sakit : a. Tirah baring b. Makanan lunak, dan bila belum nafsu makan diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula) atau air tawar yang ditambah garam. c.

Medikamentosa yang bersifat simtomatis, seperti hiepertermia diberikan asetamiofen, jangan diberikan asetosal karena bahaya perdarahan. Sedangkan pada pasien tanda renjatan dilakukan:

d.

Pemasangan infus dan dipertahankan 12-48 jam setelah renjatan teratasi.

e. Observasi keadaan umum, nadi, tekanan darah, suhu, dan pernapasan tiap jam, serta Hb dan Ht tiap 4-6 jam pada hari pertama selanjutnya tiap 24 jam f.

Pada pasien DSS diberikan cairan intravena yang diberikan dengan diguyur, seperti NaCl, ringer laktat, yang dipertahankan selama 12-24 jam setelah renjatan teratasi. Bila tidak nampak perbaikan dapat diberikan plasma sejumlah 15-29 ml/kg BB dan dipertahankan selama 12-24 jam. Setelah renjatan teratasi bila kadar Hb dan Ht mengalami penurunan maka diberi transfusi darah.

DAFTAR PUSTAKA

Meilani. 2010. Penyakit Menular di Sekitar Kita. Klaten: PT Intan Sejati. Surosa Thomas, Ali Imran Umar, 2014. Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jakarta : FKUI Sunaryati Shinta Septi, 2011. 14 Penyakit Paling Sering Menyerang dan Sangat Mematikan. Yogyakarta : Flashbooks Tumbelaka Alan R, 2004. Diagnosis Demam Dengue /Demam Berdarah Dengue. Jakarta : FKUI Warsidi, E. 2009. Bahaya dan Pencegahan DBD. Bekasi: Mitra Utama. Wilkinson, Judith. M. 2011. Buku saku diagnosa keperawatan: diagnosis NANDA, Intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC

Banjarmasin, 31 Desember 2018 Preseptor Akademik,

(Nor Isna Tauhidah, Ns., M.Kep)

SATUAN ACARA PENYULUHAN “PENCEGAHAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) ATAU DEMAM BEDARAH” STASE KEPERAWATAN ANAK DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

DISUSUN OLEH: NAMA :

NPM :

EEN NURHAYATI, S.Kep

1814901110023

JAUHAR LATIFAH, S.Kep

1814901110043

PROGRAM PROFESI NERS A FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN TAHUN AKADEMIK 2018/2019

More Documents from "jauhar latifah"