144667_selgen.docx

  • Uploaded by: Dessy Suciati
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 144667_selgen.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 831
  • Pages: 5
Bab I. Pendahuluan Latar Belakang Populasi adalah suatu kelompok individu sejenis yang hidup dalam daerah tertentu. Genetika populasi adalah cabang ilmu dari ilmu genetika yang mempelajari gen-gen dalam populasi dan menguraikannya secara matematik. Suatu populasi dikatakan seimbang apabila frekuensi gen dan frekuensi genetik berada dalam keadaan tetap dari setiap generasi (Suryo, 2011) Genetika populasi dapat dikelompokan sebagai cabang genetika yang berfokus pada pewaarisan genetik, genetika populasi berusaha menjelaskan implikasi yang terjadi terhadap bahan genetik akibat saling kawin yang terjadi didalam satu atau lebih populasi (Campbell, 2002) Pada tahun 1908, ahli Matematika Inggris G.H. Hardy dan seorang ahli Fisika Jerman W. Weinberg secara terpisah mengembangkan model matematika yang dapat menerangkan proses pewarisan tanpa mengubah struktur genetika didalam populasi. Hukum Hardy-Weiberg menyatakan bahwa jumlah frekuensi alel didalam populasi akan tetap seperti frekuensi awal, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lain kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang dapat mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain: perkawinan tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik dan aliran gen (Syamsuri, 2004). Alel adalah pasangan gen dalam kromosom yang menjadi genotip dari suatu sifat dan akan mengekspresikan fenotip. Pasangan alel ini dapat berupa homozigot dominan, homozigot reseseif dan heterozigot. Frekuensi alel adalah bentuk distribusi suatu alel dalam suatu populasi. Syarat-syarat berlakunya hukum Hardy-Weinberg adalah: 1. Ukuran populasi yang cukup besar Populasi dengan jumlah besar dapat dengan mudah memenuhi syarat hukum kesetimbangan gen 2. Populasi tersebut terisolasi 3. Jumlah mutasi seimbang 4. Perkawinan terjadi secara acak 5. Kemampuan reproduksi antar individu

Tujuan Untuk mengetahui cara menghitung frekuensi alel dalam populasi

Manfaat Mengetahui dan memahami penghitungan frekuensi alel dalam populasi

MATERI 6 : FREKUENSI ALEL 1.4 Hasil

Dalam sebuah Sekolah memiliki 67

siswa dengan komposisi golongan darah sebagai

berikut: a. golongan A = 20 siswa b. golongan B = 14 siswa c. golongan AB = 8 siswa d. golongan O = 25 siswa e. rhesus +

= 67 siswa

Pertanyaan: a. Berapa frekuensi gen A, B, O? b. Berapa jumlah siswa yang memiliki golongan darah A heterozigot? b. Berapa jumlah siswa yang memiliki golongan darah B heterozigot?

Penyelesaian : A. Frekuensi golongan darah O = I O I O = O2 O2 = 25 / 67 O2 = √0, 37 O = 0,608 Frekuensi golongan darah A (A + O)2 = 20 + 25 / 67 (A + O)2 = 45 / 67 A + 0,608 = √0,671 A + 0,608 = 0,819 A = 0,819 – 0, 608 A = 0,211 Frekuensi golongan darah B A+B+O = 1 B = 1 – (A+O) B = 1 – (0,211+ 0,608) B = 1 –(0,819) B = 0,181 B. Jumlah Mahasiswa dengan Frekuensi A Heterizigot = 2 x A x O x 67 = 2 x 0,211 x 0,608 x 67

= 0, 257 x 67 = 17, 219 = 17 siswa C. Jumlah Mahasiswa dengan Frekuensi B Heterizigot = 2 x B x O x 67 = 2 x 0,181 x 0,608 x 67 = 14, 7 = 14 siswa Praktikum lanjutan genetika populasi Sebuah genetika populasi Diketahui : Soal 1 rr = white/putih = 200 Rr = pink/merah muda = 500 RR = red/merah = 300 Ditanya : Deskripsi struktur genetik a. genotype frequencies b. allele frequencies soal 2 diketahui : GG =katak dominan (hijau) = 100 Gg = katak hetero dominan (hijau) = 160 gg = katak resesif (cokelat) = 140 ditanya : a. genotype frekuensi b. phenotype frekuensi c. allele frekuensi

jawaban soal 1 genotype frekuensi white = 200/1000 = 0,2 rr pink = 500/1000 = 0,5 Rr

merah = 300/1000 = 0,3 RR total = 1000 allele frekuensi p2 + 2pq + q2

white = 200 = 400 r pink = 500r 500 R merah = 300 R total = 2000 900/2000 = 0.45 r 1100/2000 = 0,55 R Soal 2 Genotype frekuensi 100/400 = 0,25 GG 160/400 = 0,40 Gg 140/400 = 0,35 gg Phenotype frekuensi 260/400 = 0,65 katak hijau 140/400 = 0,35 katak cokelat Allele frequencies \360/800 = 0,45 G 440/800 = 0,55 g

1.5 Pembahasan Pertama yang dilakukan adalah menghitung frekuensi P atau Q , lalu masukkan dalam hukum weinberg sehingga didapat persentase tiap alel , selanjutnya presentase dikalikan dengan jumlah populasi untuki mendapat hasil frekuensi dari alel tersebut Untuk soal tambahan dilakukan percobaan perhitungan frekuensi allele, frekuensi phenotype dan frekuensi genotype. Sehingga didapatkan jumlah dari genetika populasi.

1.6 Kesimpulan Heterizigot memiliki frekuensi paling banyak diantara yang lainnya. Hukum hardy weinberg dapat digunakan untuk menghitung frekuensi genotif di suatu poulasi .Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama pratikum mengenai “ Frekuensi Alel” dapat diketahui dengan menggunakan golongan darah dapat dibuktikan, golongan darah bersifat

menurun herediter. Frekuensi Alel dapat ditentukan dari frekuensi satu genotif. Frekuensi pada praktikum di dapatkan : Jumlah Mahasiswa dengan memiliki frekuensi A heterzigot = 17 . Jumlah mahasiswa dengan memiliki frekuensi B Heterezigot = 14 Pada perhitungan di soal yang tambahan ditemukan adanya heterozigot dominan yaitu sifat yang menyerupai dominan dan resesif yaitu sifat yang jarang muncul sedangkan dominan yaitu sifat yang sering muncul.

More Documents from "Dessy Suciati"