14. Bab 5.docx

  • Uploaded by: MohammadDheniArdhi
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 14. Bab 5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 826
  • Pages: 5
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pengkajian keperawatan keluarga Faktor penyerta : Pada tahap pengkajian didapatkan bahwa DM tipe 2 dapat diderita oleh seseorang yang umumnya berusia diatas 40 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat diderita oleh seseorang yang berusia diatas 20 tahun, seperti yang telah dialami oleh klien pada kasus 2. Penyebab utama dari timbulnya DM tipe 2 adalah faktor usia dan faktor gaya hidup yang tidak teratur dan kurangnya aktivitas fisik. Pengobatan, diet dan aktifitas fisik : Pada penderita DM dengan kasus baru pemberian Glibenklamide dosis awal adalah 2,5 mg, setiap penderita memiliki kemungkinan mendapatkan dosis yang berbeda tergantung pada kontrol metabolik pada masing-masing penderita. Terapi diet dan olahraga pada penderita yang dilakukan secara tepat dapat membantu penderita DM dalam mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik sehingga dosis obat yang diberikan dapat dipertahankan atau bahkan berkurang dan

komplikasi akut berupa hiperglikemia maupun

hipoglikemia dapat terkendali. Pemeriksaan kadar glukosa darah : Pada pemeriksaan penunjang dengan beberapa keluhan namun didapatkan keadaan pemeriksaan kadar gula darah puasa dan acak dalam keadaan sedang dan normal hal ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan melakukan aktifitas fisik atau olahraga yang dilakukan secara teratur. Pada

110

111

pemeriksaan penunjang pada penderita yang lama tidak melakukan kontrol serta minum obat memiliki kecenderungan lebih mudah mengalami peningkatan kadar glukosa darah. 5.1.2

Diagnosis keperawatan keluarga Diagnosis keperawatan utama pada kasus tergantung dari masalah yang saat

ini muncul dalam kehidupan klien dan keluarga. Karena pada diagnosis keperawatan keluarga masalah muncul dari keluarga itu sendiri. 5.1.3

Perencanaan Keperawatan Keluarga Perencanaan keperawatan pada bagian perencanaan tidak terdapat

kesenjangan antara perencanaan untuk kedua kasus. Secara garis besar perencanaan keperawatan dalam teori mampu mengatasi masalah risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2 namun perlu diperhatikan kebutuhan pada masing-masing keluarga. Dengan memperhatikan masalah yang sedang dihadapi pada masing-masing keluarga yang dapat mempengaruhi ketidakstabilan kadar glukosa darah anggota keluarga, sehigga dapat ditentukan kebutuhan apa yang dibutuhkan pada masing-masing keluarga. Pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang dapat mempengaruhi ketidakstabilan kadar glukosa darah sehingga diharapkan kadar glukosa dapat terjaga. Pendidikan pengetahuan mengenai tanda gejala dan penanganan secara mandiri hipoglikemia dan hiperglikemia sangat dibutuhkan oleh penderita DM dengan resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah, agar keluarga dapat mengatasi masalah yang muncul akibat

112

keduanya dan penderita dapat melakukan kontrol secara mandiri terhadap keadaan kadar gula darahnya. 5.1.4

Pelaksanaan keperawatan keluarga Pada tahap pelaksanaan setiap keluarga memiliki responya masing-masing

dalam setiap tindakan, tergantung pada kemampuan dan kesiapan keluarga dalam menerima pendidikan. Respon peningkatan pengetahuan yang baik dapat dipengaruhi oleh tingkatan pendidikan formal, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah seseorang untuk menangkap informasi yang diberikan, namun dalam kasus dapat kita lihat bahwa seseorang juga dapat mendapatkan respon peningkatan pengetahuan yang baik dengan dipengaruhi oleh seberapa sering seseorang tersebut menerima suatu informasi yang sama. 5.1.5

Evaluasi keperawatan keluarga Pada evaluasi keperawatan kasus 1 dan 2 didapatkan keluarga sudah mampu

memenuhi kriteria yang telah ditentukan dalam kriteria hasil dibuktikan dari prilaku keluarga yang sudah bertambah pengetahuannya mengenai DM tipe 2, melakukan aktifitas fisik dan mau melakukan kontrol, namun karena DM tidak dapat disembuhkan namun perlu dikontrol sehingga intervensi yang diberikan perlu dipertahankan sehingga ketidakstabilan kadar glukosa darah tidak terjadi, sehingga intervensi perlu dilakukan secara berkesinambungan dengan merujuk pada petugas kesehatan yang berada di wilayah puskesmas setempat. Selain itu motivasi yang dimiliki oleh masing-masing keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku dalam pelaksanaan manajemen dan pemberian dukungan.

113

5.2 Saran 5.2.1 Bagi klien dan keluarga Hendaknya keluarga memperhatikan perawatan anggota keluarganya terutama yang menderita DM tipe 2, dengan menerapkan sepuluh petunjuk pola hidup sehat secara fisik dengan melakukan pengawasan terhadap GULOH-SISAR yakni singkatan dari Gula, Urat atau asam urat, Lemak, Obesitas, Hipertensi, Sigaret, Inaktivitas atau kurang olahraga, Stres, Alkohol, Reguler Check Up serta mencari informasi tentang kesehatan dari petugas kesehatan baik saat anggota keluarga dalam keadaan sehat maupun sakit. Pelaksanaa pengawasan terhadap GULOH-SISAR yang baik dapat menghasilkan kualitas pembuluh darah yang baik, dan dapat menciptakan kualitas hidup yang baik pula. Sehingga diharapkan penderita DM akan dapat hidup bahagia bersama diabetesnya. Selain itu diharapkan keluarga dapat meningkatkan ketrampilan dalam mengenal dan menangani gejala dari hiperglikemia maupun hipoglikemia dengan mengunakan metode yang sederhana sehingga ketika penderita DM mengalami salah satu atau beberapa dari gejala yang ditimbulkan keluarga dapat mengerti dan dapat segera mengantisipasinya, sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi kronis pada penderita DM. 5.2.2 Bagi institusi kesehatan Diharapkan dapat terus meningkatkan penyuluhan atau pendidikan kesehatan pada keluarga dan penderita DM baik dengan cara kunjungan rumah maupun saat kunjungan di puskesmas. Ataupun dengan aktifnya organisasi peduli penderita DM seperti PERSADIA agar segala bentuk penyuluhan dapat dilaksanakan dengan baik dan penderita dapat tertolong. Jika penderita makin

114

mengerti tentang DM dan mengadakan pengobatan preventif, hal itu dapat menekan biaya pengobatan, selain itu pengetahuan akan meningkatkan motivasi keluarga dalam menjalankan manajemen terapiutik.

5.2.3 Bagi peneliti Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tentang kesehatan dan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya. Terutama untuk lebih memperdalam identifikasi mengenai pencegahan terjadinya ketidakstabilan gula darah pada pasien DM tipe 2.

Related Documents

Bab 14
May 2020 14
Bab 14
July 2020 14
14 - Bab I
July 2020 7
Manper Bab 14.docx
December 2019 20
Bab 14 Pemahaman.pdf
June 2020 21
Pembahasan Bab 14.docx
November 2019 21

More Documents from "Tasya Avelina"