KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan bimbingannya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Influenza”. Walaupun mungkin secara penilaian makalah kami ini belum sempurna, tetapi kami akan terus berusaha untuk semakin memperbaiki makalah kami ini. Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada ibu Marta Tania Gabriel C., S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing kelompok kami pada mata kuliah Sistem Respirasi. Tak lupa juga kepada kawankawan yang selalu mendukung dan membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga kami terbantu dalam menyelesaikan makalah ini Kelompok kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang konsep euthanasia menurut pandangan islam serta sebagai bahan pembelajaran khususnya bagi kami dan umumnya bagi kawan-kawan. Kami menyadari masih banyak terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di waktu yang akan datang.
Pontianak,
Desember 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
i
DAFTAR INI .................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................
1
B. TUJUAN ............................................................................................
2
C. METODE ...........................................................................................
2
D. SISTEMATIKA PENULISAN ..........................................................
2
BAB II : TINJAUAN TEORI ........................................................................
3
A. PENGERTIAN ..................................................................................
3
B. ETIOLOGI ........................................................................................
4
C. MANIFESTASI KLINIS ..................................................................
4
D. PATOFISIOLOGI .............................................................................
5
E. PATWAY ..........................................................................................
6
F. PENATALAKSANAAN MEDIK ....................................................
7
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK .....................................................
8
H. KOMPLIKASI ...................................................................................
9
I. PENCEGAHAN ................................................................................
9
J. ASUHAN KEPERAWATAN ...........................................................
10
BAB III : PENUTUP .....................................................................................
14
A. KESIMPULAN ..................................................................................
14
B. SARAN ..............................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
15
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan suatu indikator yang paling menentukan dalam hidup ini. Status kesehatan merupakan suatu keadaan seseorang dalam batasan rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan. (Hidayat : 2004). Influenza adalah penyakit yang paling sering dialami oleh siapa saja, baik orang tua maupun anak-anak. Penyakit ini sangat mudah menular, terutama jika kondisi tubuh sedang menurun. Virus Influenza juga dapat menyebabkan epidemi global yang dikenal sebagai pandemi. Selama ini sudah terjadi 31 pandemi influenza yang terdokumentasi sejak pertama kali dilaporkan tahun 1580, termasuk 3 pandemi yang terjadi pada abad kedua puluh yaitu tahun 1918, 1957 dan 1969. Pandemi tahun 1918-1919 yang dikenal sebagai "flu Spanyol" disebabkan oleh virus yang sangat virulen dan telah menelan korban kurang lebih 40 juta orang meninggal di seluruh dunia. Sejak tahun 1997 di Hong Kong ditemukan kasus influenza yang mematikan, akhirnya dikenal sebagai "flu Hong Kong".Virus influenza dapat menyebabkan sakit pada semua golongan umur, namun yang paling sering terkena anak-anak. Sedangkan infeksi serius dan kematian terutama terjadi pada pasien berusia > 65 tahun dan pasien yang mempunyai kondisi kesehatan tertentu yang berisiko tinggi terkena komplikasi dari influenza. Berdasarkan uraian diatas tentang influenza, kelompok tertarik untuk membahas tentang penyakit influenza secara lebih mendalam dalam sebuah makalah, sehingga mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh mengenai influenza dan dapat memberikan asuhan keperawatan terhadap klien dengan baik dan benar.
1
B. TUJUAN PENULISAN 1.
Tujuan Umum a.
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar penyakit infeksi saluran pernapasan atas, khususnya influenza
2.
Tujuan Khusus a.
Mahasiswa mampu memahami tentang influenza
b.
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar medik
c.
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar keperawatan.
C. METODE PENULISAN Metode penulisan pada makalah ini dengan metode deskriptif dan melalui pengumpulan literatur dari berbagai sumber. Dalam penyampaian ini kami menggunakan metode presentasi supaya audient dapat dengan mudah memahami materi tentang asuhan keperawatan influenza.
D. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan pada makalah ini yaitu : Bab I
: Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
Bab II
: Tinjauan Teoritis, konsep dasar medik dan konsep dasar keperawatan
BAB III
: Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Influenza merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti pasien pada semua tingkat usia. (Behrman Klirgman Arvin.2000) Penyakit influenza atau sering disebut dengan flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus di saluran pernapasan. Virus penyebab influenza tersebar di udara bebas, terutama dari buangan cairan yang dikeluarkan penderita influenza. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak (Herti Maryani & Lusi Kristiana, 2004) Menurut Achmad Fanani(2011) influenza adalah gejala pernafasan, biasa terjadi saat musim dingin. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, Influenza adalah suatu infeksi saluran nafas atas yang disebabkan oleh virus influenza yang tersebar di udara bebas yang dapat menyerang semua tingkat usia yang sering terjadi saat musim dingin. Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum jelas betul. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.
3
B. Etiologi Penyakit influenza disebabkan oleh Myxovirus influenza. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan peradangan. Terdapat tiga jenis virus utama yang dinamai virus influenza A, B, dan C. Virus influenza jenis A ini yang paling banyak ditemui dan dinyatakan "bertanggungjawab" terhadap kejadian epidemik. Virus tipe ini juga sering mengalami perubahan. Influenza tipe A menginfeksi manusia dan hewan, influenza tipe B menginfeksi manusia, sedangkan influenza tipe C menginfeksi manusia dan babi (Harimoto & Kawaoka 2001 : 130-131)
C. Manifestasi Klinis Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah infeksi. Gejala influenza dapat meliputi:
Gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin
Demam sering terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur tubuh berkisar 38-39 °C, dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)
Rasa sakit dan nyeri sekujur tubuh, banyak orang merasa begitu sakit sehingga mereka tidak dapat bangun dari tempati tidur selama beberapa hari.
Batuk
Hidung tersumbat
Kelelahan
Nyeri kepala
Iritasi mata, mata berair
Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung
Ruam petechiae
Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B) 4
D. Patofisiologi Gejala influenza mulai timbul setelah 24—48 jam penderita terserang virus. Gejala ini biasanya akan hilang setelah 3—5 hari, sedangkan batuk dan kelelahan masih tetap. Pada anak- anak, suhu badan biasanya lebih tinggi daripada orang dewasa. Beberapa kasus influenza (terutama pada orang dewasa) akan mengalami keletihan dan kehilangan tenaga selama beberapa minggu. Jika suhu badan tetap tinggi lebih dari tiga hari menunjukkan adanya komplikasi. Masa inkubasi (sejak bibit penyakit masuk sampai timbul gejala) penyakit ini selama 1-4 hari (rata-rata dua hari). Pada orang dewasa, infeksi terjadi sejak satu hari sebelum timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah terjadinya penyakit ini. Anak-anak dapat menyebarkan virus ini sampai lebih dari 10 hari. Bahkan, anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan virus enam hari sebelum tampak gejala pertama penyakit ini. Penularan penyakit influenza dapat melalui dua cara, yaitu : 1. Penularan pernafasan ketika seorang penderita influenza batuk, bersin, atau berbicara, virus influenza akan dikeluarkan dan menyebar ke udara. Akibatnya, orang yang sehat dapat tertular virus dengan cara mengirup udara yang tercemar oleh virus influenza. Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang cukup kecil untuk dihirup berdiameter 0,5 sampai 5 μm dan inhalasi satu droplet mungkin cukup untuk menimbulkan infeksi. 2. Penularan Kontak Jika orang yang sehat secara tidak sengaja bersentuhan dengan orang yang terinfeksi seperti berjabat tangan, menyentuh benda-benda yang tercemar virus kemudian menyentuh hidung atau mulutnya, maka virus akan masuk ke saluran napas orang sehat tersebut. Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan lewat permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang, gagang pintu, saklar lampu, dan benda-benda rumah tangga lainnya. Lamanya waktu virus dapat bertahan pada suatu permukaan beragam, virus dapat bertahan
5
selama satu atau dua hari pada permukaan yang keras dan tidak berpori seperti plastik atau metal, selama kurang lebih lima belas menit pada kertas tissue kering, dan hanya lima menit pada kulit. Namun, apabila virus terdapat dalam mukus/lendir, lendir tersebut dapat melindungi virus sehingga bertahan dalam waktu yang lama
E. Patway Virus Endotoksin
Proses peradangan
Histamin
Bradikinin
Peningkatan sekret
Vasodilatasi
Batuk
Peningkatan permeabilitas
Hipertermi
kapiler Bersihan jalan nafas tidak efektif Peningkatan tekanan osmotik Pembengkakan sel Penyumbatan hidung, sinus, dan saluran udara Lemah & Lemas Intoleransi aktivitas
6
F. Penatalaksanaan Medik a. Pengobatan Hingga kini, influenza masih belum ada obatnya. Obat influenza yang sekarang beredar bukan untuk menyembuhkan penyakit influenza atau membunuh virus penyebabnya. Obat tersebut hanya ditujukan untuk meringankan gejala influenza sehingga dapat mengurangi penderitaan yang dialami. Mengurangi keluhan akibat influenza dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi obat influenza yang mengandung penurun panas, analgesik, dekongestan, dan antihistamin. Obat analgesik akan mengurangi rasa sakit di otot dan kepala. Dekongestan untuk membantu melegakan hidung tersumbat, sedangkan antihistamin dapat membantu mengatasi hidung yang terus-menerus berair dan mata gatal. Jika penderita mengalami batuk boleh mengonsumsi obat penekan batuk. Mengingat efek samping obat tersebut, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi semua obat tersebut. Namun, cukup disesuaikan dengan gejala yang tampak. Contohnya, influenza yang tidak disertai batuk tidak perlu mengonsumsi obat influenza yang mengandung penekan batuk. Pengobatan influenza yang tidak mengalami komplikasi sangat sederhana. Penderita harus istirahat yang cukup dan menghentikan semua aktivitas olahraga. Selain itu, penderita harus lebih banyak minum cairan dan makan makanan bergizi. Cairan akan membantu menghilangkan cairan hidung yang keluar dan menghindari dehidrasi. Istirahat yang cukup bertujuan untuk menyimpan tenaga guna mengurangi kelelahan dan lemas. Dengan demikian, diharapkan pertahanan tubuh cepat pulih dan influenza akan segera sembuh dengan sendirinya. Penderita juga disarankan untuk mandi air panas atau memanaskan badan untuk mengurangi rasa sakit di otot. Mandi uap atau air hangat juga berguna untuk merangsang keluarnya keringat sehingga demam turun.
7
b. Antibiotik Penggunaan antibiotik tidak berguna karena tidak mempengaruhi virus. Antibiotik diperlukan hanya jika ada komplikasi. Penggunaan ini hanya terjadi 5% dari semua kasus influenza. Pemakaian antibiotik yang berlebihan dan tidak pada tempatnya dapat menyebabkan kekebalan kuman dan membuat kuman tubuh yang jinak menjadi ganas. Mengonsumsi obat yang mubazir karena tidak efektif dan dapat menimbulkan reaksi yang berbahaya sangat bertentangan dengan pertimbangan "manfaat risiko" dalam prinsip pengobatan. Jika seluruh masyarakat terus rnelakukan kekeliruan ini, risiko menjadi sangat besar. Kekebalan terhadap kuman menyebabkan hilangnya keampuhan antibiotik ketika benar-benar dibutuhkan.
C. Vitamin C Peranan vitamin C dosis tinggi untuk menanggulangi influenza masih kontroversi. Pertahanan tubuh alamiah akan mengembalikan tubuh ke keadaan normal setelah 3—5 hari.
G. Pemeriksaan diagnostik. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain : Test Diagnostik Kultur jaringan nasal atau sekret
Penemuan Positif untuk virus infuenza
pharyngeal. Kultur sputum.
Positif untuk bakteri pada infeksi sekunder
Fluorescent antibody yang
Positif untuk virus infuen
mengotori sekret. Hemagglutination inhibition or
Meningkat 4 x pada antibody
complement fixation test
antara tahap akut dan pemulihan.
Urinalysis
Albuminuria
8
Kecepatan sedimentasi meninggi
Erythrosit
Jumlah WBC
Leukopenia (< 5000 mm3) atau leukositosis (11.000-15.000 mm3).
Hemoglobin
Meningkat
Hematocrit
Meningkat
H. Komplikasi Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah pneumonia atau penyakit radang paru. Bahaya komplikasi akan lebih parah jika terjadi pada anak-anak atau pasien yang menderita penyakit kronis. Sebagai gambaran, setiap tahun 10-20% penduduk Amerika terserang influenza. Sebanyak 114.000 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakitnya berkembang menjadi komplikasi. Sebanyak 36.000 orang yang mengalami komplikasi berakhir dengan kematian. Selain bersifat epidemik (menyebar di suatu daerah), influenza juga dapat bersifat pandemik (menyebar ke seluruh negara atau dunia). Influenza bersifat epidemis terutama pada musim dingin. Bahaya kematian disebabkan adanya komplikasi penyakit yang berhubungan dengan influenza. I. Pencegahan Virus influenza mudah menyebar ke udara ketika penderita bersin atau batuk. Karena itu, penderita sebaiknya memakai masker agar tidak menulari orang sehat. Jika malu menggunakan masker, ketika batuk atau bersin penderita bisa menggunakan sapu tangan sekali pakai (tisu). Jangan lupa membuang tisu bekas ke tempat sampah. Agar terhindar dari serangan influenza, orang yang sehat sebaiknya mencuci tangan sesering mungkin. Usahakan untuk menghindari tempat yang sedang terjadi wabah influenza. Selain itu, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara rnelakukan olahraga dan diet seimbang. Cara mencegah terjadinya influenza adalah dengan rnelakukan vaksinasi influenza. Orang yang sudah rnelakukan vaksinasi influenza tidak berarti
9
terbebas dari influenza. Sesekali dia bisa terserang influenza, tetapi gejala yang dialaminya lebih ringan dibandingkan dengan orang yang tidak mendapatkan vaksinasi.
J.
Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a. Kepala dan leher
Memungkinkan adanya konjungtivitis. Wajah memerah Kemungkinan adanya lymphadenopathy cervival anterior Sakit kepala, photophobia dan sakit retrobulbar b. Pernapasan Mulanya ringan : sakit tenggorokan; substernal panas; batuk nonproduktif; coryza. Kemudian : batuk keras dan produktif; erythema pada langit-langit yang lunak, langit-langit yang keras bagian belakang, hulu kerongkongan/tekak bagian belakang, peningkatkan RR, rhonchi dan crackles. c. Abdominal Anorexia dan malaise (rasa tidak enal badan). d. Neurologi Myalgia khususnya pada punggung dan kaki. e. Suhu tubuh Tiba-tiba serangan demam (380 hingga 390C) yang secara bertahap turun dan naik lagi pada hari ketiga. 2. Diagnosa Keperawata Diagnosis yang perlu dilakukan oleh perawat terhadap pasien dengan influenza adalah : 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif 2. Hipertermi 3. Intoleransi aktifitas
10
3. Rencana Tindakan Keperawatan Menurut Doenges, M. G (2000) dalam buku Rencana Asuhan Keperawatan intervensi yang diambil adalah : No. Diagnosa Keperawatan 1
Tujuan/Kriteria Hasil
Bersihan jalan nafas tidak Setalah
Rasional
dilakukan Kaji pola pernafasan
efektif
berhubungan tindakan
dengan
penumpukan selama 3 x 24 jam, jalan
sekret ditandai dengan :
Intervensi
Obstruksi
keperawatn
dapat
nafas klien bersih dengan Tingkatkan
masukan
cairan Hidrasi
membantu sekret,
menurunkan mempermudah
bernafas, bernafas dengan normal, toleransi jantung. Memberikan pengeluaran. Penggunaan cairan hangat
batuk dan pusing. DO : Klien tampak :
RR dalam rentang normal air hangat.
dapt menurunkan spasme bronkus.
dan tidak tampak gejala
- Sianosis - Hidung
oleh
akumulasi sekret, perlengketan mukosa
DS : klien mengatakan: kriteria hasil : klien dapat sampai 3000 ml/hari sesuai kekentalan sulit
disebabkan
influenza. klien
Ajarkan dan anjurkan klien Meningkatkan keefektifan upaya batuk batuk efektif
dan pengeluaran sekret
tampak merah - Gelisah
Berikan fisiotrapi dada sesuai Meningkatkan
- RR : 13 x/menit
indikasi : drainase postural
ventilasi
pada
semua
segmen dan alat drainase sekret.
- Bunyi nafas tidak normal
Kolaborasi
dengan
dokter Membersihkan dari sekret
dalam pemberian mukolitik
11
2
Hipertermi dengan
berhubungan Setalah
proses
infeksi tindakan
ditandai dengan :
proses penyakit infeksi akut.
rentang
normal Berikan kompres hangat
Dapat membantu mengurangi demam
terasa dengan kriteria hasil :
panas
suhu tubuh klien dalam Ajarkan klien mencegah dan Antisipasi akan terulangnya penyakit
DO : Klien tampak :
rentang normal dan klien mengenali
- Dehidrasi - Hangat
keperawatn
selama 3 x 24 jam, suhu
DS : Klien mengatakan dalam dadannya
Suhu 38,9°C – 41,1°C menunjukkan
dilakukan Kaji suhu klien
secara
dini
tidak tampak mengalami hipertermia waktu dehidrasi
disentuh - Suhu : 38,5°C
Anjurkan klien banyak minum membantu menghilangkan cairan hidung air putih
yang keluar dan menghindari dehidrasi
Berikan antipiretik, misalnya : Digunakan untuk mengurangi demam ASA (aspirin), asetaminofen dengan aksi sentralnya. (tylenol)
Berikan
antibiatik
sesuai Mengatasi masalah infeksi
indikasi
12
3
Intoleransi
aktifitas Setalah
berhubungan
dengan tindakan
dilakukan Kaji keadaan umum klien keperawatn
Berikan lingkungan tenang.
keleahan ditandai dengan : selama 3 x 24 jam, klien DS : klien mengatakan dapat lemah
akivitas
Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan Meningkatkan
istirahat
untuk
menurunkan kebutuhan O2 tubuh.
mentoleransi yang
biasa Bantu ADL klien
Membantu pemenuhan kebutuhan klien
DO : klien tampak :
dilakukan dengan kriteria Dekatkan barang-barang yang Memudahkan klien beraktifitas dan harga - Klien tampak hasil : meningkatnya diperlukan klien diri ditingkatkan bila klien melakukan tirah baring energi untuk melakukan sesuatu secara mandiri - Ketidakseimbang
atifitas, dan seimbangnya
an antara suplai suplai O2 dan
kebutuhan
oksigen.
Anjurkan klien menghentikan Regangan/stress aktivitas jika nyeri dada, nafas berlebihan
kardiopulmonal dapat
menimbulkan
pendek,kelemahan atau pusing dekompensasi/kegagalan. terjadi Implementasikan
program Peningkatan
rehabilitasi jantung/aktivitas
bertahap
pada
aktivitas
menghindari kerja jantung/konsumsi O2 berlebihan
Kolaborasi dengan keluarga Mengurangi dalam pemenuhan ADL
ketergantungan
klien
terhadap perawat
13
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Influenza adalah suatu infeksi saluran nafas atas yang disebabkan oleh virus influenza yang tersebar di udara bebas yang dapat menyerang semua tingkat usia yang sering terjadi saat musim dingin yang ditandai dengan gejala demam mendadak, otot-otot sakit , badan terasa dingin, sakit kepala ,batuk, pilek, dan badan terasa lemah. Penyakit influenza disebabkan oleh Myxovirus influenza. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan peradangan. Penularan penyakit influenza dapat melalui dua cara, yaitu penularan pernafasan dan penularan kontak.
B. Saran Agar terhindar dari serangan influenza, orang yang sehat sebaiknya mencuci tangan sesering mungkin. Usahakan untuk menghindari tempat yang sedang terjadi wabah influenza. Selain itu, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara rnelakukan olahraga dan diet seimbang. Bagi penderita sebaiknya memakai masker agar tidak menulari orang sehat. Jika malu menggunakan masker, ketika batuk atau bersin penderita bisa menggunakan sapu tangan sekali pakai (tisu). Jangan lupa membuang tisu bekas ke tempat sampah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arvin , Behrman Klirgman .2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC Djojodibroto,R. 2009. Darmanto. Respirologi. Jakarta : EGC Doenges, M. G. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC Maryani, Hert & Lusi Kristiana. 2004. Tanaman Obat Untuk Influenza. Tanggerang : AgroMedia Pustaka Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC Somantri, Irman. 2007. Keperawatan Medikal Bedan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasa. Jakarta : Salemba Media
15