50
MODUL 12 DAYA TAHAN AGREGAT KASAR BERUKURAN KECIL TERHADAP PEMBUBUKAN DG MESIN LOS ANGELES ASTM C 131
1. RUANG LINGKUP Pengujian ini mencakup prosedur pengujian daya tahan terhadap pembubukan agregat kasar berukuran lebih kecil dari 37.5 mm dengan mesin Los Angeles, dimana menurut Peraturan Beton Betulang Indonesia –NI-2 (1971), % pembubukan harus ≤ 50%.
2. PERALATAN Alat-alat yang digunakan adalah: 1.Timbangan 2. Ayakan 3. Bola baja 11 buah masing-masing berdiameter 46.8 mm dan berat antara 390 dan 445 gram. Total berat bola baja 4585 ± 25 gram. 4. Mesin Los Angeles
3. PROSEDUR UJI 1. Pilih sampel dengan cara splitter atau alat yang digunakan untuk membagi agregat menjadi dua bagian yang sama sesuai dengan ASTM C 702.
51 2. Ayak agregat kasar dengan ayakan 12.5 mm (1/2 in.) dan 9.5 mm (3/8 in.) dan ambil contoh agregat yang tertahan pada masing-masing ayakan seberat 2500 ± 10 gram. 3. Cuci dan keringkan sampel melalui pemanasan dalam oven 110 ± 5 ° C
selama 24 jam.
Timbang berat agregat awal (A). 4. Sampel agregat dijadikan satu dan dimasukkan ke dalam mesin Los Angeles beserta bola baja. Kemudian putar mesin Los Angeles beserta bola baja. Kemudian putar mesin dengan kecepatan 30 sampai 33 putaran/menit sebanyak 500 putaran. 5. Keluarkan sampel agregat dari mesin dan ayak dengan aykan 1.7 mm (No.12). 6. Cuci agregat yang tertahan pada ayakan 1.7 mm (No.12) dan keringkan di dalam oven 110 ± 5 °C
selama 24 jam.
7. Timbang berat agregat akhir (B).
4. PERHITUNGAN 1. Hitung % pembubukan dengan rumus:
% Pembubukan = ( A-B ) X 100/A
A= berat agregat mula-mula B= berat agregat akhir
52 Keterangan: 1. Splitter (pembagi agregat menjadi dua bagian
2. Ayakan
yang sama)
5. Mesin Los Angeles
3. Timbangan Agregat
4. Baja D46.8
53
BERAT ISI LEPASAGREGAT ASTM C 29/C 29M Peralatan: 1. Timbangan dengan ketelitian 50 gram 2. Silinder baja
3. Sekop kecil 4. Pelat kaca
Bahan Uji: 1. Agregat halus dan kasar dalam kondisi kering oven 2. Air Perhitungan:
No.
Parameter
Notasi
I
II
III
Satuan
1.
Berat silinder
W1
gr
2.
kosong Berat air + silinder
W2
gr
3.
Suhu air
4.
Berat jenis air
5.
Volume sillinder
°C γ
w
V= (W2-W1)/ γ
gr/cm3 cm3
w
6.
Berat silinder +
W3
gr
7.
agregat Berat isi lepas
M= (W3-W1)/ V
gr/cm3
8.
agregat Berat isi lepas agregat rata-rata
gr/cm3