124511_resume Muhammad Haikal Kiram.docx

  • Uploaded by: Hery Anto Togatorop
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 124511_resume Muhammad Haikal Kiram.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,414
  • Pages: 5
Proses Terbentuknhya Emas Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengendapan di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena prosesmetasomatisme yaitu kontak yang terjadi antara bebatuan dengan air panas (hydrothermal) atau fluida lainnya. Genesis emas dikategorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser (Alamsyah, 2006) Berdasarkan temperatur, tekanan dan kondisi geologi pada saat pembentukan emas dapat dibagi menjadi 3 jenis 

Endapan Hipotermal

Endapan ini terbentuk pada temperatur ≈ 300°C- 600°C pada kedalaman > 12.000 meter. Endapan ini merupakan endapan urat (vein) dan penggantian (replacement) yang terbentuk pada temperatur dan tekanan tinggi. Pada endapan ini, biasa terdapat mineral logam yang berupa bornit, kovelit, kalkosit, kalkopirit, pirit, tembaga, emas, wolfram, molibdenit, seng dan perak. Mineral logam tersebut berasosiasi dengan mineral - mineral pengotor seperti piroksen, amfibol, garnet, ilmenit, spekularit, turmalin, topaz, mika hijau dan mika cokelat (Warmada, 2007) 

Endapan Mesotermal

Endapan ini terbentuk pada suhu 200-400℃ dan kedalaman bekisar 3.000 meter sampai 12.000 meter. Endapan ini terletak agak jauh dari tubuh intrusi, maka sumber panas yang utama berasal dari fluida panas yang bergerak naik dari lokasi intrusi menuju lokasi terbentuknya endapan ini. Fluida tersebut berasal dari meteorik water yang masuk menuju lokasi intrusi dan mengalami pemanasan yang selanjutnya naik menuju lokasi endapan mesotermal. Logam utama yang terdapat pada endapan ini antara lain emas, perak, tembaga, seng dan timbal. Mineral bijih yang ditemukan berupa sulfida, arsenida, sulfantimonida, dan sulfarsenida. Pirit, kalkopirit, sfalerit, galena, tetrahedrit, dan tentalit serta emas stabil merupakan mineral bijih yang paling banyak ditemukan. Mineral pengotor yang dominan adalah kuarsa namun selain itu juga dijumpai karbonat seperti kalsit, dolomit, ankerit dan sedikit siderit, florit yang merupakan asosiasi penting 

Endapan epitermal

Endapan ini terbentuk pada suhu 50°C - 250°C yang berada dekat permukaan bumi dan terletak pada kedalaman paling jauh dari tubuh intrusi, dan terbentuk pada kedalaman 1 km . Sumber panas yang utama pada endapan ini berasal dari fluida panas yang bergerak naik dari lokasi intrusi menuju lokasi terbentuknya endapan ini. Dengan kata lain, fluida panas tersebut telah melewati zona endapan mesoterma

Mengukur nitrogen tanah Penentuan Kadar Nitrogen Total Tanah dengan Kjedahl

Cara Kerja : Destruksi     

Timbang 0.2 – 0.5 gr sampel tanah ukuran 0.5 mm, dimasukkan ke dalam labu didih Ditambahkan 1 gram selenium dan 3 ml asam sulfat pekat Di destruksi hingga suhu 350 °C ( sekitar 3 – 4 jam ), destruksi selesai apabila keluar uap putih dan didapat ekstrak jernih ( sekitar 4 jam ) Setelah dingin ekstrak diencerkan dengan aquadest hingga 50 ml Kocok sampai homogen, biarkan semalam agar partikel mengendap.

Destilasi  

   

Pindahkan labu didih ke dalam alat destilasi. Disiapkan erlenmeyer yang berisi 10 ml asam borat 1% dan ditambah 3 tetes indikator conway ( sebagai penampung NH3 yang dibebaskan ). Kemudian dihubungkan dengan alat destilasi. Dengan gelas ukur tambah NaOH 40% sebanyak 10 ml ke dalam labu didih tadi dan secepatnya ditutup. Destilasi hingga volume penampung mencapai 50 -75 ml ( berwarna hijau ). Destilat dititrasi dengan H2SO4 0.05N hingga warna merah muda. Catat Volume titrasi dan Volume blanko.

Perhitungan : Kadar Nitrogen (%) = (( Vol titrasi – Vol blanko ) x N x 14 x 100))/ ( mg sampel x fk ) = (( Vol titrasi – Vol blanko ) x 0.05 x 14 x 100))/ ( 500 mg x fk ) Keterangan : N

= Normalitas larutan baku H2SO4 ( 0.05N )

14 = Berat atom N Fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 + % kadar air) Perbedaan Peta geologis dan bahan induk Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah/wilayah/kawasan dengan tingkat kualitas berdasarkan skala. Peta geologi menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, stratigrafi, stuktur, tektonika,fisiografi dan sumberdaya mineral serta energi. Peta geologi disajikan berupa gambar dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya. Penjelasan berisi informasi, misalnya situasi daerah, tafsiran dan rekaan geologi, dapat diterangkan dalam bentuk keterangan pinggir.

Perbedaan KTK tanah dan KTK liat KTK koloid anorganik atau KTK liat yaitu jumlah kation yang dapat dipertukarkan pada permukaan koloid anorganik (koloid liat) yang bermuatan negative KTK total atau KTK tanah yaitu jumlah total kation yang dapat dipertukarkan dari suatu tanah baik kation pada permukaan koloid organic (humus) maupun kation pada permukaan koloid anorganik (liat) Rumus KTK liat Nilai KTK liat tergantung dari jenis liat, sebagai contoh: a. Liat Kaolinit memiliki nilai KTK = 3 s/d 5 me/100 g. b. Liat Illit dan Liat Klorit, memiliki nilai KTK = 10 s/d 40 me/100 g. c. Liat Montmorillonit, memiliki nilai KTK = 80 s/d 150 me/100 g. d. Liat Vermikullit, memiliki nilai KTK = 100 s/d 150 me/100 g. Perbedaan Koloid dengan tanah, Rumus Bangunnya? Bahan mineral dan bahan organik tanah yang sangat halus sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi persatuan berat (massa). Tanah merupakan kumpulan butiran (agregat) mineral alami yang bisa dipisahkan oleh suatu cara mekanik bila agregat tersebut diaduk dalam air atau kumpulan mineral, bahan organic dan endapan-endapan yang relative lepas (loose), yang terletak diatas batuan dasar (bedrock). Perbedaan dengan minerologi tanah Mineral tanah adalah mineral yang terkandung di dalam tanah dan merupakan salah satu bahan utama penyusun tanah. Mineral dalam tanah berasal dari pelapukan fisik dan kimia dari batuan yang merupakan bahan induk tanah, rekristalisasi dari senyawa-senyawa hasil pelapukan lainnya atau pelapukan (alterasi) dari mineral primer dan sekunder yang ada. Apa itu EH dan PH? Potensial redoks (Eh) merupakan indeks yang menyatakan kuantitas elektron dalam suatu sistem (Syekhfani, 2014a). Oksidasi-reduksi merupakan reaksi pemindahan elektron dari donor elektron kepada aseptor elektron. Donor elektron akan teroksidasi karena pelepasan elektron, sedangkan aseptor elektron akan terduksi karena penambahan elektron. Proses ini berlangsung secara simultan, sehingga sering disebut sebagai reaksi redoks (Kyuma 2004a). Potenisial redoks juga dipengaruhi oleh aktivitas mikro organisme, dimana menurut Yoshida (1978), aktivitas mikro organisme tidak hanya mempengaruhi proses transformasi senyawa-senyawa organik dan anorganik, tetapi juga mempengaruhi kemasaman dan potensial redoks tanah.Menurut Tan (1982), keseimbangan redoks biasanya dinyatakan dengan konsep potensial redoks (Eh). Secara umum, reaksi sel-paruh dari suatu sistem oksidasi-reduksi dapat digambarkan sebagai berikut: Bentuk teroksidasi + ne- ↔ Bentuk tereduksi

pH merupakan tingkat kemasaman tanah. Skala pengukuran pH menunjukkan tingkat kemasaman dan kebasaan. Larutan tanah tidak sepenuhnya memiliki pH “netral”, dimana konsentrasi H+ tidak sepenuhnya nol, karena air memiliki sedikit ion-ion bermuatan. Kemasaman tanah ditunjukkan dalam reaksi : H2O ↔ H+ + OH-

Proses terjadinya ultisol terjadinya penumpukan liat di horizon apa? berapa liatnya? Proses terbentuknya Ultisol diawali oleh proses podsolisasi yang merupakan proses pencucian yang mirip dengan latosolisasi. Hasil dari proses ini adalah tanah yang mempunyai lapisan atas pucat, karena semua unsur tercuci kecuali silikat (sebagai kuarsa). Curah hujan dan suhu yang tinggi memungkinkan terjadinya pencucian terhadap basa-basa sehingga dalam waktu yang relatif singkat menyebabkan kejenuhan basa rendah dan tanah menjadi masam. Kelangsungan proses podsolisasi tersebut ditunjang oleh adanya asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik yang mempunyai daya pelarut yang efektif pada iklim yang basah dan panas Cari daerah yang menghasilkan perunggu, nikel, emas, berlian? 

Daerah Penghasil Emas dan Perak

Bengkalis : Sumatra Bolaang Mangondow : Sulawesi Utara. Cikotok : Jawa Barat. Logas : Riau Meuleboh : DI Aceh Rejang Lebong : Bengkulu Selain itu terdapat juga di Lampung, Jambi, Kalimantan Barat. Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk sentra pengolahan Emas, pabrik pengolahan emas terdapat di Cikotok, Jawa Barat. 

Daerah Penghasil Nikel

Nikel banyak terdapat di Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. 

Daerah Penghasil Perunggu

Perunggu banyak terdapat di Sulawesi Utara. Vertisol terbentuk dimana? Karna faktor apa? Makhluk hidup apa yang berperan? Berapa ukuran retaknya?

Pembentukan tanah Vertisol terjadi melalui dua proses utama, pertama adalah proses terakumulasinya mineral 2:1 (smektit), dan yang kedua adalah proses mengembang dan mengkerut yang terjadi secara periodik sehingga membentuk slickenside atau relief mikro gilgai (van Wambeke, 1992).Vertisol secara luas terbentuk pada bentangan topografi yang lebih rendah (depresi) atau undulasi (Driessen, et al. 2001; Dengiz, et al. 2012) dengan iklim yang tegas antara basah dan kering. Musim kering yang panjang dimana evapotranspirasi potensial melebihi presipitasi menyebabkan rekahan semakin melebar. Pada saat musim hujan mulsa yang berada di permukaan masuk ke rekahan bersama material yang terlarut, meningkatkan pencucian garam dan karbonat, serta menurunkan kapasitas tukar sodium (Kutilek, et al. 2010). Interaksi mayat terhadap jenis tanah? Penguraian jasad(mayat) bergantung pada kandungan bahan organik serta mikroorganisme yang ada pada setiap jenis tanah. Semakin banyak bahan organik maka akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme yang berfungsi sebagai dekomposer. Hal ini berbanding lurus dengan proses penguraian, sehingga apabila BO dan mikroorganisme nya banyak maka laju penguraian jasad pun akan lebih cepat.

Related Documents

Doa Haikal
October 2019 20
Muhammad
December 2019 71
Muhammad
December 2019 89

More Documents from "Quazi Imtiaz"

12.docx
June 2020 5
Rencana Hidup.docx
June 2020 19
Doc1.docx
June 2020 7
Makalah Sosper.docx
June 2020 1
K Dan P.docx
June 2020 5