Senin, 12 Oktober 2009
BACAAN RENUNGAN PAGI
KEBENARAN YANG LEBIH BAIK “Jika hidup keagamaanmu tidak lebihbenar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orangorang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” Matius 5 : 20. Ketika presiden baru dari Amerika Serikat sudah dipilih, ia dengan segera memulai proses pemilihan mereka yang akan membantunya membentuk pemerintahan. Sekretaris perbendaharaan, sekretaris Negara, pengamanan negara, dan seterusnya—ada banyak jabatan yang harus diisi, dan sangat mendesak. Jadi ketika Raja surgawi datang ke dunia dan memulai pemerintahannya, apa yang ia lakukan? Ia duduk di lereng bukit melihat-liihat dari Danau Galilea dan mulai berbicara kepada para pendengarNya. Bukannya mengumumkan anggota-anggota kabinet-Nya (“Untuk urusan asing, Aku telah memilih Petrus, untuk sekretaris bagian perbendaharaan, Matius”), namun Ia mulai menggambarkan seperti apa nanti kerajaan-Nya. Dan Ia tidak berfokus pada apa yang mereka lakukan pada pemerintahan-Nya tetapi pada apa adanya mereka. “Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah … ” “Berbahagialah orang yang berdukacita … “ “Berbahagialah orang yang lemah lembut … “ “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran … “ “Berbahagialah orang yang murah hatinya … “ “Berbahagialah orang yang suci hatinya … “ “Berbahagialah orang yang membawa damai … “ “Berbahagialah orang yang dianiaya … “ Dan selanjutnya Ia berkata, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” (Matius 5 : 20). Jika pemikiran terdahulu mengejutkan para pendengar Yesus, yang ini pastilah sangat mengherankan mereka. Lebih benar daropada orang Farisi – siapakah gerangan yang bias hidup sampai demikian itu? Orang-orang Farisi dengan sangat hati-hati mengatur kehidupan mereka dalam penurutan yang ketat kepada aturan tertulis maupun tak tertulis dari agama mereka, dan Yesus mengatakan bahwa kita harus melakukan yang lebih baik? Mustahil!! Khotbah di atas bukit bukanlah sebuah rumusan untuk memerintah sebuah kota atau sebuah Negara. Itu bukan tentang kerajaan dari dunia ini tetapi tentang pemerintahan Allah, seperti diperjelas oleh katakata pertama Yesus: “Merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Inilah kerajaan yang sesungguhnya, saat ini juga. Yesus memerintah disini, di dalam hati dan kehidupan. Ia memutarbalikkan segala sesuatu. Karena dasarnya adalah kasih karunia, bukan kekuatan.
Sumber : disalin kembali dari buku Renungan Pagi
PEMUDA ADVENT INDONESIA e-mail :
[email protected]