11. Bab Iv.docx

  • Uploaded by: Jack Nerson
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 11. Bab Iv.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,179
  • Pages: 9
33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Pemeriksaan Organoleptis Bahan Aktif Bahan aktif sebelum digunakan terlebih dahulu diperiksa secara kualitatif yaitu dengan pemeriksaan organoleptis dari bahan-bahan tersebut: 1.1. Hasil pemeriksaan organoleptis Minyak wijen Bentuk

: Cairan minyak encer

Warna

: Coklat

Bau

: Khas seperti wijen, tidak tengik

1.2. Hasil pemeriksaan organoleptis PGA Bentuk

: Serbuk

Warna

: Kuning gading

Bau

: Tidak berbau

1.3. Hasil pemeriksaan organoleptis Agar-agar Bentuk

: Serbuk

Warna

: Kecoklatan

Bau

: Khas seperti agar-agar

33

34

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemeriksaan organoleptis bahan aktif telah memenuhi persyaratan dalam pembuatan emulsi minyak wijen. 2. Penentuan jenis emulsi Penentuan jenis emulsi minyak wijen dilakukan dengan beberapa metode, yaitu sebagai berikut: 2.1. Metode pewarnaan Tabel 3. Hasil penentuan jenis emulsi dengan metode pewarnaan

Reagen

Formula Formula 1

Formula 2

Formula 3

Sudan III

Merah

Merah

Merah

Jenis emulsi

M/A

M/A

M/A

Tabel 3 menunjukkan bahwa dengan metode pewarnaan ketiga formula mempunyai tipe yang sama yaitu M/A. 2.2. Metode pencucian. Hasil penentuan jenis emulsi dengan metode pencucian menunjukkan bahwa ketiga formula emulsi bertipe M/A karena emulsi mudah dicuci dengan air. 2.3. Metode penentuan dengan kertas saring atau kertas tisu. Hasil penentuan jenis emulsi dengan kertas saring atau kertas tisu menunjukkan bahwa ketiga formula emulsi bertipe M/A karena pada kertas tisu terjadi basah secara merata.

35

2.4. Metode pengukuran daya hantar. Hasil penentuan jenis emulsi dengan pengukuran daya hantar menunjukkan bahwa ketiga formula emulsi bertipe M/A karena setelah dua kawat pada alat amperemeter dihubungkan maka jarum angka pada amperemeter terjadi penyimpangan. 3. Pemeriksaan Stabilitas Emulsi 3.1.

Hasil pengujian warna dan bau emulsi minyak wijen

Pengujian warna dan

bau emulsi

minyak

wijen adalah dengan

memperhatikan secara visual ada tidaknya perubahan fisik setelah penyimpanan selama 2 minggu. Hasil pengujian warna dan bau emulsi minyak wijen terdapat pada tabel. Tabel 4. Hasil pengujian warna dan bau emulsi minyak wijen

Pemeriksaan

Penyimpanan Minggu ke-0

Minggu ke-1

Minggu ke-2

Warna

Putih susu

Putih susu

Putih susu

Bau

Khas

Khas

Khas

Hasil pengujian warna dan bau emulsi minyak wijen berdasarkan table, memberikan hasil yang sama dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2, yaitu warnanya putih susu dan baunya khas. Hal ini menunjukkan bahwa emulsi minyak wijen stabil karena tidak ada perubahan warna dan bau selama penyimpanan.

36

3.2.

Pengujian homogenitas emulsi minyak wijen

Hasil pengujian homogenitas emulsi minyak wijen tercantum pada tabel 5. Tabel 5. Hasil pengujian homogenitas emulsi minyak wijen

Formula

Homogenitas Minggu ke-0

Minggu ke-1

Minggu ke-2

1

Homogen

Homogen

Homogen

2

Homogen

Homogen

Homogen

3

Homogen

Homogen

Homogen

Hasil pengujian homogenitas berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa ketiga formulasi emulsi minyak wijen bersifat homogen dan tidak mengalami perubahan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2. Kesimpulannya emulsi tetap stabil selama penyimpanan. 3.3. Pengujian Viskositas Emulsi Hasil pemeriksaan viskositas emulsi minyak wijen: Tabel 6. Hasil pengujian viskositas Emulsi Minyak Wijen

Viskositas (d Pa.s) Formula Minggu ke-0

Minggu ke-1

Minggu ke-2

Formula 1

Replikasi 1

7,9

8,4

9,8

Agar-agar

Replikasi 2

8,0

8,5

10,0

0,5 %

Replikasi 3

8,1

8,6

10,2

37

Rata-rata

Formula 2 Agar-agar 0,6 %

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Rata-rata

Formula 3 Agar-agar 0,7 %

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Rata-rata

8,0

8,5

10,0

8,2

8,7

11,7

8,5

8,9

12.0

8,5

9,1

12,3

8,4

8,9

12,0

8,4

9,5

12,2

8,8

9,7

12,5

9,2

9,9

12,8

8,8

9,7

12,5

Tabel 7. Rata-rata viskositas emulsi minyak wijen

Formula

Rata-rata viskositas setiap replikasi Minggu ke-0

Minggu ke-1

Minggu ke-2

1

8,0

8,4

8,8

2

8,5

8,9

9,7

3

10,0

12,0

12,5

Hasil pengujian viskositas emulsi minyak wijen berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa pada setiap pengujian, viskositas mengalami kenaikan pada setiap formula.

38

Hasil statistik dengan anova satu jalan menunjukkan bahwa data pada minggu ke-0, ada perbedaan yang signifikan antara formula 1,2 dan 3. Data pada minggu ke-1 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara formula 1, formula 2 dan formula 3. Data pada minggu ke-2 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara formula 1, formula 2 dan formula 3. Data dapat dilihat pada lampiran. Hasil kenaikan viskositas emulsi minyak wijen dilihat dari rata-rata ketiga replikasi masing-masing formula tercantum pada tabel ke 8. Tabel 8. Hasil kenaikan viskositas emulsi minyak wijen selama 2 minggu

Viskositas (d Pa.s)

Penurunanviskositas

Formula Minggu ke-0

Minggu ke-2

(d Pa.s)

8,0

10,0

2,0

8,4

12,0

3,6

8,8

12,5

3,7

Formula 1 Agar-agar 0,5 % Formula 2 Agar-agar 0,6 % Formula 3 Agar-agar 0,7 %

Penggunaan pengental agar-agar dengan konsentrasi 0,5% viskositasnya mengalami kenaikan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2 yaitu 2,0 d Pa.s; penggunaan emulgator agar-agar dengan konsentrasi 0,6% viskositasnya mengalami

39

kenaikan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2 yaitu 3,6 d Pa.s; penggunaan emulgator agar-agar dengan konsentrasi 0,7% viskositasnya mengalami kenaikan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2 yaitu 3,7 d Pa.s. 3.4. Pengujian pemisahan sentrifugasi emulsi. Dari percobaan hasil pengujian sentrifugasi emulsi minyak wijen dengan pengental agar-agar adalah : Tabel 9. Hasil pengujian sentrifugasi emulsi minyak wijen dengan pengental Agar-agar

Sentrifugasi Formula Minggu ke-0

Minggu ke-1

Minggu ke-2

Replikasi 1

0,01

0,04

0,07

Replikasi 2

0,02

0,06

0,07

Replikasi 3

0,03

0,07

0,1

Rata-rata

0,02

0,06

0,08

0,02

0,07

0,09

0,03

0,08

0,11

0,05

0,09

0,1

0,04

0,08

0,11

0,05

0,08

0,13

0,05

0,09

0,13

0,07

0,1

0,1

0,06

0,09

0,12

Formula 1 Agar-agar 0,5 %

Formula 2 Agar-agar 0,6 %

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Rata-rata

Formula 3 Agar-agar 0,7 %

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Rata-rata

40

Tabel 10. Rata-rata pemisahan sentrifugasi emulsi minyak wijen

Formula

Rata-rata sentrifugasi setiap replikasi Minggu ke-0

Minggu ke-1

Minggu ke-2

1

0,02

0,04

0,06

2

0,06

0,08

0,09

3

0,08

0,11

0,12

Hasil pengujian pemisahan sentrifugasi emulsi minyak wijen berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa pada setiap pengujian, pemisahan sentrifusenya mengalami kenaikan pada setiap formula. Semakin lama penyimpanan, maka pemisahan akan semakin cepat dan emulsi menjadi semakin stabil. Hasil statistik dengan uji anova satu jalan menunjukkan bahwa data pada minggu ke-0, tidak ada perbedaan yang signifikan antara formula 1 dan 2 dan antara formula 2 dan 3. Data pada minggu ke-1 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara formula 1 dan 2, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara formula 2 dan 3. Data pada minggu ke-2 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara formula 1 dan 2, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara formula 2 dan 3. Data dapat dilihat pada lampiran. Hasil kenaikan pemisahan sentrifugasi emulsi minyak wijen dilihat dari rata-rata ketiga replikasi masing-masing formula tercantum pada tabel ke 10.

41

Dari percobaan hasil kenaikan sentrifugasi emulsi minyak wijen dengan pengental agar-agar adalah. Tabel 11. Hasil kenaikan pemisahan sentrifugasi emulsi minyak wijen selama 2 minggu

Sentrifugasi

Kenaikan

Formula Minggu ke-0

Minggu ke-2

Sentrifugasi

0,02

0,08

0,04

0,04

0,11

0,07

0,06

0,12

0,06

Formula 1 Agar-agar 0,5 % Formula 2 Agar-agar 0,6 % Formula 3 Agar-agar 0,7 %

Penggunaan pengental agar-agar dengan konsentrasi 0,5% pemisahan sentrifugasinya mengalami kenaikan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2 yaitu 0,04, penggunaan pengental agar-agar dengan konsentrasi 0,6% pemisahan sentrifugasinya mengalami kenaikan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2 yaitu 0,07, penggunaan pengental agar-agar dengan konsentrasi 0,7% pemisahan sentrifugasinya mengalami kenaikan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-2 yaitu 0,06.

Related Documents

Bab 11
June 2020 23
Bab 11
June 2020 20
Bab 11
May 2020 43
Bab 11 Komunikasi.pptx
December 2019 21
Soal Bab 11 Risma.docx
November 2019 20
11. Bab Iii.docx
May 2020 7

More Documents from "Ard To Yudi"