11. Bab Ii Kajian Pustaka.docx

  • Uploaded by: Asfan
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 11. Bab Ii Kajian Pustaka.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,243
  • Pages: 25
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversian eergi mekanik menjadi energi kinetik. Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian). Pada umunya pompa digerakkan oleh motor, mesin atau sejenisnya. Banya faktor yang menyebakan jenis dan ukuran pompa berbeda-beda tergantung jumlah fluida, jarak dan kegunaannya . Dalam industri maritim terutama pada bidang perkapalan pompa mempunyai fungsi dan peranan yang penting. Terdapat banyak pengertian pompa secara bahasa diantaranya, pompa-pompa (pumps) adalah alat untuk memindahkan zat cair (fluida) seperti air tawar, air laut, bahan bakar dal lain-lain, yang biasanya dilengkap dengan sistem perpipaan, termasuk katup isap, katup tekan dan katup-katup lain, saringan, tangki-tangki, alat-alat pengaman dan lain-lain. Pompa sendiri dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pompa positif displacement (kerja positif) dan pompa non positive displacement pump (kerja dinamis) B. Pompa Kerja Positif (positive displacement pump) Pompa jenis ini merupakan pompa dengan ruangan kerja yang secara periodik, pompa dengan suatu system pomompaan yang mempunyai head statis dan kapasitas yang dihasilkan oleh pompa ini tidak terus-menerus. Jadi, 5

6 pompa ini memberikan hasil secara berkala. Pompa yang sangat sederhana dan mudah pengaplikasiannya yang memanfaatkan katup-katup kedap udara guna mengangkat fluida. Dalam perkembangannya pompa jenis positif displacement juga digunakan dalam industri perminyakan untuk menghisap minyak dalam skala besar dan tentunya juga dengan ukuran pompa yang lebih besar. Prinsip kerja sama yaitu menghisap cairan fluida minyak dengan katup kedap udara. Namun tentunya mengangkat katup tersebut tidak secara manual namun menggunakan mesin bantu untuk membuat pompa tersebut bekerja ukuran yang besar membuat pengoprasian pompa positif displacement untuk peminyakkan sedikit lebih rumit, pompa ini dibagi menjadi beberapa yaitu : 1. Reciprocating Pump (Pompa Torak) Pada pompa ini, tekanan dihasilkan oleh gerak bolakbalik translasi dari elemen-elemennya, dengan perantara crankshaft, camshaft, dan lain-lainya. Pompa jnis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup buang yang mengatur aliran fluida keluar atau masuk ruang kerja. Katup-katup ini bekerja secara otomatis dan derajat pembukaannya tergantung pada fluida yang dihasilkan. Tekanan yang dihasilkan sangat tinggi, yaitu lebih dari 10 atm. Kecepatan putar rendah yaitu 250 sampai 500 rpm. Oleh karena itu, dimensinya besar dan sangat berat. Pompa ini banyak dipakai pada zat cair berupa minyak, fluida kimia dan cairan kental.

7

Gambar 2.1 Pompa Torak (Sumber : java-borneo.blogspot.com/2011/05/pompatorak.html) 2.

Rotary Pump Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari elemen-elemennya atau gerak gbungan berputar. Bagian utama dari pompa jenis ini adalah Rumah pompa yang stasioner, Rotor, yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa. Prinsip kerja adalah fluida yang masuk ditekan oleh elemen – elemen yang memindahkannya kesisi buang kemudia menekannya kepipa tekan. Krena tidak memiliki katup – katup, maka pompa ini dapat bekerja terbalik, sebagai pompa maupun sebagai motor. Pompa ini bekerja pada putaran yang tinggi samapai dengan 5000 rpm atau lebih. Karena keuntungan tersebut, pompa ini banyak dipakai untuk pompa pelumas dan pada hydraulic power transmission. Yang termasuk jenis pompa ini adalah :

8 a.

Gear Pump (pompa roda gigi) Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnta dua buah roda gigi berpasangan yang terletak dalam rumah pompa akan menghisap dan menekan fluida yang dipompakan.fluida yang mengisi ruang atara gigi dtekan kesisi buang. Akibat dari pompa ini adalah pada sistem pelumasan, karena pompa ini menghasilkan head yang tinggi debit yang rendah.

Gambar 2.2 Pompa roda gigi (Sumber : mymachining.blogspot.com/2012/01/ ) b. Pompa piston Prinsip kerja dari poma ini adalah berputarnya selubug putar menyebabkan piston bergera sesua dengan posisi ujung piston diatas piring dakian. Fluida terhisap kedalam silinder dan ditekan kesaluran buang akibat gerakan naik turun piston. Fungsi dari pompa ini adalah untuk pemenhan kebutuhan head tinggi dan kapasitas rendah.

9

Gambar 2.3 Pompa piston (Sumber : gunawananeva.wordpress.com ) 3.

Sistem Kerja Pompa (Positif Displacement)

Gambar 2.4 prinsip kerja pompa positif (Sumber : pompa sentrifugal /2011 ) Penjelasan dari gambar sistem kerja pompa positif displacement adalah sebagai berikut: 1. Merupakantahapan awal dari cara kerja dari pompa positif displacement. Tuas yang terhubung dengan karet (seal) kedap udara terangkat katas. Kemudian katup yang berada dibawah atau yang terletak daiantara garis air akan terbuka dan fluida perlahan mulai terangkat akibat dari daya isap udara.

10 2. Setelah terangkat beberapa centmenter, maka tuas kembali ditekan kebawah. Pada rubber kedap uadara juga terdapat katup yang berfungsi sebagai sirkulasi uadar. Ketika tuas terangkat maka katup pada rubber kedap udara akan tertutup dan ketika tuas dan rubber tersebut ditekan kebawa maka katup akan terbuka. Pemasangan katup di bawah dengan katup di rubber harus difungsikan secara berkebalikan agar pompa dapat bekerja dengan baik. 3. Pada tahapan ini air sudah mulai terangkat cukup karena dilakukan daya tarik dan daya dorong terhadap tuas yang membuat fluida tertekan oleh daya hisap udara. 4. Langkah ini merupakan penggulangan dari langkah 2. Namun fluid yang terangkat sudah mencapai pada daerah yang tinggi. 5. Pada langkah ini fluda mencapai batas akhir dan kelar melalui discharge. Untuk langkah selanjutnya fluida sudah dapat mengalir secara continue karena tahapan bantuan daya hisap udara sudah lebih ringan 4.

Keuntungan Pompa Positif Displacement 1. Penggunaannya mudah tinggal menaikkan tuas yang terhubung dengan rubber kedap udara. 2. Memanfaatkan kekedapan udara makan tidak perlu menggunakan fluida tambahan untuk membuat fluida terpancing ke atas

5.

Kerugian Pompa Jenis Displacement 1. Memerlukan waktu lama untuk mengangkat fluida ke discharge kaena memanfaatkan kekedapan udara jadi dilakukan secara continue.

11 2. Ukuran relatif besar sehingga banyak memakan tempat. 3. Biaya perawatan dan iventasi awal relatif tinggi karena banyak alat dan bahan yang dibutuhkan . Pada penjeasan diatas maka pompa jenis positif displacement merupakan jenis pompa yang mempunyai spesifikasi yang sederhana dengan memanfaatkan sistem kekedapan udara untuk menaikkan fluida dari tempat yang lebih tinggi dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menaikkan fluida karena proses kekedapan udara berlangsung secara bertahap. C. Pompa Kerja Dinamis (Non Positive Displacement Pump) Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume aliran fluida. dalam pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik menjadi energi kinetik, kemudian menjadi energi tekanan. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor dan suatu impeler yang berputar dengan kecepatan tinggi. yang termasuk di dalam jenis pompa ini adalah pompa aksial dan pompa sentrifugal. 1. Pompa Aksial Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompakan dan menekannya kesini tekan dalam arah aksial. Pompa ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah dan kapasitas tinggi, seperti pada sistem pengairan. Contoh pompa aksial

12

Gambar 2.5 pompa aksial (Sumber : pompa aksial./slide share) D. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pumps) Pompa sentrifugal adalah jenis pompa yang modern dengan memanfaatkan gaya sentrifugal untuk memindah fluida dari satu tempat ke tempat lain. Pompa yang memiliki sebuah impeller (baling-baling) . sentrifugal pada kapal menggunakan daya listrik untuk menggerakkan putaran mesin pompa. Tiap pompa mempunyai daya yang berbeda sesuai dengan kapasitas fluida yang dibutuhkan masingmasing benda operasional. Pompa sentrifugal merupakan pilhan utama para insinyur dalam aplikasi pompa. Hal ini di karenakan pompa sentrifugal sangat sederhana dan serbaguna. Pompa sentrifugal diperkenalkan oleh Denis Papin tahun 1689 dieropa dan dikembangkan di Amerika Serikat pada awal tahun 1800-an. Pada awalnya pompa dikenal sebagai balingbaling Archimedean. Pada saat itu diproduksi untuk aplikasi head rendah yang mana fluida bercampur sampah dan benda padat lainnya. Dan awalnya mayoritas aplikasi pompa menggunakan pompa positif displacement. Pompa sentrifugal modern mampu mengirimkan hingga 1,000,000 (gl/min) dengan head hingga 300 feet yang biasanya dipakai pada industri tenaga nuklir. Dan boiler feed

13 pump telah dikembangkan sehingga dapat mengirimkan 300 (gl/min) dengan head lebih dari 1800 feet.

Gambar 2.6 pompa sentrifugal (sumber : Google) 1. Klasifikasi Pompa Sentrifugal pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasaran beberapa kriteria,antara lain: a. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller, dapat berubah axial flow (aliran axial), mixed flow (campuran aliran), atau radial flow (aliran radial) b. Bentuk kontruksi dari impeller yang digunakan dalam pompa sentrifugal dapat berupa open impeller, semiopen impeller, atau close impeller.banyak c. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa poma sentrifugal memiliki suction inlet lebih dari dua buah. Pompa yag memiliki satu suction inlet disebut single – suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki lebih dari satu impeller disebut multi – stage pump 2.

Bagian – Bagian Pompa Sentrifugal Dalam pengopreasian pompa sentrifugal ada berpa bagian yang perlu diperhatikan agar pompa dapat bekerja dengan baik dan dapat bertahan lama.

14

Gambar 2.7 komponen pompa sentrifugal (Sumber : sentrifugalbook) a) Impeller Impeller merupakan cakram dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik. Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap memiliki dua impeler yang terasang secara seri untuk layanan head sedang.

Gambar 2.8 macam – macam impeller (Sumber : Rotech pump )

15

Macam – macam jenis impeller adalah sebagai berikut: 1. Impeller yang tertutup Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengriman ke sisi penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan yang bergerak diantar impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian dalam dalam permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeler tertutup ini adalah risiko yang tinggi terhadap rintangan. 2. Impeler terbuka dan semi terbuka. Memudahkan dalam pemeriksaan impeller, kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan tetapi untuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute atau back-plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan setelan impeler yang bener. 3. Impeler pompa berpusar/vortex Impeler ini cocok untuk bahan-bahanpadat dan “berserabut” akan tetapi pompa ini 50% kurang efisien dari rancng yang konvensional. b) Rumah/Casing pompa Fungsi utama kasing / rumah adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk

16 pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Casing dirancang untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan cukup. Fungsi casing yang kedua adalah memberikan media pendukung dan bentalan porosa untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu kasing pompa harus dirancang untuk. Memeberikan kemudahan mangakses ke seluruh bagian pompa untuk pemeriksaan, perawatan dan perbaikan. Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal, menghubungkan pipa-pipa hisap dan pengiriman kek flens secara langsung, mudah dipasang ke mesin penggerak tanpa kehilangan daya.

Gambar 2.9 Rumah pompa (Sumber : Aiermachinery) a.

Menurut Bentuk Pompa Terbagi Menjadi : 1. Pompa volut Bentuk rumah pompa seperti keong/siput (volute), sehingga kecepatan aliran keluar bisa dikurangi dan dihasilkan kenaikan tekanan.

17

Gambar 2.10 pompa volut (Sumber : sentrifugal.pdf) 2.

Pompa diffuser Pada keliling luar impeller dipasang sudu diffuser sebagai pengganti rumah keong

Gambar 2.11 Pompa diffuser (Sumber : sentrifugal.pdf) 3.

b.

Pompa aliran campur jenis volut Pompa ini mempunyai impeller jenis aliran campur dan sebuh rumah volut. Menurut Jumlah Tingkat 1. Pompa satu tingkat

18

c.

Pompa ini hanya mempunyai satu impeller. Head total yang ditimbulkan hanya berasal dari satu impeller, jadi relatif rendah 2. Pompa ini menggunakan beberapa impeller yang dipasang secara berderet (seri) pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeller pertama dimasukkan ke impeller berikutnya dan seterusnya hingga terakhir. Head totl pompa ini merupakan jumlah dari head yang ditimbulkan oleh masing-masing impeller sehingga relatif . Menurut Letak Poros Menurut letak porosnya, pompa dapat dibedakan menjadi poros horizontal dan poros vertikal seperti pada gambar :

Gambar 2.12 Poros vertikal dan horizontal (Sumber : google) c) Back Plate Back plate terbuat dari logam dimana dengan kasing pompa membentuk kamar cairan untuk fluida untuk dijadikan tekanan d) Mechanical Seal (stuffing box) Mechanical seal berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa

19 menembus casing. Adapun bentuk dari mechanical seal dapat dilihat pada gambar

Gambar 2.13 Mechanical seal (Sumber : sentrifugal pumps) e) Shroud and Legs Kebanyakan jenis pompa dicoba dengan shroud dan legs yang dapat disetel. Shroud dibatasi untuk meredam suara gaduh dan melindungi motor dari kerusakan. f) Pump Shaft (poros) kebanyakan pompa mempunyai batang potongan yang ditempatkan dibatang motor untuk menggubangkan tekanan, menghapuskan penggunaan keyways. Perakitan batang potong dapat didesain secara sederhana, sekalipun begitu masih menjamin pengarahan metode untuk mengurangi suara gaduh dan getaran. Untuk pompa sentrifugal multih-stage panjang batang pompa akan berbeda tergantung dari banyaknya pendarong yang digunakan.

20

Gambar 2.14 Poros (Sumber : dokumentasi pribadi) g) Adaptor Kebanyakan pompa dengan suatu standar IEC motor elektrik. Koneksi antara motor dan backplate dihubungkan oleh suatu adaptor dimana sesuai dengan standar IEC atau C-frame motor elektronik h) Vane Sudut dari impeller sebagai tempat berlalunya vairan pada impeller

21

Gambar 2.15 alur vane (Sumber : google) i) j)

Eye of impeller Bagian sisi masuk pada arah isap impeller Wearing ring wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewai bagian depan impeler maupun bagian belakang impeler. Dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeller. Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban aksial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

22

Gambar 2.16 ring impeller pompa (Sumber : dokumentasi pribadi)

Gambar 2.17 wearing pompa (Sumber : google ) Pada umumnya bearing (bantalan) dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu. A. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros 1. Bantalan luncur Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas.

23 2.

Bantalan glinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat. B. Berdasarkan arah beban terhadap poros 1. Bantalan radial Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu 2. Bantalan aksial Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros. 3. Bantalan gelinding khusus bantalan ini dapat menumpu beban ynag arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros. 3.

KERJA POMPA SENTRIFUGAL Daya putar dari penggerak mula (motor/turbin) diberikan pada poros pompauntuk memutar impeller, impeller yang berputar akan menghisap fluida lalu memutarkannya. Akibat dari puaran fluida cair yang besar sehingga akan terlempar dan mengalamu kenaikan kecepatan. Setelah keluar dari impeller, fluida akan mengalir dan ditampung pada saluran berbentuk spiral (volute) kemudian sebagian kecepatan aliran dirubah menjadi tekanan keluaran (discharge pressure). Jadi didalam impeller, fluida mengalami kenaikan energi kinetik.

E. Karakteristik Pompa 1. Efisiensi Pompa Pompa tidak dapat mengubah seluruh energi kinetik menjadi tekanan karena ada sebagian energi kinetik yang

24 hilang dalam bentuk losis. Efisiensi pompa adalah suatu faktor yang dipergunakan untuk menghitung losis. Efisiensi pompa terdiri dari :  Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losis akibat gesekan antara cairan dengan impeler dan losis akibat perubahan arah yang tiba tiba pada impeler.  Efisiensi volumetris, memperhitungkan losis akibat resirkulasi pada ring, bushb dll.  Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal, packing gland, bantalan, dll. Setiap pompa dirancang pada kapasitas dan head tertentu, meskipun dapat juga dioperasikan pada kapasitas dan head yang lain. Efisiensi pompa ka mencapai maksimum pada designed point tersebut, yang dinamakan dengan titik BEP. Untuk kapasitas yang lebih kecil atau lebih besarnya efisiensiya akan lebih rendah. Efisiensi pompa adalah erbandingan antara daya hidrolis popa dengan daya poros pompa.

2.

Daya Hidrolis Daya hidrolis adalah daya yang diperlukan oleh pompa untuk mengangkat sejumlah zat cair pada ketinggian tertentu. Daya hidrolis dapat dicari dengan persamaan berikut :

𝜌 = massa jenis, kg/𝑚3 g = gaya gravitasi H = head, m Q = kapsitas, 𝑚3 /s

25

3.

Kurva Karakteristik Pompa Untuk setiap pompa, biasanya pabrik pembuatnya memberikan kurva karakteristik yang menunjukkan unjuk kerja pompa pada berbagai kondisi pemakaian. Karateristik sebuah pompa digambarkan dalam kurva karakteristik menyatakan besarnya head total, daya pompa dan efisiensi pompa terhadap kapasitas. Berikut adalah contoh kurva karakteristik suatu pompa :

Gambar 2.18 kurva karakterisitik pompa (Sumber : Bab3pompasentrifugapdf)

F.

Kavitas Kavitas adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena tekanannya turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Ketika zat cair terhisap pada sisi isap pompa,

26 tekanan pada permukaan zat cair akan turun seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.19 bentuk penguapan (Sumber : bab3pompasentrifugalpdf) Bila tekanannya turun sampai pada tekanan uap jenuhnya, maka cairan akan menguap dan membentuk gelembung uap. Selama bergerak sepanjang impeler, kenaikan tekanan akan menyebabkan gelembung uap pecah dan menumbuk permukaan pompa. Fenomena ini dinamakan kavitasi. Jika permukaan saluran/pipa terkena tumbukan gelembung uap tersebut secara terus menerus dalam jangka lama akan mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang pada dinding saluran atau sering disebut erosi kavitasi. Pengaruh lain dari kavitasi adalah timbulnya suara berisik, getaran dan turunnya perfomansi pompa. Cara menghindari kavitasi 1. Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus dibuat serendah mungkin agar head isap statis enjadi rendah pula. 2. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin.jika terpaksa dipakai pipa isap yang panjang, sebaiknya diambil pipa yang berdiameter satu nomor lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek.

27 3. 4.

Hindari penggunaan katup yang tak perlu dan menekuk pipa pengisapan. Hindari masuknya udara sisi isap pompa. Surabaya.

G. Pemilihan Pompa Pada pemilihan pompa sentrifugal, ada beberapa hal yang sangat penting harus kita perhatikan, antara lain : 1. Total Head / Tekanan Total head dinyatakan dalam satuan jarak ( Meter,Feet dan lain-lain). Tekanan dinyatakan dalam satuan tekanan (Kg/cm2,bar,dan lain-lain). Total head dan tekanan ini sangat penting dan saling berhubungan satu dengan lainnya untuk pemilihan pompa dan dapat dijelaskan sebagai berikut : Head dari sebuah pomp adalah energi mekanik yang dipakai dan diteruskan ke media yang ditangani, yang berhubungan dengan bera media, dinyatakan dalam satuan panjang. Hed ini tidak tergantung dari berat jenis media, dengan kata lain sebuah pompa sentrifugal dapat menimbulkan head yang sama untuk jenis cairan/fluida. Tetapi berat jenis media akan menyebabkan tekanan pada pompa tersebut.

Gambar 2.20 pemilihan pompa dilihat dari Head (Sumber : http://piyohsiat.blogspot.com/2014/07/pemilihanpompa-sentrifugal.html)

28 Spesifikasi Total head dari suatu sistem dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Hgeo : Head statis Head statis adalah perbeadaan tinggi permukaan cairan pada bagian hisap dengan bagian tekan. Jika pipa tekan berada diatas permukaan cairan maka Hgeo di ukur dari garis tengah pipa tersebut. b. Hsgeo : head hisap statis Head hidsap statis adalah perbedaan tinggi permukaan cairan pada bagian hisap dengan garis sumbu poros pompa. c. Hzgeo : head tekan statis Head tekan statis adalah perbedaan tinggi permukaan cairan pada bagian hisap dengan garis subu poros pompa. d. Pa : tekanan pada tangki tertutup pada bagian tekan e. Pe : tekan pada tangki tertutup pad bagian hisap f. Va : kecepatan aliran pada tangki tekan g. Ve : kecepatan aliran pada tangki hisap h. EHv : jumlah semua kerugia tekanan head pada sistem (gesekan pipa, gesekan katup, fitting dan lainlain pada bagia hisap dan bagian tekan). i. p : Berat jenis j. g : Konstanta grafitasi demikian sistem Head (ha) =

Dalam prakteknya perbedaan kecepatan pada tangki bagian hisap dan tangki bagian tekan diabaikan sehingga untuk sistem tangki tertutup menjadi =

29

Dan untuk terbuka menjadi =

2.

Jenis dan Data-Data Cairan/Fluida Jenis dan data cairan sangtalah perlu dalam menentukan pemilihan pompa. Hal ini karena setiap cairan mempunyai berat jenis yang berbeda-beda yang akan berhubungan langsung dengan kebutuhan data dari penggerak mula. Selain hal tersebut diatas, juga harus menentukan material dari pompa yang sesuai dengan cairan yang dipompakan terutama untuk cairan yang bersifat korosi. Cairan yang dipompakan juga mempunyai viscositas suattu cairan (cairan yang kental) maka akan mengakibatkan : a. Kapasitas pompa menurun b. Total head pompa menurun c. Effesiensi pompa menurun d. Daya yang dibutuhkan naik

Related Documents


More Documents from "ilfa lapono"