Tugas Kewirausahaan
Nama : Luthfi Fakhrudin NPM
: 167011090
Kelas : C
10 Pengusaha Muda Sukses di Indonesia
1.
Sandiaga uno Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969; umur 49 tahun) adalah pengusaha dan politikus Indonesia. Ia memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 bersama dengan Anies Baswedan, dan memulai masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada bulan Oktober 2017. Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandiaga Uno yang berdarah Gorontalo kerap memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), terutama kepada kalangan pemuda. Sandiaga Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Ia banting setir untuk bangkit dari nol, menjalani awal kariernya menjadi seorang pengusaha Bersama rekannya, ia mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Pada tahun 2009, ia tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta Sandi Uno lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Ia mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Di Bank Summa, ia bertemu dan berguru dengan konglomerat William Soeryadjaya pemilik Bank Summa. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas George Washington, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 . Pada tahun 1993 Sandi Uno bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi. Ia kemudian pindah ke MP Holding Limited Group pada tahun 1994. Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan. Namun, krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandi pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaannya. Ia pulang ke Indonesia dengan predikat pengangguran. Sandi mengisi hari-harinya untuk melamar pekerjaan. Namun, tak ada perusahaan yang mau meliriknya. Lamaran kerjanya selalu saja ditolak. Akhirnya, Sandi mencoba peruntungan baru, memulai membuka usaha konsultan keuangan. Pada tahun 1997 Sandi Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani. Salah satu
mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya. Setelah berjalan selama satu setengah tahun Sandi kemudian bertemu dengan Edwin Soeryadjaya, putra William Soeryadjaya, pendiri PT Astra Internasional. Waktu itu Edwin juga mengalami kesulitan keuangan dan Sandi ditawarkan untuk membangun usaha berbasis investasi. Maka, ia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Bidang usahanya meliputi pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan. Berbekal jejaring (network) yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandi Uno sukses menjalankan bisnis tersebut. Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan.Kinerja perusahaan yang krisis itu kemudian dibenahi dan dikembangkan. Setelah kembali sehat, aset perusahaan tersebut dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga. Beberapa perusahaan telah dijual kembali, antara lain PT Dipasena Citra Darmaja, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan PT Astra Microtronics. Pada 2005–2008, Sandi Uno menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Selama masa kepemimpinannya, jumlah pengusaha yang tergabung di HIPMI meningkat dari 25.000 orang menjadi 35.000 orang. Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004. Sandi dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS, pada 2007. Sementara, pada 2008 ia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS. Pada 2009 Sandi masuk sebagai pendatang baru dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes. Majalah tersebut menuliskan Sandi memiliki kekayaan US$ 400 juta dan berada di peringkat 29. Sandi Uno juga pernah menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan.
PT Adaro Indonesia PT Indonesia Bulk Terminal PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia Interra Resources Limited PT. iFORTE SOLUSI INFOTEK Pada bulan Mei 2011, ia memutuskan membeli 51% saham Mandala Airlines. Pada 16 April 2015, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu direktur PT Adaro Energy Tbk.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, 10 Juni 2015, ia resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Ia melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan tersebut karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Posisinya di Saratoga digantikan oleh Michael Soeryadjaya, anak dari Edwin Soeryadjaya dan cucu dari pendiri Astra International William Soeryadjaya. Namanya termasuk dalam daftar Panama Papers. Dia mengikuti program Tax Amnesty.
Sandi Uno meyakini bahwa keberanian dan optimisme dalam memandang masa depan menjadi kunci pembuka jalan untuk meraih kesuksesan. Selain itu, bangunan jejaring juga harus menjadi perhatian. Meskipun demikian, jejaring relasi hanya menyumbang 30 persen dari kesuksesan.Unsur kesuksesan selebihnya bersumber dari kerja keras dan menjaga kepercayaan. Unsur kesuksesan, menurutnya, selebihnya bersumber dari kerja keras dan menjaga kepercayaan. Sandi Uno menganggap bahwa hidup harus memiliki target. Tanpa target, pencapaian yang ingin diraih akan sulit terwujud. Sandi Uno menyatakan bahwa salah satu strategi penting dalam meraih keberhasilan adalah mencari tahu dan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah berhasil meraih kesuksesan. Kuncinya adalah belajar dari pengalaman mereka sampai mampu meraih kesuksesan seperti mereka. Menurut Sandi Uno, untuk meraih kesuksesan tersebut sesorang harus memiliki kompetensi, kapasitas dan kapabilitas yang memadai. Untuk mendapatkannya seseorang senantiasa harus memiliki karakter dan komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, tekun, bekerja keras, dan disiplin. Sandi Uno menegaskan bahwa perlu adanya inovasi tiada henti dengan selalu taggap terhadap perubahan dan terus menerus berusaha menuju perubahan yang lebih baik lagi. Menurutnya, akan lebih bagus lagi apabila seseorang berusaha untuk bisa menjadi seorang role model yang bisa memberikan contoh yang baik dan inspirasi bagi orang lain di sekitarnya. Kewirausahaan, menurut Sandi Uno, adalah sebuah pola pikir. Kewirausahaan seperti menjadi sebuah ide yang menyebar luas terutama di kalangan anak muda. Sandi Uno melihat bahwa anak muda memiliki sikap dinamis dan penuh gairah atau semangat. Dinamisme dan semangat itu pada gilirannya akan membuat masa depan dunia wirausaha di kalangan pemuda menjadi lebih cerah. Menurutnya, kombinasi antara kerja keras (working hard), kerja cerdas (working smart) dan bermain sungguhsungguh (playing hard) semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup. Bagi Sandi, kalau keadaan ini terus berlangsung bahkan terus ditingkatkan, dapat dipastikan bahwa prospek bisnis dan perekonomian Indonesia juga makin cerah. Namun, menurut Sandi Uno, masih ada kesalahpahaman mengenai konsep kewirausahan itu sendiri. Pertama, kebanyakan pemuda masih menganggap bahwa kewirausahaan adalah sesuatu yang mudah. Menurutnya, kewirausahaan bukan selalu berarti harus meninggalkan sebuah pekerjaan dan membuka kerja sendiri. Meskipun menjadi seorang pekerja (karyawan), seseorang masih bisa memiliki jiwa wirausaha. Bagi Sandi Uno, wirausaha adalah sebuah pola pikiryang terus menghasilkan kreativitas dan inovasi. Kewirausahaan memang memiliki visi yang baik, tetapi tidak tergantung pada tempat kerja. Jadi seorang wirausahawan tidak terbatas hanya pada lokasi atau status dan posisi di tempat kerjanya. Kedua, beberapa contoh wirausahawan memang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai. Seharusnya, menurut Sandi Uno, sudut pandang diarahkan kepada kesuksesan mereka dalam mengembangkan usahanya dan bukan pada latar belakang pendidikan para orang sukses tersebut. Kewirausahaan mengharuskan adanya kebijaksanaan, bukan intuisi yang buta. Menurutnya, kewirausahaan bukan bertujuan untuk menjadikan orang kaya, tetapi menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik. Terakhir, kewirausahaan adalah bukan untuk diri sendiri. Kewirausahaan adalah tentang kerjasama dengan orang lain. Kewirausahaan juga berbicara tentang bagaimana memberikan manfaat bagi orang lain.
Bagi Sandi Uno, kewirausahaan bertentangan dengan konsep keberuntungan. Sandi Uno menyatakan bahwa orang yang bergantung pada keberuntungan akan selalu menanti keberuntungan itu datang. Sementara, menanti hanya akan membuat seseorang menjadi miskin. Menurutnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pelaku mayoritas ekonomi Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi negara. UMKM seharusnya diperhatikan secara lebih serius. Bagi Sandi Uno, kendala pada UMKM akan sangat mengganggu perekonomian bangsa ini. Dalam hal pengelolaannya, menurut Sandi Uno, ada tiga masalah besar yang dihadapi pelaku UMKM saat ini, yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM), akses pasar, dan pendanaan. UMKM dibiarkan tumbuh sendiri oleh pemerintah tanpa kebijakan yang berpihak. Namun, sektor tersebut terbukti mampu bertahan pada saat krisis dan menopang perekonomian negara selama lebih sepuluh tahun terakhir ini. Sandi Uno menyatakan bahwa sektor UMKM seharusnya ditegaskan kembali sebagai pilar penciptaan lapangan kerja. Selama ini, menurut Sandi Uno, jiwa kewirausahaan telah membuktikan bahwa UMKM mampu bertahan dan mampu memekerjakan karyawan rata-rata 5-10 orang per unit usaha. 2. Pemilik Go Jek Nadiem Anwar Makarim (lahir di Singapura, 4 Juli 1984; umur 34 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia. Dia merupakan pendiri serta CEO Go-Jek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring. Nadiem Anwar Makarim adalah seorang anak yang lahir dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia. Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School. Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011. Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group. 3. Pemilik Buka lapak Achmad Zaky Syaifudin (lahir di Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986; umur 32 tahun) adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang bergerak di bidang internet. Ia merupakan pendiri sekaligus CEO dari situs e-commerceBukalapak.com, sebuah perusahaan E-
Commerce Indonesia berbasis marketplace C2C yang berfokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Zaky mulai mengenal dunia teknologi sejak sekolah dasar. Pada tahun 1997, salah satu paman Zaky membelikan sebuah komputer dan buku-buku yang berhubungan dengan pemrograman. Ia tumbuh bersama komputer dan buku-buku tersebut. Ketika mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Solo, dia mendapat kesempatan untuk mewakili sekolahnya di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer dan menang hingga tingkat nasional. Pada tahun 2004, Zaky melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Di bidang akademis, Zaky sempat mendapat IPK 4.00 di semester pertama. Selain kegiatan akademis, Zaky tercatat pernah mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan di ITB. Ia menjadi salah satu penggagas lahirnya cabang ShARE Global Student Think-Tank di ITB. Zaky juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang kemudian dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Ia pun aktif di Amateur Radio Club (ARC) ITB. Selama berkuliah, Zaky sering menjuarai beberapa kompetisi tingkat nasional, Salah satunya adalah juara II pada Indosat Wireless Innovation Contest tahun 2007. Ia membuat perangkat lunak yang disebut MobiSurveyor. Perangkat ini berguna untuk melakukan perhitungan cepat dalam sebuah survei. Zaky juga mendapatkan Merit Award pada kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008. Zaky sempat meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat selama dua bulan pada tahun 2008. Selain itu, ia juga pernah mewakili ITB dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009. Karier Zaky berawal dari keaktifannya di dunia teknologi dan entrepreneurship sewaktu di ITB. Ia mendapatkan tawaran mengerjakan software quickcount pemilu dengan nilai 1,5 juta untuk sebuah stasiun televisi nasional. Setelah lulus dari ITB, ia mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia. Zaky juga pernah sempat mencoba untuk membuka usaha kuliner mi ayam dengan sewaktu kuliah yang akhirnya bangkrut. Zaky menghabiskan seluruh uang hasil menang dari berbagai perlombaan. Waktu itu kami keracunan virus entrepreneurship, pas ngumpul sama teman-teman tiba-tiba kepikiran dan pengen bikin warung mie. Uang saya dari lomba habis semua kesedot kesitu karena bangkrut. Takut dan trauma rasanya waktu itu, tapi saya berpikir ini seperti sekolah, mahal sekali biayanya, saya yakin ada pelajaran berharga. Bermodal pengalaman membangun sistem IT banyak perusahaan besar, Zaky lantas terpikir untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat bagi banyak orang. Dari sinilah, Bukalapak.com mulai dirintis pada tahun 2010. Ia bermimpi untuk mengubah hidup banyak orang dengan memajukan UMKM lewat internet. Code baseBukalapak diselesaikan dalam waktu dua bulan. Awalnya, Zaky mengajak para pedagang di mall untuk bergabung di Bukalapak. Tetapi, respon yang diberikan oleh mereka sangat kecil. Klien pertama yang ia dapat justru dari pedagang kecil. Ketika ditanya mengapa mereka mau bergabung, alasannya adalah karena barang mereka di toko tidak laku. Karena itu, mereka meminta bantuan Zaky untuk menjualnya di Bukalapak. Sejak itu, Ia pun memfokuskan diri mengajak para pelaku UMKM yang belum begitu berkembang. Pada tahun 2011, sudah ada sekitar 10.000 pedagang yang bergabung di Bukalapak. Pertumbuhan Bukalapak yang sangat pesat menarik minat banyak investor untuk menanamkan modal di Bukalapak. Beberapa di antaranya adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).
Minggu, 17 Oktober 2010, Zaky mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Diajeng Lestari. Zaky menularkan visinya pada sang istri untuk memanfaatkan internet dalam berbisnis. Istrinya yang memang sudah jenuh menjadi karyawan dan sulit menemukan hijab yang akan dikenakan dalam kesehariannya mencetuskan ide untuk membuat situs komersial yang mengkhususkan diri pada penjualan busana alamiah muslimah. Zaky mendukung penuh ide tersebut dan membantu Istrinya mendirikan hijup.com pada tahun 2011. Sampai saat ini, mereka telah dikarunia seorang anak yang diberi nama Laiqa Anzani. Nama Laiqa kemudian dipakai sebagai nama Majalah gaya hidup yang sangat terkenal di kalangan hijabers. Achmad Zaky menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada 21 Juli 2016 yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi. Tanda Kehormatan ini merupakan penghargaan negara yang diberikan oleh Presiden atas jasa dan darma bakti seseorang kepada bangsa dan negara sehingga bisa dijadikan teladan bagi orang lain [11]. Achmad Zaky dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku UKM melalui online marketplace dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar UKM serta memanfaatkan platform Bukalapak yang telah dirintisnya sehingga berdampak tinggi terhadap masyarakat (high impact). Achmad Zaky (CEO Bukalapak), Fajrin Rasyid (CFO Bukalapak) berhasil lolos dalam seleksi International Selection Panel (ISP) Endeavor ke-63 di Dubai sebagai entrepreneur Indonesia yang sukses. Dengan lolosnya mereka menjadi ISP Endeavor, mereka telah resmi menjadi Endeavor Entrepreneur. Para kandidat melewati beberapa tahapan seleksi yang ketat di tingkat lokal sebelum akhirnya dapat mencapai tahap akhir yaitu ISP. Proses interview di Indonesia berlangsung dalam periode 6-12 bulan. Setelah lolos, seleksi selanjutnya adalah wawancara selama tiga hari dengan pemimpin bisnis global dari network Endeavor. Endeavor Entrepreneur merupakan gerakan kewirausahaan yang fokus pada pengembangan high impact entrepreneurship. Dengan menjadi Endeavor Entrepreneur, Achmad Zaky mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan menghadiri mentor, network, talent, learning events, investor, serta Endeavor Entrepreneur lain dari seluruh dunia. Sejumlah nama besar dalam network Endeavor antara lain pimpinan tertinggi di perusahaan sekelas LinkedIn, Omidyar (network yang didirikan oleh pemilik eBay), Amazon.com, Microsoft, Google dan masih banyak lagi. Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky (Chief Executive Officer dan Founder), Nugroho Herucahyono (Co-Founder dan Chief Technology Officer), dan Fajrin Rasyid (Co-Founder dan Chief Financial Officer) pada 2010. Bukalapak saat ini telah berkembang dengan pesat, dan dianggap berhasil menjadi high impact enterprise di Indonesia melalui bisnis marketplace online. Bukalapak ingin mendorong para UKM agar dapat memanfaatkan teknologi seperti internet untuk dapat memperluas pangsa pasar mereka. Para UKM dapat berjualan secara profesional dengan memanfaatkan platform Bukalapak, dan tentunya dengan sistem yang lebih aman dan tepercaya baik bagi para pelapak maupun para pembeli. Bukalapak menyediakan kemudahan prosedur berjualan di Bukalapak dengan platform yang menarik dan mudah untuk dimengerti, terutama bagi para pengusaha kecil-menengah untuk berjualan online. Bukalapak berharap dapat memberikan nilai tambah menuju Indonesia yang lebih baik. Bukalapak juga akan terus meningkatkan teknologi, fitur, dan keamanan yang kami miliki demi kemudahan para pengguna. Bukalapak mendapatkan atensi serta partisipasi yang tinggi dari masyarakat saat perayaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015. Program ini memberikan Dobel Diskon kepada para pelanggan Bukalapak pada tanggal 10, 11, dan 12 Desember 2015. Diskon tersebut berasal dari pelapak (seller), serta voucher dari Bukalapak untuk pengguna yang emailnya sudah terverifikasi. Bukalapak memperoleh penghargaan sebagai iklan terbaik versi Youtube 2015 di perayaan Hari Belanja Online Nasional 2015 (Harbolnas). Harbolnas merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh berbagai e-commerce di Indonesia
dengan dukungan dari berbagai mitra kerja sama, seperti pelaku industri telekomunikasi, perbankan, logisitik hingga media. Iklan Bukalapak Harbolnas menampilkan sketsa yang absurd namun lucu dengan menampilkan citra perusahaan menghemat anggaran pemasaran setelah promosi diskon besarbesaran di Hari Belanja Online. Iklan ini berhasil mendapatkan atensi dari youtubers sekitar 3 juta viewers dalam waktu 1 minggu. Bukalapak berhasil membuktikan bahwa Iklan dengan biaya yang tidak terlalu tinggi namun dengan konsep kreatif akan tetap memenangkan perhatian masyarakat. Saat ini industri teknologi saddam berkembang dengan sangat pesat di tanah air selain itu karena kecintaannya dibidang IT, Acmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid bersama Bukalapak mengadakan Bukalapak Programming Contest. Bukalapak ingin mendorong perkembangan kemajuan teknologi di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan potensi para programmer muda. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, diharapkan para programmer dapat berkompetisi secara sehat sekaligus mendorong semangat belajar tinggi dan keinginan berkembang. Kompetisi ini dimulai pada bulan Februari 2016 sebagai sarana untuk mengidentifikasi atas bakat rekayasa untuk potensi lapangan kerja dibidang IT. Kompetisi ini terdiri dari serangkaian masalah puzzle algoritme yang harus diselesaikan dalam jumlah waktu yang sudah ditentukan. Bukalapak Programming Contest yang pertama dan yang kedua terlihat diikuti oleh teknik informatika& Ilmu komputer mereka sangat antusias dengan adanya kompetisi ini. Spirit dari Peserta ini diharapan mampu meningkatkan minat pelajar di Indonesia untuk belajar IT dan tetap meningkatkan kemampuan agar memiliki daya saing.
4. Martabak anak Jokowi Hidup mandiri ia jalani di luar negeri. Kembali ke Indonesia, ia menjadi entrepreneur dengan membuka lapangan kerja. Gibran Rakabuming lahir di Solo, 1 Oktober 1987 dari pasangan Joko Widodo dan Iriana. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adiknya Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep. Setahun kelahirannya, namanya dijadikan nama perusahaan ayahnya bernama CV Rakabu yang bergerak dalam usaha mebel. Gibran Rakabuming menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya. Namun, setelah lulus SMP, Gibran melanjutkan sekolah di Orchid Park Secondary School, Singapura. Selanjutnya, meneruskan studinya ke Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan University of Technology Insearch, Sydney, Australia yang tamat tahun 2010. Gibran tinggal di luar negeri hampir 8 tahun dalam menyelesaikan sekolahnya. Ia tumbuh mandiri jauh dari kedua orangtuanya. Saat ia hidup jauh dari keluarga, ayahnya di Indonesia menjadi orang penting. Saat itu, pada tahun 2005, bapaknya Joko Widodo alias Jokowi menjadi walikota Solo periode 2005-2010. Sekembalinya ke Indonesia, ayahnya mengalami
kenaikan jabatan. Mulai dari walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI ke7, periode 2014-2019. Namun, bagi Gibran tak menghalangi dirinya untuk berkarya dan bekerja dengan kemampuannya sendiri. Ia tak mau memanfaatkan posisi orang tuanya. Ia justru mulai merintis dari bawah. Sekembalinya ke tanah air, Gibran merintis bisnis catering Chilli Pari pada Desember 2010. Berkat usahanya tersebut, ia pun dipercaya sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. Ia juga mendirikan House of Knowledge yang berfungsi untuk melatih karyawan-karyawan lepas catering Chilli Pari terutama dalam berbahasa Inggris. Bersama adiknya, Kaesang Pangarep, Gibran membuka bisnis Kafe Markobar yang pada awalnya hanya berdomisili di Solo. Kafe yang menjual aneka Martabak itu sempat viral di media sosial. Selang beberapa lama setelah itu, Gibran pun menjajal bisnis baru di bidang reparasi produk kenamaan Apple dengan nama Icolor. Konsep yang ditawarkan juga menarik, karena customer tinggal menunggu di rumah, nanti tukang reparasi akan datang ke lokasi. Pria yang memiliki jiwa wirausaha ini pun kembali bekerja sama dengan adik bungsunya untuk meramaikan bisnis e-commerce dengan berjualan jas hujan bertuliskan “Tugas Negara Bos!” yang hanya dibandrol 150ribuan. Dalam hal asmara, pada bulan Juni 2015 Gibran pun menikah dengan Putri Solo Selvi Ananda Putri. Mereka telah dikaruniai seorang putra bernama Jan Ethes Srinarendra yang lahir pada 10 Maret 2016. Ia pun mengarungi bahtera rumah tangga barunya dengan kehadiran si bayi. Meski menjadi anak presiden, Gibran Rakabuming tetap menjalani kehidupannya seperti biasa dengan terus berinovasi untuk membuka lapangan kerja baru. KELUARGA Orang Tua : Joko Widodo dan Iriana Saudara : Kahiyang Ayu (adik) Kaesang Pangarep (adik) Istri : Selvi Ananda Putri Anak : Jan Ethes Srinarendra PENDIDIKAN Orchid Park Secondary School, Singapura (2002) Management Development Institute of Singapore (MDIS) (2007) University of Technology Insearch, Sydney, Australia (2010) KARIER Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo
Pemilik Katering Chilli Pari Pemilik Kafe Markobar Pemilik Pastel (Pasta Buntel) Pemilik Icolor 5. Putri indahsari tanjung
Nama Putri Tanjung baru-baru ini menjadi perbincangan hangat. Ya, putri Chairul Tanjung itu mengungkapkan kehidupan ayahnya yang sempat susah. Siapa yang bakal menyangka bahwa kehidupan keluarga miliarder ini sebelumnya sangat kesusahan. Chairul Tanjung sendiri saat ini merupakan konglomerat yang memiliki PT CT Corp dengan berbagai anak perusahaan yang dimiliki. Lewat unggahan video YouTube di akun pribadi Raditya Dika, Putri menceritakan dan berbagi kisah bagaimana kehidupan sang ayah sebelumnya. Ia bercerita bahwa rumah yang pernah ditinggali oleh sang ayah sangat kecil. Padahal, di dalam rumah tersebut terdapat delapan orang. Selain itu, Putri juga bercerita bagaimana mirisnya sang ayah yang harus berbagi kamar mandi dengan tetangga. Hal ini karena rumah yang mereka tinggali tidak memiliki kamar mandi, sehingga harus menggunakan kamar mandi yang berada di luar atau di kali. Tentu saja hal ini membuat miris yang menonton video yang diunggah pada Minggu (20/1/2019), seperti Liputan.com kutip, Selasa (22/1/2019). Putri Tanjung juga membeberkan bahwa sang ayah kini yang menjadi seorang pebisnis sukses di Indonesia bukan karena menjalankan passion. Akan tetapi, keadaan yang membuatnya terpaksa untuk menjalani bisnis. Hal ini pulalah yang membuat Putri Tanjung sanggat bangga pada sang ayah. Seperti kata pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya, mungkin inilah yang bisa menggambarkan bagaimana sosok wanita cantik satu ini. Putri Indahsari Tanjung atau yang lebih dikenal dengan Putri Tanjung ini adalah anak pertama dari Chairul Tanjung yang sukses meniti karier di usia muda. Meski namanya kerap kali dikaitkan dengan nama sang ayah, ia mampu membuktikan kesuksesannya dengan usahanya sendiri. Sosok Putri Tanjung sendiri merupakan salah satu inspirasi bagi para wanita yang sukses dalam berkarier. Putri pun sangat aktif dalam mendukung pergerakan anak muda untuk berwirausaha. Ia juga sering mengisi seminar dan berbagai kegiatan lainnya sebagai cara mendorong para jiwa muda untuk berwirausaha sendiri. Putri
Tanjung sendiri dikenal sebagai anak dari Chairul Tanjung. Akan tetapi, siapa sih sebenarnya Putri Tanjung ini? Putri Tanjung atau yang memiliki nama lengkap Putri Indahsari Tanjung ini merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Putri lahir pada 22 September 1996. Selain cantik, Putri juga merupakan sosok yang pintar dan bertalenta. Hal ini terbukti wanita yang belum genap berusia 23 tahun itu telah sukses menjadi CEO dari Creativepreneur Event Creator yang didirikannya. Menjadi seorang wanita karier yang sukses di usia cukup muda tak membuat ia lupa diri. Wanita yang memiliki akun Instagram dengan nama @putri_tanjung ini pun sering terlibat dalam berbagai social campaign. Bahkan beberapa di antaranya ia dirikan sendiri kegiatan tersebut. Kamu juga bisa melihat bagaimana aktivitas Putri dalam kesehariannya melalui unggahan-unggahan yang ada di Instagram pribadinya. Film Kinetik karya Putri Tanjung. foto: istimewa Seperti kata pepatah bahwa buah jatuh tak jauh dari pohonnya rupanya sangat cocok diibaratkan dengan wanita satu ini. Darah wirausaha sang ayah pun menurun pada Putri. Ia mengawali kariernya di usia yang cukup muda, yaitu 15 tahun. Putri sudah mulai berani untuk unjuk gigi saat di bangku sekolah. Saat berada pada bangku SMP, Putri mulai membuat acara-acara di sekolah. Tentu saja kepercayaan untuk membuat acara tersebut ia dapatkan karena aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Saat proses membuat sebuah acara itu, ia menyusun konsep serta rundown dan mulai tertarik untuk terus mengembangkan bakat. Dan hal tersebut terbukti, ia mendirikan sebuah Event Organizer (EO) di tahun 2011. Akan tetapi, usaha untuk membuat sebuah event tidak serta merta berjalan dengan mulus. Proposal-proposal yang ia buat ditolak oleh bermacam-macam perusahaan. Banyak yang menganggap acara yang akan diselenggarakan olehnya tidak akan memberikan keuntungkan untuk perusahaan terkait. Putri bisa saja untuk membuat proposal acara dan diajukan kepada perusahaan sang ayah. Akan tetapi, ia ingin memperjuangkan sendiri usahanya tersebut. Hal ini pula karena sang ayah tidak akan memberikan sepeser pun modal untuk usaha yang
dibangun dirinya. Tentu saja ini dilakukan agar sang anak dapat lebih mendiri dan berusaha dengan baik. Putri yang kini memiliki sebuah event organizer yang cukup mumpuni ini, ternyata sangat berminat dengan dunia event. Karena menurut dia, sebuah event dapat memberikan segalanya, baik itu ilmu ataupun kemampuan seseorang. Karena passion yang ia miliki inilah yang membuat event organizer yang dibentuk olehnya semakin berkembang. Menurut Putri jika kamu ingin menjadi seorang entrepreneur, kamu bisa memulainya dari sebuah event. Sebelum menjadi Creativepreneur Event Creator, sebelumnya Putri memberikan nama El Pradiso untuk event organizer yang ia dirikan. Sebuah konsep yang berbeda dari event organizer biasa pun ingin wujudkan dalam Creativepreneur Event Creator ini. Ia sukses membuat berbagai acara seperti talkshow ataupun seminar, tapi dengan konsep lebih santai seperti hangout. Putri beserta tim sukses membuat sebuah acara Mandiri Creativepreneur. Dalam talkshow yang dibuat olehnya dan tim, mereka pun berhasil menggandeng narasumber-narasumber ternama dan memiliki kredibilitas tinggi dalam dunia masing-masing. Kesuksesan dalam membuat berbagai acara ini pun bisa kamu lihat dari intensnya jadwal talkshow yang diselenggarakan setiap tahunnya. Meskipun sukses mendirikan berbagai event di Indonesia, tentu saja hambatan serta kesulitan pernah diperoleh oleh Putri dan juga tim dari Creativepreneur Event Creator. Dalam sebuah tim yang ia pimpin juga terdiri dari berbagai kalangan. Beberapa ada yang memiliki usia di atas wanita cantik ini. Akan tetapi, tak sedikit pula yang memiliki usia muda. Meskipun begitu, bagi Putri dan tim, semua hambatan dan permasalah pasti dapat dilewati. Ia pun dianggap mampu untuk memimpin puluhan karyawannya. 6. Hamzah Izzulhaq
Tak banyak yang tahu, bahwa Indonesia memiliki seorang entrepreneur muda yang bibit-bibit kemandiriannya telah terbentuk sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Hamzah Izzulhaq, nama pemuda yang tak pernah bisa mengingat secara pasti kapan pertama kali ia mulai menggeluti dunia bisnis perdagangan ini. Sejak kecil, ia mulai belajar berdagang mulai dari petasan, kelereng, koran, hingga menjadi tukang parkir. Awalnya, ia hanya ingin
sekedar menambah uang saku, di sela-sela aktivitasnya sebagai seorang pelajar kelas 5 sekolah dasar. Namun, siapa yang tahu ternyata keisengan itu berujung pada kesuksesan besar. Pemuda yang kerap disapa dengan sebutan Hamzah ini terlahir dari sebuah keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang dosen, sedangkan sang ibunda adalah guru SMP. Secara finansial, Hamzah tidak termasuk dalam golongan yang kekurangan. Ia selalu menerima uang saku yang lebih dari cukup. Namun, sifat mandiri dan ingin memiliki uang saku lebih banyak-lah yang membuat Hamzah akhirnya rela menukar waktu bermainnya untuk mencari penghasilan bersama beberapa orang teman lainnya yang secara finansial masuk dalam kategori kurang mampu. Hamzah mulai terjun total ke dalam dunia bisnis saat ia mulai beranjak remaja, yakni ketika masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Pemuda berusia 25 tahun ini tak pernah absen berjualan pulsa dan buku sekolah setiap pergantian semester kala ini. Ia bekerja sama dengan pamannya yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar untuk menjadi distributor dengan diskon sebesar 30% per buku. Hamzah menjual buku-buku itu pada teman dan kakak kelasnya dengan memberikan diskon 10%. Alhasil, ia mendapatkan 20% dari setiap buku yang berhasil ia jual dengan profit senilai Rp 950.000 per semester. Namun, kesuksesan Hamzah tak selamanya mulus. Ia juga pernah mencoba peruntungan bisnis berjualan pulsa dengan salah satu temannya. Bisnis itu terpaksa harus gulung tikar karena omzet yang didapat sering kali dipakai tanpa sepengetahuan dan seizin Hamzah. Tetapi, pemuda satu ini tak putus asa. Ia berusaha bangkit setelah membaca beberapa buku pengembangan diri dan bisnis seperti Ciputra Way dan Quantum Leap. Dengan bermodalkan sisa tabungan yang ada di bank, Hamzah kembali berjualan pulsa. Beberapa bulan setelahnya, Hamzah membeli alat mesin pencetak pin karena melihat peluang bisnis di sekolahnya yang sering mengadakan sejumlah acara seperti pentas seni. Order yang ia terima pun cukup besar, tetapi lagi-lagi Hamzah harus
menelan kekecewaan karena merugi akibat kurang menguasai teknik sehingga tak sedikit produk yang gagal cetak dan mesin rusak. Bukan Hamzah Izzulhaq namanya jika terus-terusan terpuruk. Sembari menanti saat yang tepat untuk kembali bangkit, ia membaca beberapa buku biografi pengusaha sukses. Ia pun mendapat ide untuk berjualan snack di sekolah, seperti roti dan kue. Profit yang berhasil ia dapatkan lebih dari cukup yakni sebesar Rp 5.000.000. Satu kesempatan lain datang ketika ia baru menginjak kelas 2 SMA. Saat itu Hamzah sedang mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivatorand Entrepreneur atau COME. Di sanalah, Hamzah bertemu dengan partner bisnisnya yang menawarkan kerjasama usaha franchise bimbingan belajar atau bimbel bernama Bintang Solusi Mandiri. Berbekal laporan keuangan salah satu cabang bimbel yang kebetulan ingin di take over dengan harga sekitar Rp 175.000.000, Hamzah pun memberanikan diri untuk menyetujui penawaran tersebut. Ia terpaksa meminta bantuan dari ayahnya karena hanya memiliki modal sebesar Rp 5.000.000 saja. Sang ayah pun memodalinya sebesar Rp 70.000.000, dan sisanya dicicil dari keuntungan tiap semester yang akan didapatkan. Melalui franchise bimbel itulah, Hamzah mengembangkan sayap bisnisnya. Keuntungan demi keuntungan pun diraup dan selalu diputar kembali untuk mengembangkan bisnis tersebut. Saat ini, Hamzah mampu meraih omzet hingga lebih dari Rp 300.000.000 per semester dengan nett profit sekitar Rp 180.000.000. Sungguh angka yang fantastis bukan? Demian kisah Hamzah Izzulhaq meraih sukses di usia belia berkat kemandirian dan ketekunannya untuk meraih impian. Semoga kisahnya dapat menginspirasi Anda. 7. Febri juanda
Buat anak muda yang doyan nongkrong pasti nggak asing dengar atau mungkin pernah mampir ke café yang satu ini yaitu Yellow Trux. Yes, sesuai dengan namanya tempat makan ini memang menggunakan container yang di cat dengan warna kuning mentereng sehingga kamu tidak akan kesulitan mencari tempat nongkrong anak-anak gaul saat
berada di Bogor saat ini Yellow Trux memiliki tiga cabang yang ada di Bogor yakni di Jl. Dr. Semeru, Jl. Cikaret Komplek Nirwana dan Jl. Achmad Sobana. Lalu siapa ya yang mempunyai ide keren untuk membuat tempat makan ini? Inilah dia Febri Juanda Siregar, pria berusia 25 tahun yang mengaku ketagihan berbisnis di dunia kuliner. Bukan Cuma Yellow Trux lho sebelumnya Febri juga lebih dulu merintis kafe Food Addict yang terletak di Taman Yasmin Sektor 3, Jalan Yasmin Raya Nomor 8 Kota Bogor dan tidak berhenti sampai di situ masih ada lagi di tahu 2016 ini Febri juga membangun Food Box sejenis Food court yang berisi 13 tenant dan tentunya diisi oleh anakanak muda di Bogor yang memiliki bisnis kuliner. Jiwa muda memang sangat bergejolak terlebih untuk mencoba hal yang baru dan lebih menantang dan ia pun mengalaminya. Pada masih kuliah Febri adalah seorang anak muda yang ingin tahu banyak hal yang ada di dunia ini termasuk dengan menjadi seorang pengusaha, ia sempat tinggal di Bali dan menjadi pelayan kafe di salah satu restoran di Bali. Namun itu pun belum cukup membuatnya mempunyai keinginan untuk bekerja dimana dan seperti apa. Lepas dari bali ia pun berangkat ke Jakarta dengan modal yangn pas-pasan lalu ia akhirnya diterima bekerja di salah satu perusahaan, di kantor ini lah Febri melihat ada banyak karyawan yang sudah mapan dalam segi usia namun kehidupan ekonominya hanya segitu-segitu saja. Lalu apa yang ia pikirkan? Ia tidak mau seperti itu, febri memikirkan bagaimana caranya menjadi sukses di usianya yang masih muda. Berbekal kepercayaan, relasi, dan riset pasar, pria penyuka modifikasi mobil ini terjun ke dunia bisnis. Ia memberikan saran kepada pengusaha muda untuk tidak takut mencoba, kegagalan memang pasti pernah terjadi tapi konsep dan perencanaan akan mematangkan bisnis. Karena kegagalan pasti ada namun konsep juga harus matang. Riset pasar juga harus dilakukan sebelum membuat usaha supaya jangan Cuma buka usaha dan ramai di awal. Kualitasdan inovasi harus juga tetap dilakukan, berkat kegigihannya ini ia akhirnya berhasil membuat sebuah kafe unik yang akhirnya konsep yang ia tawarkan banyak menarik hati para pengunjung yang datang. Well, di era modern sekarang ini memang kita diwajibkan untuk mempunyai jiwa yang keren dan modern. Karena inilah yang bisa diandalkan untuk dapat maju dan berkembangnya sebuah perusahaan. 8. Helfa Angelina
Berawal dari kecintaan terhadap makanan sehat dan keinginan untuk hidup sehat, Helga berhasil membangun Burgreens Resto. Burgreens
Resto adalah restoran yang dijalankan Helga sejak 4 tahun lalu. Helga bukan hanya menjual makanan yang ramah untuk kesehatan, ia juga mempromosikan pentingnya menerapkan pola hidup sehat bagi semua golongan masyarakat. Dengan menyajikan aneka makanan dan minuman dari bahan organik ini sudah menjadi tren di kalangan anak muda dan Burgreens Resto ini juga disambut hangat para penikmat makanan organik. Dara berusia 26 tahun ini merupakan penggagas restoran yang menyajikan berbagai menu sehat. Dengan berdirinya Burgreens Resto ini Ia menjadi terkenal dan menjadi insipirasi banyak orang bahwa hidup sehat itu sangatlah penting. Helga adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang merupakan lulusan Bachelor of Communication Hogeschool van Arnhem en Nijmegen (2013) dengan predikat cum laude dan summa cum laude dari University of North Carolina Wilmington (2011). Ia juga tidak memiliki latar belakang formal di dunia kuliner. Meski begitu, tak menghentikan langkah perempuan kelahiran Jakarta, 2 Desember 1990 ini untuk mengejar mimpi membuka sebuah restoran yang menyajikan makanan sehat di Jakarta. Bersama kekasih dan dua orang rekan yang memiliki kecintaan pada makanan sehat, usaha bernama Burgreens, yang berlokasi di daerah Rempoa, Jakarta Selatan itu pun kini telah berbuah manis dan disukai masyarakat. Helga bercerita, ia punya pengalaman dari kecil sering sakit seperti asma, sinusitis, dan eksim. Beruntung ia memiliki ibu yang seorang dokter, yang selalu memberikannya obat. Sampai ia berusia 15 tahun, ia ada masalah pada ginjal dan livernya. Setelah ditelaah lebih jauh, ternyata itu muncul dikarenakan kebanyakan mengkonsumsi obat-obatan kimia. Menurt Helga, obat kimia itu pada dasarnya racun untuk mengobati bakteri atau virus yang ada di tubuh kita. Dari situlah, Helga lantas mencari tahu dan belajar tentang nutrisi untuk kesehatan. Ia merasa letih harus merasakan sakit terus menerus. Selain belajar dari internet, ia juga mulai membaca berbagai buku. Salah satunya buku Food Combining dari Andang Gunawan.
Sampai kemudian akhirnya ia memutuskan untuk menjadi vegetarian yang sehat. Karena menurutnya lagi, belum tentu yang mempraktikkan vegetarian itu sehat. Dari awal didirikan, Burgreens pun memperkenalkan makanan dan hidup sehat kepada anak-anak di sekolah. Dengan mendirikan bisnis ini, mereka juga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.” Helga menuturkan bahwa bisnis restoran yang dijalaninya masuk dalam konsep wirausaha sosial. Selain menjual makanan sehat, Helga dan Max juga memiliki cita-cita besar untuk bisa memberdayakan petani lokal dan wanita dalam produksinya. "Kita beroperasi sebagai social enterprise atau wirausaha sosial jadi kita punya misi sosial ingin memberdayakan petani lokal dan wanita di dalam responsible supply chain. Jadi ke depannya rencananya kita ingin mencapai visi tersebut dengan membuka cabang sebanyak mungkin di tempat strategis sehingga di manapun orang bisa menemukan opsi makanan sehat mereka bisa menemukan opsi makanan sehat dan itu burgreens," cerita Helga. Helga mengungkapkan, kiat sukses Burgreens yaitu pendiri memiliki visi yang jelas. “Have a clear vision, keep the faith, build & nurture your people, look for people who are passionate about your vision, dan keep learning, juga focus,” katanya. Dengan begitu, hambatan apa pun yang ditemui, bisa dilalui. Mengedepankan kualitas produk dan pelayanan serta atmosfer yang disuguhkan membuat Burgreens diganjar berbagai penghargaan. Antara lain, Voted as Jakarta’s Best Healthy Food Restaurant by Yahoo, Winner of Trip Advisor’s Certification of Excellence 2014, dan Zomato’s Best Healthy Food Restaurant & Top 10 Trending Restaurant. Selain dari segi penghargaan, pencapaian bagi mereka adalah bisa memberikan manfaat bagi orang-orang sekitar. Mereka merasa sudah cukup berhasil membuat movement kepada orang-orang sekitar untuk makan dengan dengan sehat dan mencintai lingkungan yang ada. 9. Ferry Unardi Saat ini Traveloka merupakan salah satu perusahaan rintisan (Startup) yang paling berkembang pesat di Indonesia. Traveloka dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan tiket online di Indonesia. Pendiri Traveloka merupakan seorang anak muda
bernama Ferry Unardi selain itu ia juga dibantu oleh Derianto Kusuma dan Albert Zhang.
Mengenai Ferry Unardi, anak muda ini lahir pada tanggal 16 Januari 1988 di kota Padang, Sumatera Barat. Selepas lulus SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di luar negeri tepatnya di Jurusan Science and Engineering di Purdue University yang terletak di wilayah bagian Indiana, Amerika Serikat.
Setelah lulus kuliah pada tahun 2008, Ferry kemudian diterima bekerja di perusahaan milik Microsoft di wilayah bagian Seattle. Selama 3 tahun ia bekerja disana dan memiliki banyak pengalaman. Tak lama kemudian ia melanjutkan pendidikannya di program master di Harvard University.
Naluri bisnis Ferry Unardi mulai muncul ketika ia sudah melewati satu semester di kampusnya. Ia memilih mengembangkan bisnis dibidang reservasi tiket pesawat. Hal ini didasarkan pada pengalamannya saat ia merasa kesulitan dalam reservasi tiket dari Amerika menuju Padang sebab rute yang tersedia hanya sampai di Jakarta saja sedangkan untuk ke Padang harus melanjutkan perjalanan lagi.
Disamping itu ia sudah berpengalaman selama 8 tahun mempelajari sistem reservasi pesawat. Ferry juga berharap dengan bisnisnya ini dapat memudahkan masyarakat dalam memudahkan pemesanan tiket pesawat.
Dalam menajalankan bisnisnya, ia dibantu dua orang temannya yaitu Derianto Kusuma dan Albert Zhang. Keyakinan Ferry terhadap bisnisnya sangat tinggi. Hingga ia fokus dalam mengembangkan bisnis pemesanan tiketnya tersebut. Untuk fokus dibisnisnya ia akhirnya memilih berhenti melanjutkan kuliahnya di Harvard University. Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Fery Unardi ini, namun Ferry percaya pada perusahaan rintisannya tersebut. Dibantu dengan dua temannya tersebut, Ferry kemudian mulain merancang core bisnis usahanya dan rencana mereka kedepan.
Ferry Unardi bersama dua temannya kemudian memilih nama Traveloka dan resmi merilis Traveloka pada bulan oktober 2012. Ibarat jalan yang tak selamanya mulus, bisnis mereka juga pada awalnya tidak berjalan mulus. Pada awal-awal peluncuran, tak ada maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka.
Tidak cepat putus asa dan terus bekerja keras mengembangkan bisnisnya, lambat laun Traveloka mulai berkembang sedikit demi sedikit dan mulai banyak maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka.
Awalnya Traveloka hanya beranggotakan 8 orang dalam menjalankan usahanya, saat ini Traveloka sudah memiliki karyawan sebanyak lebih ratusan orang yang terbagi-bagi dalam berbagai divisi atau departemen.
Traveloka sendiri saat ini berkembang sebagai salah satu startup tersukses di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2012, Traveloka rintisan Ferry Unardi terus mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor untuk mengembangkan bisnisnya. Bisnisnya tidak hanya melayani penjualan tiket pesawat saja namun sudah merambah jasa reservasi hotel dan juga tiket kereta api.
Hingga saat ini Traveloka memiliki nilai valuasi mencapai sekitar 26,2 triliun rupiah. Total kunjungan ke website traveloka mencapai 16.5 juta orang tiap bulannya. Hal ini membuat Traveloka dijuluki sebagai perusahaan startup Unicorn bersama dengan Gojek dan Tokopedia yaitu perusahaan startup dengan valuasi diatas 1 milyar dollar. Kesuksesan Traveloka sebagai agen tiket online nomor satu di Indonesia membuat nama Ferry Unardi yang kini menjabat sebagai CEO Traveloka melejit namanya.
10. Willian tanuwijaya
Profil dan Biografi William Tanuwijaya. Ia dikenal sebagai Pendiri Tokopedia sebuah situs marketplace terbesar di Indonesia bersama Leontinus Alpha Edison. Ia melalui banyak perjuangan berat bersama rekannya dalam membangun tokopedia hingga menjadi besar seperti sekarang. Berikut kisah inspiratif bagaimana perjuangan William Tanuwijaya sebagai Pendiri Tokopedia. William Tanuwijaya lahir di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 18 November 1981. Ia bersekolah hingga SMA di kampung halamannya tersebut, dan selama 18 tahun di kampung halamannya.
Kuliah di Jakarta Setelah lulus SMA ia kemudian memberanikan diri untuk berangkat ke ibukota yaitu Jakarta untuk kuliah. Ia diterima di Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta.
Menjadi Penjaga Warnet Selama kuliah, ia rajin mencari pekerjaan sampingan untuk membiayai kuliahnya. Ketika masuk semester dua di kampusnya, ia kemudian bekerja di Warnet dari jam 9 Malam hingga jam 9 pagi.
Setelah lulus dari kampusnya yaitu BINUS, ia kemudian bekerja di kantoran yang bergerak dibidang pengembangan software komputer.
Namun lama kelamaan mulai terbesit ide dipikiran William Tauwijaya untuk mendirikan perusahaan sendiri. Dimana mimpinya adalah mempunyai perusahaan Internet sendiri.
Ide Mendirikan Startup Tokopedia Dalam Biografi William Tanuwijaya, diketahui bahwa idenya mengenai tokopedia datang ketika ia menjadi moderator dalam forum online Kafegaul yang mempunyai fasilitas jual beli.
Dari sini ia kemudian mulai terinpirasi dari hal tersebut untuk menciptakan startup baru yang kemudian ia namakan dengan tokopedia. Pada tahun 2007, dari idenya ia kemudian mulai membangun Tokopedia. Ia mengajak temannya yang bernama Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan Tokopedia sebuah startup jual beli online yang menghubungkan penjual dan pembeli diseluruh Indonesia dengan biaya gratis.
Perjuangan Berat Membangun Tokopedia Untuk membangun tokopedia tersebut, William Tanuwijaya membutuhkan modal besar untuk idenya tersebut, keadaan makin sulit ketika ayahnya divonis penyakit kanker sehingga ia menjadi tulang punggung mencari nafkah untuk keluarga.
Sadar bahwa idenya pasti berhasil, ia kemudian berusaha untuk mencari pendanaan atau modal untuk mengembangkan usahanya tersebut belajar dari Google dan Facebook didirikan melalui pendanaan untuk startup melalui perusahaan ventura (pemodal).
Mencari Investor William Tanuwijaya kemudian mendatangi satu persatu orang yang ia kenal untuk memodali idenya tersebut. Dari bos di tempat kerjanya hingga kenalan teman-teman bosnya.
Ia kemudian mulai menceritakan mengenai Tokopedia, sebuah pasar online atau e-commerce tempat bertemunya penjual dan pembeli dari seluruh Indonesia.
Tempat dimana orang-orang dapat memasarkan produk-produk mereka keseluruh Indonesia melalu Tokopedia. Tokopedia juga menjadi perantara jual beli online yang aman bagi penggunanya. Sehingga idenya tersebut dapat memecahkan masalah marketplace yang dialami di Indonesia.
Selama dua tahun, ia bekerja keras terus menerus mencari investor untuk membiayai ide ‘Tokopedia’ nya tersebut. Banyak investor yang menanyakan pengalaman William Tanuwijaya dalam berbisnis. Banyak juga yang menganggap bahwa mimpinya terlalu tinggi.
Disinilah modal mengenai kepercayaan menurutnya itu sangat penting sebab sangat sulit menurutnya untuk mendapatkan kepercayaan orang lain apalagi untuk memulai bisnisnya tersebut. Semua ia lakukan dari Nol untuk membangun bisnisnya tersebut.
Hingga kemudian usaha William Tanuwijaya selama dua tahun akhirnya membuahkan hasil, tepatnya pada tahun 2009, pada tanggal 6 Februari 2009, Tokopedia milik William Tanuwijaya resmi berdiri dan pada hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2009. Tokopedia resmi diluncurkan ke publik setelah mendapatkan suntikan dana dari pada Investor dan juga bos di tempat kerjanya. Tokopedia bahkan mendapatkan penghargaan sebagai e-commerce terbaik di Indonesia dari Bubu Awards.
Tokopedia terus menerus mendapatkan pendanaan dari tahun ke tahun dari para investor mengingat perkembangannya sangat baik, seperti , East Ventures tahun 2010, CyberAgent Venture di tahun 2011, Beenos di tahun 2012 dan Softbank pada tahun 2013.
Tokopedia buatan William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison terus menerus berkembang, bahkan pada akhir tahun 2014, Tokopedia mendapatkan kucuran dana untuk modal sebesar 100 Juta Dollar dari Softbank Internet yang juga memodali Alibaba serta Sequoia Capital yang juga pernah memodali Google dan Apple dan Instagram.
William Tanuwijaya kemudian sekarang ini menjadi CEO perusahaan Tokopedia serta Leontinus Alpha Edison menjadi COO Tokopedia. Hingga kini tokopedia terus menerus
berkembang pesat berkat usaha pantang menyerah William Tanuwijaya dan rekannya Leontinus Alpha Edison.
Di tahun 2017, Tokopedia sukses menjadi startup unicorn yakni startup yang memiliki valuasi atau nilai diatas 1 miliar dollar AS atau sekitar 14 trilun rupiah.
Kekayaan William Tanuwijaya Pendiri Tokopedia Melesatnya Tokopedia ke jajaran marketplace terbesar di Indonesia membuat nama William Tanuwijaya masuk sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sebagai pendiri startup Tokopedia Kekayaan Wililiam Tanuwijaya ditaksir sebesar 130 juta Dollar AS atau sekitar 1.8 triliun rupiah. William Tanuwijaya menempati poisis 148 dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut majalah Globe Asia.