10 LANGKAH MEMBENTUK KARAKTER KUAT B Y Timothy & Team
Ebook ini di buat dalam rangka memperlengkapi pengetahuan siapa saja yang berminat akan pendidikan karakter. Dan materi ini merupakan sebagian kecil materi yang dipraktekan dan diajarkan dikelas Building Professional Counselor (BPC) yang diadakan oleh pendidikankarakter.com. Bagi yang ingin merasakan langsung: 1. Belajar Tehnik yang Membentuk Anda menjadi Konselor Profesional & Hebat. 2. Belajar Menangani Masalah Psikologi Anak hingga Dewasa. 3. Mengetahui Akar Masalah LUKA BATIN Anak, remaja dalam Keluarga 4. Real Studi Kasus terkini (pelecehan, kekerasan, Bully, dll) 5. Penyebab dan Cara atasi Depresi Anak dan Dewasa 6. Pelajaran tentang Psikosomatik dan masih banyak lagi Program pelatihan ini akan membuat anda menjadi Konselor Profesional & Hebat, yang mampu menangani masalah psikologis dari anak hingga orang dewasa. Lebih dari 25 jam, kita akan belajar serta mengurai masalah yang terjadi saat-saat ini, konfilk anak,orangtua dan guru. Kelas ini eksklusif hanya untuk 37 peserta Contact Person & Info: Obed – 082301008877 Untuk mendapatkan info tentang BPC anda bi cek di website pendidikankarakter.com dimenu BPC. Melalui pelatihan BPC, kami memberi kesempatan bagi anda untuk menjadi konselor di komunitas kami pendidikankarakter.com, yang jumlahnya sudah lebih dari 700.000 anggota. Kunjungi website pendidikankarakter.com
Fakta terpenting yang perlu kita sadari adalah: untuk membesarkan anak yang memiliki karakter baik – membutuhkan cukup waktu dan perhatian, apalagi jika anak sedang dalam masalah karakter dan butuh penanganan ekstra . Meski anak-anak mungkin melakukan segalanya secara alamiah, namun untuk menjadi orangtua yang baik memang jauh lebih rumit. Berikut ini sepuluh langkah untuk membantu anak-anak Anda membantu karakter yang kuat: 1. Utamakan kewajiban sebagai orangtua. Hal ini tentu sulit dilakukan di dunia dengan begitu banyak tuntutan untuk bersaing, untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga maupun untuk memenuhi keinginan-keinginan duniawi lainnya. Kuncinya disini adalah memiliki prioritas, utamakan yang penting dalam kehidupan Anda. Saat Anda menjadi orang tua, maka yang mahal adalah waktu. Bukan uang. Tapi lita sepenuhnya sadar bahwa uang juga mutlak dibutuhkan dalam hidup. Tetapi orangtua yang baik secara sadar merencanakan dan mencurahkan waktu khusus untuk menjadi orangtua. Mereka tahu bahwa agar anak-anaknya menjadi juara kehidupan, bukan skor IQ, nilai akademik, atau memenangi kompetisi yang terpenting, juga bukan mobil mewah dan sekolah ternama, melainkan mengembangkan karakter anak-anak mereka. Mereka sadar bahwa karakter adalah pondasi dasar manusia.
2. Kajilah bagaimana Anda menghabiskan waktu dan hari dalam seminggu. Berapa jumlah waktu yang Anda habiskan bersama dengan anak-anak Anda. Rencanakan bagaimana caranya agar Anda dapat menemukan anak-anak Anda ke dalam kehidupan sosial Anda dan sebaliknya, merajut diri Anda ke dalam kehidupan mereka. Misal: Anda bisa mengajak anda dalam kegiatan kerja Anda, atau antar anak bermain dengan temannya, atau habiskan waktu dengan Anak Anda. Luangkan waktu untuk menemani kehidupannya yang sedang bertumbuh dan jawablah pertanyaan kehidupan yang perlu anda jawab dan tanamkan. 3. Jadilah teladan yang baik. Hadapilah kenyataan tak terbantahkan ini: anak-anak/manusia belajar terutama melalui pemodelan, lewat teladan. Bahkan, Anda tak bisa menghindari agar tidak ditiru anak-anak Anda, entah itu perbuatan baik atau buruk. Karena itu, menjadi teladan yang baik, adalah pekerjaan Anda yang paling penting. Jadikan hal ini menjadi prioritas dan warisan bagi anak Anda. 4. Jadilah telinga dan mata untuk apa yang diserap anak Anda. Anak-anak seperti spons. Idealnya, sebagian besar dari apa yang mereka serap berkaitan dengan nilai-nilai moral dan karakter. Buku, lagu, TV, Internet, dan film secara terus menerus menyampaikan pesan – yang bermoral dan tidak bermoral – kepada anak-anak kita. Sebagai orangtua kita harus mengontrol aliran gagasan dan pencitraan yang memengaruhi anak-anak kita.
5. Gunakan bahasa karakter. Anak-anak tidak akan bisa mengembangkan kompas moral kecuali jika orang-orang disekitarnya menggunakan “bahasa” yang jelas dan tegas mengenai yang benar dan yang salah. Kalau definisi kita tentang kejujuran rancu, bila aturan kita tentang kebohongan bisa dinaik-turunkan, jika prinsip kita tentang kehormatan dengan mudah disingkirkan, maka jangan berharap memiliki anak-anak yang memegang teguh moralitas. Contoh : Anda ajarkan Jujur, tetapi jika ada tamu anak diajarkan untuk mengatakan orang tua sedang pergi. 6. Menghukum dengan hati yang penuh kasih. Pada masa sekarang, apalagi melalui buku-buku psikologi populer, menghukum anak dianggap buruk. Akibatnya, orangtua dibebani rasa bersalah kalau sampai menghukum anaknya sehingga anak-anak pun manja dan tak terkontrol. Padahal anak-anak membutuhkan batasan. Mereka akan mengabaikan batas-batas itu jika ada kesempatan. Hukuman yang masuk akal adalah salah satu cara manusia belajar. Anak-anak harus memahami manfaat hukuman dan mengetahui bahwa sumbernya adalah kasih orangtua. Prinsipnya, pastikan anak tahu kesalahannya dan konsekuensi sudah harus diketahui terlebih dahulu, bukan sebaliknya jika anak buat kesalahan maka konsekuensi dibuat saat itu, oleh karena itu kenali anak Anda, dan buatlah aturan untuk membentuk karakternya. “jika anak tidak tahu, maka berikan informasi. Tetapi jika sudah tahu dan melanggar maka berikan konsekuensi”
7. Belajarlah untuk mendengarkan anak-anak Anda. Kita cenderung mengabaikan apa yang dikatakan anak-anak kita. Salah satu hal terbesar yang dapat kita lakukan untuk mereka adalah menyimak mereka secara serius dan menyisihkan waktu untuk mendengarkan mereka dengan saksama.
8. Terlibatlah secara mendalam dalam kehidupan sekolah anak Anda. Sekolah merupakan kegiatan utama kehidupan anak-anak kita. Pengalaman mereka terdiri atas campuran kemenangan dan kekecewaan. Bagaimana cara mereka menghadapi keduanya akan mempengaruhi perjalanan hidupnya. Membantu anakanak kita menjadi pembelajar yang baik adalah cara lain untuk membantu mereka mendapatkan karakter yang kuat.
9. Jadikan makan bersama keluarga sebagai hal yang penting. Salah satu tren yang paling berbahaya di Indonesia adalah matinya kebiasaan makan bersama keluarga. Meja makan bukan hanya tempat menikmati rezeki dan usaha keluarga tetapi juga tempat untuk mengajarkan dan mewariskan nilai-nilai kita. Etika dan aturan secara halus diserap di atas meja makan. Dalam acara makan keluarga ini kita bisa mengkomunikasikan dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang akan diterapkan anak-anak sepanjang hidupnya. 10. Jangan mereduksi pendidikan karakter menjadi sekadar kata-kata kosong. Kita memperoleh kebajikan melalui praktik, lewat pengalaman sehari-hari. Orangtua harus membantu anak-anak dengan cara menegakkan tindakan moral melalui disiplin diri, kebiasaan kerja yang baik, ramah dan perhatian kepada orang lain, dan melayani masyarakat. Inti dari pengembangan karakter adalah perilaku Kita perlu menciptakan lingkungan dimana anak-anak dapat mengembangkan kebiasaan jujur, murah hati, dan adil.