BAB IV PEMBAHASAN
4.1
Flap Trailing Edge flap Trailing edge flap adalah sebuah permukaan bergerak yang berengsel pada tepi belakang sayap pesawat terbang biasa juga disebut sirip pesawat. Fungsinya mengendalikan laju udara yang mengalir melalui sayap pesawat. Flap dapat membantu pesawat tipe fix wing lepas landas maupun melakukan pengereman saat mendarat. Kegunaan flap, ini untuk menambah daya angkat (lift), tapi disisi lain juga untuk menambah drag. Setiap posisi flap itu digunakan pada setting tertentu dengan memperhitungkan kondisi load (beban muatan pesawat terbang), panjang runway (landasan), power setting dll. Sudut/angle kemiringan flap pada umumnya bervariasi dari 1, 2, 5, 10, 15, 25, 30, 40 derajat, bergantung type pesawat terbang. Untuk takeoff tanpa flap akan membutuhkan runway yang lebih panjang. Pada saat pesawat terbang terbang climb performance-nya akan lebih bagus. Pada saat set flap 40 derajat, terjadi drag yg sangat besar, performance pesawat sangat jelek untuk takeoff dengan flap tersebut. Namun pada saat approach/landing, inilah flap 40 derajat digunakan. Karena speed/kecepatan pesawat terbang pada saat itu sangat rendah, tidak terjadi drag yang besar bahkan lift yang dihasilkan cukup besar untuk menurunkan stall speed.
Gambar 4.1 Flap System - Inboard and Outboard Flaps (http://binadhirgantara.blogspot.com/2017/04/flaps.html) 28
29
Dengan menambah flap ini otomatis stall speed berkurang dan speednya rendah, kondisi ini pesawat terbang menjadi mudah dikendalikan. Jika fin wing diturunkan maka kecepatan stall speed pesawat terbang akan menurun. Fin wing juga dapat ditemukan di tepi depan sayap pada beberapa pesawat terbang terutama pesawat jet berkecepatan tinggi. Fin wing ini disebut juga sebagai
slat.
Fin
wing
mengurangi
kecepatan
dengan
menambahkan camber wing dan dengan demikian meningkatkan koefisien gaya angkat maksimum. Beberapa fin wing juga menambah luas permukaan sayap. Trailing edge flap berupa bidang yang dipasang pada trailing edge sayap dengan bantuan engsel, sehingga flap bisa melakukan defleksi turun. Defleksi flap mengubah besar camber wing, sehingga meningkatkan koefisien gaya angkat.
4.2
Macam-Macam Flap Beberapa jenis trailing edge flap antara lain plain flap, split flap, sloted flap, dan fowler flap : 1.
Plain Flap Dengan terjadinya defleksi flap ke bawah, akan menambah camber airfoil sayap. Selain itu flap juga akan mengurangi angle of attack tanpa menghasilkan gaya angkat (zero lift angle of attack), tanpa mempengaruhi besarnya slope dari kurva. Dengan demikian pada setiap penambahan angle of attack sampai pada angle of attack stall (stalling angle), koefisien gaya angkat akan bertambah secara konstan. Namun pertambahan angle of attack efektif agak lebih besar, sehingga dengan defleksi flap akan mengurangi besar angle of attack stall. Hal ini disebabkan bahwa pada penggunaan flap, separasi aliran akan terjadi lebih awal pada bagian belakang bidang flap. Kurva dan angle of attack pada saat flap terdefleksi ke bawah di banding dengan saat posisi netral.
30
Gambar 4.2 Plain Flap (http://binadhirgantara.blogspot.com/2017/04/flaps.html) 2.
Split Flap Pada split flap, hanya bagian permukaan bawah belakang airfoil yang bergerak, sehingga geometri bagian atas tidak berubah saat flap berdefleksi. Secara garis besar pengaruh defleksi flap terhadap penambahan Coefisien Lift sama dengan jenis plain. Namun karena perubahan camber kurang berpengaruh pada permukaan airfoil bagian atas, maka separasi pada permukaan atas airfoil bagian belakang hanya akan terjadi pada angle of attack yang lebih tinggi dari pada jenis plain. Dengan demikian untuk kerja split flap pada sudut serang tinggi lebih baik dari pada jenis plain. Tetapi hal ini tidak menimbulkan masalah, karena tujuan pemakaian flap adalah untuk menciptakan kerja airfoil yang baik pada angle of attack yang tinggi.
Gambar 4.3 Split Flap (http://binadhirgantara.blogspot.com/2017/04/flaps.html) 3.
Slotted Flap Slotted flap mempunyai celah terbuka antara flap dan sayap bila flap sedang terdefleksi, udara berkecepatan tinggi akan mengalir kepermukaan atas flap melalui slot. Aliran ini merupakan tambahan energi yang akan mencegah terjadinya separasi aliran udara. Disamping
31
itu jenis flap ini juga sebagai pengubah besar camber seperti halnya jenis plain. Karena slotted flap bekerja dengan prinsip kombinasi antara pengubah geometri sayap dan pengendali lapis batas, maka penambahan koefisien gaya angkat lebih besar dari pada jenis plain ataupun split. Kemudian pengaruh slotted yang mencegah terjadinya separasi, Akan menghasilkan penambahan gaya drag yang lebih kecil.
Gambar 4.4 Slotted Flap (http://binadhirgantara.blogspot.com/2017/04/flaps.html) 4.
Fowler Flap Fowler flap selain bekerja seperti jenis slotted, defleksi flap ke bawah juga mengakibatkan penambahan luas efektif dan camber sayap. Dengan demikian flap jenis fowler sebagai penambah gaya angkat, bekerja dengan tiga prinsip yaitu memperbesar camber, mengontrol boundary layer dan menambah luas sayap. Penambahan luas sayap dihasilkan oleh kerja flap yang bergerak ke bawah seperti gambar. Dengan penambahan luas sayap yang efektif serta pengaruh slotted dan pembesaran camber, maka fowler flap menghasilkan penambahan koefisien gaya angkat yang paling besar dari jenis trailing edge flap lainya.
Gambar 4.5 Flowler Flap (http://binadhirgantara.blogspot.com/2017/04/flaps.html)
32
4.3
Power Drive Unit 1.
Tujuan Unit penggerak daya trailing edge flap (Power Drive Unit) menggunakan tenaga hydraulic atau listrik untuk memutar torque tubes trailing edge flap dan follow up cable.
2.
Lokasi Power Driver Unit Flap berada di aft bulkhead main landing gear.
3.
Deskripsi Fisik Power drive unit flap memiliki komponen-komponen ini: • Gearbox • Hydraulic motor • Electric motors. Gearbox mentransfer daya dari motor hydraulic dan listrik ke flap torque tubes. Saat torque tubes berputar, gearbox menggerakkan follow up cable yang menempel pada flap control unit. Gearbox ini berisi oil. Ada sambungan drive manual 3/8 inci pada power drive unit flap yang memungkinkan Anda menggerakkan trailing edge flap secara manual. Lepaskan penutup drive secara manual untuk mendapatkan akses ke poros input drive manual. Motor hydraulic adalah motor tipe piston sembilan silinder yang reversible. Case drain cairan hydraulic melumasi motor hydraulic. Sebuah check valve pada port hydraulic case drain. Motor listrik adalah motor tiga fase, 400 Hz, 115v ac dengan komponen: • Clutch • Solenoid • Overload mechanism. Selama operasi hydraulic trailing edge flap, clutch dilepaskan. Ini membantu mencegah kerusakan pada motor listrik. Saat motor listrik
33
menerima tenaga listrik, solenoid melibatkan clutch. Ini memungkinkan motor listrik memutar roda gigi power drive unit. Mekanisme overload di motor listrik melepaskan clutch jika macet terjadi di gearbox power drive unit atau torque tubes flap. 4.
Informasi Penting Pelatihan Power drive unit flap berada dalam posisi rig saat black alignment mark pada follow up cable drum cable di kedua sisi white cable guard. Ketika Anda mengoperasikan trailing edge flap di Ground dengan operasi alternatif, patuhi peringatan ini: a.
Untuk operasi Ground, jangan mengoperasikan flap motor listrik untuk lebih dari 4 menit dan 25 menit off.
Anda dapat
menyebabkan kerusakan pada motor listrik. Saat Anda mengoperasikan trailing edge flap dengan manual drive operation, patuhi peringatan ini: b.
Jangan memutar manual drive dengan torque lebih dari 350 pound-inches atau kecepatan lebih dari 1000 RPM. Anda dapat menyebabkan kerusakan pada sensor posisi gearbox dan torque tubes.
c.
Jangan menggunakan manual drive dengan kondisi hydraulic system B pressure on. Anda dapat merusak manual drive conection.
34
Gambar 4.6 Power Drive Unit Flap (Aircraft Maintenance Manual 27-51-00) 4.4
Lubrication Right Wing Flap Sebelum melakukan aktivitas lubrication pada right wing flap. Mekanik harus menanyakan maintenance job card agar mekanik sesuai aturan perkerjaan dalam hal lubrication. Setelah mendapatkan maintenance job card mekanik langsung segera melakukan perkerjaannya yang sesuai dengan maintenance job card yaitu: 1.
Melakukan persiapan sebelum melakukan tugas utama sesuai kebutuhan yaitu melepas komponen access panel 194BR menggunakan screw gun untuk melepaskan screw pada panel 194BR dan mengubah posisi flap menjadi extend (full down) selama lubrication.
2.
Setelah semua persiapan sudah dilakukan, mekanik melakukan perkerjaan lubrication di right wing trailing edge flap dengan menggunakan consumable materials D00633 grease Aircraft General Purpose (BMS3-33).
35
Gambar 4.7 Grease Aircraft General Purpose 3.
Mekanik memulai perkerjaan lubrication di daerah right wing flap yaitu Inboard and Outboard Main Flap, Aft Flap Roller and Linkage. Sebelum melakukan lubrication pada daerah trailing edge flap harus pada posisi 40 derajat dan kasih tag DO-NOT-OPERATE dibagian cockpit pada bagian system flap. Setelahnya dilakukan lubrication pada bagian: a.
b.
Inboard Main Flap and Aft Flap Roller and Linkage Lubrication 1)
Inboard Carriage Roller
2)
Inboard Programming Roller
3)
Aft Flap Track Rollers
4)
Aft Flap Track Attach Fitting
5)
Outboard Progamming Roller
6)
Outboard Carriage Roller
7)
Aft Flap Drive Rod
Outboard Main Flap and Aft Flap Roller and Linkage Lubrication 1)
Aft Flap Drive Rod
2)
Inboard Carriage Roller and bellcrank
36
4.
3)
Forward Attach Fitting and Link
4)
Aft Flap Pushrod, Outboard Carriage Roller
5)
Outboard Carriage Forward Attach Link, Fitting and Roller
6)
Inboard Programming Roller and Aft Flap Attach Fitting
7)
Aft Flap Track Rollers and Aft Flap Track Attach Fitting
8)
Outboard Progamming Rollers
Setelah selesai lubrication area pada right wing flap, kembalikan system ke kondisi seperti semula yaitu memasang komponen access panel 194BR menggunakan screw gun untuk memasang screw pada panel 194BR dan mengubah posisi flap menjadi posisi 0 derajat.
4.5
Found Cable Proximity Switch Flap WFFB at Wheel Well Area Broken And Turn Buckle Bend 1.
mekanik mengecek system flap yang berada
di aft buckhead main
landing gear untuk persiapan pengoperasian flap. Ditemukan komponen cable proximity switch flap WFFB at wheel well area broken and turn buckle bend pada bagian Power Drive Unit. 2.
Setelah mengetahui mekanik segera bikin Maintenance discrepancy and rectification untuk replacement cable proximity switch flap WFFB at wheel well area dan request material ke bagian FLC untuk segera disediakan komponen yang baru
3.
Maintenance discrepancy and rectification terbit, mekanik segera mengerjakan job description pertama yaitu: a.
Remove cable WFFB pada Power drive unit mengacu AMM chapter 27-51-51 yaitu: 1)
Buka circuit breaker ini dan pasang pengaman tag:
37
F/O Electrical System Panel, P6-2 Row Col Number Name D
13
C00841
FLIGHT CONTROL ALTN T.E. FLAP DRIVE
2)
Lepaskan electrical connector dari electric motor.
3)
Lepaskan hydraulic line, hydraulic line, dan case drain line dari hydraulic motor :
4)
(a)
Lepaskan hydraulic line dan hydraulic lines.
(b)
Pasang tutup pada hydraulic line dan hydraulic lines.
(c)
Lepaskan case drain.
(d)
Pasang tutup pada case drain.
(e)
Pasang colokan di port pada motor hidraulic.
Lepaskan nut, washer dan screw jumper wire ke electrical connector.
5)
Keluarkan lower pan dari flap control unit: (a)
Lepaskan screws yang terpasang di lower pan ke flap control unit.
(b) 6)
Lepaskan lower pan.
Pasang flap actuator rig pin, melalui cam follower arm dan valve cam.
7)
Melepaskan torque tubes dari power drive unit: (a)
Lepaskan screws yang terpasang di clutch sleeves ke splined clutch pada torque tubes.
(b) 8)
Memindahkan clutch sleeves dari splined clutch.
Lepaskan cables dari cables pada flap control unit: NOTE: itu lower cables adalah WFFA dan upper cables adalah WFFB. (a) Pasang label di cables untuk mengidentifikasi cable. (b)
Lepaskan clips dari turnbuckles.
38
(c) 9)
Lepaskan turnbuckles.
Lepaskan power drive unit: (a)
Lepaskan nuts, washers, washers, bolts dan bolt yang terpasang di power drive unit.
(b)
Lepaskan nuts, washers, washers, bolts dan bolt yang terpasang di power drive unit.
(c) 10)
Lepaskan power drive unit.
Jika perlu, lepaskan cables dari power drive unit: (a)
Lepaskan pins yang terpasang di cable pada cable drum.
(b)
Lepaskan pins yang terpasang di cable pada cable drum.
(c)
Lepaskan cables dari cable drum.
Gambar 4.8 Power Drive Unit (AMM 27-51-51) b.
Remove cable WFFB dan cable WFFA pada flap control unit mengacu AMM chapter 27-51-61 yaitu: 1)
Lepaskan koneksi kabel WFFB di turnbuckles: (a)
Lepaskan locking clips dan lepaskan sambungan turnbuckles pada kabel.
39
(b)
Letakkan label pada kabel ntuk mengidentifikasikan.
Gambar 4.9 Flap Control Unit (AMM 27-51-61) 4.
Setelah di remove cable WFFB, mekanik melapor ke production planning control untuk membuat document komponen cable WFFB yang akan di proses pengiriman ke workshop 1 bagian worksheet metal untuk segera dilakukan penggantian komponen baru
5.
Setelah proses penggantian komponen dari workshop 1 bagian worksheet metal selesai. Komponen cable WFFB segera dikirim ke hangar 4 line 6.
6.
Komponen cable WFFB di distribusikan ke mekanik untuk segera dipasang pada power drive unit flap dan flap control unit. peralatan yang dibutuhkan untuk membantu proses pengerjaan yaitu berupa Tensiometer, cable low tension (200lbs) dan Kit Rigging Pins yang berguna untuk installation and Adjusment cabel WFFB pada Power Drive Unit. Reference : AMM 27-51-51, 27-51-00 dan 27-51-61. Adapun Tahap-tahap untuk proses replacement pada cable proximity switch flap WFFB At Wheel Well tersebut sebagai berikut:
40
Gambar 4.10 Tensiometer and Kit Rigging Pins a.
Installation Cable WFFB and WFFA pada Power Drive Unit dengan acuan AMM chapter 27-51-51 yaitu 1)
pastikan circuit breaker open dan memiliki safety tag: F/O Electrical System Panel, P6-2 Row
Co
D
13
Number C00841
Name FLIGHT CONTROL ALTN T.E. FLAP DRIVE
2)
Pastikan flap berada dalam posisi tertarik.
3)
Jika tidak terpasang, pasang cables pada power drive unit: (a)
Masukan cables dalam posisi di cable drum.
(b)
pasang pins untuk mencantelkan cable pada cable drum.
4)
Pastikan itu cables dan cable drum berada dalam posisi yang benar: (a)
putar power drive unit sampai tanda rig hitam di atas cable drum sejajar dengan pelindung white cable pada power drive unit.
(b)
Memastikan lower cable membungkus di sekitar cable drum 2 to 2 1/2 putar. NOTE: ini cable WFFA.
(c)
memastikan upper cable membungkus disekitar cable drum 0 to 1/2 putar. NOTE: ini cable WFFB.
41
5)
pasang power drive unit: (a)
menempatkan power drive unit dalam posisinya di structure.
(b)
terapkan (preferred),
Cor-Ban
27L
atau
corrosion
Compound,
G50237
inhibiting
material,
G50136 (alternate), ke shank dan threads pada bolt dan bolts. (c)
pasang bolt, bolts, washers, washers dan nuts yang terpasang di power drive unit.
6)
hubungkan cables pada cables Untuk flap control unit: (a)
hubungkan cables dan cables pada turnbuckles.
(b)
Hapus label dari cable.
(c)
Kencangkan cables to 125 ±10 pounds (556 ±45 newtons).
(d)
pasang locking clips pada turnbuckles.
Gambar 4.11 Installation Cable WFFB and WFFA Power Drive Unit (AMM 27-51-51) b
Installation Cable WFFB and WFFA pada Flap Control Unit dengan acuan AMM chapter 27-51-61 yaitu: 1)
Pasang rig pin [38] pada unit flap control unit [9].
42
(a)
Lepaskan screws dan washers dan bagian lower pan dari unit flap control unit.
(b)
Pasang rig pin melalui cam follower arm dan valve cam.
2)
Jika tidak terinstal, instal kabel WFFA dan WFFB pada unit flap control unit: (a)
Lepaskan bolts, washers dan drum guard dari unit flap control unit.
(b)
Masukkan cable di lokasi pada drum cable. Catatan: pasang cable WFFA mengelilingi drum cable 1/2 putaran. pasang kabel WFFB di sekitar drum cable 1 1/2 putaran.
(c)
Pasang cotter pins untuk menahan cable pada cable drum.
(d)
Taruh drum guard di lokasinya pada unit flap control unit.
(e)
Terapkan
Cor-Ban
27L
Compound,
G50237
(preferred) atau bahan penghambat korosi, G50136 (opsional) ke shank and threads bolts. (f)
Pasang bolts dan washers untuk memasang drum guard.
43
Gambar 4.12 Installation Cable WFFB and WFFA Flap Control Unit (AMM 27-51-61) c.
Connect Cable WFFA dan WFFB pada Turnbuckles dengan acuan AMM chapter 27-57-61 yaitu: 1)
hubungkan cable WFFA dan cable WFFB di turnbuckles. Pastikan power drive unit berada dalam posisi yang di rigged: (a)
Pastikan black rig mark pada drum kabel memanjang melewati white cable guard minimum 0,03 inci (0,76 milimeter) di setiap sisi.
(b)
Jika power drive unit tidak dalam
posisi yang di
rigged, gunakan drive manual untuk pindahkan power drive unit. 2)
Sambungkan cable WFFA pada cable WFFB dengan turnbuckles.
3)
Gunakan turnbuckles untuk mengencangkan cable hingga tegangannya 125 ± 10 pounds (556 ± 45 newtons).
44
Gambar 4.13 Cable WFFA and Cable WFFB (AMM 27-51-61) d.
Setelah kedua cable WFFA dan WFFB tersambung pada turnbuckles maka Cable WFFA dan WFFB perlu di adjustment pada Cable WFFA dan WFFB dengan menggunakan Tool Tensiometer agar tension sesuai standar berdasarkan Reference AMM Chapter 27-51-00 yaitu: 1)
Lepaskan clips dari turnbuckles pada cable dan cable WFFB.
2)
Jika Anda memasang new cable, gunakan turnbuckles untuk menyesuaikan tegangan di kabel hingga 125 +10 / -0 lbf (0,56 +0.05 / -0.00 kN)). (a)
Gunakan tensiometer kabel tegangan rendah, untuk mengukur tegangan kabel.
3)
Gunakan turnbuckles untuk menyesuaikan tegangan pada kabel WFFA dan WFFB hingga batas yang ditunjukkan pada (Tabel 4.1 Tension):
45
Tabel 4.1 Tension (AMM 27-51-00)
(a) Gunakan tensiometer kabel tegangan rendah, untuk mengukur tegangan kabel. 4)
Pastikan Anda dapat dengan mudah melepas dan memasang rig pin.
5) e.
pasang clips pada turnbuckles.
Setelah kedua Cable WFFA dan WFFB di Adjusment maka perkerjaan
terakhir adalah memasang lower pan pada Flap
Control Unit. Cara memasang Lower Pan menurut AMM Chapter 27-51-61 yaitu: 1)
Pasang lower pan pada unit flap control unit:
46
(a)
Masukkan lower pan di lokasinya pada unit flap control unit.
(b)
Terapkan
Cor-Ban
27L
Compound,
G50237
(preferred) atau bahan penghambat korosi, G50136 (opsional) ke shank and threads screws. (c)
Pasang washers and screws untuk memasang lower pan.
Gambar 4.14 Lower Pan Flap Control Unit (AMM 27-5)