1. Rev 4 Bab 1.docx

  • Uploaded by: dwi gusti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1. Rev 4 Bab 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,288
  • Pages: 7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala demam berawal dari hipotesis yang menyatakan bahwa demam merupakan suatu proses alamiah yang timbul sebagai akibat suatu stimulus. Para ahli beranggapan bahwa demam diakibatkan oleh inflamasi lokal di dalam tubuh. Pertahanan tubuh manusia akan bekerja baik pada temperatur demam, dibandingkan dengan suhu normal. Demam juga akan memicu pertambahan jumlah leukosit, sehingga pertahanan tubuh untuk melawan mikroorganisme akan optimal pada saat tubuh demam. (Sodikin, 2012) Kebanyakan demam pada anak akibat perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus. Tubuh memiliki system pengaturan suhu yang berfungsi untuk memelihara suhu pada batas-batas tertentu (±35,8˚-40,5˚C). Penyakit-penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam mungkin berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan spesifik dan dalam membantu pemulihan dan pertahanan terhadap infeksi (Sodikin, 2012). Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan noninfeksi berinteraksi dengan mekanisme pertahanan hospes. Pada kebanyakan anak demam disebabkan oleh agen mikrobiologi yang dapat dikenali dan demam menghilang sesudah masa yang pendek (Nelson, 2000). Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam di seluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian tiap tahunnya

1

2

(Setyowati, 2013). Di Indonesia penderita demam sebanyak 465 (91,0%) dari 511 ibu memakai perabaan untuk menilai demam pada anak mereka sedangkan sisanya menggunakan thermometer (Setyowati, 2013). Demam pada bayi dan anak umumnya disebabkan oleh inveksi virus. Pada demam yang disertai sariawan, ruam cacar atau ruam lainnya yang mudah dikenali, virus sebagai penyebab demam dapat segera disimpulkan tanpa membutuhkan pemeriksaan khusus. Demam ringan juga dapat ditemukan pada anak dengan batuk pilek (common colds), dengan rinovirus sebagai salah satu penyebab terseringnya. Penyebab lain demam pada anak adalah enteritis (peradangan saluran cerna) yang disebabkan terutama oleh rotavirus. Di antara demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada anak, salah satunya yang paling sering ditemukan adalah infeksi saluran kemih (ISK) yang umumnya tidak disertai dengan gejala lainnya ( resiko paling besar dimiliki bayi yang berusia dibawah 6bulan). Penanganan demam yang tidak sesuai dengan tatalaksana dan therapy yang tepat dapat menimbulkan komplikasi lanjut yang bisa membahayakan anak,seperti kejang pada anak, kerusakan pada saraf otak anak bahkan dapat menyebabkan kematian. Demam merupakan salah satu alasan paling banyak yang diutarakan ibu untuk membawa anaknya berobat. Kecemasan orang tua terhadap demam pada anak sangatlah tinggi, tak jarang mereka langsung memberikan obat penurun panas yang berbahan dasar kimia yang banyak dijual diwarung-warung dekat rumah tanpa memikirkan efek samping yang akan ditimbulkan dari obat yang tanpa resep

3

dari dokter. Kecemasan ibu juga dipengaruhi pendidikan, pengetahuan, usia dan status pekerjaan (Notoatmodjo, 2007). Selain pemberian obat penurun panas yang bersifat kimia banyak cara untuk menurunkan demam pada anak, seperti melakukan kompres air hangat, memberikan lebih sering asi kepada bayi, memberikan asupan cairan pada anakanak, memberikan istirahat yang cukup pada anak dan tidak memakaikan pakaian yang tebal kepada anak. Saat ini banyak tanaman obat yang tak kalah ampuh untuk membantu menurunkan demam anak. Tanamanan obat tradisional memiliki kelebihan yaitu sifat toksitasnya lebih rendah sehingga relatif lebih aman dan minim efek samping bila digunakan dengan benar. Salah satu tanaman obat yang bisa membantu meredakan panas adalah bawang merah ( Allium Cepa L. ) ( Suparni dan Ari wulandari, 2017 ). Di dalam bawang merah banyak mengandung zat-zat penting, yaitu : antioksidan, asam folat, flavonoid, fosfor, kalsium, minyak astiri, peptide, protein, quercitin, saponin, serat, sikloalin, dan vitamin B ( Suparni dan Ari Wulandari , 2017 ). Dimana kandungan sikloalin, quercitin,minyak astiri, peptide , flavonoid dapat digunakan untuk meredakan demam. Menggunaan bawang merah sebenarnya sudah lama dipakai oleh masyarakat dari jaman dahulu, ilmu pengobatan tradisional warisan nenek moyang. Masyarakat yang tinggal dipedesaan yang tempat tinggal jauh dari pusat pelayanan kesehatan biasanya menggunakan bawang merah sebagai obat penanganan awal untuk demam, perut kembung, masuk angin dan batuk-batuk anak-anaknya sebelum dibawa ke bidan atau puskesmas terdekat.

4

Bawang merah dapat digunakan sebagai kompres untuk demam dikarenakan bawang merah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat antikoagulan, anti inflamasi, antiseptic, mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri dan sebagai bahan antioksidan alamiah untuk tubuh. Terdapat juga senyawa golongan peptida yang mengandung sulfur dan bersifat tidak menguap, serta protein yang mempunyai berbagai aktivitas. Tetapi yang terpenting untuk diketahui adalah bawang merupakan sumber senyawa polifenol yang luar biasa, termasuk di dalamnya senyawa flavonoid. Senyawa polifenol inilah yang berkhasiat sebagai antioksidan. Efek hangat yang dihasilkan dari bawang merah bekerja dengan cara menggunakan prinsip metode konduksi dan evaporasi, dimana perpindahan panas dari suatu objek yang lain dengan kontak langsung. Ketika saat kulit hangat menyentuh bagian yang hangat maka akan terjadi perpindahan panas melalui evaporasi, sehingga perpindahan energi panas berubah menjadi gas. Banyak cara yang dapat digunakan dengan menggunakan bawang merah, seperti melakukan pengerikan pada kulit dengan menggunakan bawang merah dan melakukan kompres bawang merah pada ubun-ubun atau tubuh bayi dan anak. Pengkompresan menggunakan bawang merah sangatlah mudah, cukup sediakan 5 butir bawang merah yang sudah dikupas, parut kasar kemudian tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh anak (Sodikin, 2012). Ramuan ini dapat diberikan dua kali sehari, jangan lupa untuk membersihkan baluran ini pada tubuh si kecil dengan memandikan bayi secara teratur setiap hari.

5

Data prasurvey yang dilakukan di Puskesmas Hajimena pada bulan FebruariMaret 2018 di dapatkan 50 anak usia 1-5 tahun mengalami kasus demam. Sedangkan di puskesmas Sukadamai, Lampung Selatan jumlah balita yang mengalami demam dalam satu bulan berkisar 30 anak. Berdasarkan hasil wawancara bebas dari 10 ibu yang anaknya mengalami demam 6 ibu mengatakan penanganan awal yang diberikan adalah minum penurun panas, 2 ibu mengompres anaknya dengan air hangat, dan 2 ibu membaluri tubuh anaknya dengan bawang merah. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kompres Bawang Merah Terhadap Suhu Tubuh Anak yang mengalami Demam di Puskesmas Hajimena Lampung Selatan Tahun 2018.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Pemberian Kompres Bawang Merah Terhadap Suhu Tubuh Anak yang mengalami Demam di Puskesmas Hajimena Lampung Selatan Tahun 2018.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui perbedaan Pengaruh Pemberian Kompres Bawang Merah dengan penurun panas Terhadap Suhu Tubuh Anak yang mengalami Demam Di Puskesmas Hajimena Lampung Selatan Tahun 2018.

6

1.3.2 Tujuan Khusus 1. Diketahui rata – rata suhu tubuh anak yang demam pada kelompok yang diberikan kompres bawang merah dan penurun demam Di Puskesmas Hajimena Lampung Selatan Tahun 2018. 2. Diketahui rata – rata suhu tubuh anak yang demam pada kelompok yang diberikan obat penurun panas tanpa pemberian kompres bawang merah Di Puskesmas Hajimena Lampung Selatan Tahun 2018 3. Diketahui perbedaan Pengaruh Pemberian Kompres Bawang Merah pada kelompok kontrol dan yang diberikan perlakukan dengan penurun panas Terhadap Suhu Tubuh Anak yang mengalami Demam Di Puskesmas Hajimena Lampung Selatan Tahun 2018

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi pasien dan keluarga Memberikan tambahan informasi pengetahuan dan motivasi kepada keluarga untuk menggunakan dan memanfaatkan tanaman obat-obatan tradisional (Bawang Merah) yang ada dilingkungan sekitar, dan mampu menerapkan perawatan demam dengan tepat dan mandiri sehingga tidak tergantung dengan obat-obat kimia dan tidak keliru menggunakannya. 1.4.2 Bagi Penulis 1. Dapat

mengunakan

ilmu

yang

menerapkannya di lahan praktek.

bersifat

evidence

based

dan

7

2. Dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkn pola pikir, kreativitas dengan membandingkan antara teori yang didapatkan di perkuliahan dengan pelaksaannya di lahan praktek. 3. Dapat mengembangkan pengetahuan, wawasan dan dapat berusaha menerapkan kompres bawang merah pada asuhan keperawatan pada anak demam. 1.4.3 Bagi layanan Kesehatan Dapat memberikan bahan kajian dan masukan untuk dapat diterapkan kepada pasien yang mengalami demam dengan menggunakan kompres demam disamping pemberian obat-obatan yang bersifat kimia. 1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakan sebagai media informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang. 1.4.5 Bagi Masyarakat Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat terutama keluarga yang memiliki anak-anak agar saat anak mengalami demam tidak panik dan dapat melakukan tatalaksana penanganan demam pada anak menggunakan kompres bawang merah dengan baik dan benar.

Related Documents

1. Rev 4 Bab 1.docx
May 2020 12
Bab 1 Rev 1.docx
May 2020 6
Bab 1 - Rev 2.doc
May 2020 8
Bab 1 Rev 260219.docx
December 2019 13
02 Bab 1 Rev Tesis
June 2020 25

More Documents from "Ferlya Ang"