BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Anamnesa 1. Data demografi Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya. 2. Keluhan utama Pasien yang datang ke Rumah Sakit biasanya mengeluh dengan adanya gejalagejala awal yang terjadi seperti perut membesar, perut terasa penuh, dan nyeri perut. Bisa juga pasien datang ke Rumah Sakit karena tumor yang sudah menyebar di beberapa bagian tubuh seperti jika tumor sudah menyebar pada tulang. Pasien akan mengalami nyeri tulang. Jika tumor telah menyebar ke bagian sumsum tulang akan terjadi anemia dan memar. Jika telah menyebar di bagian kulit akan terjadi benjolan pada kulit. Yang lebih parahnya jika tumor telah menyebar ke daerah paru-paru akan terjadi gangguan pernapasan. 3. Riwayat penyakit dahulu Pasien pernah dirawat di Rumah Sakit
selama beberapa hari karena terjadi
pendarahan dan wajah tampak pucat. Pendarahan yang ditandai dengan terjadinya patachiae. 4. Riwayat penyakit sekarang Pasien datang ke Rumah Sakit dengan mengeluh demam tinggi dengan didukung wajah yang pucat. Keluarnya banyak keringat juga dialami oleh pasien. Pasien selalu mengeluh nyeri yang ditandai dengan anak selalu rewel. Namun keluarga pasien dan pasien tidak tahu apa yang terjadi dalam t ubuhnya, seberapa parah tumor itu telah menyebar.
20
5. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik berdasarkan Review of System : a.
B1 (Breath)
: Sesak napas.
b.
B2 (Blood)
: Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah meningkat,
perdarahan di bawah kulit, pucat. c.
B3 (Brain)
: nyeri
d.
B4 (Bladder)
: retensi urin
e.
B5 (Bowel)
: pembesaran perut, mual
f.
B6 (Bone)
: Rasa tidak enak badan (malaise), pembengkakan pada
kaki,pergelangan kaki atau skrotum, lelah. Terjadinya ptachiae.
B. Diagnosa keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan penyebaran tumor ke semua organ Tujuan
: Nyeri yang dirasakan pada klien berkurang
Kriteria hasil : -
Klien mengungkapkan nyeri yang dirasakan berkurang.
-
Klien tidak merasa kesakitan
Intervensi 1. Kaji kebutuhan untuk penatalaksanaan nyeri. 2. Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kewaspadaan. 3. Lakukan teknik pengurangan nyeri nonfarmakologis yang tepat. 4. Hindari aspirin atau senyawanya
Rasional 1. Mengetahui tingkat nyeri yang dialami pasien. 2. Menurunkan derajat nyeri pada pasien. 3. Menghindari untuk terjadinya pendarahan pada pasien. 4. aspirin meningkatkan kecenderungan pendarahan.
21
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu makan Tujuan
: Kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi dengan adekuat
Kriteria hasil : -
Antropometri: berat badan tidak turun (stabil), tinggi badan, lingkar lengan
-
Biokimia: albumin normal dewasa (3,5-5,0) g/dl Hb normal anak (11 sampai 13 gr/dl)
-
Clinis: tidak tampak kurus, terdapat lipatan lemak, rambut tidak jarang dan merah
-
Diet: klien menghabiskan porsi makannya dan nafsu makan bertambah
Intervensi 1. Dorong orang tua untuk merilekskan tekanan pada saat
Rasional 1. Meningkatkan nafsu makan pada anak
makan. 2. Izinkan anak untuk memakan semua makanan yang dapat ditoleransi. 3. Perkaya makanan dengan suplemen nutrisi seperti susu bubuk.
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat. 3. Susu banyak mengandung komponen nutrisi yang dibutuhkan oleh anak
4. Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan.
4. untuk mendorong anak mau makan
22
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan metastase ke paru dan abdomen, adanya tekanan pada diafragma sehingga dadat idak mengembang secara optimal Tujuan
: Pola napas efektif.
Kriteria hasil
: mempertahankan pola napas efektif.
Intervensi
Rasional
1. Pantau adanya pucat dan cyanosis. 2. Pantau kedalaman, kecepatan, irama dan usaha respirasi. 3. Pantau pola pernapasan. Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang teknik relaksasi 4. Berikan posisi semifowler pada pasien untuk mengoptimalkan pernapasan
1. Memastikan pasien tidak kekurangan suplai oksigen. 2. Memastikan bahwa pasien tidak mengalami gangguan pernapasan. 3. Untuk meningkatkan pola pernapasan. 4. Posisi semifowler membantu meringankan ekspansi dada
4. Retensi urin berhubungan dengan metastase pada kelenjar adrenal Tujuan
: pasien dapat BAK dengan normal
Kriteria hasil
: jumlah urin pasien 100 cc/jam
Intervensi
Rasional
1.inspeksi adanya pembesaran pada daerah 1. untuk mengetahui adanya penyebaran abdomen 2.
tumor pada kelenjar adrenal
kolaborasi
pemberian
dengan
obat-obatan
dokter yang
dalam 2. hal tersebut diperlukan untuk membntu dapat pasien BAK
melancarkan BAK serta engurangi rasa nyeri
23
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, hipermetabolisme, dan anemia. Tujuan
: pasien dapat beraktifitas secara normal
Kriteria hasil
: pasien dapat mobilisasi tanpa gangguan Intervensi
Rasional
1. Berikan lingkungan tenang dan batasi
1. Agar klien dapat merasakan tenang dan
pengunjung selama perawatan, dorong
dapat beristirahat total sehingga dapat
penggunaan manajemen stress dan
mendukung proses kesembuhannya.
pengalihan yang cepat 2. Perhatikan dispneu, peningkatan
2.Agar kondisi pasien dapat terpantau
kelemahan perubahan vital,
tiap harinya sehingga dapat menentukan
tachycardia selama dan setelah
sejauh apa kemajuannya.
aktivitas. 3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam
3. Pasien dapat patuh untuk beristirahat
rencana pengobatan dan perlunya
sehingga dapat membantu kesembuhan
keseimbangan aktivitas dan istirahat
klien.
4. Bantu aktivitas perawatan diri.
4. Pasien dapat sedikit demi sedikit
Berikan peningkatan aktivitas selama
melakukan seluruh aktivitasnya seecara
fase penyembuhan.
mandiri
6. Ketakutan/kecemasan berhubungan dengan tes diagnosa, prosedur dan pengobatan. Tujuan
: Pasien tidak mengalami ketakutan yang berlebih.
Kriteria hasil
: Pasien menunjukkan penurunan rasa takut yang berhubungan dengan prosedur dan tes diagnostik.
Intervensi
Rasional
1. Jelaskan prosedur dengan cermat
1. Memberikan informasi dan upaya
sesuai dengan tingkat pemahaman
menurunkan tingkat kecemasan
anak.
dan ketakutan pada anak.
2. Jelaskan tentang apa yang dilakukan dan apa yang akan
2. Mempermudah dalam melakukan prosedur pengobatan.
24
dirasakan, dilihat dan di dengar anak.
3. Untuk meningkatkan rasa control,
3. Gunakan metode mengingatkan
mendorong kerjasama dan
kembali setiap langkah sebagai
mendukung keterampilan koping
metode distraksi.
anak. 4. Diharapkan anak dapat koopertif
4. Jelaskan permintaan-permintaan
dalam pelaksanaan tindakan
khusus pada anak untuk mendorong kerjasama.
7. Resiko ketidak efektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang kondisi perawatan mata, pengobatan, tehnik keamanan, pembatasan aktifitan dan perawatan tindak lanjut Intervensi 1.
Rasional
Memberikan health education pada klien dan keluarga
1. Supaya klien dan keluarga bisa melakukan pencahan dan perawatan diri
2.
informasikan pada keluarga tata
2. peran keluarga sangat penting bagi
cara tentang perawatan klien agar
proses penyembhan klien, baik dari
mempercepat
segi perhatian maupun perawatan fisik.
proses
penyembuhan
8. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak Tujuan
: anak dapat tumbuh dan berkembang denga normal
Kriteria hasil
: periode tumbuh dan kembang anak berlangsung secara teratur sesuai dengan masa-masa pada periodenya
Intervensi 1.kaji gerak kasar atau motorik kasar
Rasional 1. hal ini berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
25
pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya 2. kaji gerak halus atau motorik halus
2. berhubungan dengan kemampuan
pada anak
anak melakukan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat, seperti menulis, mengamati sesuatu dan sebagainya
3. Kaji gangguan bicara dan bahasa
3. hal ini berhubungan dengan
pada anak
kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya.
4. kaji sosialisasi dan kemandirian
4. berhubungan dengan kemampuan
pada anak
mandiri anak (makan sendiri, memberskan mainan sendiri), bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dan sebagainya
26