Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
PENGUKURAN TEGANGAN OUTPUT DAN KECEPATAN PUTARAN GENERATOR DC PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO BERBASIS MIKROKONTROLER AT-MEGA 8535 DENGAN DISPLAY LCD HEDY ADITYA BASKHARA, S.T., M.T. Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik - UNIVERSITAS PAMULANG e-mail: @gmail.com
ABSTRAK Generator adalah mesin yang mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik, biasanya dengan cara induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Bagian utama komutator stator generator dan celah udara. Antara generator dan motor memiliki banyak kesamaan, tetapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, sedangkan generator adalah untuk mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sirkuit listrik extermal, tetapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di gulungan kawat. Ini analog dengan pompa air yang menciptakan aliran air tetapi tidak menciptakan air di dalamnya. Kata Kunci: Generator DC, Pengukuran, Kecepatan, TeganganABSTRACT Generator is a machine that converts mechanical power into electrical power, usually by means of electromagnetic induction. This process is know as electricity generation. The main part of the commutator of the generator stator and air gap. Between generators and motors have many similarities, but the motor is a device that converts electrical energy into mechanical energy, while the generator is to encourage electric charge to move through an external electrical circuit, but the generator does not create electricity that is already on the wire windings. This is analogous to a water pump that creates a flow of water but does not create water in it. Keyword: DC generator, Measurement, Speed, Voltage
dibangun untuk keperluan komunitas kecil
I. PENDAHULUAN Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah sama seperti Pembangkit Listrik
Tenaga
Air
(PLTA)
yang
memanfaatkaan kondisi air sebagai sumber daya (resources). Yang membedakannya adalah kapasitas aliran dan ketinggian tertentu
dari
instalasi.
PLTA
dapat
menghasilkan daya dalam skala besar, sedangkan PLTMH hanya menghasilkan daya berskala kecil. PLTMH bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif penghasil listrik yang murah dan juga ramah lingkungan. PLTMH umumnya hanya
dengan memanfaatkan laju aliran sungai II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian PLTMH. Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator. Air yang mengalir
dengan
kapasitas
tertentu
disalurkan dengan ketinggian tertentu menuju rumah instalasi (rumah turbin). Didalam
instalasi
air
tersebut
akan
menumbuk turbin, dimana turbin sendiri dipastikan akan menerima energi air tersebut dan mengubahnya menjadi energi 1
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
mekanik berupa berputarnya poros turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan
Pada
generator
shunt
mempunyai
penguat eksitasi E1-E2 yang terhubung
menggunakan kopling. Dari generator akan
paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan
dihasilkan energi listrik yang akan masuk
awal generator diperoleh dari magnet sisa
ke sistem kontrol arus listrik sebelum
yang terdapat pada medan magnet stator.
dialirkan ke rumah-rumah atau keperluan
Rotor berputar dalam magnet yang lemah,
lainnya (beban).
dihasilkan tegangan yang akan memperkuat
2.2 Generator DC
medan stator, sampai dicapai tegangan
DC
generator
2. Generator Shunt
dengan
Generator
ke
ISSN : 2355 -5882
merupakan
sebuah
nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang
perangkat mesin listrik dinamis yang
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh
mengubah energi dinamis menjadi listrik.
tahanan geser. Makin besar arus eksitasi
Generator menghasilkan arus DC/arus
shunt, makin besar medan penguat shunt
searah. Generator DC dibedakan menjadi
yang dihasilkan, dan tegangan terminal
beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian
meningkat sampai mencapai tegangan
belitan magnet atau penguat eksitasinya
nominalnya.
terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu: 1. Generator Penguat terpisah Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapt dua jenis generator terpisah, yaitu:
Gambar 2. 2 Diagram rangkaian generator shunt
a. Penguat elektromagnetik b. Magnet permanent/ magnet tetap. Berikut ini adalah gambar generator penguat terpisah:
3. Generator kompon Generator gabungan
dari
kompon
merupakan
generator
shunt
dan
generator seri/generator penguat terpisah, yang dilengkapi dengan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan gabungan
dari
keduanya.
Generator
kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Gambar 2. 1 Generator penguat terpisah
Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir 2
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil,
sehingga
kumparan
ini
tegangan ditinjau
drop
dari
pada
tegangan
Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.
terminal kecil sekali dan terpengaruh. Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu
Tenaga
mekanis
yang
memutar
kumparan kawat penghantar dalam medan magnetik ataupun sebaliknya memutar magnet
diantara
kumparan
kawat
penghantar. Tenaga listrik yang dihasilkan
mempunyai kumparan kompon bantu. Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generator-generator khusus
oleh generator tersebut adalah arus searah (DC) atau bolak-balik (AC), hal ini tergantung
dari
susunan
pengambilan
arusnya.
seperti untuk mesin las. Dalam hungungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Yang mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu. Generator
2.3 Voltmeter Digital DC (Pengukuran Tegangan) Voltmeter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Dalam
kompon
mmempunyai
dua
mengukur
dunia tegangan
elektronika, listrik
untuk
biasanya
penguat eksitasi pada inti kutub utama yang
digunakan sebuah alat yang bernama
sama. Satu penguat eksitasi merupan
multimeter. Alat ini biasanya memiliki tiga
penguat shunt, dan lainnya merupakan seri.
fungsi sekaligus yaitu mengukur arus listrik (Ampere), mengukur tegangan (Volt), dan pengukur hambatan (Ohm). Oleh karena itu multimeter juga sering disebut sebagai avometer (Amper, Volt, Ohm meter).
Gambar 2. 3 Diagram rangkaian generator kompon 3
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
2.4 Rotary Encoder Rotary
encoder
adalah
divais
elektromekanik yang dapat memonitor gerakan
dan
posisi.
Rotary
encoder
umumnya menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa yang dapat diartikan menjadi gerakan, posisi, dan arah. Sehingga posisi sudut suatu poros benda berputar dapat diolah menjadi informasi berupa kode digital oleh rotary encoder untuk diteruskan oleh rangkain kendari. Rotary encoder umumnya digunakan pada pengendalian robot motor drive dsb. Rotary encoder tersusun dari piringan tipis yang memiliki lubang-lubang pada bagian
lingkaran
piringan.
LED
ditempatkan pada salah satu sisi piringan sehingga cahaya akan menuju ke piringan. Disisi lain suatu photo-transistor diletakkan sehingga mendeteksi
photo-transistor cahaya
dari
ini
dapat
LED
yang
berseberangan. Piringan tipis tadi dikopel dengan poros motor, atau divais berputar lainnya yang ingin kita ketahui posisinya, sehingga ketika motor berputar piringan juga akan ikut berputar. Apabila posisi piringan mengakibatkan cahaya dari LED dapat mencapai phototransistor melauli lubang-lubang yang ada, maka photo-transistor akan mengalami saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa gelombang energi.
Gambar 2. 5 Blok penyusun rotary encoder
Pada
gambar
diatas
menunjukkan
bagan skematik sederhana dari rotary encoder. Semakin banyak deretan pulsa yang
dihasilkan
menentukan
pada
akurasi
satu
putaran
rotary
encoder
tersebut, akibatnya semakin banyak jumlah lubang yang dapat dibuat pada piringan menentukan ratary encoder tersebut.
2.5 Mikrokontroler AT-Mega8535 Mikrokontroler adalah pusat kerja dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Adapun nilai plus bagi mikrokontroler adalah terdapatnya memori dan port input/output dalam suatu kemasan IC yang kompak.
Kemampuannya
yang
programmable, fitur yang lengkap seperti ADC internal, EEPROM internal, port I/O, komunikasi
serial.
Juga
harga
yang
terjangkau memungkinkan mikrokontroler digunakan
pada
berbagai
sistem
elektronika, seperti pada robot automatisasi industri,
sistem
alarm,
peralatan
komunikasi, sistem keamanan, hingga sistem pengontrolan pada suatu pembangkit 4
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
listrik. Mikrokontroler AVR memiliki
karakter yang ditampilkan berada.
arsitektur RISC 8 bit, dimana semua
2. CDRAM
(Character
Generator
intruksi dikemas dalam kode 16 bit dan
Random Acces Memory) merupakan
sebagaimana besar intruksi dalam 1 (satu)
memori untuk menggambarkan pola
siklus clock. AVR berteknologi RISC
sebuah karakter dimana bentuk dari
(Reduced Instruction Set Computing).
karakter dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Namun memori akan
Input untuk driver relay dan driver
hilang saat power supplay tidak
motor DC dikontrol oleh mikrokontroller.
aktif sehingga pola karakter akan
Mikrokontroller adalah suatu komponen
hilang.
semikonduktor yang didalamnya sudah terdapat
suatu
sistem
3. CGROM
mikroprosesor,
Generator
Read Only Memory) merupakan
saperti ALU, ROM, RAM, dan Port I/O. Di
memory
Indonesia banyak beredar mikrokontroller
untuk
menggambarkan
pola sebuah karakter dimana pola
dari bebagai pabrik, diantaranya Atmel,
tersebut sudah ditentukan secara
Microchip, dan Motorola.
permanent.
2.6 LCD LCD (Liquide Crystal Diplay) dalam hal ini digunakan sebagai tampilan dari instruksi-intruksi dari mikrokontroler. LCD yang dipakai adalah 2x16, LCD ini memiliki 2 baris dan 16 kolom dengan konsumsi daya rendah, selain itu juga sudah terdapat rangkaian yang digunakan untuk penjelasan ASCII dari mikrokontroller. Sehingga untuk pemprogrammannya tidak menambahkan rangkaian pengkodean. LCD
(Character
yang umumnya,
ada
yang
panjangnya hingga 2x40 dan 4x40, untuk
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Sistem Depenelitian Sistem Nama sistem: Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro berbasis Mikrokontroller ATMega8535 dengan Display LCD Fungsi sistem: Membangkitkan Tegangan DC. Spesifikasi Perencanaan mekanik sistem: 1. Panjang
= 60 cm
2. Lebar
= 50 cm
3. Tinggi
= 35 cm
mengatur tempat penyimpanan karakter adalah menggunakan DDRAM. Berikut bagian-bagian dari LCD: 1. DDRAM
(Display
data
Acces
Memomry) merupakan memori tempat
Gambar 3. 1 Perencanaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro 5
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
Spesifikasi Realisasi Mekanik Sistem:
3.2 Subsistem 1 dan 2 pada generator DC
1. Panjang 2. Lebar 3. Tinggi
a. Subsistem 1
= 60 cm = 50 cm = 35 cm
Nama subsistem 1: Pengukur Tegangan Output Generator DC Fungsi subsistem 1: Mengukur Tegangan Output Generator DC Target subsistem: Mengukur tegangan secara realtime dan berkelanjutan yang
Gambar 3. 2 Realisasi pembangkit listrik tenaga mikrohidro
dihasilkan generator DC.
b. Voltmeter DC Voltmeter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat Gambar 3. 3 Alur fungsi sistem Spesifikasi Elektrik Sistem Tegangan suplai: 5 sampai 12 VDC Arus Suplai: 250 mA
voltmeter berkali-kali lipat. Dalam mengukur
dunia
elektronika,
tegangan
listrik
untuk biasanya
digunakan sebuah alat yang bernama multimeter. Alat ini biasanya memiliki tiga fungsi sekaligus yaitu mengukur arus listrik (Ampere), mengukur tegangan (Volt), dan pengukur hambatan (Ohm). Oleh karena itu multimeter juga sering disebut sebagai avometer (Amper, Volt, Ohm meter). Karena generator dc mempunyai output
Gambar 3. 4 Diagram Elektrik sistem Berikut ini gambar generator DC:
tegangan dari 0 hingga 24 vdc, maka dipilihlah voltmeter dc dengan rentang 0 hingga 200 vdc, hal ini dikarenakan voltmeter yang tersedia dipasaran untuk panel adalah dalam rentang seperti diatas
Gambar 3. 5 Tampilan fisik dari generator dc Sayama Geared Motor 6
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
Putaran Generator DC Target subsistem: Memonitoring kecepatan putar pada generator DC sesuai waktu yang telah ditentukan setiap satu detik. d. Rotary Encoder Rotary Gambar 3. 6 Tampilan fisik Voltmeter DC
adalah
divais
elektromekanik yang dapat memonitor gerakan
Konfigurasi instalasi pengukuran pada alat:
encoder
dan
posisi.
Rotary
encoder
umumnya menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa yang dapat diartikan menjadi gerakan, posisi, dan arah. Sehingga posisi sudut suatu poros benda berputar dapat diolah menjadi informasi berupa kode digital oleh rotary encoder
Gambar 3.7 Konfigurasi pengukuran
untuk diteruskan oleh rangkain kendali. Rotary encoder tersusun dari piringan
tegangan output pada generator DC
tipis yang memiliki lubang-lubang pada bagian
lingkaran
piringan.
LED
ditempatkan pada salah satu sisi piringan sehingga cahaya akan menuju ke piringan. Di Gambar 3. 8 Diagram elektrik penampil kecepatan generator dc
sisi
diletakkan
lain
suatu
photo-transistor
sehingga photo-transistor ini
dapat mendeteksi cahaya dari LED yang berseberangan. Piringan tipis tadi dikopel dengan poros generator dc.
Cara kerja: menampilkan
Apabila posisi piringan mengakibatkan
tegangan output yang dihasilkan oleh
cahaya dari LED dapat mencapai photo-
putaran generator DC.
transistor melauli lubang-lubang yang ada,
Voltmeter
digital
akan
maka photo-transistor akan mengalami c. Subssistem 2
saturasi dan akan menghasilkan logika ’1’
Nama subsistem 2: Pengukur Kecepatan
atau tegangan 5 vdc pada output rotary
Putaran Generator DC
encoder, demikian juga sebaliknya apabila
Fungsi subsistem 2: Mengukur Kecepatan
cahaya dari LED terhalang oleh piringan 7
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
maka menghasilkan logika sebaliknya yaitu logika ’0’ atau tegangan 0 vdc.
ISSN : 2355 -5882
Target Pengujian: Pengukuran tegangan sesuai dengan referensi yaitu voltmeter digital eksternal 4.2
Prosedur Pengujian Voltmeter DC Sebelum dilakukannya pengambilan
data tegangan output pada generator, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian terhadap pembacaan pada voltmeter dc tersebut dengan membandingkan data tegangan yang ditampilkan oleh multitester digital lain, hal ini guna untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam pengambilan data tegangan output (Vo) generator dc setiap detik oleh kecepatan putaran Gambar 3. 9 Piringan putar terdiri dari 36 lubang
(Rpm)
generator DC. Tabel 4. 1 Peralatan Pendukung Pengujian Voltmeter DC Nama Alat Ukur
Merk Tipe Simbol
Fungsi
Mengukur Gambar 3. 10 Konfigurasi pengukur kecepatan generator DC
Multimeter Digital
Fluke
87 III
tegangan -
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
output generator dc
4.1 Depenelitian Pengujian Nama Pengujian: Pengujian subsistem pengukur tegangan output (Vo) terhadap putaran generator DC Tujuan Pengujian: Mengetahui apakah subsistem pengukuran tegangan output generator bekerja dengan baik Gambar 4. 1 Pembacaan Voltmeter DC dengan Voltmeter eksternal 8
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
Tabel 4. 2 Data hasil pengujian tegangan output dan kecepatan
Gambar 4. 2 Pengujian Voltmeter digital DC 4.3 Data
dan
Analisis
Data
Hasil
Pengujian Dari hasil pengujian keseluruhan telah diketahui bahwa sistem telah bekerja dengan baik sehingga sistem sudah siap untuk
dilakukan
pengambilan
data
pengukuran kecepatan dan tegangan output pada generator DC. Cara kerja singkat sistem adalah pada awalnya
pompa
menghasilkan
air
berputar
dorongan
air
dan yang
mengakibatkan kincir air pada pembangkit berputar
sehingga
No
Kecepatan (Rpm)
Tegangan Output (Vo. Dc)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
433 483 583 716 733 756 785 883 966 966 1000 1016 1033 1066 1183 1250 1266 1283 1300 1383
0.4 0.4 0.5 0.5 0.7 0.7 0.7 0.7 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.9 1 1 1 1.1 1.1
Berikut ini adalah gambar grafik pengujian tegangan terhadap kecepatan:
mengakibatkan Grafik Pengukuran Tegangan Output terhadap Kecepatan Generator
berputarnya generator melalui Van Belt yang terkopel oleh gear pada poros kincir,
sensor optik (optical encoder) yang terletak pada poros as generator dan disamping itu terminal tegangan pada generator dibaca (diukur) oleh voltmeter digital. Berikut
ini
adalah
data
hasil
pengukuran tegangan output generator terhadap kecepatan putaran:
Tegangan Output (Vo) Generator
kemudian putaran generator diukur melalui
1.5 1 0.5
Series1
0 0200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Kecepatan Sudut Generator (RPM)
Gambar 4. 3 Grafik data hasil pengujian tegangan output terhadap kecepatan
9
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
(satu) detik setiap kecepatan putaran (rpm) generator dc. 4. Alternatif
lain
dapat
kita
buat
perbandingan rasio gear, antara gear pada kincir pembangkit dan kincir pada generator dengan Gambar 4. 4 Pengujian dan analisis data
dc
diperbesar.
putaran
yang
Sehingga
kecil
akan
menghasilkan putaran yang lebih besar pada generator. Sehingga menghasilkan tegangan output (Vo) yang lebih besar dengan kemampuan generator yang sama. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Gambar 4. 5 Pengujian dan analisis data
Semakin cepat putaran pada kincir
Dari data pengujian pada tabel 4.2.1 dapat
pembangkit, maka kecepatan putaran akan
dianalisis bahwa:
semakin cepat hingga mencapai 1383 Rpm
1. Semakin besarnya kecepatan putaran pada
generator
dc,
maka
akan
menimbulakan tegangan output (Vo) yang dihasilkan generator dc semakin membesar pula. 2. Tegangan output (Vo) generator dc ini
pada generator. Sehingga tegangan output akan semakin tinggi hingga 1.1 Volt DC. Sistem berjalan dengan baik karena penunjukkan tegangan output (Vo) 0.6 Volt DC pada voltmeter sistem sama dengan voltmer eksternal.
kecil, karena putaran pada kincir tidak
DAFTAR REFERENSI
berputar lebih cepat yang diakibatkan
[1] Ardi Winoto, 2010. Mikrokontroler AVR ATmega8/16/32/8535 dan Programannya denganbahasa C pada WinAVR. Bandung: Informatika. [2] Malvino. Electronical Principal prinsip-prinsip Electronika terjemahan. Hanapi gunawan. Erlangga, Jakarta. 1995. [3] Widodo Budiharto dan Sigit Firmansyah. Elektronika Digital dan Mikroprosesor. Andi, yogyakarta. 2004
oleh kecepatan debit air terbatas oleh kemampuan pompa air. 3. Data yang dihasilkan dari pengujian dengan perbandingan rasio gear kincir generator dc dan gear kincir pembangkit adalah 1:5 cm. Pengukuran tegangan output (Vo) generator dc dihitung per 1
10
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Pamulang
ISSN : 2355 -5882
[4] http://en.wikipedia.org/wiki/Rotary_e ncoder. 28 juli 2011 [5] http://staff.ui.ac.id/internal/040603029 /material/PresentasiTTLKelompok1.p df 28 juli 2011 [6] ww.atmel.com datasheet ATmega8/16/32/8535 AVRstudio4 30 juli 2011 [7] LCD www.codeproject.com 1Agustus 2011www.freewebs.com/maheshwanh ede/1Agustus2011 www.myutorialcafe.com 1 Agustus 2011
11