KARAKTERISTIK PENDERITA KARIES GIGI YANG BEROBAT DI RUMAH SAKIT UMUM Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2007
SKRIPSI
Oleh: JUMINAH SIHOMBING NIM. 041000125
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
KARAKTERISTIK PENDERITA KARIES GIGI YANG BEROBAT DI RUMAH SAKIT UMUM Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2007
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh:
JUMINAH SIHOMBING 041000125
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul KARAKTERISTIK PENDERITA KARIES GIGI YANG BEROBAT DI RUMAH SAKIT UMUM Dr.PIRNGADI MEDAN TAHUN 2007 Yang Dipersiapkan dan Dipertahankan Oleh: JUMINAH SIHOMBING 041000125 Telah Diuji Dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 13 Januari 2009 Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji
Penguji I
Prof.dr.Sori Muda Sarumpaet,MPH Drh.Rasmaliah,Mkes NIP.130702002
Penguji II
NIP.390009523
Penguji III
Prof.dr.Nerseri Barus,MPH NIP.130365296
Drs.Jemadi,Mkes NIP.131996168
Medan, Maret 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Dekan,
dr.Ria Masniari Lubis,Msi NIP.131124053
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Juminah Sihombing
Tempat/Tanggal Lahir
: Medan, 17 November 1985
Agama
: Kristen Protestan
Status Perkawinan
: Belum Kawin
Jumlah Anggota Keluarga
: 4 (empat) Orang Bersaudara
Alamat
: Jl. Jati XI No 18 P.Simalingkar Medan.
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Tahun 1991 – 1992
: TK Oikumene Medan
2. Tahun 1992 – 1998
: SD Parulian 5 Medan
3. Tahun 1998 – 2001
: SMP Budi Murni 2 Medan
4. Tahun 2001 – 2004
: SMU Kristen Kalam Kudus Medan
5. Tahun 2004 – 2009
: FKM USU Medan
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Berobat di Rumah Sakit Umum
Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ”. Skripsi ini adalah salah satu
syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH, selaku ketua Departemen Epidemiologi FKM USU dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 3. Ibu drh. Rasmaliah, Mkes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk dan bimbingannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Ibu Prof. dr Nerseri Barus, MPH, selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Jemadi, M.Kes, selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan sumbangan pikiran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen dan Pegawai di FKM USU Medan.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
7. Kepala bagian Rekam Medik RSU. Dr. Pirngadi Medan dan seluruh pegawai yang telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. 8. Kepada Orang tua tercinta L.Sihombing dan T.Limbong, abangku John, kakakku Ana dan adikku Jetro, serta seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat kepada penulis. 9. Teman-temanku : Dwi, Henny, Pida, Zra terima kasih buat tiap dukungan, doa kebersamaan selama menempuh pendidikan di FKM. 10. Martha, Nerrie, Imel, kak imel, tiar, dorry dan seluruh rekan peminatan epidemiologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas perhatian dan kebersamaannya. 11. Teman-teman SLTA KK, Jose, Grace, Lince, Ami, Ekha terima kasih buat dorongan, dukungan dan doa kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Medan,
Januari 2009 Penulis
Juminah Sihombing
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
ABSTRAK Karies gigi adalah penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh kerja mikroorganisme pada karbohidrat yang dapat diragikan.Karies gigi dapat menyebabkan focal infection dental origin yaitu infeksi kronis di suatu tempat yang memicu penyakit di tempat lain. Hasil Surkesnas 1998 menyatakan bahwa 62,40% penduduk merasa terganggu aktivitasnya selama 4 hari akibat dari karies gigi dan berdasarkan SKRT 2004 prevalensi karies gigi mencapai 90,05%. Di RSU Dr.Pirngadi Medan pada tahun 2007 terdapaat 145 penderita karies gigi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain case series, populasi adalah seluruh penderita karies gigi di RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 2007 sebanyak 145 orang dan sampel adalah total sampling. Ditemukan distribusi proporsi penderita karies gigi di RSU Dr.Pingadi Medan tahun 2007 berdasarkan sosiodemografi yang terbanyak: pada umur >14 tahun (87,6%), jenis kelamin perempuan (60,7%), suku Jawa (53,8%), agama Islam (62,1%), pekerjaan pelajar/mahasiswa (42,1%), sumber pembiayaan askes (59,3%) kombinasi stadium karies superficialis (47,6%), tingkat keparahan ringan (48,3%), tindakan penambalan (71,7%). Hasil analisis statistik chi-square diperoleh bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=0,551), jenis kelamin berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=1,160), suku berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=0,701) ,pekerjaan berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=0,150), umur berdasarkan tingkat keparahan karies (p=0,984), jenis kelamin berdasarkan tingkat keparahan karies (p=0,308), suku berdasarkan tingkat keparahan karies (p=0,308), pekerjaan berdasarkan tingkat keparahan karies (p=0,733), pada tindakan berdasarkan kombinasi stadium karies gigi terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000) artinya pada karies superficialis tindakan yang paling banyak dilakukan adalah penambalan dan pada karies profunda tindakan yang paling banyak dilakukan adalah tindakan pencabutan, pada proporsi tindakan berdasarkan tingkat keparahan karies gigi tidak ada perbedaan yang bermakna( p=0,786). Kepada pihak rumah sakit agar dapat meningkatkan lagi penanganan terhadap pasien karies gigi sehingga fungsi gigi dapat dipertahankan.
Kata kunci : Karies Gigi, Karakteristik Penderita
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
ABSTRACT Dental caries is carious lesions of teeth caused of fermentable carbohydrate by oral microorganism. Dental caries will become of dental origin focal infection that is a chronic infection and it become a trigger illness in another area. Surkesnas 1998 showed that about 62,40% community of the have distracted their activity for as long as 4 days and based on SKRT 2004 dental caries prevalence reach 90,05%. In Dr.Pirngadi Medan Hospital in year 2007 there are 145 dental caries patients. This is a descriptive study with case series design. The population were all dental caries patient in Dr.Pirngadi Medan Hospital at year 2007 counted as 145 person and sample were total sampling. Based on sociodemography, the distribution proportion of dental caries patients in Dr.Pirngadi Medan Hospital in year 2007 which highest proportions were: at age >14 years (87,6%), female (60,7%), javanese (53,8%), Moslems (62,1%), student (42,1%), covered by askes (59,3%), combined superficialis stadium (47,6%), mild caries (48,3%), filling (71,7%). Chi-square analysis results were there is no significant difference between ages and caries combination stadium (p=0,551), sex and caries combination stadium (p=1,160), ethnics and caries combination stadium (p=0,701), jobs and caries combination stadium (p=0,150), ages and stadium caries (p=0,984), sex and stadium caries (p=0,308), ethnics and stadium caries (p=0,839), jobs and stadium caries (p=0,733), superficialis with filling is significancy higher than profunda with extraction (p=0,000), there is also no significant difference between curative and stadium caries ( p=0,786). To the Dr.Pirngadi Medan Hospital is encouraged to increase their conservative handling of dental caries patient so that the function of teeth can be maintained.
Keywords : Dental Caries, Patient Characteristic
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................i ABSTRAK......................................................................................................................iia ABSTRACT ..............................................................................................................iib DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................................iii KATA PENGANTAR................................................................................................iv DAFTAR ISI ..............................................................................................................vi DAFTAR TABEL ......................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................................xi BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................1 1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah....................................................................................5 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................5 1.3.1 Tujuan Umum.................................................................................5 1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................6 1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................8 2.1 Pengertian Karies Gigi ...............................................................................8 2.2 Anatomi Gigi .............................................................................................9 2.2.1 Bentuk-bentuk Gigi.........................................................................9 2.2.2 Bagian Gigi ....................................................................................10 2.2.3 Jaringan Gigi ..................................................................................10 2.3 Klasifikasi Karies Gigi ...............................................................................11 2.3.1 Berdasarkan stadium(dalamnya karies) ...........................................11 2.3.2 Berdasarkan keparahan/kecepatan berkembangnya .........................12 2.4 Etiologi Karies Gigi....................................................................................13 2.4.1 Faktor Host(Tuan Rumah) ..............................................................14 2.4.2 Faktor Agent(mikroorganisme) .......................................................15 2.4.3 Substrat/diet........................................................................................15 2.4.4 Faktor Waktu......................................................................................16 2.5 Epidemiologi Karies Gigi ...........................................................................17 2.5.1 Distribusi Frekuensi........................................................................17 2.5.2 Determinan(Faktor-Faktor yang Mempengaruhi) ............................19 2.6 Pencegahan ................................................................................................22 2.6.1 Pencegahan Primordial ...................................................................22 2.6.2 Pencegahan Primer.............................................................................22 2.6.3 Pencegahan Sekunder.........................................................................23 2.6.4 Pencegahan Tersier.............................................................................25 BAB 3 KERANGKA KONSEP.................................................................................26 3.1 Model Kerangka Konsep ............................................................................26 3.2 Defenisi Operasional ..................................................................................26
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BAB 4 METODE PENELITIAN ..............................................................................30 4.1 Jenis Penelitian...........................................................................................30 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................30 4.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................30 4.2.2 Waktu Penelitian.............................................................................30 4.3 Populasi dan Sampel ..................................................................................30 4.3.1 Populasi ..........................................................................................30 4.3.2 Sampel............................................................................................31 4.4 Metode Pengumpulan Data.........................................................................31 4.5 Teknik Analisis Data ..................................................................................31 BAB 5 HASIL PENELITIAN ...................................................................................32 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...........................................................32 5.2 Sosiodemografi ..........................................................................................34 5.3 Stadium Karies Gigi ...................................................................................35 5.4 Tingkat Keparahan Karies Gigi ..................................................................36 5.5 Tindakan ....................................................................................................37 5.6 Sumber Pembiayaan.......................................................................................37 5.7 Analisis Statistik.........................................................................................38 5.7.1 Umur Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies ...............................38 5.7.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies ..................39 5.7.3 Suku Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies ................................40 5.7.4 Pekerjaan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies .........................41 5.7.5 Umur Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies ................................42 5.7.6 Jenis Kelamin Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies....................43 5.7.7 Suku Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies..................................44 5.7.8 Pekerjaan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies ..........................45 5.7.9 Tindakan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies..........................46 5.7.10 Tindakan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies ...........................46 BAB 6 PEMBAHASAN.............................................................................................48 6.1 Distribusi Proporsi Penderita Glaukoma Berdasarkan Sosiodemografi........48 6.1.1 Umur ..............................................................................................48 6.1.2 Jenis Kelamin .................................................................................50 6.1.3 Suku ...............................................................................................51 6.1.4 Agama ............................................................................................52 6.1.5 Pekerjaan ........................................................................................53 6.1.6 Kombinasi Stadium Karies .............................................................54 6.1.7 Tingkat Keparahan Karies...............................................................55 6.1.8 Tindakan.............................................................................................56 6.1.9 Sumber Pembiayaan...........................................................................57 6.2 Analisis Statistik.........................................................................................58 6.2.1 Umur Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies ...............................58 6.2.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies ..................59 6.2.3 Suku Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies ................................61 6.2.4 Pekerjaan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies .........................62 6.2.5 Umur Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies ................................64 6.2.6 Jenis Kelamin Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies....................66
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
6.2.7 6.2.8 6.2.9 6.2.10
Suku Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies..................................67 Pekerjaan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies ..........................68 Tindakan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies..........................70 Tindakan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies ...........................71
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................74 7.1 Kesimpulan ................................................................................................74 7.2 Saran ..........................................................................................................75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1 : Master Data Lampiran 2 : Output SPSS Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Lampiran 4 : Surat Selesai Penelitian Lampiran 5 : Tabel Status Kesehatan Gigi pada Anak Usia 12 Tahun pada Tahun 1994-1995 Lampiran 6 : Rumus Menghitung DMFT
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1.
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Sosiodemografi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ..................................................................................
34
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ..................................................................................
35
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................................
36
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .......................................................................
37
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tindakan di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007...........
37
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Sumber Pembiayaan di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .......................................................................
38
Distribusi Proporsi Umur Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
38
Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
39
Distribusi Proporsi Suku Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
40
Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Pekerjaan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
41
Tabel 5.2.
Tabel 5.3.
Tabel 5.4.
Tabel 5.5.
Tabel 5.6.
Tabel 5.7.
Tabel 5.8.
Tabel 5.9.
Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Umur Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................ Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
42
43
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Suku Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
44
Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Pekerjaan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
45
Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Tindakan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Penderita Karies Gigi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
46
Tabel 5.16. Distribusi Proporsi Tindakan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Penderita Karies Gigi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007............................................
47
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1.
Gigi Permanen........................................................................
10
Gambar 2.2.
Anatomi Gigi .........................................................................
11
Gambar 2.3.
Karies Superficialis ................................................................
11
Gambar 2.4.
Karies Media .........................................................................
12
Gambar 2.5.
Karies Profunda .....................................................................
12
Gambar 2.6.
Model Empat Lingkaran Penyebab Karies ..............................
13
Gambar 6.1.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Umur di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .......................................................................................
48
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Jenis Kelamin di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ............................................................................
50
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Suku di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .......................................................................................
51
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Agama di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .......................................................................................
52
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Pekerjaan di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ...........................................................................
53
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007..................................................
54
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007..................................................
55
Gambar 6.2.
Gambar 6.3.
Gambar 6.4.
Gambar 6.5.
Gambar 6.6.
Gambar 6.7.
Gambar 6.8.
Gambar 6.9.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tindakan di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ....................................................................................... Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Sumber Pembiayaan di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007................................................................
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
56
57
Gambar 6.10. Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .................................................
58
Gambar 6.11. Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ..................................
60
Gambar 6.12. Diagram Bar Distribusi Proporsi Suku Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .................................................
61
Gambar 6.13. Diagram Bar Distribusi Proporsi Pekerjaan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ..................................
63
Gambar 6.14. Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .................................................
64
Gambar 6.15. Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ..................................
66
Gambar 6.16. Diagram Bar Distribusi Proporsi Suku Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 .................................................
67
Gambar 6.17. Diagram Bar Distribusi Proporsi Pekerjaan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan karies di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ..................................
69
Gambar 6.18. Diagram Bar Distribusi Proporsi Tindakan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Penderita Karies Gigi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ...........................................
70
Gambar 6.19. Diagram Bar Distribusi Proporsi Tindakan Berdasarkan Tingkat Keparahan karies Penderita Karies Gigi di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 ...........................................
72
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan peningkatan sumber daya manusia serta kualitas hidup, peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral kesehatan secara keseluruhan dan perihal hidup sehingga perlu dibudayakan di seluruh lapisan masyarakat.1 Masalah kesehatan gigi di Indonesia sampai saat ini masih perlu mendapatkan perhatian. Hal ini disebabkan oleh berbagai upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut yang belum menunjukkan hasil nyata. 2 Karies gigi terdapat di seluruh dunia, tanpa memandang umur, bangsa maupun keadaaan ekonomi.3 Di Negara-negara Eropa, Amerika dan Asia termasuk Indonesia, ternyata 80%-95% anak di bawah usia 18 tahun terserang karies gigi.4 Persentase karies gigi bertambah dengan meningkatnya peradaban manusia. Kondisi gigi yang karies apabila tidak segera dilakukan pencegahan, sangat berbahaya bagi kesehatan, baik kesehatan rongga mulut maupun kesehatan seluruh tubuh. 5 Karies gigi dapat menyebabkan focal infection dental origin atau focal infection (FI) yaitu infeksi kronis di suatu tempat yang memicu penyakit di tempat lain. FI terjadi ketika mikroorganisme yang berasal dari gigi dan mulut
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
menyebabkan infeksi atau penyakit di bagian tubuh yang lain. Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisme, karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh. Hal inilah yang mengakibatkan terganggunya organ-organ tubuh antara lain jantung, hati, ginjal dan pada ibu hamil dapat mengakibatkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan lahir rendah. 6 Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2000, analisis data prevalensi karies berdasarkan indeks DMF-T (D=decayed=gigi yang karies, M=missed=gigi yang hilang, F=filled=gigi yang ditambal) di beberapa negara adalah sebagai berikut, negara Amerika 2,05%, negara Afrika 1,54%, negara Asia Tenggara 1,53%, negara Eropa 1,46%, dan negara bagian Barat Pasifik 1,23%.7 Berdasarkan data WHO (2000) yang diperoleh dari enam wilayah WHO (AFRO, AMRO, EMRO, EURO, SEARO, WPRO ) menunjukkan bahwa rata-rata pengalaman karies (DMF-T) pada anak usia 12 tahun adalah 2,4. Indonesia sebagai salah satu Negara anggota SEARO (South East Asia Regional Offices) memiliki indeks DMF-T rata-rata 2,2 untuk kelompok usia yang sama.7 Hal ini masih jauh dari target WHO dimana indeks DMF-T pada tahun 2010 adalah 1 .8 Di Indonesia, Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992, dengan jumlah sampel 65.664 rumah tangga di perkotaan dan pedesaan menunjukkan bahwa persentase penduduk selama satu bulan lalu sakit gigi paling tinggi di perkotaan adalah Propinsi Kalimantan Tengah 7,46% yang paling rendah di Propinsi Sulawesi Utara 1,98% dan di pedesaan paling tinggi di Kalimantan Timur 7,57% yang paling rendah di Propinsi Nusa Tenggara Barat 1,60%.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Kesadaran dan perilaku masyarakat dalam mencari pengobatan masih rendah, dapat diukur dengan ratio tindakan penambalan berbanding pencabutan di puskesmas adalah 1:4. 9 Survei Badan Litbangkes dan Dinas Kesehatan DKI pada tahun 1993, dengan sampel 1000 anak balita di Posyandu di 5 Wilayah DKI menemukan 85,90% gigi berlubang/karies, sering mengeluh sakit 17,40%, sering rewel/susah makan 13,40%.10 Berdasarkan penelitian Budiharto yang dikutip oleh Rusiawati di Wilayah Jakarta tahun 1993/1994, yaitu pemanfaatan fasilitas kesehatan gigi, yang digunakan ibu dan anak untuk keperluan pengobatan preventif hanya 1,00%, bila dilihat dari keadaan fisik fasilitas alat kesehatan gigi dan dental unit secara keseluruhan 69,10% dalam keadaan baik. Pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi termasuk kategori baik 60,00%, sedang dan kurang 40,00% dan bila dilihat dari pendidikan kesehatan gigi yang diterima ibu dengan baik hanya 21,30%.10 Hasil survei yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi tahun 19941995 pada anak usia 12 tahun angka prevalensi karies dan periodontal menunjukkan sebesar 74,41% dengan DMF-T rata-rata sebesar 2,50 dimana angka prevalensi tertinggi terdapat di propinsi Sulut yaitu sebesar 96,67% dengan DMFT rata-rata 4,12 sedangkan prevalensi terendah terdapat di propinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 50,67% dengan DMF-T rata-rata 1,27. Di Sumatera Utara angka prevalensi karies yaitu sebesar 60,00% dengan DMF-T rata-rata 2,46.11 Data prevalensi dan DMF-T rata-rata untuk ke-27 propinsi pada tahun 1994-1995 dapat dilihat pada lampiran 1.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tindakan menyikat gigi atau kontrol plak merupakan kunci keberhasilan untuk mempunyai rongga mulut yang sehat dalam upaya pencegahan dan pemeliharaan mulut yang optimal11 namun pada kenyataannya berdasarkan SKRT 1995 pada umur 1-4 tahun di Indonesia, menyatakan bahwa yang menyikat gigi sangat baik 1,00%, cukup baik 6,60% ,tidak baik 64,90%, sesuai program UKGS (Unit Kesehatan Gigi Sekolah) Ditjen Kes Gigi yaitu menyikat gigi setelah sarapan pagi dan sebelum tidur.10 Hasil Susenas 1998 menunjukkan bahwa 22,80% penduduk Indonesia tidak menyikat gigi dan dari 77,20% yang menyikat gigi hanya 8,10% menyikat gigi sesuai dengan anjuran program, dengan demikian masih 69,10% yang menyikat gigi tidak sesuai dengan anjuran program. 13 Menurut SKRT 1995, indeks DMF-T anak umur 12 tahun menunjukkan rata-rata 2,21 dengan angka prevalensi sebesar 76,90%.8 Hasil SKRT tahun 1997 pada kelompok usia 18 tahun prevalensi karies masih cukup tinggi yaitu 83,50% dengan DMF-T rata-rata 2,68.14 Hasil Surkesnas 1998 menunjukan bahwa 62,40% penduduk merasa terganggu pekerjaan, sekolah, dan kegiatan sehari-hari selama 4 hari. 13 Hasil studi morbiditas SKRT 2001 menunjukkan, dari 10 kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama (60,00%).Hal yang memprihatinkan dalam SKRT 2001 adalah motivasi untuk menambal gigi masih sangat rendah yaitu 4-5%, sementara besarnya kerusakan yang belum ditangani di mana memerlukan penambalan dan atau pencabutan mencapai 82,50%. Berdasarkan SKRT 2001 diketahui bahwa rata-rata 16 gigi dicabut pada umur 65 tahun ke atas. 15
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dari hasil penelitian Agtini (2000) di 20 SD di kabupaten Bekasi Provinsi Jawa barat meliputi 2205 murid yang terdiri dari 1098 murid laki-laki dan 1107 murid perempuan yang terdiri dari murid kelas II, IV,dan kelas VI, diperoleh prevalensi karies gigi yaitu 97,5% dengan DMF-T mendekati 2,84. 16 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Anitasari,dkk di Kecamatan Palaran kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan Timur tahun 2004 diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan frekuensi menyikat gigi dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut siswa sekolah dasar negeri.17 Menurut SKRT 2004 prevalensi karies gigi di Indonesia mencapai 90,05% dan ini tergolong tinggi bila dibandingkan dengan Negara berkembang lainnya.
18
Hasil penelitian Wulansari
(2007) di dua sekolah dasar di SDN Sutorejo I dan SDN Mulyorejo I Surabaya pada 87 orang anak kelas IV dan V SD terdapat 80,00% anak dengan karies. 19 Hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di bagian poli gigi dan rekam medis Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan ditemukan bahwa terdapat 145 penderita karies gigi pada tahun 2007. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita karies gigi di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan tahun 2007. 1.2 Perumusan Masalah Belum diketahuinya karakteristik penderita karies gigi di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2007. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penderita karies gigi yang berobat di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2007.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita karies gigi berdasarkan sosiodemografi (umur, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan). b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita karies gigi berdasarkan stadium karies gigi. c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan/kecepatan berkembangnya karies gigi. e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita karies gigi berdasarkan tindakan. f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita karies gigi berdasarkan sumber pembiayaan. g. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi umur berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. h. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. i.
Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi suku berdasarkan kombinasi stadium karies gigi.
j.
Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi pekerjaan berdasarkan kombinasi stadium karies gigi.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
k. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi umur berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. l.
Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan tingkat keparahan karies gigi.
m. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi suku berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. n. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi pekerjaan berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. o. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi tindakan berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. p. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi tindakan berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Sebagai bahan masukan dan memberikan informasi bagi pihak Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan terutama dalam peningkatan pelayanan kesehatan gigi. 1.4.2. Sebagai bahan masukan bagi pihak yang membutuhkan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan peneliti.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Karies Gigi Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya.20,21,22 Ketika mendekati pulpa, karies menimbulkan perubahan-perubahan dalam bentuk dentin reaksioner dan pulpitis (mungkin disertai rasa nyeri) dan bisa berakibat terjadinya invasi bakteri dan kematian pulpa. Jaringan pulpa mati yang terinfeksi ini selanjutnya akan menyebabkan perubahan di jaringan periapeks. 21,22 Gejala paling dini suatu karies yang terlihat secara makroskopik adalah adanya bercak putih. Warnanya sangat berbeda bila dibandingkan dengan enamel sekitarnya yang masih sehat. Kadang-kadang lesi akan tampak berwarna cokelat disebabkan oleh materi di sekelilingnya yang terserap ke dalam pori-pori enamel.22 Karies yang berwarna cokelat hingga kehitaman lebih lama menimbulkan lubang pada gigi, sedangkan noda yang berwarna putih lebih cepat menimbulkan lubang. 4 Karbohidrat yang tertinggal di dalam mulut dan mikroorganisme, merupakan penyebab dari karies gigi, penyebab karies gigi yang tidak langsung adalah permukaan dan bentuk gigi tersebut. Gigi dengan fissure yang dalam mengakibatkan sisa-sisa makanan mudah melekat dan bertahan, sehingga produksi asam oleh bakteri akan berlangsung dengan cepat dan menimbulkan karies gigi.4
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2.2. Anatomi Gigi 2.2.1. Bentuk-bentuk Gigi23,24 Orang dewasa biasanya mempunyai 32 gigi permanen, 16 di tiap rahang. Di tiap rahang terdapat: a. Empat gigi depan (gigi insisivus)/seri. Bentuknya seperti sekop dengan tepi yang lebar untuk menggigit, hanya satu akar. Gigi insisivus atas lebih besar daripada gigi insisivus bawah. b. Dua gigi kaninus/taring yang serupa di rahang atas dan rahang bawah. Gigi ini kuat dan menonjol di sudut mulut. Hanya mempunyai satu akar. Berfungsi untuk mengoyak. c. Empat gigi pre-molar/geraham kecil. Mahkotanya bulat hampir seperti bentuk kaleng tipis, mempunyai dua tonjol, satu di sebelah pipi, satu di sebelah lidah. Kebanyakan gigi pre-molar mempunyai satu akar, hanya beberapa yang memiliki dua akar, fungsinya merobek dan menghaluskan makanan. d. Enam Gigi Molar/Geraham. Ini adalah gigi-gigi besar di sebelah belakang di dalam mulut digunakan untuk menggiling makanan. Semua gigi molar mempunyai mahkota persegi, seperti blok-blok bangunan. Ada yang mempunyai tiga, empat atau lima tonjol. Gigi molar rahang atas mempunyai tiga akar dan gigi molar rahang bawah mempunyai dua akar.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Gambar 2.1. Gigi Permanen23 2.2.2. Bagian Gigi23,24 Gigi mempunyai beberapa bagian: a. Bagian akar gigi, adalah bagian dari gigi yang tertanam di dalam tulang rahang dikelilingi (dilindungi) oleh jaringan periodontal. b. Mahkota gigi adalah bagian dari gigi yang dapat kita lihat. c. Cusp adalah tonjolan runcing atau tumpul yang terdapat pada mahkota 2.2.3. Jaringan Gigi Gigi terdiri dari jaringan-jaringan yang berbeda : a. Enamel (email) Merupakan lapisan terluar dari mahkota yang sangat keras, yang melindungi gigi dari kerusakan. Enamel adalah jaringan paling keras di dalam tubuh. Enamel merupakan jaringan tubuh dengan susunan kimia kompleks yang mengadung 97% mineral (kalsium, fosfat, karbonat dan fluor), air 1% dan bahan organik 2%. 20,24,25 b. Dentin adalah jaringan seperti tulang yang terletak dibawah enamel, mempunyai fungsi untuk mendukung enamel.25
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
c. Cementum adalah jaringan seperti tulang yang meliputi akar gigi. Membantu menghubungkan antara gigi dengan tulang rahang.25 d. Pulpa adalah jaringan lunak yang mengandung serat-serat pembuluh darah arteri, vena, lymfe, letaknya di tengah-tengah gigi.25
Gambar 2.2. Anatomi Gigi26 2.3. Klasifikasi Karies Gigi 2.3.1. Berdasarkan Stadium Karies (dalamnya karies) 4 a. Karies Superficialis dimana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena.
Gambar 2.3. Karies Superfisialis27
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
b.
Karies Media dimana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.
Gambar 2.4. Karies Media27 c.
Karies Profunda dimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadangkadang sudah mengenai pulpa.
Gambar 2.5. Karies Profunda27 2.3.2. Berdasarkan Keparahan atau Kecepatan Berkembangnya21,22 a. Karies Ringan Jika yang terkena karies adalah daerah yang memang sangat rentan terhadap karies misalnya permukaan oklusal gigi molar permanen. b. Karies Moderat/Sedang Jika karies meliputi permukaan oklusal dan proksimal gigi posterior. c. Karies Parah
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Jika karies telah menyerang gigi anterior, suatu daerah yang biasanya bebas karies. 2.4. Etiologi Karies Gigi Karies dapat berkembang lambat atau cepat. Ini tergantung dari banyak faktor seperti diet, komposisi saliva, jumlah bakteri, kebersihan gigi dan mulut, dan kebiasaan- kebiasaan lainnya. Oleh karena itu perkembangan karies pada tiap orang berbeda-beda.23 Karies terjadi bukan disebabkan satu kejadian saja seperti penyakit menular lainnya tetapi disebabkan oleh serangkaian proses yang terjadi selama beberapa kurun waktu. Karies merupakan penyakit yang multifaktorial yaitu adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab terbentuknya karies. Ada empat faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan ditambah faktor waktu yang digambarkan sebagai model 4 lingkaran .20
Gambar 2.6. Model Empat Lingkaran Penyebab Karies3 Untuk terjadinya karies, maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama.3
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2.4.1. Faktor Host (Tuan Rumah) Ada beberapa hal yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi), struktur enamel (email),faktor kimia dan kristalografis, saliva. 20,22 Kawasan-kawasan yang mudah diserang karies adalah pit dan fissure pada permukaan oklusal dan premolar. Permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak yang mudah melekat dan membantu perkembangan karies gigi. 22 Kepadatan kristal enamel sangat menentukan kelarutan enamel. Semakin banyak enamel mengandung mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan semakin resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies daripada gigi tetap, hal ini dikarenakan gigi susu lebih banyak mengandung bahan organik dan air daripada mineral, dan secara kristalografis mineral dari gigi tetap lebih padat bila dibandingkan dengan gigi susu. Alasan mengapa susunan kristal dan mineralisasi gigi susu kurang adalah pembentukan maupun mineralisasi gigi susu terjadi dalam kurun waktu 1 tahun sedangkan pembentukan dan meniralisasi gigi tetap 7-8 tahun.3 Saliva mampu meremineralisasikan karies yang masih dini karena banyak sekali mengandung ion kalsium dan fosfat. Kemampuan saliva dalam melakukan remineralisasi meningkat jika ada ion fluor. Selain mempengaruhi komposisi mikroorganisme di dalam plak, saliva juga mempengaruhi pH. 20
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2.4.2. Faktor Agen (Mikroorganisme) Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies.
Plak adalah suatu
lapisan lunak
yang
terdiri
atas
kumpulan
mikroorganisme yang berkembangbiak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. 3 Komposisi mikroorganisme dalam plak berbeda-beda, pada awal pembentukan plak, kokus gram positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, Streptococcus salivarus, serta beberapa strain lainnya, selain itu dijumpai juga Lactobacillus dan beberapa spesies Actinomyces. 20,25 Plak bakteri ini dapat setebal beratus-ratus bakteri sehingga tampak sebagai lapisan putih. Secara histometris plak terdiri dari 70% sel-sel bakteri dan 30% materi interselular yang pada pokoknya berasal dari bakteri. 25 2.4.3. Substrat/Diet Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email. Karbohidrat ini menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel. 22 Orang yang banyak mengkonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan gigi, sebaliknya pada orang dengan diet banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak memiliki karies gigi.20 Hal ini dikarenakan adanya pembentukan ekstraseluler matriks (dekstran) yang dihasilkan karbohidrat dari pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa,glukosa ini dengan bantuan streptokokus mutans membentuk
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
dekstran yang merupakan matriks yang melekatkan bakteri pada enamel gigi, oleh karena itu sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik. 3 Sukrosa merupakan gula yang paling banyak di konsumsi, maka sukrosa merupakan penyebab karies yang utama. 22 Makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh karena itu konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi email. 22 2.4.4. Faktor Waktu Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun.
20
Adanya kemampuan
saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas perusakan dan perbaikan yang silih berganti. 22 Adanya saliva di dalam lingkungan gigi mengakibatkan karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan. Dengan demikian sebenarnya terdapat kesempatan yang baik untuk menghentikan penyakit ini. 22
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2.5. Epidemiologi Karies Gigi 2.5.1. Distribusi Frekuensi Kesehatan gigi merupakan salah satu komponen penting dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan, oleh karena itu perawatan gigi sangat penting untuk mempertahankan gigi selama mungkin. Berdasarkan survei kesehatan gigi yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi Departemen Kesehatan RI pada tahun 1994, ternyata jumlah masyarakat yang berkunjung maupun pasien yang dirujuk ke rumah sakit karena menderita penyakit gigi dan mulut akibat karies gigi menduduki jumlah terbesar yaitu 53,05%.28 Karies merupakan penyakit yang paling sering dijumpai di rongga mulut, di Indonesia lebih dari 90% penduduknya menderita karies.15 Karies gigi merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat menyerang gigi yang mempunyai sifat progresif, yaitu bila tidak dirawat/diobati akan makin parah dan bersifat irreversible yaitu jaringan yang rusak tidak dapat utuh kembali.26 Status karies gigi menurut karakteristik penduduk Indonesia (Profil Kesehatan gigi dan Mulut tahun 1999): a. Prevalensi menurut jenis kelamin : Laki-laki (90,05%) dan perempuan (91,67%) b. Prevalensi menurut daerah : Urban (91,06%) dan rural (90,84%) c. Prevalensi menurut pulau : Jawa & Bali (86,59%), Sumatera (94,41%), Kalimantan (94,885), Sulawesi (99,28%) d. Prevalensi menurut umur : 12 tahun (76,62%), 15 tahun (89,38%), 18 tahun (83,50%), 35-44 tahun (94,56%) dan 65 tahun keatas (98,57%) 29
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Semakin berkembang peradaban manusia maka semakin meningkat pula kejadian karies gigi. Hal ini dipengaruhi oleh pola makan yang banyak mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan bersoda, biskuit, permen, cokelat) dan gula, jika semakin dekat manusia hidup dengan alam maka semakin sedikit pula dijumpai karies pada giginya.3 Menurut penelitian Natamiharja tahun 1998 yang dikutip oleh Rusiawati (2002) pada anak usia 6-13 tahun di 2 SD di Medan terdapat anak dengan karies pada molar pertama 49,69% dan molar kedua 42,92% sedangkan murid bebas karies 7,39%.10 Hasil penelitian Situmorang (2004) di dua kecamatan Kota Medan menyatakan bahwa status kesehatan gigi dan mulut penduduk masih buruk. Hal ini dapat dilihat dari tingginya prevalensi karies gigi dengan DMF-T; 80,83% responden mempunyai gigi dengan lesi karies; 50,83% responden gigi dicabut dan hanya 21,11% gigi di tambal.30 Berdasarkan penelitian Al-Malik (2006) di Saudi Arabia, dari 300 sampel anak-anak dengan usia 6-7 tahun terdapat 288 anak (96%) terkena karies gigi, dan hanya 12 orang (4%) yang tidak terkena karies gigi. Dari 288 sampel yang terkena karies tersebut terdapat 146 (50,7%) laki-laki dan 142(49,3%) perempuan.31 Berdasarkan Profil Kesehatan RI tahun 2004, terdapat 37.285 kasus pencabutan gigi dan 10.718 kasus penambalan, pada tahun 2006 (Profil Kesehatan RI tahun 2006) mengalami penurunan yaitu 6.864 kasus pencabutan gigi sedangkan penumpatan hanya 2.271 kasus. Namun hal ini tidak secara langsung menjelaskan bahwa terjadi penurunan karies gigi.32,33
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Penyakit gigi dan mulut dimana karies gigi termasuk didalamnya menempati peringkat ke empat penyakit termahal dalam hal pengobatan (The World Oral Health, 2003).34 2.5.2. Determinan (Faktor-faktor yang Mempengaruhi) a.
Umur Sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut gigi geligi:
a.1. Periode gigi susu ( 0-5 tahun), sekitar 10% anak usia 2 tahun telah terserang karies 35 a.2. Periode gigi campuran (6-14 tahun), pada periode ini molar 1 paling sering terkena karies. 35 a.3. Periode gigi permanen (>14 tahun). Permukaan oklusal molar 2 dan premolar yang baru saja erupsi mudah terserang karies karena morfologinya yang memudahkan retensi plak.
35
Umur antara 40-50 terjadi retraksi atau
menurunnya gusi sehingga sisa-sisa makanan sering lebih sukar dibersihkan. 4
b.
Jenis Kelamin36 Dari pengamatan yang dilakukan oleh Joshi (2005) di India dari total
populasi 150 orang diperoleh kejadian karies lebih tinggi pada pria yaitu 80% sedangkan wanita 73%. Hal ini terjadi dikarenakan wanita lebih memiliki keinginan untuk menjaga kebersihannya. c.
Ras Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan, tetapi
keadaan tulang rahang sesuatu ras bangsa dapat berhubungan dengan persentase karies yang semakin meningkat atau menurun. 4
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Misalnya pada ras tertentu dengan rahang yang sempit, sehingga gigigigi pada rahang sering tumbuh tidak teratur, tentu dengan keadaan gigi yang tidak teratur ini akan mempersukar pembersihan gigi, dan ini akan meningkatkan persentase karies pada ras tersebut. 4,37 d.
Keturunan4 Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi
yang baik, terlihat bahwa anak-anak dari 11 pasang orang tua memiliki keadaan gigi yang cukup baik. Di samping itu dari 46 pasang orang tua dengan persentase karies yang tinggi, hanya 1 (satu) pasang yang memiliki anak dengan gigi yang baik 5 (lima) pasang dengan persentase karies sedang, sedangkan 40 pasang lagi dengan persentase karies yang tinggi. e.
Sosial Ekonomi20 Karies dijumpai lebih rendah pada kelompok sosial ekonomi tinggi dan
sebaliknya. Hal ini dikaitkan dengan lebih besarnya minat hidup sehat pada kelompok sosial ekonomi tinggi. Ada dua faktor sosial ekonomi yaitu pekerjaan dan pendidikan. Menurut Tirthankar (2002), pendidikan adalah faktor kedua terbesar dari faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi status kesehatan. Dalam
penelitiannya,
Paulander,
Axelsson
dan
Lindhe
(2003)
melaporkan jumlah gigi yang tinggal di rongga mulut di usia 35 tahun sebesar 26,6% pada pendidikan tinggi dan pendidikan rendah sebesar 25,8%. Hasil penelitian Sondang dan Tetti (2004) pada sekelompok ibu-ibu rumah tangga berusia 20-45 tahun membuktikan bahwa kelompok pendidikan tinggi mempunyai skor DMF-T lebih rendah daripada kelompok pendidikan
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
rendah, selain itu, skor filling lebih banyak dijumpai pada kelompok pendidikan tinggi sedangkan skor decayed dan missing lebih banyak pada kelompok pendidikan rendah. f.
Pengalaman Karies20 Pengalaman karies ternyata memiliki hubungan terhadap perkembangan karies
dimasa mendatang. Sensitivitas parameter ini hampir 60% . Prevalensi karies pada gigi susu dapat memprediksi karies pada gigi permanennya. g.
Oral higiene20 Sebagaimana diketahui bahwa salah satu komponen dalam pembentukan
karies adalah plak. Insiden karies dapat dikurangi dengan melakukan penyingkiran plak secara mekanis dari permukaan gigi. h.
Makanan4 Makanan sangat bepengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dapat
dibagi menjadi 2 : h.1. Isi dari makanan yang menghasilkan energi. Misalnya karbohidrat yang banyak
mengandung
sukrosa
memegang
peranan
penting
dalam
terbentuknya karies. h.2. Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan ada 2, yang pertama adalah makanan-makanan yang bersifat membersihkan gigi, dengan perkataan lain dapat menjadi gosok gigi alami sehingga mengurangi kerusakan gigi. Makanan yang bersifat membersihkan ini adalah apel, jambu air, bengkuang dan lain sebagainya, dan yang kedua adalah makanan-makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak gigi seperti: permen, cokelat, biskuit dan lain sebagainya.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
i.
Penggunaan Fluor20 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Trendly Dean dilaporkan
bahwa ada hubungan timbal balik antara konsentrasi fluor dalam air minum dengan prevalensi karies. Penelitian epidemiologis Dean ditandai dengan perlindungan terhadap karies secara optimum dan terjadinya mottled enamel yang minimal apabila konsentrasi fluor kurang dari 1 ppm. 2.6. Pencegahan 2.6.1. Pencegahan Primordial4 Tindakan ini ditujukan pada kesempurnaan struktur enamel dan dentin atau gigi pada umumnya. Seperti kita ketahui yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan gigi kecuali protein untuk pembentukan matriks gigi, vitamin (vitamin A, vitamin C, vitamin D) dan mineral (Calcium, Phosfor, Fluor, dan Magnesium ) juga dibutuhkan. Pada ibu-ibu yang sedang mengandung sebaiknya diberikan kalsium yang diberikan dalam bentuk tablet, dan air minum yang mengandung fluor karena hal ini akan berpengaruh terhadap pembentukan enamel dan dentin bayi yang akan dilahirkan. 2.6.2. Pencegahan Primer Hal ini ditandai dengan: a.
Upaya meningkatkan kesehatan (health promotion) Upaya promosi kesehatan meliputi pengajaran tentang cara menyingkirkan plak yang efektif atau cara menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor dan menggunakan benang gigi (dental floss).
b.
Memberikan perlindungan khusus (spesific protection)
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Upaya perlindungan khusus yaitu untuk melindungi host dari serangan penyakit dengan membangun penghalang untuk melawan mikroorganisme. Aplikasi pit dan fisur silen merupakan upaya perlindungan khusus untuk mencegah karies. 20,21 2.6.3. Pencegahan Sekunder Yaitu untuk menghambat atau mencegah penyakit agar tidak berkembang atau kambuh lagi. Kegiatannya ditujukan pada diagnosa dini dan pengobatan yang tepat. Sebagai contoh melakukan penambalan pada gigi dengan lesi karies yang kecil dapat mencegah kehilangan struktur gigi yang luas. 5 a. Diagnosa Dini Penegakan diagnosis lesi karies secara dini makin menjadi hal yang sangat penting sejak disadari bahwa karies bukan hanya suatu proses demineralisasi saja melainkan proses destruksi dan reparasi yang silih berganti.20 Penegakan diagnosis karies gigi memerlukan pencahayaan yang baik dan obyek (gigi) yang kering dan bersih. Jika terdapat banyak kalkulus atau plak, maka semuanya harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum mencoba menegakkan diagnosis dengan tepat. Setelah gigi sudah kering maka tiap kuadran gigi di isolasi dengan gulungan kapas agar pembasahan oleh saliva dapat dicegah. Gigi harus betul-betul kering dan pengeringannya biasanya dengan udara yang disemprotkan perlahan-lahan.21 Untuk menentukan tanda awal karies diperlukan penglihatan tajam. Biasanya pemeriksaan tanda awal karies diperlukan sonde yang tajam sampai terasa menyangkut. Sebaiknya hal ini jangan dilakukan pada lesi karies yang masih baru mulai karena sonde tajam akan merusak lesi karies yang masih baru
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
mulai dan sonde akan membawa bakteri ke dalam karies sehingga penyebaran karies akan semakin cepat. 20 b. Tindakan b.1. Penambalan Harus diketahui bahwa gigi yang sakit atau berlubang tidak dapat disembuhkan dengan sendirinya, dengan pemberian obat-obatan.Gigi tersebut hanya dapat diobati dan dikembalikan ke fungsi pengunyahan semula dengan melakukan pemboran, yang pada akhirnya gigi tersebut akan ditambal.5 Dalam proses penambalan, hal yang pertama sekali dilakukan adalah pembersihan gigi yang karies yaitu dengan membuang jaringan gigi yang rusak dan jaringan gigi yang sehat disekitarnya, karena biasanya bakteri-bakteri penyebab karies telah masuk ke bagian-bagian gigi yang lebih dalam. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya infeksi ulang. 5
Tambalan terbuat dari berbagai bahan yang dimasukkan ke dalam gigi atau di sekitarnya.Umumnya bahan-bahan tambalan yang digunakan adalah perak amalgam, resin komposit, semen ionomer kaca, emas tuang, porselen. 13 Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak digunakan untuk gigi belakang, karena sangat kuat dan warnanya tidak terlihat dari luar. Perak amalgam relatif tidak mahal dan bertahan sampai 14 tahun. Tambalan emas lebih mahal tetapi lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang sangat besar. 26 Campuran damar dan porselen digunakan untuk gigi depan, karena warnanya mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari luar. Bahan ini
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak tahan lama, terutama pada gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah. 26 Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi. Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi keuntungan lebih pada orang-orang yang cenderung mengalami pembusukan pada garis gusi. Kaca ionomer juga digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak karena penggosokan gigi yang berlebihan. 26 b.2. Pencabutan Keadaan gigi yang sudah sedemikian rusak sehingga untuk penambalan sudah sukar dilakukan, maka tidak ada cara lain selain mencabut gigi yang telah rusak tersebut. Dalam proses pencabutan maka pasien akan dibius, dimana biasanya pembiusan dilakukan lokal yaitu hanya pada gigi yang dibius saja yang mati rasa dan pembiusan pada setengah rahang. Pembiusan ini membuat pasien tidak merasakan sakit pada saat pencabutan dilakukan. 5 2.6.4. Pencegahan Tersier Pencegahan ini lebih ditujukan kepada pencegahan kehilangan fungsi gigi. Pencegahan ini meliputi rehabilitasi dan pemasangan gigi tiruan dan implan. 5,20
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
KARAKTERISTIK PENDERITA KARIES GIGI 1. Sosiodemografi Umur Jenis Kelamin Suku Agama Pekerjaan 2. Stadium Karies Gigi 3. Tingkat Keparahan Karies Gigi 4. Tindakan 5. Sumber Biaya
3.2 Defenisi Operasional 3.2.1. Defenisi Karies Gigi Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi (lubang gigi) yang dimulai dari enamel kemudian menjalar pada lapisan dentin dan setengah pulpa seperti yang tercatat pada kartu status. 3.2.2. Umur Umur adalah usia penderita karies gigi seperti yang tercatat pada kartu status.Dikelompokkan dalam kategori: 1. 2-5 tahun 2. 6-14 tahun 3. >14 tahun Umur dikelompokkan menjadi 2 kategori pada saat uji chi-square, yaitu: 1. <14 tahun 2. >14 tahun
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
3.2.3. Jenis Kelamin Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki penderita karies gigi seperti yang tercatat pada kartu status: 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.2.4. Suku Suku adalah ras atau etnis tertentu penderita karies gigi yang tercatat pada kartu status: 1. Batak 2. Jawa 3. Bali Agar dapat dilakukan uji chi-square maka suku dikelompokkan menjadi 2, dimana suku Bali digabungkan ke dalam suku Jawa karena budaya suku Bali memiliki kesamaan dengan suku Jawa. Kategori tersebut adalah: 1. Batak 2. Jawa 3.2.5. Agama Agama adalah keyakinan yang dianut oleh penderita karies gigi sesuai dengan yang tercatat pada kartu status: 1. Islam 2. Kristen 3. Hindu 3.2.6. Pekerjaan Pekerjaan adalah aktifitas utama atau kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh penderita karies gigi di luar atau di dalam rumah yang dapat menghasilkan uang seperti yang tertera pada kartu status, yang dikategorikan atas :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
1. 2. 3. 4. 5. 6.
PNS Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Karyawan Tidak Bekerja
Agar dapat dilakukan uji chi-square maka pekerjaan dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1. Bekerja 2. Tidak bekerja 3.2.7. Kombinasi Stadium Karies Gigi( kedalamannya) Adalah stadium karies yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas: 1. 2. 3. 4. 5.
Superficialis:dimana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena. Superficialis + Superficialis Media: dimana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin. Media + Media Profunda: dimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa.
Agar dapat dilakukan uji chi-square maka kombinasi stadium karies dikategorikan menjadi 3 yaitu: 1. 2. 3.
Superficialis : termasuk stadium superficialis dan superficialis +superficialis Media : termasuk stadium media dan media + media Profunda
3.2.8. Keparahan atau Kecepatan Berkembangnya Karies Gigi Adalah tingkat keparahan atau kecepatan berkembangnya karies gigi yang tercatat pada kartu status, yang dikategorikan atas: 1. Ringan: jika yang terkena karies adalah daerah yang memang sangat rentan terhadap karies misalnya permukaan oklusal gigi molar permanen (gigi geraham).
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
2. Sedang: jika karies meliputi permukaan oklusal dan proksimal gigi posterior (gigi gigi geraham kecil). 3. Parah: jika karies telah menyerang gigi anterior (gigi seri), suatu daerah yang biasanya bebas karies. 3.2.9. Tindakan Adalah segala usaha/tindakan-tindakan medis yang dilakukan terhadap penderita karies gigi, sesuai dengan yang tertera pada kartu status, yang dikategorikan atas : 1. Penambalan 2. Pencabutan 3.2.10. Sumber Pembiayaan Adalah sumber dana/biaya yang digunakan untuk berobat seperti yang tercantum dalam kartu status, yang dikategorikan atas: 1. Askes 2. Biaya Sendiri (Pasien Umum) 3. Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat)
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan desain case series. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan. Alasan pemilihan lokasi ini atas dasar pertimbangan bahwa Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan adalah salah satu rumah sakit di kota Medan yang mimiliki fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam mengelola penderita karies gigi dan belum pernah dilakukan penelitian di rumah sakit tersebut serta tersedianya data tentang penderita karies gigi. .4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian mulai dilaksanakan dari bulan Juni tahun 2008 sampai dengan Januari tahun 2009. Kegiatan yang dilakukan adalah pencarian literatur, penyusunan proposal, seminar proposal, pengumpulan data, konsul skripsi dan sidang skripsi. 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Populasi penelitian adalah seluruh data penderita karies gigi yang datang berobat gigi selama tahun 2007 di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan, jumlah populasi sebanyak 145 orang.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
4.3.2. Sampel Sampel adalah seluruh data penderita karies gigi yang datang berobat gigi selama tahun 2007 di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan, dengan jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (total sampling). 4.4. Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan selama tahun 2007. 4.5. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan komputer program SPSS. Data univariat dianalisa secara deskriptif dan data bivariat dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square pada taraf nyata 0,05 yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, diagram pie, dan diagram batang.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian38 Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Gemente Zieken Huis. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Maria Constantia Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada tahun 1930. Setelah masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, Rumah Sakit ini diambil alih oleh bangsa Jepang dan berganti nama menjadi Syuritso Bysonoince dan pemimpinnya dipercayakan kepada seorang putera Indonesia yaitu Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro. Pada tahun 1947 nama Rumah Sakit ini diganti menjadi Rumah Sakit Kota Medan yang dipimpim oleh Dr. Ahmad Sofyan. Semasa kepemimpinannya Rumah Sakit ini berubah menjadi Rumah Sakit Umum Medan pada tahun 1952. Pada tahun 1979 sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 150 tahun 1979 tanggal 25 Juni 1979 RSU Pusat Propinsi Medan diberi nama RSU Dr. Pirngadi Medan. Sejak berdirinya FK USU tanggal 20 agustus 1952, maka RSU Dr. Pirngadi Medan secara otomatis dipakai sebagai tempat kepaniteraan klinik para mahasiswa FK USU, walaupun penandatanganan perjanjian kerja sama antara FK USU dengan RSU
Dr. Pirngadi Medan sebagai Teaching Hospital (RS
Pendidikan) FK USU baru dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 1968. Sejalan dengan pelaksanaannya otonomi daerah, maka berdasarkan Perda Kota Medan No. 30 tahun 2002 tanggal 6 September 2002 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Medan sebutan dalam organisasi adalah Badan Pelayanan Kesehatan RSU. Dr. Pirngadi Kota Medan. Organisasi dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang membawahi 5 bidang yaitu : Bidang Perencanaan dan Rekam Medik, Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis, Bidang Keperawatan, Bidang Pendidikan dan Penelitian, Bidang Pemeliharaan. Sesuai dengan tugasnya RSU Dr. Pirngadi Medan melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan pencegahan akibat penyakit, pemulihan dan rujukan, maka RSU Dr. Pirngadi Medan mempunyai fungsi sebagai berikut : menyelenggarakan pelayanan medis, menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis, menyelenggarakan asuhan keperawatan, menyelenggarakan pelayanan rujukan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. RSU Dr. Pirngadi memiliki 4 bagian poli gigi, dimana masing-masing poli gigi memiliki fungsi yang berbeda-beda yaitu poli gigi 1 khusus menangani bedah mulut, poli gigi 2 khusus menangani rongten, poli gigi 3 khusus menangani konservasi dan poli gigi 4 menangani pembersihan gigi dari karang/plak.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
5.2. Sosiodemografi Proporsi penderita karies gigi berdasarkan sosiodemografi yaitu umur, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel 5.1 : Tabel 5.1
No. 1
2
3
4
5
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Sosiodemografi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Sosiodemografi Umur 2 -5 tahun 6 -14 tahun >14 tahun Total Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Suku Batak Jawa Bali Total Agama Islam Kristen Hindu Total Pekerjaan PNS Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta IRT Karyawan Tidak Bekerja Total
f
%
2 16 127 145
1,4 11,0 87,6 100
57 88 145
39,3 60,7 100
66 78 1 145
45,5 53,8 0,7 100
90 54 1 145
62,1 37,2 0,7 100
50 61 15 14 3 2 145
34,4 42,1 10,3 9,7 2,1 1,4 100
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat karakteristik penderita karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 terbesar adalah pada kelompok umur > 14 tahun sebesar 87,6% (127 orang), kemudian kelompok umur 6-14 tahun sebesar 11,0% (16 orang) dan kelompok umur 2-5 tahun sebesar 1,4% (2 orang).
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Penderita karies gigi yang terbesar berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan sebesar 60,7% (66 orang), sedangkan penderita laki-laki sebesar 39,3% (57 orang). Suku yang paling besar adalah Jawa sebesar 53,8% (78 orang), Batak sebesar 45,5% (66 orang), kemudian suku Bali sebesar 0,7% (1 orang). Agama terbesar adalah Islam yaitu 62,1% (90 orang), kemudian agama Kristen sebesar 37,2% (54 orang) dan yang paling sedikit adalah Hindu sebesar 0,7% (1 orang). Berdasarkan
pekerjaan
sebesar
42,1%
(61
orang)
adalah
pelajar/mahasiswa, kemudian 34,4% (50 orang) PNS, wiraswasta sebesar 10,3% (15 orang), ibu rumah tangga 9,7% (14 orang), Karyawan 2,1% (3 orang) dan yang tidak bekerja 1,4%
(2 orang).
5.3. Stadium Karies Gigi Proporsi penderita karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 berdasarkan stadium karies yaitu karies superficialis, karies media, karies profunda dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.2.
No. 1. 2. 3.
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Stadium Karies Gigi di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan tahun 2007
Stadium f % Superficialis 71 49,0 Media 35 24,1 Profunda 42 28,9 Berdasarkan stadium karies gigi, penderita glaukoma di RSU Dr. Pirngadi
Medan tahun 2007 mempunyai kombinasi stadium karies adapun kombinasi stadium karies penderita karies gigi adalah sebagai berikut :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 5.3.
No 1. 2. 3. 4. 5.
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan tahun 2007 Kombinasi Stadium Karies Superficialis Superficialis+ Superficialis Media Media + Media Profunda Jumlah
f 67 2 33 1 42 145
% 46,2 1,3 22,8 0,7 29,0 100
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa penderita karies gigi yang terbesar berdasarkan stadium adalah stadium superficialis yaitu sebesar 49,0% (71 orang), profunda 28,97% (42 orang) dan media sebesar 24,13% (35 orang). Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies terbesar pada stadium superficialis sebesar 46,2%
(67 orang) kemudian diikuti dengan profunda 29,0% (42 orang),
media 22,8%
(33 orang), superficialis + superficialis sebesar 1,3% (2 orang)
dan media + media 0,7% (1 orang). 5.4. Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.4.
No. 1. 2. 3.
Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan tahun 2007
Tingkat Keparahan Ringan Moderat Parah Jumlah
f 70 49 26 145
% 48,3 33,8 17,9 100
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa penderita karies gigi yang terbesar berdasarkan tingkat keparahan adalah ringan yaitu sebesar 48,3% (70 orang), moderat 33,8% (49 orang), dan parah sebesar 17,9% (26 orang). 5.5. Tindakan Proporsi penderita karies gigi berdasarkan Tindakan di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tindakan di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan tahun 2007 No. 1. 2.
Tindakan Penambalan Pencabutan Jumlah
f 104 41 145
% 71,7 28,3 100
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa penderita karies gigi yang terbesar berdasarkan tindakan adalah penambalan yaitu sebesar 71,7% (104 orang), kemudian 28,3% (41 orang) melakukan tindakan pencabutan. 5.6. Sumber Pembiayaan Proporsi penderita karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 berdasarkan sumber pembiayaan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Sumber Pembiayaan di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan tahun 2007 No. 1. 2. 3.
Sumber Pembiayaan Askes Biaya sendiri (Umum) Jamkesmas Jumlah
f 86 56 3 145
% 59,3 38,6 2,1 100
Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa penderita karies gigi yang terbesar berdasarkan sumber pembiayaan adalah askes yaitu sebesar 59,3% (86
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
orang) kemudian diikuti biaya sendiri (umum) 38,6% (56 orang) dan jamkesmas sebesar 2,1% (3 orang). 5.7. Analisa Statistik Analisis tabulasi silang dengan chi-square digunakan untuk menganalisa perbedaan antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat. 5.7.1. Umur Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi umur penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.7.
Distribusi Proporsi Umur Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Umur (tahun) <14 tahun >14 tahun Jumlah χ2=1,193
Kombinasi Stadium Karies gigi Superficialis Media Profunda f % f % f % 7 10,1 6 17,6 5 11,9 62 89,9 28 82,4 37 88,1 69 100 34 100 42 100 df=2 p=0,551
Berdasarkan tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan stadium superficialis terbesar pada kelompok umur >14 yaitu sebesar 89,9% (62 orang) sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 10,1% (7 orang). Penderita dengan stadium media terbesar pada kelompok umur > 14 tahun yaitu sebesar 82,4% (28 orang) sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 17,6% (6 orang) .Penderita dengan stadium profunda terbesar pada kelompok umur >14 tahun yaitu sebesar 88,1% (37 orang) sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 11,9% (5 orang).
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi umur berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. 5.7.2. Jenis Kelamin Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi jenis kelamin penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.8.
Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah χ2=1,160
Kombinasi Stadium Karies gigi Superficialis Media Profunda f % f % f % 26 37,7 16 47,1 15 35,7 43 62,3 18 52,9 27 64,3 69 100 34 100 42 100 df=2 p=0,560
Berdasarkan tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan stadium superficialis terbesar pada jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 62,3% (43 orang) sedangkan jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 37,7% (26 orang). Penderita dengan stadium media terbesar pada jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 52,9% (18 orang) sedangkan jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 47,1% (16 orang). Penderita dengan stadium profunda terbesar pada jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 64,3% (27 orang) sedangkan jenis kelamin lakilaki yaitu sebesar 35,7% (15 orang). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan kombinasi stadium karies gigi.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
5.7.3. Suku Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi suku penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.9.
Suku Batak Jawa Jumlah χ2=1,711
Distribusi Proporsi Suku Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Kombinasi Stadium Karies gigi Superficialis Media Profunda f % f % f % 29 42,0 16 47,1 21 50,0 40 58,0 18 52,9 21 50,0 69 100 34 100 42 100 df=2 p=0,701
Berdasarkan tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan stadium superficialis terbesar pada suku jawa yaitu sebesar 58,0% (40 orang) sedangkan suku batak yaitu sebesar 42,0% (29 orang). Penderita dengan stadium media terbesar pada suku jawa yaitu sebesar 52,9% (18 orang) sedangkan suku batak yaitu sebesar 47,1% (16 orang) .Penderita dengan stadium profunda, baik suku batak maupun suku jawa memiliki proporsi yang sama yaitu 50,0% (21 orang). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi suku berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. 5.7.4. Pekerjaan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi pekerjaan penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 5.10.
Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja Jumlah χ2=3,792
Distribusi Proporsi Pekerjaan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Kombinasi Stadium Karies gigi Superficialis Media Profunda f % f % f % 29 42,0 14 41,2 25 59,5 40 58,0 20 58,8 17 40,5 69 100 34 100 42 100 df=2 p=0,150
Berdasarkan tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan stadium superficialis terbesar pada penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 58% (40 orang), sedangkan pada penderita yang bekerja 42% (29 orang). Penderita dengan stadium media terbesar pada penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 58,8% (20 orang) sedangkan penderita yang bekerja yaitu sebesar 41,2% (14 orang) .Penderita dengan stadium profunda terbesar pada penderita yang bekerja yaitu sebesar 59,5% (25 orang) sedangkan penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 40,5% (17 orang). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi pekerjaan berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. 5.7.5. Umur Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi umur penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 5.11.
Distribusi Proporsi Umur Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Tingkat Keparahan Karies Gigi
Umur
< 14 tahun >14 tahun Jumlah 2 χ =0,032
Ringan f % 9 12,9 61 87,1 70 100
Moderat f % 6 12,2 43 87,8 49 100 df=2
Parah f 3 23 26
% 11,5 88,5 100 p=0,984
Berdasarkan tabel 5.11 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tingkat keparahan ringan terbesar pada kelompok umur >14 tahun yaitu sebesar 87,1% (61 orang), sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 12,9% (9 orang). Penderita dengan tingkat keparahan moderat terbesar pada kelompok umur >14 tahun yaitu sebesar 87,8% (43 orang) sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 12,2% (6 orang) .Penderita dengan tingkat keparahan parah terbesar pada kelompok umur >14 tahun yaitu sebesar 88,5% (23 orang), sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 11,5% (3 orang). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi umur berdasarkan tingkat keparahan karies gigi.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
5.7.6. Jenis Kelamin Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies gigi Proporsi umur penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.12.
Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Tingkat Keparahan Karies Gigi
Jenis Kelamin Ringan Laki-laki Perempuan Jumlah χ2=2,354
f 32 38 70
% 45,7 54,3 100 df=2
Moderat f % 16 32,7 33 67,3 49 100
Parah f 9 17 26
% 34,6 65,4 100 p=0,308
Berdasarkan tabel 5.12 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tingkat keparahan ringan terbesar pada jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 54,3% (38 orang), sedangkan jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 45,7% (32 orang). Penderita dengan tingkat keparahan moderat terbesar pada jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 67,3% (33 orang) sedangkan jenis kelamin lakilaki yaitu sebesar 32,7% (1 orang). Penderita dengan tingkat keparahan parah terbesar pada jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 65,4% (17 orang), sedangkan jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 34,6% (9 orang). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. 5.7.7. Suku Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies gigi Proporsi suku penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 5.13.
Distribusi Proporsi Suku Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Tingkat Keparahan Karies Gigi
Suku Ringan Batak Jawa Jumlah χ2=0,352
f 32 38 70
% 45,7 54,3 100 df=2
Moderat f % 21 42,9 28 57,1 49 100
Parah f 13 13 26
% 50,0 50,0 100
p=0,839 Berdasarkan tabel 5.13 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tingkat keparahan ringan terbesar pada suku Jawa yaitu sebesar 54,3% (38 orang) sedangkan suku Batak sebesar 45,7% (32 orang). Penderita dengan tingkat keparahan moderat terbesar pada suku Jawa yaitu sebesar 57,1% (28 orang) sedangkan suku Batak sebesar 42,9% (21 orang). Pada suku Batak dan suku Jawa dengan tingkat keparahan parah memiliki proporsi yang sama yaitu 50,0% (13 orang). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi suku berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. 5.7.8. Pekerjaan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies gigi Proporsi pekerjaan penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 5.14.
Distribusi Proporsi Pekerjaan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Tingkat Keparahan Karies Gigi
Pekerjaan
Bekerja Tidak bekerja Jumlah 2 χ =0,622
Ringan f % 32 45,7 38 54,3 70 100
Moderat f % 22 44.9 27 55.1 49 100 df=2
Parah f 14 12 26
% 53.8 46.2 100 p=0,733
Berdasarkan tabel 5.14 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tingkat keparahan ringan terbesar pada penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 54,3% (38 orang) sedangkan yang bekerja 45,7% (32 orang). Penderita dengan tingkat keparahan moderat terbesar penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 55,1% (27 orang) sedangkan yang bekerja 44,9% (22 orang). Penderita dengan tingkat keparahan parah terbesar pada penderita yang bekerja sebesar 53,8% (14 orang) sedangkan yang tidak bekerja sebesar 46,2% (12 orang) Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi pekerjaan berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. 5.7.9. Tindakan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi tindakan berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 5.15.
Tindakan Penambalan Pencabutan Jumlah 2 χ =50,024
Distribusi Proporsi Tindakan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Superficialis f % 66 95,7 3 4,3 69 100
Stadium Karies Media f % 24 70,6 10 29,4 34 100 df=2
Profunda f % 14 33,3 28 66,7 42 100 p=0,000
Berdasarkan tabel 5.15 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tindakan penambalan terbesar pada stadium superficialis yaitu sebesar 95,7% (66 orang), diikuti dengan stadium media yaitu sebesar 70,6% (24 orang) kemudian stadium profunda yaitu sebesar 33,3% (14 orang). Penderita dengan tindakan pencabutan terbesar pada stadium profunda yaitu sebesar 66,7% (28 orang) diikuti dengan stadium media yaitu sebesar 29,4% (10 orang) kemudian stadium superficialis yaitu sebesar 4,3% (3 orang). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p<0,05 artinya terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi tindakan berdasarkan kombinasi stadium karies gigi 5.7.10. Tindakan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi tindakan penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tabel 5.16.
Distribusi Proporsi Tindakan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Tindakan
Tingkat Keparahan Sedang Parah % f % f 71,4 34 69,4 20 28,6 15 30,6 6 100 49 100 26 df=2
Ringan Penambalan Pencabutan Jumlah χ2=0,481
f 50 20 70
% 76,9 23,1 100 p=0,786
Berdasarkan tabel 5.16 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tindakan penambalan terbesar pada tingkat keparahan ringan yaitu sebesar 71,4% (50 orang), diikuti dengan tingkat keparahan sedang yaitu sebesar 69,4% (34 orang) dan tingkat keparahan parah yaitu sebesar 76,9% (20 orang). Penderita karies gigi dengan tindakan pencabutan terbesar pada tingkat keparahan sedang yaitu sebesar 30,6% (15 orang) kemudian diikuti dengan tingkat keparahan ringan yaitu sebesar 28,6% (20 orang) dan tingkat keparahan parah yaitu sebesar 23,1% (6 orang). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi tindakan berdasarkan tingkat keparahan karies gigi.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Sosiodemografi 6.1.1. Umur Proporsi penderita karies gigi berdasarkan umur di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Umur
11.0%
1.4%
> 14 6 - 14 2-5
87.6%
Gambar 6.1.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Umur di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar Gambar 6.1 menunjukkan proporsi tertinggi penderita karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan berada pada kelompok umur > 14 tahun yaitu sebesar 87,6% diikuti dengan kelompok umur 6-14 tahun 11,0% dan yang terkecil berada pada kelompok umur 2-5 tahun yaitu sebesar 1,4%. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ningsih di Puskesmas Hamparan Perak pada tahun 2005, yang mendapatkan proporsi penderita karies gigi dengan kategori umur >14 tahun sebesar 92,2%.39 Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1,4% (2 orang) penderita karies pada kelompok usia 2-5 tahun, yang merupakan kelompok usia
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
dimana gigi sulung baru saja erupsi. Kelompok usia ini sangat rentan terhadap terjadinya karies karena belum memiliki kesadaran diri untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Usia balita merupakan kelompok yang cenderung terpapar oleh makanan dan minuman yang manis-manis dimana karbohidrat sisa makanan dan minuman dapat bereaksi dengan bakteri sehingga menghasilkan plak yang dapat merusak lapisan email gigi, biasanya konsumsi terhadap makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat tersebut dalam selang waktu yang sangat singkat sehingga waktu yang dibutuhkan oleh saliva untuk menormalkan kembali pH mulut sangat singkat 3. Hal inilah yang kemungkinan menyebabkan terdapatnya kejadian karies pada usia balita. Usia yang semakin bertambah maka kemungkinan terjadinya karies semakin meningkat, hal inilah yang kemungkinan menyebabkan kejadian karies sangat tinggi pada kelompok usia >14 tahun (87,6%). Usia yang semakin tua mengakibatkan waktu paparan makanan yang mengandung gula dan bersifat kariogenik terhadap gigi semakin lama, apabila tidak didukung dengan kebersihan gigi dan mulut maka gigi akan mudah mengalami demineralisasi sehingga kavitas (lubang gigi) dapat terbentuk. 15 6.1.2. Jenis Kelamin Proporsi penderita karies gigi berdasarkan jenis kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Jenis Kelamin
39.3% Perempuan Laki-laki 60.7%
Gambar 6.2.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Jenis Kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.2 terlihat bahwa penderita karies gigi berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah pada jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 60,7% sedangkan sisanya pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 39,3%. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ningsih di Puskesmas Hamparan Perak pada tahun 2005, yang mendapatkan proporsi penderita karies gigi dengan jenis kelamin perempuan sebesar 59,2%.39 Perempuan lebih cenderung menderita karies gigi karena dipengaruhi 3 faktor yaitu: masa erupsi gigi yang lebih cepat bila dibandingkan dengan laki-laki sehingga gigi lebih lama terpapar oleh makanan kariogenik, kemudahan bagi wanita untuk memperoleh makanan sehingga proses demineralisasi enamel sangat singkat dan kehamilan. Pada masa kehamilan kebutuhan terhadap nutrisi terutama kalsium semakin meningkat dua kali lipat karena nutrisi tersebut juga dibutuhkan untuk tumbuh kembang gigi dan tulang janin. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka asupan kalsium akan semakin berkurang bagi ibu sehingga kerentanan terhadap kejadian karies semakin meningkat. Selain itu komposisi
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
saliva pada masa pubertas, menstruasi dan kehamilan mengalami perubahan yang dapat mendukung terjadinya karies gigi. 40 6.1.3. Suku Proporsi penderita karies gigi berdasarkan suku di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Suku
0.7%
Jaw a
45.5% 53.8%
Gambar 6.3.
Batak Bali
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Suku di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 145 orang penderita karies gigi didapati proporsi terbesar berdasarkan suku adalah penderita karies gigi dengan suku Jawa sebesar 53,8% sedangkan proporsi suku terendah didapati pada suku Bali yaitu sebesar 0,7%. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ningsih di Puskesmas Hamparan Perak pada tahun 2005, yang mendapatkan proporsi penderita karies gigi dengan suku Jawa sebesar 44,5%.39 Hal ini bukan berarti suku jawa beresiko untuk menderita karies gigi namun erat kaitannya dengan jumlah pengunjung yang datang berobat ke RSU.Dr.Pirngadi Medan adalah suku Jawa.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
6.1.4. Agama Proporsi penderita karies gigi berdasarkan agama di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Agama
0.7%
37.2%
Islam Kristen 62.1%
Gambar 6.4.
Hindu
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Agama di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 145 orang penderita karies gigi didapati proporsi terbesar berdasarkan agama adalah yang beragama Islam sebesar 62,1%
kemudian agama Kristen 37,2% dan yang
beragama Hindu sebesar 0,7%. Hal ini tidak menunjukkan bahwa agama Islam beresiko untuk mengalami karies gigi namun erat kaitannya dengan junlah pengunjung yang berobat ke RSU Dr. Pirngadi Medan adalah penderita dengan agama Islam. 6.1.5. Pekerjaan Proporsi penderita karies gigi berdasarkan pekerjaan di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
1.4%
Pekerjaan
2.1% 9.7% Pelajar/Mahasisw a 10.3%
42.1%
PNS/Pensiunan Wirasw asta IRT Karyaw an Tidak Bekerja
34.4%
Gambar 6.5.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Pekerjaan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.5 diketahui bahwa dari 145 orang yang mengalami karies gigi didapati proporsi terbesar pada jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa sebesar 42,1% sedangkan yang terkecil pada penderita yang tidak bekerja yaitu 1,4%. Pekerjaan berkaitan dengan pendapatan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nomura dkk di Brazil selatan tahun 2002 diperoleh hasil bahwa pendapatan mempengaruhi kejadian karies.41 Namun pada penelitian ini tidak dapat mengatakan bahwa pekerjaan mempengaruhi kejadian karies karena tidak menggali berapa pendapatan mereka. 6.2. Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi penderita karies gigi berdasarkan stadium karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Kom binasi Stadium Karie s 0.7% 1.3% 22.8% Superficialis 46.2%
Profunda Media Superficialis+Superficialis Media+media
29.0%
Gambar 6.6.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.6 diketahui bahwa dari 145 orang yang mengalami karies gigi didapati proporsi terbesar berdasarkan kombinasi stadium karies adalah termasuk dalam kategori superficialis sebesar 46,2%. Stadium superficialis merupakan stadium karies yang paling dini, dimana kavitas (lubang gigi) masih mencapai lapisan email (lapisan terluar gigi) jika tindakan dilakukan pada stadium ini maka fungsi gigi dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan stadium media maupun profunda. Kesadaran akan hal inilah yang kemungkinan menyebabkan penderita karies gigi datang ke RSU Dr.Pirngadi dalam kondisi gigi pada stadium superficialis. 6.3. Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Tingkat Keparahan Karies
17.9%
Ringan 48.3%
Sedang Parah
33.8%
Gambar 6.7.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Gigi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.7 diketahui bahwa dari 145 orang yang mengalami karies gigi didapati proporsi terbesar berdasarkan tingkat keparahan adalah termasuk dalam kategori ringan (karies yang terletak pada gigi molar) sebesar 48,3%. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Novita Ambar Uma di dua SD yaitu SD Negeri 060891 dan SD Negeri 060892 Medan, yang mendapatkan proporsi penderita karies gigi Ringan yaitu 68,21%.42 Demikian pula halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan Nieuwenhuysen dkk di Belgia yang mendapatkan proporsi penderita karies gigi ringan sebesar 85% pada usia 23-26 tahun dari 183 orang. 43 Gigi molar atau geraham merupakan gigi yang paling sering mengalami karies karena letaknya yang susah untuk dilakukan pembersihan sehingga plak bakteri mudah menumpuk pada gigi ini.21 Hal inilah yang kemungkinan menyebabkan tingkat keparahan ringan tinggi di RSU Dr.Pirngadi Medan.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
6.4. Tindakan Proporsi penderita karies gigi berdasarkan tindakan di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Tindakan
28.3% Penambalan Pencabutan 71.7%
Gambar 6.8.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tindakan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.8 diketahui bahwa dari 145 orang yang mengalami karies gigi didapati proporsi terbesar berdasarkan tindakan adalah penambalan yaitu sebesar 71,7% sedangkan sisanya pada tindakan pencabutan yaitu sebesar 28,3%. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh keadaan gigi penderita karies gigi yang datang masih dalam keadaan yang memungkinkan untuk dilakukan tindakan penambalan, sehingga tindakan tersebut cukup tinggi dilakukan oleh penderita karies gigi yang berobat di RSU Dr. Pirngadi Medan. Berdasarkan proporsi antara tindakan penambalan dan pencabutan maka dapat diperoleh rasio tindakan penambalan terhadap pencabutan sebesar 2,5:1 artinya tindakan penambalan 2,5 kali lebih banyak dilakukan oleh penderita karies
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
gigi di rumah sakit umum Pirngadi Medan dibandingkan dengan tindakan pencabutan. Rasio tersebut sudah mencapai target Direktorat kesehatan gigi tahun 1999 untuk rasio tambal cabut yaitu 1:1.11 6.5. Sumber Pembiayaan Proporsi penderita karies gigi berdasarkan sumber pembiayaan di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Sum be r Pem biayaan
2.1%
Askes
38.6%
Umum 59.3%
Jamkesmas
Gambar 6.9.
Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Karies Gigi Berdasarkan Sumber Pembiayaan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Berdasarkan gambar 6.9 diketahui bahwa dari 145 orang yang mengalami
karies gigi didapati proporsi terbesar berdasarkan sumber pembiayaan adalah askes yaitu sebesar 59,3% sedangkan yg terkecil yaitu Jamkesmas sebesar 2,1%. Hal ini kemungkinan terjadi karena dalam masa konservasi gigi pasien tidak mengeluarkan biaya dimana biaya ditanggung oleh Negara sehingga keinginan untuk berobat gigi tinggi pada pasien yang menggunakan askes.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
6.6. Analisa Statistik 6.6.1. Umur Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi umur penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 100
89.9
90
88.1
82.4
80
Proporsi (%)
70 60
<14 thn
50
>14 thn
40 30 20 10
10.1
17.6
11.9
0 Superficialis
Media
Profunda
Stadium Karies Gigi
Gambar 6.10.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.10 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan stadium superficialis terbesar pada kelompok umur >14 yaitu sebesar 89,9% sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 10,1%. Penderita dengan stadium media terbesar pada kelompok umur >14 tahun yaitu sebesar 82,4% sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 17,6% .Penderita dengan stadium profunda terbesar pada kelompok umur >14 tahun yaitu sebesar 88,1% sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 11,9%. Pada penderita dengan kelompok usia <14 tahun terdapat 5 orang (11,9%) yang menderita stadium profunda (kedalaman lubang gigi telah mencapai pulpa), padahal kelompok usia ini merupakan kelompok usia yang erupsi giginya baru
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
selesai. Hal ini kemungkinan terjadi karena pada masa erupsi gigi perawatan terhadap gigi kurang diperhatikan. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi umur berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. 6.6.2. Jenis Kelamin Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi jenis kelamin penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
100 90 80
Proporsi (%)
70
64.3
62.3
60 50 40
52.9
47.1
37.7
35.7
Perempuan Laki-laki
30 20 10 0 Superficialis
Media
Profunda
Stadium Karies Gigi
Gambar 6.11.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.11 diatas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan stadium superficialis terbesar pada jenis kelamin perempuan (62,3%), diikuti jenis kelamin laki-laki (37,7%). Penderita dengan stadium media terbesar pada jenis kelamin perempuan (52,9%), diikuti kelompok jenis kelamin laki-laki
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
(47,1%). Penderita dengan stadium profunda terbesar pada jenis kelamin perempuan (64,3%) dan diikuti jenis kelamin laki-laki (35,7%). Pada setiap stadium karies baik itu superficialis, media dan profunda, perempuan merupakan penderita yang memiliki proporsi yang tinggi. Perempuan lebih memiliki banyak akses untuk mendapatkan makanan bila dibandingkan dengan laki-laki misalnya saja pada saat menyediakan makanan atau memasak yang memungkinkan mereka mencicipi atau memakan makanan yang akan atau selesai dimasak.40 Saliva membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit untuk menormalkan kembali pH mulut, apabila konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat ataupun makanan kariogenik berulang-ulang dilakukan maka pH mulut tetap dibawah normal sehingga plak mudah berkembang dan proses remineralisasi email tidak dapat terjadi.22 Hal inilah yang kemungkinan menjadi penyebab perempuan lebih cenderung mengalami karies baik itu dalam stadium superficialis, media maupun profunda. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. 6.6.3. Suku Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi suku penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
100 90 80 Proporsi (%)
70
58
60 50
47.1
42
52.9
50
50
Batak Jaw a
40 30 20 10 0 Superficialis
Media
Profunda
Stadium Karies Gigi
Gambar 6.12.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Suku Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Berdasarkan gambar 6.12 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi
dengan stadium superficialis terbesar pada suku Jawa yaitu sebesar 58,0% sedangkan suku batak yaitu sebesar 42,0%. Penderita dengan stadium media terbesar pada suku Jawa yaitu sebesar 52,9% sedangkan suku batak yaitu sebesar 47,1% .Penderita dengan stadium profunda, baik suku batak maupun suku Jawa memiliki proporsi yang sama yaitu 50,0%. Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat terdapat kecenderungan penurunan persentase penderita karies gigi dalam tiap stadium pada suku jawa, meskipun penurunan tersebut tidak signifikan namun dapat mencerminkan bahwa penanganan lebih cepat dilakukan oleh suku jawa bila dibandingkan dengan suku batak dimana dalam tiap jenis stadium terjadi peningkatan. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi suku berdasarkan kombinasi stadium karies gigi.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
6.6.4. Pekerjaan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi pekerjaan penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 100 90 80 Proporsi (%)
70 50
58.8
58
60 42
59.5
41.2
40.5
40
Bekerja Tidak bekerja
30 20 10 0 Superficialis
Media
Profunda
Stadium Karies Gigi
Gambar 6.13.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Pekerjaan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.13 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan stadium superficialis terbesar pada penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 58%, sedangkan pada penderita yang bekerja 42%. Penderita dengan stadium media terbesar pada penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 58,8% sedangkan penderita yang bekerja yaitu sebesar 41,2% .Penderita dengan stadium profunda terbesar pada penderita yang bekerja yaitu sebesar 59,5% sedangkan penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 40,5%. Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kejadian karies gigi dalam setiap stadium pada penderita yang bekerja. Pekerjaan yang menyita waktu menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk melakukan penanganan segera, namun ketika karies sudah mengganggu kegiatan barulah
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
penanganan dilakukan. Hal inilah yang kemungkinan menyebabkan pasien yang memiliki pekerjaan semakin meningkat sesuai dengan peningkatan stadium. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi pekerjaan berdasarkan kombinasi stadium karies gigi. 6.6.5. Umur Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi umur penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 100
88.5
87.8
87.1
90 80
Proporsi (%)
70 60
< 14 tahun
50
> 14 tahun
40 30 20
12.9
12.2
11.5
10 0 Ringan
Sedang
Parah
Tingkat Keparahan Karies Gigi
Gambar 6.14.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.14 di atas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tingkat keparahan ringan terbesar pada kelompok umur >14 tahun yaitu sebesar 87,1%
sedangkan
kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 12,9%.
Penderita dengan tingkat keparahan sedang terbesar pada kelompok umur >14 tahun yaitu sebesar 87,8% sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 12,2% .Penderita dengan tingkat keparahan parah terbesar pada kelompok umur
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
>14 tahun yaitu sebesar 88,5%, sedangkan kelompok umur <14 tahun yaitu sebesar 11,5%. Pada kelompok umur <14 tahun terdapat 11,5% (3 orang) yang menderita tingkat keparahan parah (gigi bagian depan/insisivus/gigi seri terkena karies) dimana 2 orang diantaranya merupakan usia 4 tahun, usia ini merupakan usia balita dimana peranan orang tua menentukan kebersihan gigi anaknya, hal ini kemungkinan terjadi karena kebiasaan anak meminum susu pada saat tidur. Kebiasaan memberikan susu pada anak di malam hari dapat menjadi pendukung terbentuknya karies dimana gula (sukrosa) yang terdapat dalam susu tersebut tidak dibersihkan sehingga bakteri dan sukrosa bereaksi dan terbentuklah plak yang mengikis enamel gigi. Kebiasaan inilah yang menyebabkan karies sering terjadi pada anak usia balita, yaitu kebiasaan menghisap susu dari botol pada malam hari, sehingga karies sering terjadi pada gigi anterior (gigi insisivus).Karies profunda pada usia balita disebut juga dengan karies botol/karies rampan yaitu karies yang biasanya terjadi akibat meminum susu pada saat tidur.25 Gigi geraham merupakan gigi yang paling rentan terhadap terjadinya karies23 apabila tidak dilakukan pengobatan terhadap gigi tersebut maka kemungkinan untuk terjadinya penyebaran terhadap gigi lainnya sangat tinggi. Hal ini dikarenakan karies merupakan penyakit menular antara gigi yang satu dengan yang lainnya. Penyebaran ini membutuhkan waktu yang lama karena perkembangan karies menjadi kavitas membutuhkan waktu 6-48 bulan20 dengan demikian pertambahan usia berbanding lurus dengan penyebaran karies, kemungkinan teori inilah yang mendukung tingginya penderita karies dengan kelompok usia >14 tahun pada setiap tingkat keparahan yaitu baik ringan (karies
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
pada gigi geraham) (87,1%), media (karies pada gigi premolar dan kaninus) (87,8%) maupun parah (karies pada insisivus/seri) (88,5%). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi umur berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. 6.6.6. Jenis Kelamin Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi jenis kelamin penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 100 90 80
67.3
proporsi (%)
70 60 50
65.4
54.3
Perempuan
45.7
40
32.7
34.6
Laki-laki
30 20 10 0 Ringan
Sedang
Parah
Tingkat Keparahan Karies Gigi
Gambar 6.15.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.15 diatas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tingkat keparahan ringan terbesar pada jenis kelamin perempuan (54,3%), kemudian diikuti jenis kelamin laki-laki (45,7%). Penderita dengan tingkat keparahan sedang terbesar pada jenis kelamin perempuan (67,3%) kemudian diikuti jenis kelamin laki-laki (32,7%). Penderita dengan tingkat keparahan parah
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
terbesar pada jenis kelamin perempuan (65,4%) kemudian diikuti jenis kelamin laki-laki (34,6%). Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pada penderita dengan jenis kelamin laki-laki dalam tiap stadium karies mengalami peningkatan dan penurunan dimana pada tingkat keparahan ringan (54,3%) terjadi peningkatan pada tingkat keparahan sedang
(67,3%) dan pada tingkat keparahan parah
menurun (65,4%), sedangkan pada jenis kelamin perempuan terjadi sebaliknya yaitu penurunan dan peningkatan yaitu tingkat keparahan ringan (45,7%) terjadi penurunan pada tingkat keparahan sedang (32,7%) dan pada tingkat keparahan parah meningkat (34,6%). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. 6.6.7. Suku Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi suku penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
100 90 80
Proporsi (%)
70 60 50
57.1
54.3 45.7
42.9
50
50
Batak Jaw a
40 30 20 10 0 Ringan
Sedang
Parah
Tingkat Keparahan Karies Gigi
Gambar 6.16.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Suku Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 Berdasarkan gambar 6.16 diatas menunjukkan bahwa penderita karies gigi
dengan tingkat keparahan ringan terbesar pada suku Jawa yaitu sebesar 54,3% sedangkan suku Batak sebesar 45,7%. Penderita dengan tingkat keparahan sedang terbesar pada suku Jawa yaitu sebesar 57,1% sedangkan suku Batak sebesar 42,9%. Pada suku Batak dan suku Jawa dengan tingkat keparahan parah memiliki proporsi yang sama yaitu 50,0%. Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pada penderita dengan suku batak dalam tiap stadium karies mengalami penurunan dan peningkatan dimana pada tingkat keparahan ringan (45,7%) menurun pada tingkat keparahan sedang (42,9%) dan pada tingkat keparahan parah terjadi peningkatan (50,0%), sedangkan pada suku jawa terjadi sebaliknya yaitu peningkatan dan penurunan yaitu tingkat keparahan ringan (54,3%) menurun pada tingkat keparahan sedang (57,1%) dan pada tingkat keparahan parah terjadi penurunan (50,0%).
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi suku berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. 6.6.8. Pekerjaan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi pekerjaan penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 100 90 80
Proporsi (%)
70 60 50
55.1
54.3 45.7
53.8
44.9
46.2
Bekerja Tidak Bekerja
40 30 20 10 0 Ringan
Sedang
Parah
Tingkat Keparahan Karies Gigi
Gambar 6.17.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Pekerjaan Penderita Karies Gigi Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Berdasarkan gambar 6.17 diatas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tingkat keparahan ringan terbesar pada penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 54,3% sedangkan yang bekerja 45,7%. Penderita dengan tingkat keparahan moderat terbesar penderita yang tidak bekerja yaitu sebesar 55,1% sedangkan yang bekerja 44,9%. Penderita dengan tingkat keparahan parah terbesar pada penderita yang bekerja sebesar 53,8% sedangkan yang tidak bekerja sebesar 46,2%.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pada penderita yang bekerja dalam tiap stadium karies mengalami penurunan dan peningkatan dimana pada tingkat keparahan ringan (45,7%) menurun pada tingkat keparahan sedang (44,9%) dan pada tingkat keparahan parah terjadi peningkatan (53,8%), sedangkan pada penderita yang tidak bekerja terjadi sebaliknya yaitu peningkatan dan penurunan yaitu tingkat keparahan ringan (54,3%) meningkat pada tingkat keparahan sedang (55,1%) dan pada tingkat keparahan parah terjadi penurunan (46,2%). Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi pekerjaan berdasarkan tingkat keparahan karies gigi. 6.6.9. Tindakan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies Gigi Proporsi tindakan berdasarkan kombinasi stadium karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 100
95.7
90
proporsi (%)
80
70.6
70
66.7
60
Penambalan
50 40
29.4
30
33.3
Pencabutan
20 10
4.3
0 Superficialis
Media
Profunda
Stadium Karies Gigi
Gambar 6.18.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Tindakan Berdasarkan Kombinasi Stadium Karies di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Berdasarkan gambar 6.18 diatas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tindakan penambalan terbesar pada stadium superficialis (95,7%) dan yang paling sedikit pada profunda (33,3%). Penderita dengan tindakan pencabutan terbesar pada profunda (66,7%) dan yang paling sedikit pada superficialis (4,3%). Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat kecenderungan yang berbeda antara tindakan penambalan terhadap kombinasi stadium karies dengan tindakan pencabutan dengan kombinasi stadium karies. Pada tindakan penambalan terjadi kecenderungan penurunan dalam setiap stadiumnya yaitu superficialis (95,7%) kemudian media (70,6%) dan profunda (33,3%) sedangkan tindakan
pencabutan terdapat
kecenderungan
peningkatan dalam
setiap
stadiumnya yaitu superficialis (4,3%) kemudian media (29,4%) dan profunda (66,7%) Pada stadium superficialis terdapat 4,3% (3 orang) melakukan tindakan pencabutan, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh indikasi medis diantaranya kelainan periodontal misalnya gangguan pada gusi sehingga kemungkinan untuk mempertahankan gigi dengan melakukan tindakan penambalan tidak dapat dilakukan. Demikian pula halnya dengan stadium profunda, adanya indikasi medis yang dapat mendukung untuk dilakukannya tindakan penambalan misalnya kondisi pulpa yang masih baik atau tidak adanya gangguan periodontal. Hal inilah kemungkinan menyebabkan terdapat 14 orang (33,3%) dengan stadium profunda melakukan tindakan penambalan. Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p=0,000 karies superficialis dengan penambalan secara bermakna lebih tinggi dari karies profunda dengan pencabutan.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
6.6.10. Tindakan Berdasarkan Tingkat Keparahan Karies Gigi Proporsi tindakan berdasarkan tingkat keparahan karies di RSU Dr. Pirngadi Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 100 90
Proporsi (%)
80
79.6 71.7
69.4
70 60
Penambalan
50 40 30
28.6
Pencabutan
30.6
23.1
20 10 0 Ringan
Sedang
Parah
Tingkat Keparahan Karies
Gambar 6.19.
Diagram Bar Distribusi Proporsi Tindakan Berdasarkan Tingkat Keparahan di RSU Dr. Pirngadi MedanTahun 2007
Berdasarkan gambar 6.19 diatas menunjukkan bahwa penderita karies gigi dengan tindakan penambalan terbesar pada tingkat keparahan parah (79,6%) dan yang paling sedikit pada tingkat keparahan media (64,4%). Penderita dengan tindakan pencabutan terbesar pada tingkat keparahan sedang (30,6%) dan yang paling sedikit pada tingkat keparahan parah (23,1%). Karies parah merupakan karies yang terdapat pada gigi anterior (gigi bagian depan) yaitu gigi seri. Letak gigi tersebut berada pada pandangan mata, bila pencabutan dilakukan maka secara estetika kelihatan jelek sehingga tindakan penambalan lebih banyak dilakukan. Kemungkinan alasan inilah yang menyebabkan tindakan penambalan pada tingkat keparahan parah sangat besar bila dibandingkan dengan tindakan pencabutan (79,6% vs 23,1%).
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi tingkat keparahan karies gigi berdasarkan tindakan.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
BAB 7 KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan 7.1.1 Karakteristik penderita karies gigi di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2007 berdasarkan sosiodemografi, paling banyak terdapat pada kelompok umur >14 tahun (87,6%), jenis kelamin perempuan (60,7%), suku Jawa (53,8%), agama Islam (62,1%), pekerjaan pelajar/mahasiswa (42,1%). 7.1.2 Proporsi terbesar penderita karies gigi berdasarkan kombinasi stadium karies adalah superficialis (47,6%). 7.1.3 Proporsi terbesar penderita karies gigi berdasarkan tingkat keparahan adalah ringan (48,3%). 7.1.4 Proporsi terbesar penderita karies gigi berdasarkan tindakan adalah tindakan penambalan (71,7%). 7.1.5 Proporsi terbesar penderita karies gigi berdasarkan sumber pembiayaan adalah askes (59,3%). 7.1.6 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi umur berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=0,551). 7.1.7 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=0,560). 7.1.8 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi suku berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=0,701). 7.1.9 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi pekerjaan berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=0,150).
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
7.1.10 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi umur berdasarkan tingkat keparahan karies gigi (p=0,984). 7.1.11 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan tingkat keparahan karies gigi (p=0,308). 7.1.12 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi suku berdasarkan tingkat keparahan karies gigi (p=0,839). 7.1.13 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi pekerjaan berdasarkan tingkat keparahan karies gigi (p=0,733). 7.1.14 Terdapat
perbedaan
yang bermakna
distribusi proporsi tindakan
berdasarkan kombinasi stadium karies gigi (p=0,000) yaitu pada karies superficialis tindakan yang paling banyak dilakukan adalah penambalan dan pada karies profunda tindakan yang paling banyak dilakukan adalah pencabutan. 7.1.15 Tidak terdapat perbedaan yang bermakna distribusi proporsi tindakan berdasarkan tingkat keparahan karies gigi (p=0,786). 7.2 Saran 7.2.1 Diharapkan kepada pihak RSU Dr. Pirngadi Medan lebih meningkatkan penanganan terhadap pasien yang mengalami karies sehingga fungsi gigi dapat dipertahankan. 7.2.2 Pencatatan perlu diperbaiki karena data pendidikan penderita karies gigi tidak ada.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
DAFTAR PUSTAKA 1.
Departemen Kesehatan RI, 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005 -2009, Jakarta.
2.
Herijulianti, E, dkk, 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
3.
Panjaitan, M, 1995. Etiologi Karies Gigi Dan Penyakit Periodontal. USU Press,Medan.
4.
Tarigan, R, 1991. Karies Gigi. Cetakan Kedua, Penerbit Hipokrates, Jakarta.
5.
Tarigan, R, 1995. Kesehatan Gigi Dan Mulut. Cetakan Ke empat, Penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta.
6.
Departermen Kesehatan Balikpapan, 2004. Sakit Gigi Akibatkan Penyaklit Jantung dan Stroke, http://www.dkkbpp.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1 &id=221
7.
WHO, 2007. WHO Oral Health Country/Area Profil Programme, http:// www.whocollab.od.mah.se/index.htm
8.
Angela, A, 2005. Pencegahan Primer Pada Anak Yang Beresiko Karies Tinggi (Primary Prevention in Children with High Caries Risk). Majalah Kedokteran Gigi (Dent.J) Vol 38 No.3 Juli-September Hal 130-134.
9.
Rusiawati, Y, 1996. Status Penyakit Gigi Mulut dan Perilaku Anak terhadap Kesehatan Gigi di Klinik Afia, Beji, Depok I. Cermin Dunia Kedokteran No.113, Jakarta.
10.
Rusiawati, Y, dkk, 2002. Karies Gigi Pada Anak Balita di 5 Wilayah DKI Tahun 1993. Cermin Dunia Kedokteran No.143, Jakarta.
11.
Departemen Kesehatan RI, 1998. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1998, Jakarta.
12.
Forres, JO, 1995. Pencegahan Penyakit Mulut. edisi kedua, Hipokrates, Jakarta.
13.
Kristanti, 1999.Persepsi Dan Motivasi Masyarakat Untuk Berobat Gigi, Susenas 1998 http:// digilib.litbangkes.go.id/files/disk1/8/jkbppk-gdlres-1999-chmkristanti-389-gig-gigi.pdf Rosdewati, L, 2005. Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Murid SMU
14.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
di Kabupaten Langkat Tahun 2004. Tesis-Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Sumatera Utara. 15.
Gklinis, 2006. Meneropong Penyakit Melalui Gigi, http://www.gizi.net
16.
Agtini, M.D, 2000. Metoda Pelayanan Kesehatan Gigi pada Murid Sekolah Dasar Dalam Rangka Peningkatan Pemerataan Pelayanan, http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jkpkbppkgdlres-2002-magdarina-418-dental&q=usia 17.
Anitasari, S, dkk, 2004 Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Majalah Kedokteran Gigi. (Dent. J.), Vol. 38. No. 2 April-Juni :hal 88–90.
18.
SKRT, 2004. Balai Penelitian Kesehatan Jakarta, Depkes RI.
19.
Wulansari, S, 2007. Hubungan Pola Jajanan Bergula Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-sl-2008wulansaris6290&PHPSESSID=4e8c75dbb9c76fe85d1f25545d23762 20.
Pintauli, S, dkk, 2008. Menuju Gigi & Mulut Sehat Pencegahan dan Pemeliharaan. Penerbit USU Press, Medan.
21.
Kidd, E.A.M, dkk, 2002. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard (Pikcard’s Manual of Operative Dentistry). Cetakan Pertama, Alih bahasa Narlan Sumawinata, Penerbit Widya Medika, Jakarta.
22.
Kidd,
23.
Frencken, Jo,dkk, 1999. Perawatan Restoratif Atraumatik Pendekatan Penanggulangan karies Gigi. Cetakan Pertama, Alih Bahasa Sutatmi Suryo, Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
24.
Boediharjo, 1997, Pemeliharaan Kesehatan Gigi Keluarga. Airlangga University, Surabaya.
25.
Schuurs, A.H.B,1992. Patologi Gigi-Geligi Kelainan-Kelainan Jaringan Keras Gigi. Alih Bahasa Sutatmi Suryo, Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
E.A.M, dkk, 1991. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya, Cetakan Kedua, Alih Bahasa Narlan Sumawinata, Penerbit EGC, Jakarta.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
26.
Medicastore, 2004. Karies Gigi, http://www.medicastrore.com
27.
Dentalhealth, 2008, Tahap-Tahap Terjadinya Karies Gigi (Dental Caries) www.dentalgentlecare.com/_derived/tooth_decay
28.
Sabir,A, 2005. Aktivitas Antibakteri Flavonoid Trigona sp Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans (in vitro). Majalah Kedokteran Gigi. (Dent. J.), Vol. 38. No. 2 April-Juni :hal 135–141.
29.
Niam,M.H, 2005, Hari Senyum Sehat Nasional, yogyakarta, http://www.psmkgi.org/forums/showthread.php?t=15
30.
Situmorang, N, 2005. Dampak Karies Gigi dan Penyakit Periodontal terhadap Kualitas Hidup. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat FKG-USU.
31.
Al-Malik, I. M, dkk, 2006.Prevalence of Dental Caries, Severity and Pattern in Age 6 to 7 Year-Old Children in a Selected Community in Saudi Arabia. http://www.thejcdp.com/issue026/al-malik/index.htm
32.
Departemen Kesehatan RI, 2004. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2004, Jakarta.
33.
Departemen Kesehatan RI, 2006. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2006, Jakarta.
34.
WHO, 2003. The World Oral Health 2003, http://www.who.int/oral_health/media/en/orh_report03_en.pdf
35.
Kenenedy,D.B, 1992. Konservasi Gigi Anak. Cetakan Pertama, Alih Bahasa Narlan Sumawinata, Penerbit EGC, Jakarta.
36.
Joshi, dkk, 2005. Prevalence Of Dental Caries Among School Children in Kulasekharam Village : A Correlated Prevalence Survey, http://medind.nic.in/jao/t05/i3/jaot05i3p138.pdf
37.
Houwink, B, dkk, 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Cetakan Pertama,Alih Bahasa Sutatmi Suryo, Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
38.
Pirngadi, RSU, 2007. Profil RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007, Medan.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
39.
Ningsih, SM, 2007. Karakteristik Penderita Karies Gigi Di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005, Skripsi FKM-USU.
40.
Lukacks, J.R,dkk, 2006. Explaining Sex Differences in Dental Caries Prevalence : Saliva Hormones and “Life-History”Etiologies, http://darkwing.uoregon.edu/~jrlukacks/Dr.%20John%20R.%20Lucakcs% Website/downloads/AJHB%2018%20-%202006.pdf
20 41.
Nomura, L.H,dkk,2004. Dental Pain Prevalence and Assosiation With Dental Caries And Socioeconomic Status In Schoolchildren, Southern Brazil, 2002, http://www.scielo.br/pdf/bor/v18n2/a08v18n2.pdf
42.
Uma, N.A,2005. Penelitian Fisur Silen Dan Pengalaman Karies Gigi Posterior Pada Murid Di Dua SD Negeri Medan, Skripsi FKGUSU.
43.
Nieuwenhuysen, V.J.P, dkk, 1998, Interpreting A Decrease in DMF Score In Dental Students In Belgium (1989 to 1994), http:// http://cat.inist.fr/?aModele=afficheN&cpsidt=1272011
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
USU Repository © 2009 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
MASTER DATA No
UmurC
Umur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
24 17 25 67 69 48 45 18 24 22 78 62 38 19 64 21 13 20 23 13 17 25 18 37 8 17 41 42 36 53 49 18 25 60 8 20 21 16 49 39 24 25 18 15 45 46 55 13 54
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
Jenis kelamin 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2
Aga ma 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2
Su ku 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2
Su kuC 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2
Peker Peker K.Stadium K.Stadium T.Keprhn Tinda S.Bia jaan jaanC Krs KrsC karies kan ya 5 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 2 3 1 5 3 1 2 2 1 1 5 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 4 2 5 3 1 2 2 1 1 5 3 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 5 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 5 1 1 1 1 1 1 2 2 5 3 3 1 2 4 2 1 1 2 1 1 2 2 5 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 5 3 1 2 2 3 1 5 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 3 1 5 3 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 5 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 3 1 3 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 5 3 1 1 3
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102
46 4 38 54 30 14 13 48 12 18 37 68 27 24 51 62 22 7 21 37 12 43 42 21 19 42 15 15 44 19 16 54 62 60 14 21 15 35 15 26 46 48 50 28 14 29 10 12 36 61 23 38 18
3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3
2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2
1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1
2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2
2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2
1 6 1 4 4 2 2 4 2 2 1 1 4 2 1 1 2 2 2 1 2 4 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 4 3 2 4 2 2 3 1 2 1 2
1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2
1 3 1 5 1 5 3 2 3 1 1 5 5 3 5 1 1 5 3 5 3 3 5 1 1 3 1 5 1 1 3 5 4 5 1 1 1 1 1 5 3 1 3 1 1 1 3 3 1 5 1 3 1
1 2 1 3 1 3 2 1 2 1 1 3 3 2 3 1 1 3 2 3 2 2 3 1 1 2 1 3 1 1 2 3 2 3 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1
1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 1 3 1 1 2 3 2 3 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 3 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 1 2 1
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 1
103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
42 64 26 20 55 32 72 72 33 17 4 22 16 32 50 42 57 23 36 15 46 34 64 17 48 14 35 28 18 33 6 55 41 64 42 16 16 51 20 17 19 58 71
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1
1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1
2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1
1 3 1 2 4 4 1 1 4 2 6 2 2 3 1 1 1 2 4 2 1 3 1 2 1 2 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1
1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1
1 1 3 3 5 5 5 5 5 1 5 3 1 5 1 1 5 3 1 1 5 1 5 3 5 5 5 1 1 3 1 5 1 1 3 5 3 3 5 1 3 3 3
1 1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 1 1 3 2 1 1 3 1 3 2 3 3 3 1 1 2 1 3 1 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2
1 1 3 2 2 1 3 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 3 1 2 2 3 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 2 1 1 2 1 1 2 3 3 1
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1
2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1
LAMPIRAN 2
Frequencies Statistics
N
Valid Missing
Umur Jenis Respon Kelami den n 145 0
145 0
Agama yang Dianut
Suku 145 0
145 0
Peker jaan
Stadium Karies Gigi
145 0
Tingkat Keparahan Karies
Tindak an
Sumber Pembiayaa n
145 0
145 0
145 0
145 0
Frequency Table Umur Responden
Frequency Valid
Percent
2 16 127 145
2-5 6-14 >14 Total
Valid Percent
1.4 11.0 87.6 100.0
Cumulative Percent
1.4 11.0 87.6 100.0
1.4 12.4 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Valid
Percent
57 88 145
Laki-Laki Perempuan Total
Valid Percent
39.3 60.7 100.0
Cumulative Percent
39.3 60.7 100.0
39.3 100.0
Suku
Frequency Valid
Batak Jawa Bali Total
66 78 1 145
Percent
Valid Percent
45.5 53.8 .7 100.0
45.5 53.8 .7 100.0
Cumulative Percent 45.5 99.3 100.0
Agama yang Dianut
Frequency Valid
Islam Kristen Hindu Total
90 54 1 145
Percent 62.1 37.2 .7 100.0
Valid Percent 62.1 37.2 .7 100.0
Cumulative Percent 62.1 99.3 100.0
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Pekerjaan
Frequency Valid
PNS Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta IRT Karyawan Tidak bekerja Total
Percent
50 61 15 14 3 2 145
Cumulative Percent
Valid Percent
34.5 42.1 10.3 9.7 2.1 1.4 100.0
34.5 42.1 10.3 9.7 2.1 1.4 100.0
34.5 76.6 86.9 96.6 98.6 100.0
Kombinasi Stadium Karies Gigi
Valid
Frequency 67 2 33 1 42 145
Superficialis Superficialis+Superficialis Media Media+Media Profunda Total
Percent 46.2 1.4 22.8 .7 29.0 100.0
Valid Percent 46.2 1.3 22.8 .7 29.0 100.0
Tingkat Keparahan Karies
Frequency Valid
Ringan Moderat Parah Total
Percent
70 49 26 145
Cumulative Percent
Valid Percent
48.3 33.8 17.9 100.0
48.3 33.8 17.9 100.0
48.3 82.1 100.0
Tindakan
Frequency Valid
Percent
104 41 145
Penambalan Pencabutan Total
Cumulative Percent
Valid Percent
71.7 28.3 100.0
71.7 28.3 100.0
71.7 100.0
Sumber Pembiayaan
Frequency Valid
Askes Umum Jamkesmas Total
86 56 3 145
Percent
Valid Percent
59.3 38.6 2.1 100.0
59.3 38.6 2.1 100.0
Cumulative Percent 59.3 97.9 100.0
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Umur Responden * Stadium karies
N
Missing Percent
145
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 145
100.0%
Umur Responden * Stadium karies Crosstabulation
Stadium karies SUPERFICIALIS Umur Responden
MEDIA
PROFUNDA
<14 tahun
Count Expected Count % within Umur % within Stadium % of Total
7 8.6 38.9% 10.1% 4.8%
6 4.2 33.3% 17.6% 4.1%
5 5.2 27.8% 11.9% 3.4%
18 18.0 100.0% 12.4% 12.4%
>14 tahun
Count Expected Count % within Umur % within Stadium % of Total
62 60.4 48.8% 89.9% 42.8%
28 29.8 22.0% 82.4% 19.3%
37 36.8 29.1% 88.1% 25.5%
127 127.0 100.0% 87.6% 87.6%
Count Expected Count % within Umur % within Stadium % of Total
69 69.0 47.6% 100.0% 47.6%
34 34.0 23.4% 100.0% 23.4%
42 42.0 29.0% 100.0% 29.0%
145 145.0 100.0% 100.0% 100.0%
Total
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Total
1.193(a) 1.127 .157
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
.551 .569 .691
145
a 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.22.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Jenis Kelamin * Stadium karies
N
Missing Percent
145
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 145
100.0%
Jenis Kelamin * Stadium karies Crosstabulation
SUPERFI CIALIS Jenis Kelamin
Stadium karies MEDIA
PROFUNDA
Laki-Laki
Count Expected Count % within Jenis Kelamin % within Stadium karies % of Total
26 27.1 45.6% 37.7% 17.9%
16 13.4 28.1% 47.1% 11.0%
15 16.5 26.3% 35.7% 10.3%
57 57.0 100.0% 39.3% 39.3%
Perempuan
Count Expected Count % within Jenis Kelamin % within Stadium karies % of Total
43 41.9 48.9% 62.3% 29.7%
18 20.6 20.5% 52.9% 12.4%
27 25.5 30.7% 64.3% 18.6%
88 88.0 100.0% 60.7% 60.7%
Count Expected Count % within Jenis Kelamin % within Stadium karies % of Total
69 69.0 47.6% 100.0% 47.6%
34 34.0 23.4% 100.0% 23.4%
42 42.0 29.0% 100.0% 29.0%
145 145.0 100.0% 100.0% 100.0%
Total
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Total
1.160(a) 1.147 .006
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
.560 .563 .939
145
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.37.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Suku * Stadium karies
N 145
Missing Percent 100.0%
N 0
Total
Percent .0%
N 145
Percent 100.0%
Suku * Stadium karies Crosstabulation
SUPERFICI ALIS Suku
Batak
Count Expected Count % within Suku % within Stadium karies % of Total
Jawa
Count Expected Count % within Suku % within Stadium karies % of Total
Total
Count Expected Count % within Suku % within Stadium karies % of Total
Stadium karies MEDIA
PROFUNDA
29 31.4 43.9% 42.0% 20.0%
16 15.5 24.2% 47.1% 11.0%
21 19.1 31.8% 50.0% 14.5%
66 66.0 100.0% 45.5% 45.5%
40 37.6 50.6% 58.0% 27.6%
18 18.5 22.8% 52.9% 12.4%
21 22.9 26.6% 50.0% 14.5%
79 79.0 100.0% 54.5% 54.5%
69 69.0 47.6% 100.0% 47.6%
34 34.0 23.4% 100.0% 23.4%
42 42.0 29.0% 100.0% 29.0%
145 145.0 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.711(a) .712 .695
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
Total
.701 .701 .404
145
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.48.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N
Pekerjaan * Stadium karies
Missing Percent
145
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 145
100.0%
Pekerjaan * Stadium karies Crosstabulation
SUPERFI CIALIS Pekerjaan
Stadium karies MEDIA
PROFUNDA
Total
bekerja
Count Expected Count % within Pekerjaan % within Stadium karies % of Total
29 32.4 42.6% 42.0% 20.0%
14 15.9 20.6% 41.2% 9.7%
25 19.7 36.8% 59.5% 17.2%
68 68.0 100.0% 46.9% 46.9%
tidak bekerja
Count Expected Count % within Pekerjaan % within Stadium karies % of Total
40 36.6 51.9% 58.0% 27.6%
20 18.1 26.0% 58.8% 13.8%
17 22.3 22.1% 40.5% 11.7%
77 77.0 100.0% 53.1% 53.1%
Count Expected Count % within Pekerjaan % within Stadium karies % of Total
69 69.0 47.6% 100.0% 47.6%
34 34.0 23.4% 100.0% 23.4%
42 42.0 29.0% 100.0% 29.0%
145 145.0 100.0% 100.0% 100.0%
Total
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
3.792(a) 3.800 2.823
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
.150 .150 .093
145
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.94.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N
Umur Responden * Tingkat keparahan
Missing Percent
145
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 145
100.0%
Umur Responden * Tingkat keparahan Crosstabulation Tingkat keparahan RINGAN Umur Responden
<14 tahun
>14 tahun
Total
MODERAT
PARAH
Count Expected Count % within Umur Responden % within Tingkat keparahan % of Total
9 8.7 50.0% 12.9% 6.2%
6 6.1 33.3% 12.2% 4.1%
3 3.2 16.7% 11.5% 2.1%
18 18.0 100.0% 12.4% 12.4%
Count Expected Count % within Umur Responden % within Tingkat keparahan % of Total
61 61.3 48.0% 87.1% 42.1%
43 42.9 33.9% 87.8% 29.7%
23 22.8 18.1% 88.5% 15.9%
127 127.0 100.0% 87.6% 87.6%
Count Expected Count % within Umur Responden % within Tingkat keparahan % of Total
70 70.0 48.3% 100.0% 48.3%
49 49.0 33.8% 100.0% 33.8%
26 26.0 17.9% 100.0% 17.9%
145 145.0 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Total
.032(a) .033 .032
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
.984 .984 .858
145
a 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.23.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Jenis Kelamin * Tingkat keparahan
N
Missing Percent
145
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 145
100.0%
Jenis Kelamin * Tingkat keparahan Crosstabulation Tingkat keparahan
Jenis Kelamin
RINGAN
MODERAT
PARAH
Laki-Laki
Count Expected Count % within Jenis Kelamin % within Tingkat keparahan % of Total
32 27.5 56.1% 45.7% 22.1%
16 19.3 28.1% 32.7% 11.0%
9 10.2 15.8% 34.6% 6.2%
57 57.0 100.0% 39.3% 39.3%
Perempuan
Count Expected Count % within Jenis Kelamin % within Tingkat keparahan % of Total
38 42.5 43.2% 54.3% 26.2%
33 29.7 37.5% 67.3% 22.8%
17 15.8 19.3% 65.4% 11.7%
88 88.0 100.0% 60.7% 60.7%
Count Expected Count % within Jenis Kelamin % within Tingkat keparahan % of Total
70 70.0 48.3% 100.0% 48.3%
49 49.0 33.8% 100.0% 33.8%
26 26.0 17.9% 100.0% 17.9%
145 145.0 100.0% 100.0% 100.0%
Total
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Total
2.354(a) 2.360 1.638
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
.308 .307 .201
145
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.22.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N
Suku * Tingkat keparahan
145
Missing Percent 100.0%
N
Total
Percent .0%
0
N 145
Percent 100.0%
Suku * Tingkat keparahan Crosstabulation Tingkat keparahan RINGAN Suku
MODERAT
PARAH
Total
Batak
Count Expected Count % within Suku % within Tingkat keparahan % of Total
32 31.9 48.5% 45.7% 22.1%
21 22.3 31.8% 42.9% 14.5%
13 11.8 19.7% 50.0% 9.0%
66 66.0 100.0% 45.5% 45.5%
Jawa
Count Expected Count % within Suku % within Tingkat keparahan % of Total
38 38.1 48.1% 54.3% 26.2%
28 26.7 35.4% 57.1% 19.3%
13 14.2 16.5% 50.0% 9.0%
79 79.0 100.0% 54.5% 54.5%
Count Expected Count % within Suku % within Tingkat keparahan % of Total
70 70.0 48.3% 100.0% 48.3%
49 49.0 33.8% 100.0% 33.8%
26 26.0 17.9% 100.0% 17.9%
145 145.0 100.0% 100.0% 100.0%
Total
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2sided)
df
.352(a) .351 .051
2 2 1
.839 .839 .821
145
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.83.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N
Pekerjaan * Tingkat keparahan
Missing Percent
145
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 145
100.0%
Pekerjaan * Tingkat keparahan Crosstabulation Tingkat keparahan RINGAN Pekerjaan
MODERAT
PARAH
Total
bekerja
Count Expected Count % within Pekerjaan % within Tingkat keparahan % of Total
32 32.8 47.1% 45.7% 22.1%
22 23.0 32.4% 44.9% 15.2%
14 12.2 20.6% 53.8% 9.7%
68 68.0 100.0% 46.9% 46.9%
tidak bekerja
Count Expected Count % within Pekerjaan % within Tingkat keparahan % of Total
38 37.2 49.4% 54.3% 26.2%
27 26.0 35.1% 55.1% 18.6%
12 13.8 15.6% 46.2% 8.3%
77 77.0 100.0% 53.1% 53.1%
Count Expected Count % within Pekerjaan % within Tingkat keparahan % of Total
70 70.0 48.3% 100.0% 48.3%
49 49.0 33.8% 100.0% 33.8%
26 26.0 17.9% 100.0% 17.9%
145 145.0 100.0% 100.0% 100.0%
Total
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.622(a) .621 .335
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
.733 .733 .563
145
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.19.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N
Tindakan * Stadium Karies Gigi
Missing Percent
145
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 145
100.0%
Tindakan * Stadium Karies Gigi Crosstabulation Stadium Karies Gigi Tindakan
Penambalan
Pencabutan
Total
Superficialis
Media
Profunda
Count % within Tindakan % within Stadium Karies % of Total
66 63.5% 95.7% 45.5%
24 23.1% 70.6% 16.6%
14 13.5% 33.3% 9.7%
104 100.0% 71.7% 71.7%
Count % within Tindakan % within Stadium Karies % of Total
3 7.3% 4.3% 2.1%
10 24.4% 29.4% 6.9%
28 68.3% 66.7% 19.3%
41 100.0% 28.3% 28.3%
Count % within Tindakan % within Stadium Karies % of Total
69 47.6% 100.0% 47.6%
34 23.4% 100.0% 23.4%
42 29.0% 100.0% 29.0%
145 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Total
50.024(a) 53.365 49.212 145
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
.000 .000 .000
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.61.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N
Tindakan * Tingkat Keparahan Karies
Missing Percent
145
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 145
100.0%
Tindakan * Tingkat Keparahan Karies Crosstabulation Tingkat Keparahan Karies
Tindakan
Penambalan
Pencabutan
Total
Ringan
Moderat
Parah
Count % within Tindakan % within Tingkat Keparahan % of Total
50 48.1% 71.4% 34.5%
34 32.7% 69.4% 23.4%
20 19.2% 76.9% 13.8%
104 100.0% 71.7% 71.7%
Count % within Tindakan % within Tingkat Keparahan % of Total
20 48.8% 28.6% 13.8%
15 36.6% 30.6% 10.3%
6 14.6% 23.1% 4.1%
41 100.0% 28.3% 28.3%
Count % within Tindakan % within Tingkat Keparahan % of Total
70 48.3% 100.0% 48.3%
49 33.8% 100.0% 33.8%
26 17.9% 100.0% 17.9%
145 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Total
.481(a) .494 .144 145
Asymp. Sig. (2-sided)
df 2 2 1
.786 .781 .704
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.35.
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
LAMPIRAN 5 Tabel 1.1. Status Kesehatan Gigi pada Anak Usia 12 Tahun pada Tahun 1994-1995
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Propinsi DMF-T Rata-rata Prevalensi (%) DI ACEH 2,49 83,89 SUMUT 2,46 60,00 SUMBAR 1,55 79,33 RIAU 2,79 86,67 JAMBI 3,27 80,67 SUMSEL 3,49 54,67 BENGKULU 1,25 91,33 LAMPUNG 1,89 72,78 DKI JAKARTA 1,19 59,17 JAWA BARAT 1,81 64,58 JAWA TENGAH 1,27 50,67 YOGYAKARTA 1,38 55,88 JAWA TIMUR 1,14 59,44 BALI 1,09 57,41 NTB 1,40 65,00 NTT 3,69 88,67 TIMOR-TIMUR 2,10 83,33 KALBAR 4,47 90,00 KALTENG 2,62 82,38 KALSEL 3,44 90,67 KALTIM 5,26 92,02 SULUT 4,12 96,67 SULTENG 2,32 83,33 SULSEL 2,96 81,11 SULTENG 3,30 58,33 MALUKU 3,41 82,86 IRIAN JAYA 2,36 78,00 INDONESIA 2,50 74,41 Sumber:Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1998
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
LAMPIRAN 6 Cara Menghitung Indeks DMF-T D+M+F per individu Indeks DMFT rata-rata = Jumlah individu yang diteliti
Juminah Sihombing : Karakteristik Penderita Karies Gigi Yang Beobat Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. USU Repository © 2009
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com