LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK “Hambatan Listrik”
Oleh: (Yoga Faturahman) (09040581721006) (Kelas TK/TKJ)
LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
Nilai:
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK KE-2
I.
JUDUL PERCOBAAN Hambatan Listrik
II. TUJUAN PERCOBAAN Melakukan pengukuran terhadap hambatan listrik menggunakan multimeter. III. ALAT DAN BAHAN 1. Lembar Kerja Praktikum 2. Multmeter Digital 3. Power Supply 4. Capit buaya 5. Breadboard 6. Jumper IV. DASAR TEORI Resistor merupakan komponen yang sering ditemukan dalam rangkaian listrik. Berdasarkan bentuknya pada papan PCB, resistor terdiri 2 bentuk yakni bentuk radial dan chip. Untuk bentuk radial, nilai resistor diwakili oleh kode warna. Selain itu, nilai hambatan suatu resistor dapat diketahui dengan menggunakan multimeter.
Gambar 2.1. Konversi Kode Warna Pada Resistor
Nilai hambatan resistor yang berbentuk radial diwakili oleh warna-warna yang terdapat pada tubuh resistor dalam bentuk gelang. Umumnya pada tubuh Resistor terdapat 4 gelang warna. Gelang warna untuk menunjukkan nilai toleransi biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gambar 2.1 menunjukkan warna-warna yang terdapat di tubuh resistor beserta konversinya.
Gambar 2.2 Contoh Perhitungan Nilai Hambatan Resistor
Untuk dapat menentukan nilai hambatan dari resistor tersebut, dilakukan perhitungan terhadap hasil konversi kode-kode warna yang telah didapatkan. Gambar 2.2 menunjukkan contoh perhitungan nilai hambatan resistor berdasarkan kode warna. Nilai hambatan resistor juga dapat diubah dengan merangkai resistor dengan menyusunnya secara seri dan paralel. Rangkaian seri resistor merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih resistor yang disusun secara sejajar. Dengan rangkaian seri ini kita bisa mendapatkan nilai hambatan pengganti resistor dengan menggunakan rumus:
(2.1) =
1+ 2+ 3+
⋯+
Sedangkan rangkaian paralel resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih resistor yang disusun secara berderet. Sama seperti dengan rangkaian seri, rangkaian paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti resistor menggunakan rumus: 1
=
1 1
+
1 2
+
1 3
+⋯+
1
(2.2)
V. PROSEDUR PERCOBAAN a. Pembacaan nilai hambatan resistor berdasarkan gelang warna . Ambil salah satu resistor berdasarkan urutan yang telah ditentukan. Amati gelang warna yang terdapat pada resistor. Konversikan warna yang terdapat pada resistor dengan kode warna resistor yang terdapat pada Gambar 2. Catat hasil konversi kode warna yang didapatkan dan perhitungan besar hambatan resistor pada Tabel 2.1. Lakukan pada resistor-resistor lainnya. b. Pengukuran hambatan listrik menggunakan multimeter digital. Siapkan multimeter digital untuk mengukur hambatan listrik dengan memutar batas ukur multimeter pada daerah Ω. Ambil salah resistor berdasarkan urutan yang dilakukan pada pembacaan nilai hambatan sebelumnya. Tempelkan kedua probe multimeter di ujung-ujung resistor. Hasil pengukuran hambatan dapat dilihat pada layar multimeter kemudian catat hasil tersebut pada Tabel 2.1. Lakukan pada resistor-resistor lainnya. Tabel 2.1 Hasil Penentuan Hambatan Resistor Resistor ke1 2 3 4 5 6
Konversi warna pita ke1 2 3 3 3 10Ω 1 0 100Ω 4 7 100Ω 1 0 1000Ω 1 0 10kΩ 1 0 100kΩ
4 5% 5% 5% 5% 5% 5%
Besarnya hambatan berdasarkan Warna pita (Ω) Multimeter (Ω) 330 326,9 1k 0,985 4,7k 4,67 10k 9,91k 100k 101,6k 1m 1,079m
c. Pengukuran rangkaian seri hambatan listrik. Rangkailah resistor-resistor yang telah disediakan sesuai dengan Gambar 2.3. Siapkan multimeter digital untuk mengukur hambatan listrik dengan memutar batas ukur multimeter pada daerah Ω. Tempelkan kedua probe multimeter masing-masing pada titik A dan B. Hasil pengukuran hambatan pengganti resistor dapat dilihat pada layar multimeter.
A
B 330 Ω
4,7 kΩ
10 kΩ
Gambar 2.3 Rangkaian Seri Resistor
Setelah pengukuran hambatan pengganti resistor menggunakan multimeter dilakukan, lakukan perhitungan hambatan pengganti resistor menggunakan rumus yang telah diberikan pada Persamaan (2.1). Hitunglah juga persentase kesalahan antara pengukuran dan perhitungan hambatan pengganti resistor menggunakan rumus pada persamaan (2.3). Kemudian catat hasil pengukuran dan perhitungan hambatan pengganti, serta persentase kesalahan tersebut pada Tabel 2.1. %
ℎ
=|
ℎ
−ℎ
ℎ
ℎ
(2.3)
| 100%
ℎ
d. Pengukuran rangkaian paralel hambatan listrik. Rangkailah resistor-resistor yang telah disediakan sesuai dengan Gambar 2.3. Siapkan multimeter digital untuk mengukur hambatan listrik dengan memutar batas ukur multimeter pada daerah Ω. Tempelkan kedua probe multimeter masing-masing pada titik A dan B. Hasil pengukuran hambatan pengganti resistor dapat dilihat pada layar multimeter. 10 kΩ
A
100 kΩ
B
1 MΩ
Gambar 2.4 Rangkaian Paralel Resistor Setelah pengukuran hambatan pengganti resistor menggunakan multimeter dilakukan, lakukan perhitungan hambatan pengganti resistor menggunakan rumus yang telah diberikan pada Persamaan (2.2). Hitunglah juga persentase kesalahan antara pengukuran dan perhitungan hambatan pengganti resistor menggunakan rumus pada persamaan (2.3). Kemudian catat hasil pengukuran dan perhitungan hambatan pengganti, serta persentase kesalahan tersebut pada Tabel 2.1.
e. Pengukuran rangkaian gabungan seri dan paralel hambatan listrik. Rangkailah resistor-resistor yang telah disediakan sesuai dengan Gambar 2.3. Siapkan multimeter digital untuk mengukur hambatan listrik dengan memutar batas ukur multimeter pada daerah Ω. Tempelkan kedua probe multimeter masing-masing pada titik A dan B. Hasil pengukuran hambatan pengganti resistor dapat dilihat pada layar multimeter. 10 kΩ A
B 330 Ω 100 kΩ
Gambar 2.5 Rangkaian Gabungan Seri dan Paralel Resistor Setelah pengukuran hambatan pengganti resistor menggunakan multimeter dilakukan, lakukan perhitungan hambatan pengganti resistor menggunakan rumus yang telah diberikan pada Persamaan (2.1) dan Persamaan (2.2). Hitunglah juga persentase kesalahan antara pengukuran dan perhitungan hambatan pengganti resistor menggunakan rumus pada persamaan (2.3). Kemudian catat hasil pengukuran dan perhitungan hambatan pengganti, serta persentase kesalahan tersebut pada Tabel 2.1. Tabel 2.2 Hasil Penentuan Hambatan Pengganti Resistor Rangkaian Resistor Seri Paralel
R1 (Ω)
R2 (Ω)
R3 (Ω)
RP Hitung (Ω)
RP Ukur (Ω)
330 10k
4700 100k
10k 1000k
15,03k 9,009k
14,94k 08,89k
%Kesalahan 0,59 1,3
VI. KESIMPULAN Berdasarkan data pada Tabel 2.2, buatlah kesimpulan anda masing-masing mengenai hambatan pengganti resistor baik yang disusun secara seri, paralel, maupun gabungan. Hambatan pengganti pada rangkaian seri sama dengan jumlah dari setiap hambatan yang ada pada rangkian tersebut. Berlaku rumus Rs = R1 + R2 + R3 + R4 + R5 + …. + Rn Hambatan disusun secara seri berguna untuk meperbesar hambatan serta membagi tegangan. Dari pengamatan rumus di atas terlihat bahwa hambatan yang dirangkai seri akan punya hambatan pengganti yang lebih besar dan akan memperkecil tegangan.
Sedangkan unutk hambatan pengganti pada rangkaian parallel berlaku rumus 1
=
1 1
1
+
+
2
1 3
1
+⋯+
Rangkaian pararel dari hambatan-hambatan dimanfaatkan untuk memperkecil hamatan karena hambatan pengganti nilainya akan lebih kecil dari nilai tiap hambatan. Ia juga bermanfaat untuk membagi arus.
VII. TUGAS 1. Hitunglah rangkaian pengganti untuk rangkaian resistor pada gambar 2.6 ! 3 kΩ 4 kΩ
5 kΩ
4,7 kΩ
12 kΩ
20 kΩ
22 kΩ
Gambar 2.6
Penyelesaian : Langkah 1 : Hitung secara parallel R1,R2,R3 1
=
1
=
1
=
1
+
3
1 4
+
Langkah 2 : Hitung secara parallel R5,R6
1
1
=
12
4+3+1
1
12
8
1
12
=
=
8
= 1 × 12
5
= 1 × 20
8
= 12
5
= 20
=
12
=
8
= , Ω
= Ω
1
+
5
4+1 20
5 20
20 5
1 20
Langkah 3 : hitung secara seri Rp1(R1,R2,R3) + R4 + Rp2(R5+R6) + R7 =
= 1,5 Ω + 4,7 Ω + 4 Ω + 22 Ω
= , Ω
1+
4+
2+
7