07_te1a_percobaan1_herdiansyah_yusuf_irham.docx

  • Uploaded by: Natal Tumorang
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 07_te1a_percobaan1_herdiansyah_yusuf_irham.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,876
  • Pages: 14
RANGKAIAN LISTRIK II LAPORAN PRAKTEK 1

Disusun oleh :

Herdiansyah Yusuf Irham (4.31.18.0.07 / TE-1A)

Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang 2019

DAFTAR ISI 1.1

TUJUAN PERCOBAAN ............................................................................. 3

1.2

TEORI SINGKAT ....................................................................................... 3

1.3

DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN .................................................... 4

1.3

LANGKAH KERJA .................................................................................... 5

1.4

DATA HASIL PERCOBAAN ..................................................................... 6

1.5

ANALISIS DATA, PERHITUNGAN, PEMBAHASAN ........................... 7

1.6

JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS ............................................ 12

2

1.1 TUJUAN PERCOBAAN Setelah melaksanakan percobaan,mahasiswa dapat : 1. Menggunakan alat ukur multimeter sebagai ohm meter. 2. Melakukan pengukuran nilai resistor dengan ohm meter pada batas ukur yang berbeda-beda. 3. Membandingkan nilai resistor,pada pembacaan kode warna pada resistor dengan hasil pembacaan pengukuran. 4. Merangkai resistor dalam hubungan seri dan paralel. 5. Melakukan pengukuran nilai resistor dalam rangkaian seri maupun paralel.

1.2 TEORI SINGKAT Alat ukur yang digunakan untuk mengukur nilai resistor adalah ohm meter, yang sebenarnya multimeter atau AVO meter yang difungsikan sebagai ohm meter. Multimeter berfungsi sebagai ampere meter untuk mengukur arus listrik dan sebagai Volt meter untuk mengukur tegangan listrik, baik DC maupun AC. Memiliki dua jenis multimeter yaitu Digital dan Analog. Penunjukan yang menggunakan jarum dengan beberapa skala yang berkaitan dengan batas ukur ,sedangkan multimeter digital penunjuk yang menggunakan angka digit, sehingga lebih tepat dibanding analog. Untuk mengukur nilai atau resistansi suatu resistor, saklar fungsi dari multimeter diputar pada posisi Ω. Terdapat batas ukur x1 Ω,batas ukur x10 Ω, batas ukur x100 Ω, dan Batas ukur x 1k. Probe hitam dihubungkan ke COM dan probe lainnya dihubungkan ke Ω .

a

b Gambar 1.1

3

a. Multimeter digital b. Multimeter Analog

Untuk merangkai rangkaian dibantu oleh breadboard, breadboard digunakan untuk membuat rangkaian dalam percobaan di Laboratorium, setiap komponen diletakan pada breadboard dan dihubungkan membentuk rangkaian sesuai gambar rangkaian.

1.3 DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN

4

Multimeter analog

: 1 buah

Multimeter digital

: 1 buah

Breadboard

: 1 buah

Kabel penghubung

: beberapa utas

Resistor 1k2 Ω, toleransi 5%

: 1 buah

Resistor 100 Ω, toleransi 5%

: 1 buah

Resistor 470 Ω, toleransi 5%

: 1 buah

Resistor 330 Ω, toleransi 1%

: 1 buah

Resistor 220 Ω, toleransi 5%

: 1 buah

1.3 LANGKAH KERJA 1. Mengkonversikan kode warna pada masing - masing resistor, lalu di catat. 2. Ukur masing masing resistor dengan batas ukuran 1 x, 10x, dan 1 k serta catat. 3. Bandingkan antara nilai pengukuran dengan nilai berdasarkan kode warna. 4. Susun rangkaian seperti pada gambar berikut:

R1

R2

R3

R4

a. R1 = 1k2 Ω R2 = 470 Ω R3 = 330 Ω R4 = 220 Ω Ukurlah resistansi total dengan data komponen diatas, catat hasil perhitungan dan pengukuran pada table. b. R1 = 100 Ω R2 = 470 Ω R3 = 330 Ω R4 = 220 Ω Ukurlah resistansi total dengan data komponen diatas, catat hasil perhitungan dan pengukuran pada table. 5. Susun rangkaian seperti pada gambar berikut:

R1 R2 R3

R4

a. R1 = 100 Ω R2 = 1k2 Ω R3 = 330 Ω R4 = 220 Ω 5

Ukurlah resistansi total dengan data komponen diatas, catat hasil perhitungan dan pengukuran pada table. b. R1 = 1k2 Ω R2 = 470 Ω R3 = 100 Ω R4 = 220 Ω Ukurlah resistansi total dengan data komponen diatas, catat hasil perhitungan dan pengukuran pada table. 6. Susun rangkaian seperti pada gambar berikut:

R2 R1

R3

R4

a. R1 = 100 Ω R2 = 1k2 Ω R3 = 470 Ω R4 = 220 Ω Ukurlah resistansi total dengan data komponen diatas, catat hasil perhitungan dan pengukuran pada table. b. R1 = 1k2 Ω R2 = 330 Ω R3 = 100 Ω R4 = 220 Ω Ukurlah resistansi total dengan data komponen diatas, catat hasil perhitungan dan pengukuran pada table.

1.4 DATA HASIL PERCOBAAN Tabel 1.1 Perbandingan Nilai Hambatan Resistor Dan Kode Warna Pengukuran Kode warna yang tertera pada resistor Hasil Pengukuran Warna Cincin Toleransi Nilai BU x 1 BU x 10 BU x 1k (Ω) Coklat, hitam, coklat, emas Coklat, merah, merah, emas Kuning, ungu, coklat, emas Jingga, jingga, hitam, hitam,coklat Merah, merah, coklat, emas 6

5% 5% 5% 1% 5%

100 1200 470 330 220

100 1K 500 300 210

9,5 120 46 32 21

0,1 1 0,4 0,3 0,2

Tabel 1.2 Perbandingan Resistansi Rangkaian Seri Secara Teori Dan Hasil Pengukuran Rangkaian Resistor Seri Rangkaian a Rangkaian b

Hasil Teori

Hasil Pengukuran

2220 Ω 1120 Ω

2184 Ω 1102 Ω

Tabel 1.3 Perbandingan Resistansi Rangkaian Paralel Secara Teori Dan Pengukuran Rangkaian Resistor Parallel Rangkaian a Rangkaian b

Hasil Teori 54,321 Ω 57,122 Ω

Hasil Pengukuran 53,7 Ω 57 Ω

Tabel 1.4 Perbandingan Resistansi Rangkaian Seri-Paralel Secara Teori dan Pengukuran Rangkaian Resistor Seri Parallel Rangkaian a Rangkaian b

Hasil Teori

Hasil Pengukuran

233,219 Ω 1256,897 Ω

230,4 Ω 1235 Ω

1.5 ANALISIS DATA, PERHITUNGAN, PEMBAHASAN 1.5.1 Analisis Data Dari percobaan diatas, diperoleh nilai hambatan resistor dan kode warna pengukuran. Nilai yang tertera pada kode warna resistor tidak terlalu berbeda dengan hasil pengukuran. Dari percobaan yang telah dilaksanakan, diperoleh nilai resistansi rangkaian seri secara teori dan pengukuran. Nilai yang diperoleh dengan teori dan pengukuran tidak terlalu berbeda. Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh nilai resistansi rangkaian pararel secara teori dan pengukuran. Nilai yang diterima dengan teori tidak terlalu berbeda dengan hasil pengukuran. Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh nilai resistansi rangkaian seri-pararel secara teori dan pengukuran. Nilai yang diperoleh dengan teori dan pengukuran tidak terlalu berbeda.

7

1.5.2 Perhitungan 1. Rangkaian Seri a. Resistor dengan hubungan seri (a)

R1 Diketahui

R2

R3

R4

: R1 = 1200Ω R2 = 470 Ω

R3 = 330 Ω R4 = 220 Ω

Ditanya :Rs? Dijawab : 𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4 𝑅𝑠 = 1200 Ω + 470 Ω + 330 Ω + 220 Ω 𝑅𝑠 = 2220 Ω b. Resistor dengan hubungan seri (B)

R1

R2

R3

R4

: R1 = 100 Ω R3 = 330 Ω R2= 470 Ω R4 = 220 Ω Ditanya : Rs? Dijawab : 𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4 𝑅𝑠 = 100 Ω + 470 Ω + 330 Ω + 220 Ω 𝑅𝑠 = 1120 Ω Diketahui

8

2. Rangkaian Pararel a. Resistor dengan hubungan pararel (a)

R1 R2 R3

Diketahui

R4 : R1 = 100 Ω R2 = 1200 Ω

R3 = 330 Ω R4 = 220 Ω

Ditanya : Rp? Dijawab : 1 1 1 1 1 = + + + 𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅4 1 1 1 1 1 = + + + 𝑅𝑝 100 1200 330 220 1 160.380.000 = 𝑅𝑝 8.712.000.000 4400 𝑅𝑝 = 81 𝑅𝑝 = 54,321 Ω b. Resistor dengan hubungan pararel (b)

R1 R2 R3

Diketahui 9

R4 : R1 = 1200 Ω

R3 = 100 Ω

R2 = 470 Ω Ditanya : Rp? Dijawab : 1 1 1 1 1 = + + + 𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅4 1 1 1 1 1 = + + + 𝑅𝑝 1200 470 100 220 1 10861 = 𝑅𝑝 620400 620400 𝑅𝑝 = 10861 𝑅𝑝 = 57,122 Ω

R4 = 220 Ω

3. Rangkaian seri-pararel a. Resistor dengan hubungan seri-pararel (a)

R2 R1

R3

R4 Diketahui : R1 = 100 Ω R2 = 1200 Ω Ditanya : Rt? Dijawab : 1 1 1 1 = + + 𝑅𝑝 𝑅2 𝑅3 𝑅4 1 1 1 1 = + + 𝑅𝑝 1200 470 220 1 4657 = 𝑅𝑝 620400 𝑅𝑝 = 133,219 Ω

R3 = 470 Ω R4 = 220 Ω

𝑅𝑡 = 𝑅𝑝 + 𝑅1 𝑅𝑡 = 133,219 + 100 𝑅𝑡 = 233,219 Ω b. Resistor dengan hubungan seri-pararel (b) 10

R2 R1

R3

R4 Diketahui : R1 = 1200 Ω R2 = 330 Ω Ditanya : Rt? Dijawab : 1 1 1 1 = + + 𝑅𝑝 𝑅2 𝑅3 𝑅4 1 1 1 1 = + + 𝑅𝑝 330 100 220 1 29 = 𝑅𝑝 1650 𝑅𝑝 = 56,897 Ω

R3 = 100 Ω R4 = 220 Ω

𝑅𝑡 = 𝑅𝑝 + 𝑅1 𝑅𝑡 = 56,897 + 1200 𝑅𝑡 = 1256,897 Ω

1.5.3 Pembahasan Pada saat praktikum membutuhkan breadboard,resistor dan ohm meter. Cara mengukurnya dengan mengatur skala dengan menggunakan batas ukur yang sudah di tentukan. Praktikum untuk mengukur resistor dalam rangkaian hubungan seri, pararel, dan seri-pararel. Setiap rangkaian diberi resistor berbeda-beda dan setiap rangkaian terdapat 4 resistor. Setelah melakukan praktek maka catat dan bandingkan pada hasil teori, dengan hasil pengukurannya tidak jauh berbeda.

11

1.6 JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS 1. Jelaskan cara mengukur resistansi resistor yang benar untuk batas ukur yang berbeda. a. Baca ukuran/besaran resistor dari gelang warnanya b. Sebelum melakukan pengukuran lakukanlah kalibrasi, agar lebih akurat lagi. c. Siapkan multimeter , dengan probe merah (+) dan probe hitam (- ), tempelkan pada masing masing resistor d. Arahkan knopmultimeter dengan pengali tahanan, sesuaikan dengan besaran/ ukuran yang sudah di tentukan e. Baca skala, ingat skala dan catat hasilnya, pastikan sudah di kalibrasi dan grafik yang dari 0, dan pengukuran tahanan simbolΩ 2. Adakah perbedaan antara hasil kode warna dan hasil pengukuran masing-masing resistor yang anda dapatkan? Jelaskan alasannya. Terdapat perbedaan juga dari hasil perhitungan teori dengan hasil pengukuran. Percobaan yang sudah dilakukancukup benar namun ketelitian dan keakuratan data yang diambil masih jauh dari hasil yangdiharapkan serta alat yang digunakan pada praktikum mengalami kendal 3. Adakah perbedaan antara nilai perhitungan teori dan nilai hasil pengukuran dari masing masing rangkaian seri? Uraikan alasannya Rangkaian Resistor Seri Rangkaian a Rangkaian b

Hasil Teori 2200 Ω

Hasil Pengukuran 2142 Ω 1059 Ω

Hal ini bisa saja terjadi,karena nilai pada hambatan(resistor)tidak tepat nilainya tetapi memiliki toleransi sebesar 5%.Sehingga menyebabkan terjadinya

12

1101

perbedaan antara nilai pada perhitungan dengan nilai pada pengukuran. 4. Berapa perbedaan antara perhitungan teori dan nilai hasil pengukuran dari masing masing rangkaian paralel yang anda dapatkan Perbedaan selisihh antara hasil teori dan hasil pengukuran pada rangkaian A yaitu 1,81Ω dan selisih rangkaian B 2,68 Ω. Karena saat mengukur terjadi kendala seperti breadboard yang sudah kendo sehingga kawat resistor tidak dengan maksimal 5. Berapa perbedaan antara nilai perhitungan teori dan nilai hasil pengukuran dari masing masing rangkaian resistor seri-paralel yang anda dapatkan? Jelaskan alasannya Perbedaan selisih antara hasil teori dan hasil pengukuran dari rangkaian resistor seri- paralel A yaitu 1,66Ω dan rangkaian seri-paralel B yaitu 45,66Ω,saat pengukuran terdapat hambatan dari luar missal beadboard yang rusak atau membaca alat ukur yang kurang tepat

1.7 Kesimpulan 1. Mengetahui hasil arus dengan rangkaian seri, parallel, dan seri parallel dapat menggunakan multimeter yang difungsikan sebagai Ohm meter secara analog dan digital. 2. Menggunakan batas ukur x1 Ω, batas ukur x10Ω, batas ukur x100Ω dan batas ukur x1kΩ yang sesuai pada nilai resistor. Dari percobaan di atas terdapat faktor faktor yang berpengaruh pada proses pengukuran nilai sehingga nilai memiliki selisih yang dihitung sebelumnya. Atau terdapat faktor internal dan eksternal.

13

3.

Dengan

hasil

dari

percobaan

diatas

bahwa

nilai

resistor,pembaca kode warna pada resistor dengan hasil pembacaan pengukuran kita dapat mengetahui besar ukuran resistor dan bisa praktek dan sesuai dengan hasil pengukuran teori yang sudah di tentukan walau ada beberapa selisish tapi tidak jauh. 4. Merangkai resistor dengan seri dan paralel dengan mengikuti gambar yang sudah di tentukan maka mudah untuk mengetahui rangkain dan mengetahui hasil seri dan paralel. 5. pengukuran resistor dengan menggunakan rangkaian seri dengan disusun secara berderet sedangkan pada rangkaian paralel disusun dengan rangkaian bercabang demikian pula rangkaian seri paralel yang merupakan gabungan dari keduanya.

14

More Documents from "Natal Tumorang"

Lapor (1).docx
April 2020 8
June 2020 2
10531-19909-1-pb.pdf
October 2019 5