03. Bab I Bab Ii Bab Iii Fixx.docx

  • Uploaded by: Laksmi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 03. Bab I Bab Ii Bab Iii Fixx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,057
  • Pages: 17
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Mahluk hidup perlu bernapas untuk hidup. Dalam bernapas, manusia perlu menghirup udara yang mengandung oksigen. Sedangkan dalam atmosfer udara tidak hanya terdapat kandungan oksigen, namun juga terdapat nitrogen, karbon dioksida, uap air, dan senyawa lainnya. Senyawa-senyawa tersebut juga bisa terhirup saat manusia melakukan inspirasi. Inspirasi merupakan kegiatan menghirup udara dari luar tubuh ke dalam tubuh, selain inspirasi terdapat ekspirasi yang merupakan kegiatan menghembuskan udara dari dalam tubuh ke luar tubuh. Inspirasi dan ekspirasi ini dinamakan dengan proses ventilasi. Dalam proses ventilasi terdapat transpor oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Transport oksigen dan karbon dioksida akan menyebabkan difusi gas. Difusi gas atau perpindahan gas disebabkan karena adanya perbedaan tekanan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau sebaliknya dari tekanan rendah ke tekanan yang lebih tinggi. Hal ini lah yang menjadi pertanyaan bagi penulis, bagaimana transpor oksigen dan karbon dioksida dimulai dari masuknya udara melalui hidung hingga ke alveolus, kemudian bagaimana perpindahan atau difusi gas dimulai dari alveolus ke pembuluh darah kapiler, kemudian dari pembuluh darah ke jaringan dan sebaliknya, yang mana perpindahan tersebut dipengaruhi oleh adanya perbedaan tekanan. Selain itu di udara terdapat pula senyawa-senyawa yang tidak hanya oksigen dan karbon dioksida. Hal ini menyebabkan penulis ingin mengetahui berapa persen komposisi masing-masing senyawa yang terdapat di udara. Kemudian seperti yang sudah penulis bahas sebelumnya, bahwa perbedaan tekanan berperan penting dalam proses difusi gas dalam tubuh, maka dari itu sebelum membahas hal tersebut. Penulis juga ingin mengetahui bagaimana perbedaan tekanan yang terdapat di luar tubuh atau

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

2

atmosfer udara, di dalam alveolus, di dalam pembuluh darah kapiler, dan di dalam pembuluh darah, serta tekanan yang ada di dalam jaringan tubuh. Maka dari itulah penulis mendiskusikan hal-hal terkait pernapasan ini secara berkelompok untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul karena rasa keingintahuan penulis secara berkelompok. 1.2

Tujuan Makalah ini disusun agar pembaca lebih mengerti dan dapat menambah wawasan tentang perbedaan tekanan oksigen di atmosfer, alveolus dan jaringan tubuh; komposisi udara yang masuk ke dalam tubuh dan tekanan parsialnya; proses difusi gas pada jaringan tubuh dan korelasinya terhadap perbedaan tekanan; peranan oksigen selain untuk bernapas; serta proses transpor oksigen dan karbon dioksida

1.3

Manfaat Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1.3.1 Bagi Pembaca a. Dapat mengetahui dan memahami tentang perbedaan tekanan oksigen dan karbon dioksida pada atmosfer, alveolus dan jaringan. b. Dapat mengetahui dan memahami tentang komposisi udara yang masuk ke dalam tubuh dan tekanan parsialnya. c. Dapat mengetahui dan memahami tentang proses difusi gas pada jaringan tubuh dan korelasinya terhadap perbedaan tekanan. d. Dapat mengetahui dan memahami tentang peranan oksigen selain untuk bernapas. e. Dapat mengetahui dan memahami tentang proses transpor oksigen dan karbon dioksida. 1.3.2 Bagi Penulis a. Melatih kemampuan penulis untuk berpikir kritis dan sistematis. a. Mampu menjelaskan tentang perbedaan tekanan oksigen dan karbon dioksida pada atmosfer, alveolus dan jaringan. b. Mampu menjelaskan tentang komposisi udara yang masuk ke dalam tubuh dan tekanan parsialnya.

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

3

c. Mampu menjelaskan tentang proses difusi gas pada jaringan tubuh dan korelasinya terhadap perbedaan tekanan. d. Mampu menjelaskan tentang peranan oksigen selain untuk bernapas. e. Mampu menjelaskan tentang proses transpor oksigen dan karbon dioksida.

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial 1. Hari, tanggal a. Sesi 1

: Senin, 31 Desember 2019

b. Sesi 2

: Kamis, 03 Januari 2019

2. Tutor

: dr. H. Muchdar, S.Ked.

3. Moderator

: Putu Demas Ardina Merta

4. Sekretaris

: Zurriyatun Toyyibah

2.2 Skenario LBM KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP Oksigen adalah komponen terpenting gas diudara yang menunjang kehidupan manusia. Oksigen adalah zat yang diperlukan tubuh untuk bahan bakar dalam semua proses metabolisme tubuh ditingkat seluler. Sehingga tanpa adanya oksigen maka metabolisme sel tidak akan berlangsung dan dapat berakhir dengan kematian sel. Meskipun penting untuk menunjang kehidupan, oksigen hanya mengisi 21% molekul dalam udara atmosfer. Persentase ini penting dalam membentuk tekanan parsial gas (oksigen) yang sangat penting dalam proses pengambilan oksigen ke dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah diambil dari atmosfer melalui proses pernapasan ini akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dengan suatu mekanisme transpor oksigen.

2.3 Pembahasan LBM I.

Identifikasi Terminologi 1

Oksigen

Gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, merupakan komponen dari kerak bumi;

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

5

zat asam; unsur dengan nomor atom 8, berlambang O, dan bobot atom 15,9994 (KBBI) 2

Tekanan parsial

Kecepatan difusi masing-masing gas berbanding langsung dengan tekanan yang disebabkan oleh gas itu sendiri (Guyton and Hall, 2016)

3

Metabolisme

Pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian

zat

di

dalam

badan

yang

memungkinkan berlangsungnya hidup (KBBI) 4

Molekul

1. bagian terkecil senyawa yang terbentuk dari kumpulan atom yang terikat secara kimia 2. bagian terkecil senyawa yang masih sanggup memperlihatkan sifat-sifat dari senyawa itu (KBBI)

5

Atmosfer

1. Lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain) 2. satuan tekanan yang besarnya sama dengan tekanan udara pada permukaan laut (1,033 kg setiap cm²) (KBBI)

6

Transpor

transpor/trans·por/ n angkutan mentranspor/men·trans·por/

v

mengangkut;

memindahkan (KBBI) 7

Persentase

1. bagian dari keutuhan yang dinyatakan dengan persen 2. bagian yang diperkirakan 3. angka persen (perseratus) (KBBI)

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

6

8

Difusi

Suatu proses molekul-molekul sederhana yang dapat bergerak bebas diantara satu sama lain (Guyton and Hall,2016)

1. percampuran gas atau zat cair di luar daya mekanik 2. penyebaran

atau

perembesan

sesuatu

(kebudayaan, teknologi, ide) dari satu pihak ke pihak lainnya; penghamburan; pemencaran 3. pengaruh migrasi dan pengalihan pranata budaya melewati batas-batas bahasa, khususnya inovasi dan peminjaman (KBBI) 9

Tingkat seluler

seluler/se·lu·ler/ /sélulér/ a 1. berbentuk sel 2. dibagi dalam sel-sel atau bilik-bilik

II. Identifikasi Masalah 1. Faktor apa saja yang mempengaruhi transpor O2? 2. Apakah CO2 disalurkan dalam tubuh?

III. Brainstorming 1. Faktor apa saja yang mempengaruhi transpor O2? a. Faktor fisik : Usia, suhu tubuh, posisi tubuh, aktivitas tubuh, kondisi hemoglobin pada darah, ukuran paru-paru, kekuatan bernafas, cara bernafas, volume pernapasan, volume udara tidal, volume udara komplementer (inspirasi paksa), volume udara suplementer (ekspirasi paksa), volume udara cadangan (residu), kapasitas total paru-paru, ventilasi pulmonal, ventilasi alveolus. b. Faktor psikologi: Emosi, perasaan, kejiwaan, kestabilan rohani.

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

7

c. Faktor lingkungan : Suhu udara pada lingkungan, komposisi gas pada atmosfer, tekanan parsial masing-masing gas, kelembaban udara. 2. Apakah CO2 disalurkan dalam tubuh? CO2 disalurkan dalam tubuh manusia, lebih tepatnya dari seluruh tubuh disalurkan kembali menuju jantung lalu menuju paru dan akhirnya dikeluarkan melalui ekspirasi. Prosesnya dimulai dari jaringan tubuh menghasilkan CO2 sebagai hasil metabolisme tubuh. CO2 akan menuju pembuluh kapiler yang akan mengalir menuju venule, vena cava dan akhirnya di atrium dekstra. Darah kaya CO2 yang berada di atrium dekstra lalu mengalir hingga ventrikel dekstra dan berkontraksi menuju ke arteri pulmunalis, arteri pulmunalis bercabang yaitu menjadi dua cabang yaitu satu ke paru-paru kiri dan satunya lagi ke paru-paru kanan, setelah sampai pembuluh kapiler alveolus di paru, karbon dioksida akan mengalami pertukaran secara difusi dengan oksigen O2 sehingga CO2 dapat masuk ke dalam alveolus. Kemudian CO2 akan dikeluarkan melalui ekspirasi.

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

8

IV. Rangkuman Permasalahan Hidup

Bernapas

Menghirup O2

Menghembuskan CO2

Transport Gas Atmosfer Perbedaan Tekanan

Alveolus

Jaringan Difusi Gas

V. Learning Issue 1. Bagaimana perbedaan tekanan O2 dan CO2 pada atmosfer, alveolus dan jaringan? 2. Bagaimana komposisi udara yang masuk ke dalam tubuh dan tekanan parsialnya? 3. Bagaimana proses difusi gas pada jaringan tubuh dan korelasinya terhadap perbedaan tekanan? 4. Apa saja peranan O2 selain untuk bernapas? 5. Bagaimana proses transpor O2 dan CO2?

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

9

VI. Referensi Manusia membutuhkan oksigen secara terus menerus. Selain itu karbon dioksida yang merupakan hasil metabolisme juga harus terus menerus dikeluarkan dari tubuh agar kedua proses tersebut dapat terjadi, pada proses tersebut akan terjadi pertukaran gas antara tubuh dengan atmosfer. Pertukaran gas inilah yang disebut respirasi . Dalam arti luas, respirasi meliputi pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru yang dikenal dengan istilah pernafasan transpor CO2 dari sel-sel ke paru-paru dan yang terakhir adalah penggunaan O2 oleh sel-sel jaringan yang disebut respirasi sel. (Waluyo, 2006:91). Proses pernafasan merupakan proses yang kompleks dan bergantung pada perubahan volume rongga dada dan perubahan tekanan. Adanya perbedaan tekanan di atmosfer, alveolus dan jaringan inilah yang membuat terjadinya suatu proses transpor oksigen dan karbon dioksida pada suatu pernafasan. Dalam satu siklus pernafasan terjadi satu kali inspirasi dan satu kali proses ekspirasi. (Mair, 2017: 22). Energi yang dihasilkan dari respirasi sangat menunjang sekali untuk melakukan beberapa aktivitas. Misalnya saja mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Saluran pernafasan merupakan tabung atau pipa yang mengangkut udara dari atmosfer ke kantong udara (alveolus) pada organ paru-paru. Saluran dan organ pernafasan meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkioli dan alveolus (Mair, 2017:22). Pada alveolus ini lah biasanya terjadi proses pertukaran gas baik O2 dan CO2. Pertukaran gas ini dipengaruhi oleh hemoglobin, suhu, pH , dan organ-organ yang berkaitan.

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

10

VII. Pembahasan Learning Issue 1. Bagaimana perbedaan tekanan O2 dan CO2 pada atmosfer, alveolus dan jaringan? Oksigen pada atmosfer diketahui sejumlah 159 mmHg atau sebanyak 20,84%, lalu oksigen pada alveolus diketahui sebanyak 104 mmHg atau 13,6%, oksigen pada jaringan diketahui pada saat istirahat ratarata adalah 40 mmHg, dan pada saat melakukan latihan berat sebanyak 3 mmHg. Sedangkan karbon dioksida tekanan CO2 dalam atmosfer sebanyak 1,3 mmHg atau sekitar 0,04%, pada alveolus sebanyak 40 mmHg atau sebesar 5,3%, pada jaringan tekanan CO2 diketahui mendekati 90 mmHg. 2. Bagaimana komposisi udara yang masuk ke tubuh dan tekanan parsialnya? Udara di atmosfer tersusun oleh berbagai macam gas. Gas-gas tersebut memiliki komposisi dan tekanan yang berbeda. Berikut adalah tabel tentang komposisi dan tekanan parsial gas di udara (di atas permukaan laut) : Gas

Komposisi

Tekanan parsial

Nitrogen (N2)

78,62 %

597 mmHg

Oksigen (O2)

20,84%

159 mmHg

Karbon Dioksida (CO2)

0,04 %

0,3 mmHg

Uap air (H2O)

0,50%

3,7 mmHg

Saat udara di atmosfer di hirup oleh tubuh kita terdapat pula perbedaan tekanan dari gas yang terhirup. Berikut merupakan komposisi gas yang sudah dihirup dan akhirnya berada pada alveolus: Gas

Komposisi

Tekanan parsial

Nitrogen (N2)

74,90 %

569 mmHg

Oksigen (O2)

13,60%

104 mmHg

Karbon Dioksida (CO2)

5,30 %

40 mmHg

Uap air (H2O)

6,20%

47 mmHg

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

11

Perbedaan komposisi dan tekanan parsial gas dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ketinggian wilayah, total tekanan parsial di pantai adalah 760 mmHg berbeda dengan total tekanan parsial di daerah pegunungan yaitu 440 mmHg. Dalam Hukum Dalton juga disebutkan bahwa tekanan campuran gas secara sederhana merupakan jumlah tekanan parsial dari setiap komponen gas. Hal ini membuktikan bahwa jumlah total tekanan pada suatu daerah mempengaruhi komposisi gas. Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komposisi udara yaitu : 1. Udara pada alveolus hanya sebagian yang diganti oleh udara atmosfer tiap kali bernapas. 2. Oksigen terus menerus diabsorpsi ke dalam darah paru dan alveolus. 3. Karbon dioksida berdifusi terus menerus dari darah paru ke dalam alveolus. 4. Udara atmosfer kering yang memasuki saluran pernapasan dilembapkan 5. Terdapat gas jenis baru yang bercampur sehingga merusak komposisi gas yang lain. 3. Bagaimana proses difusi gas pada jaringan tubuh dan korelasinya terhadap tekanan? Difusi

adalah

pergerakan

molekul

dari

molekul

yang

konsentrasinya tinggi ke molekul yang konsentrasinya rendah. Proses difusi yang terjadi dapat menyebabkan pergerakan molekul (O2 dan CO2) dalam tubuh. Proses difusi telah berlangsung dari saat kita menghirup udara. Saat akan menghirup udara tekanan O2 pada atmosfer lebih tinggi dibandingkan tekanan O2 pada paru-paru sehingga udara dapat masuk ke dalam paru-paru (alveolus). Sedangkan saat akan menghembuskan napas tekanan CO2 pada alveolus lebih besar dibandingkan tekanan CO2 pada atmosfer

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

12

menyebabkan CO2 keluar dari tubuh kita menuju atmosfer melalui hidung. Berikut adalah korelasi perbedaan tekanan terhadap proses difusi: a.

PO2 pada alveolus adalah 100 mmHg sedangkan PO2 pada kapiler darah adalah 40 mmHg menyebabkan O2 keluar dari alveolus dan masuk ke dalam pembuluh darah. Kemudian darah akan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh.

b.

PCO2 pada alveolus adalah 40 mmHg sedangkan PCO2 pada kapiler adalah 46 mmHg menyebabkan CO2 yang ada di kapiler berdifusi masuk ke dalam alveolus dan akan dikeluarkan melalui hidung.

c.

PO2 pada pembuluh darah 100mmHg sedangkan PO2 pada jaringan tubuh sekitar 40 mmHg sehingga O2 akan berdifusi masuk ke jaringan tubuh yang nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi sel.

d.

PCO2 pada jaringan tubuh sekitar 46 mmHg sedangkan PCO2 di kapiler adalah 40 mmHg menyebabkan CO2 akan berdifusi ke dalam kapiler yang nantinya akan dibawa ke paru-paru untuk dikeluarkan.

Gambar: Proses difusi gas pada tubuh manusia

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

13

Difusi O2 dan CO2 berlangsung sangat cepat. O2 dapat berdifusi lebih cepat daripada CO2 karena massanya yang lebih kecil, dan CO2 dapat melintasi membran lebih cepat karena lebih larut dalam membran biologis, hal ini menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari jaringan ke kapiler dengan cepat. Proses difusi juga dipengaruhi oleh membran alveolus. Semakin tebal membran alveolus menyebabkan proses difusi berlangsung lebih lama. 4. Apa saja peranan O2? Selain berperan dalam proses pernapasan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, O2 juga memiliki banyak manfaat serta peranan lain dalam tubuh kita yaitu : a. Membantu proses peredaran darah b. Membantu memaksimalkan daya ingat c. Mencegah pertumbuhan sel kanker d. Membuat pikiran menjadi lebih tenang e. Mempertahankan metabolisme sel f. Membantu sel menghasilkan energi Selain pada tubuh manusia, secara kimiawi oksigen berguna sebagai senyawa penting untuk proses pembakaran. 5. Bagaimana proses transpor O2 dan CO2? a. Transport Oksigen (O2)  O2 yang larut secara fisik 1,5 % oksigen yang larut dalam plasma dan sel darah. Jumlah yang larut berbanding lurus dengan PO2 darah; semakin tinggi PO2, semakin banyak O2 yang larut. Pada PO2 alveolus normal sebesar 100 mmHg sedangkan pada arteri sebesar 40 mmHg, inilah yang menyebabkan gas bisa berdifusi dari alveolus ke jaringan kapiler. Serta pada vena normal sebesar 100 mmHg yang dikeluarkan sebagai hasil dari pertukaran gas yang telah berlangsung tersebut.

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

14

 Oksigen yang terikat ke hemoglobin Hemoglobin adalah suatu molekul protein yang mengandung zat besi dan terdapat di dalam sel darah merah, dapat membentuk ikatan yang longgar dan mudah berkombinasi reversible O2. Hemoglobin berikatan dengan oksigen membentuk oksihemoglobin. b. Transport Karbon dioksida (CO2)  Larutan secara fisik Jumlah CO2 yang larut secara fisik dalam darah bergantung pada PCO2, karena PCO2 lebih larut dibandingkan O2 dalam plasma. Kandungan CO2 hanya 10% total darah yang terangkut pada tingkat PCO2 vena sistemis normal. Pada saat di dalam arteri PCO2 sebesar 45 mmHg, sedangkan di dalam alveolus PCO2 sebesar 40 mmHg. Inilah yang menyebabkan CO2 dapat keluar dari tubuh sebagai hasil dari ekspirasi.  Terikat dengan hemoglobin Sebanyak 30% CO2 berikatan dengan Hb untuk membentuk karbomino hemoglobin. Karbon dioksida berikatan dengan bagian globin Hb, berbeda dari O2, yang akan berikatan dengan bagian heme. Hb tereduksi memiliki afinitas lebih besar terhadap CO2 dibandingkan HbO2. Dibebaskannya O2 dari Hb di kapiler jaringan mempermudah penyerapan CO2 oleh Hb.  Sebagai bikarbonat Dalam mengangkut CO2 dipakai bikarbonat dengan 60% CO2 yang diubah menjadi HCO3-1. CO2 berikatan dengan H2O untuk membentuk asam karbonat. Sesuai sifat asam, sebagian dari molekul asam karbonat secara spontan terurai menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Karena itu satu atom karbon dan dua atom oksigen dari molekul CO2 asli terdapat dalam darah sebagian integral dari HCO3-1. Reaksi ini di dalam plasma darah sangat lambat, tetapi berlangsung sangat cepat di dalam sel

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

15

darah merah karena adanya enzim eritrosit karbonat anhydrase, yang mengkatalisis reaksi. Saat gas yang di bawa oleh darah dalam pembuluh darah sebagai hasil ekspirasi dapat terlihat bahwa PO2 sebelum masuk ke dalam sel nilainya 96 mmHg yang sebelumnya turun dari 100 mmHg, ini diakibatkan oleh proses fisiologi dari transportasi gas itu sendiri. Saat masuk ke dalam sel, cairan ekstraselulernya mempunyai PO2 sebesar 45 mmHg. Inilah yang menyebabkan O2 bisa masuk ke dalam sel untuk dilakukan metabolisme. Perlu diingat bahwa dalam proses metabolisme ini sel menggunakan oksigen sebagai media dalam proses pembakaran molekulnya agar menjadi sederhana, dengan produk akhir berupa CO2, H2O, dan ATP yang digunakan sebagai sumber energi di dalam tubuh manusia. Kemudian PO2 yang keluar berubah menurun menjadi 40 mmHg sebagai aspek fisiologi bahwa Oksigen sudah digunakan dalam proses metabolisme tersebut, maka dari itu kandungannya menurun. Sedangkan pada PCO2 di arteri mula 40 mmHg dan selesai metabolisme PCO2 naik menjadi 45 mmHg. Ini terbukti bahwa hasil dari metabolisme menghasilkan lebih banyak (5 mmHg) CO2 dari pada O2 (Guyton & Hall, 2016).

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

16

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Mahluk hidup perlu bernapas untuk hidup. Dalam bernapas, manusia perlu menghirup udara yang mengandung oksigen. Sedangkan dalam atmosfer udara tidak hanya terdapat kandungan oksigen, namun juga terdapat nitrogen (N2), oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), uap air (H2O), dan gas lainnya. Senyawa-senyawa tersebut juga bisa terhirup saat manusia melakukan inspirasi. Difusi adalah pergerakan molekul dari molekul yang konsentrasinya tinggi ke molekul yang konsentrasinya rendah. Proses difusi yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya proses transpor oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2). Pada transpor oksigen, oksigen akan berdifusi dari alveolus ke jaringan kapiler. Pada transpor karbon dioksida, oksigen akan berdifusi dari jaringan kapiler ke alveolus. Yang dibantu oleh hemoglobin dan yang disebabkan karena perbedaan tekanan. Selain berperan dalam proses pernapasan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, O2 juga memiliki banyak manfaat serta peranan lain dalam tubuh kita seperti membantu proses peredaran darah, Membantu memaksimalkan daya ingat, Mencegah pertumbuhan sel kanker, Membuat pikiran menjadi lebih tenang, Mempertahankan metabolisme sel, Membantu sel menghasilkan energi, dan juga Membantu oksigen berguna sebagai senyawa penting pada pembakaran.

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

17

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Kadek. 2016. Fisiologi Ventilasi dan Pertukaran Gas. Diakses pada https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/e8f8ecb514f9 9bf18b3ca98d18561035.pdf. Tanggal 02 Januari 2019 pukul 13.02 Eroschenko, P. Victor. 2013. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional, Ed. 12. Jakarta : EGC. Galuh, Winda. 2011. Mekanisme Transpor Oksigen dan Paru. Guyton, C. Arthur & Jhon, E. Hall. 2016. Guyton and Hall : Textbook of Medical Physiology, Ed.12. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Paulsen, F & Jens, W. 2010. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia, Ed. 23, jilid 2 : organ-organ dalam. Jakarta: EGC. Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem, Ed.8. Jakarta: EGC. Sudianan, ketut. Dampak Adaptasi Lingkungan Terhadap Perubahan Fisiologis. Diakses pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ semnasmipa/article/download/2708/2288. Mair, Zaid Romegar dan Teguh Supriadi. 2017. ‘Media Pembelajaran Sistem Pernapasan Pada Manusia Berbasis Multimedia’. Jurnal Teknik Informatika. Vol. 6 No. 1: 22 Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitu press

KITA PERLU OKSIGEN UNTUK HIDUP

Related Documents


More Documents from "mela yusnita maelani"