PROMOSI KESEHATAN Metode Pembelajaran Tanya Jawab Makalah Ini Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Promosi Kesehatan”
Dosen Pengampu : Esti Sugiyorini, A.Per.Pen.,M.Ph.
Disusun Oleh Kelompok 2 : Auliya Alfatika Widodo
(201701007)
Endah Melati Suci
(201701015)
Ila Izzatil Karimah
(201701025)
Wahyu Wibowo
(201701038)
PRODI DIII KEPERAWATAN AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN AJARAN 2018/209
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "Pembelajaran Metode Tanya Jawab". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Ibu Esti Sugiyorini APP, M.P.H, selaku Direktur Akper Pemkab Ponorogo 2. Ibu, Esti Sugiyorini APP, M.P.H selaku Dosen pengajar mata kuliah Promosi Kesehatan Akper Pemkab Ponorogo Tahun Ajaran 2018/2019 3. Teman – teman Akper Pemkab Ponorogo Tingkat II Semester III yang telah mendukung pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Ponorogo, 1 Agustus 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................... ..
i
DAFTAR ISI ................................................................................... .
ii
BAB I : PENDAHULUAN a. Latar Belakang .............................................................................
1
b. Rumusan Masalah ........................................................................
1
c. Tujuan........................................................................................ ..
2
d. Manfaat ..................................................................................... .... 2 BAB II PEMBAHASAN a. Metode pembelajaran tanya jawab ............................................ .... 3 b. Tujuan pembelajaran tanya jawab ............................................. .... 4 c. Teknik bertanya ......................................................................... .... 5 d. Komponen – komponen keterampilan bertanya............ ........... .... 6 e. Pelaksanaan metode.......... ........................................................ ...
11
f. Langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab ................. .... 13 g. Kelemahan & Kelebihan ........................................................... .... 14 h. Kelebihan metode tanya jawab ................................................. .... 16 i. Kelemahan metode tanya jawab ............................................... ...
17
BAB III: PENUTUP a. Kesimpulan ............................................................................... .... 17 b. Saran .......................................................................................... .... 17 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran seharusnya menggunakan metode-metode pembelajaran. Metode adalah cara yang digunakan oleh guru/peserta didik dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data, dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi. Dengan demikian dalam proses pembelajaran terdapat hubungan yang erat antara strategi dan metode. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat.Pada saat menetapkan strategi yang digunakan, guru harus cermat memilih dan menetapkan metode yang sesuai. Tanya jawab sebagai salah satu metode alternatif yang menuntut keaktifan murid dalam belajar secara total dan tuntas. Didalamnya mencakup penggunaan metode penyampaian yang bervariasi, penggunaan media pembelajaran dan juga penggunaan motivasi dalam pelajaran. Hal ini secara langsung dapat mengatasi masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahasan akan membahas tentang metode tanya jawab dan semua yang terkandung didalamnya beserta penerapannya. Metode ini merupakan salah satu metode yang bisa dipakai untuk mewujudkan tujuan tersebut.
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang diuraikan di atas, permasalahan yang perlu untuk dicari solusinya adalah sebagai berikut. a. Bagaimana pengertian metode tanya jawab? b. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab? c. Bagaimana prinsip metode tanya jawab? d. Apa
saja
kekurangan
dan
kelebihan
1
metode
tanya
jawab
C. Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian metode tanya jawab. b. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab. c. Untuk mengetahui prinsip metode tanya jawab. d. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan metode tanya jawab. e. Untuk dapat membuat contoh penerapan metode tanya jawab.
D. Manfaat a. Membantu
dalam
mengetahui
pengertian
metode
tanya
jawab
dalam
pembelajaran. b. Membantu dalam mengetahui langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran. c. Membantu dalam mengetahui prinsip-prinsip metode tanya jawab dalam pembelajaran. d. Membantu dalam mengetahui kekurangan dan kelebian metode tanya jawab dalam pembelajaran. e. Membantu dan mengetahui penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Metode Pembelajaran Tanya Jawab Metode tanya jawab dianggap cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana (2009:32) yang menyatakan bahwa metode tanya jawab merupakan salah satu metode mengajar yang paling efektif dan efisien dalam membangun kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Lebih lanjut Sudjana (2009:32) mengungkapkan bahwa dalam penerapannya, metode tanya jawab dapat dilakukan secara individual, kelompok maupun secara klasikal, antara siswa dengan guru, siswa dan siswa, guru ke siswa, dengan demikian tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh guru akan lebih mudah dicapai dengan baik oleh siswa. (Mahdalena, 2014) Kegiatan tanya jawab pada proses pembelajaran merupakan peranan yang penting. Sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dengan teknik pengajuan yang tepat akan meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam kegiatan belajar, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan, mengembangkan pola pikir dan belajar aktif siswa sebab berpikir itu sendiri sebenarnya adalah pertanyaan; menuntun proses belajar siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa dapat menentukan jawaban yang baik, memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas. Menurut Drs. Soetomo, metode Tanya Jawab adalah suatu metode di mana guru menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan siswa. Metode Tanya Jawab, menurut Syaiful B. Djamarah adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama oleh dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Menurut Armai Arief, metode Tanya Jawab adalah suatu teknik penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan. Atau suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedangkan siswa menjawab tentang materi yang ingin diperoleh. 3
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan tentang pengertian metode Tanya Jawab ialah suatu metode mengajar yang dijadikan adanya komunikasi langsung di mana guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab tentang materi yang diperolehnya atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab sehingga siswa termotivasi. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa metode tanya jawab itu diperlukan adanya komunikasi langsung antara guru dan siswa sehingga tidak hanya terjadi komunikasi satu arah saja. Namun dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa, bahkan siswa dan siswa.Karena ketika siswa memberikan jawaban yang tepat dapat mendorong siswa yang lainnya untuk memberikan tanggapan dan mengajukan pertanyaan. Dengan demikian metode tanya jawab merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang kenai respon yang akan diberikan dapat berupa pengetahuan sampai pada hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulasi efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Metode tanya jawab di sini dimaksudkan untuk mengenalkan pengetahuan, faktafakta tertentu yang sudah diajarkan dan untuk merangsang perhatian siswa dengan berbagai cara-cara (sebagai apersepsi, selingan dan evaluasi). (Moejiono, 2014)
B. Tujuan Pembelajaran Tanya Jawab Adapun tujuan penggunaan metode tanya jawab dalam kegiatan belajar mengajar adalah untuk: a. Menyimpulkan materi yang telah lalu. Setelah guru menguraikan suatu persoalan, kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab oleh siswa, sedangkan hasil jawaban siswa yang betul/benar disusun dengan baik sehingga merupakan ikhtisar pelajaran yang akan menjadi milik siswa. b. Melanjutkan pelajaran yang sudah lalu. Dengan mengulang pelajaran yang sudah diberikan dalam bentuk pertanyaan, guru akan dapat menarik perhatian kepada pelajaran yang lalu. c. Menarik perhatian siswa untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman. d. Memimpin pengalaman atau pemikiran siswa. Ketika siswa menghadapi suatu persoalan maka pemikiran siswa dapat dibimbing dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan atau seorang siswa yang tidak memperhatikan pembicaraan guru yang dapat meng-usahakan supaya perhatiannya kepada keterangan-keterangan guru 4
dengan mengejutkan dengan memberikan dengan memberikan beberapa pertanyaan. e. Menyelangi pembicaraan untuk merangsang perhatian siswa dalam belajar sehingga dengan demikian ada kerjasama antara siswa dengan guru dan dapat menimbulkan semangat siswa. f. Meneliti kemampuan siswa dalam memahami suatu bacaan yang dibacanya atau ceramah yang sudah didengarnya. Adapun penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran jangan sampai mempunyai tujuan untuk hal-hal sebagai berikut: a. Menilai taraf kemampuan siswa mengenai pelajaran mereka. Metode tanya jawab hanya dapat memberikan gambaran secara kasar saja dan hanya bisa untuk mengingat kembali apa yang dapat dipelajarinya atau hubungannya dengan pelajaran itu. b. Persoalannya sangat kompleks sedangkan jawabannya batasi oleh guru. Apabila pertanyaan yang diajukan guru banyak menimbulkan jawaban, maka janganlah jawaban dibatasi. Tetapi berilah kesempatan untuk menjawab seluas-luasnya atau kalau perlu laksanakan dengan metode diskusi. c. Pertanyaan yang diajukan jangan hendaknya terbatas pada jawaban “ya” atau “tidak” semata, tetapi hendak jawabannya dapat men-dorong pemikiran siswa untuk memikirkan jawaban yang tepat. d. Memberikan giliran hanya pada siswa-siswa tertentu saja. Hendaknya pertanyaan harus diajukan kepada seluruh siswa, jangan kepada siswa-siswa tertentu saja.Begitu juga dalam jawabannya harus kepada seluruh siswa diberikan kesempatan, jangan hanya pada yang pandai-pandai saja. Bahkan siswa yang pendiam atau pemalulah yang lebih didorong untuk menjawabnya supaya ia dapat membiasakan dirinya. (Anas, 2016)
C. Teknik Bertanya Suatu pertanyaan yang baik ditinjau dari segi isinya, tetapi jika cara pengajuannya tidak tepat akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki. Oleh karena itu, aspek teknik bertanya harus dipakai dan dilatih agar pengajar dapat menggunakan pertanyaan yang efektif dalam proses belajarmengajar. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan antara lain: a. Kejelasan dan kaitan pertanyaan Pertanyaan hendaknya diajukan dengan jelas, serta nampak kaitannya antara 5
pertanyaan yang satu dengan yang lain. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang buruk dalam bertanya. b. Kecepatan dan selang waktu Usahakan menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan tidak tergesa-gesa.Begitu pertanyaan selesai diucapkan, berhentilah sejenak untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, sementara sambil memonitor kelas, apakah sudah ada yang siap menjawab? c. Arah dan distribusi penunjukkan Pertanyaan hendaknya diajukan ke seluruh kelas.Sesudah diberi kesempatan berpikir, barulah menunjuk seseorang untuk menjawabnya.Diusahakan agar pertanyaan didistribusikan secara merata ke seluruh kelas. d. Teknik reinforcement Dimaksudkan untuk menimbulkan sikap positif pada siswa serta meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga memungkinkan tercapainya tujuan belajar yang lebih baik. e. Teknik menuntun dan menggali (prompting dan probing) (Mahdalena, 2014)
D. Komponen-Komponen Ketrampilan Bertanya Pada dasarnya, ketrampilan bertanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar,yaitu ketrampilan bertanya dasar dan ketrampilan bertanya lanjut. Setiap jenis ketrampilan bertanya tersebut akan diuraikan lebih terperinci berikut ini: 1. Ketrampilan Bertanya Dasar Ketrampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut: a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya singkat dan jelas sehingga mudah dipahami
oleh
siswa.Pertanyaan
yang
demikian
dapat
dibuat
dengan
menggunakan struktur kalimat sederhana serta kata-kata yang sudah dikenal oleh siswa. b. Pemberian acuan Sebuah pertanyaan hanya dapat dijawab jika yang ditanya mengetahui informasi yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut.Oleh karena itu, sebelum bertanya, guru perlu memberikan acuan berupa informasi yang perlu diketahui siswa. Siswa akan mengolah informasi yang diberikan sehingga dapat menjawab pertanyaan guru. Acuan dapat diberikan pada awal pertanyaan atau sewaktu-waktu ketika 6
guru akan mengajukan pertanyaan. c. Pemusatan Pertanyaan
dapat
dibagi
menjadi
pertanyaan
luas
dan
pertanyaan
sempit.Pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukup luas, sedangkan pertanyaan sempit menuntut jawaban yang khusus dan spesifik.Pertanyaan sempit menuntut perhatian siswa pada hal-hal khusus dan yang perlu didalami.Oleh karena itu, pertanyaan luas hendaknya selalu diikuti oleh pemusatan, yaitu memfokuskan perhatian siswa pada init masalah tertentu. d. Pemindahan giliran Ada kalanya, sebuah pertanyaan, lebih-lebih pertanyaan yang cukup kompleks, tidak dapat dijawab secara tuntas oleh seorang siswa. Dalam hal ini, guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran. Artinya, setelah siswa pertama memberi jawaban, guru meminta siswa kedua untuk
melengkapi
jawaban
tersebut,
meminta
lagi
siswa
ketiga
dan
seterusnya.Cara seperti ini dapat mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan temannya serta meningkatkan interaksi antar siswa. e. Penyebaran Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru.Kalau dimungkinkan semua siswa di dalam kelas medapat giliran yang merata untuk menjawab pertanyaan.Teknik penyebaran perlu diperhatikan guru, lebih-lebih bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan pada siswa tertentu.Ada kalanya guru melupakan siswa yang duduk di deretan belakang. Sama halnya dengan pemindahan giliran, tujuan penyebaran pertanyaan adalah untuk meningkatkan perhatian dan partisipasi siswa.Perbedaannya, pada pemindahan giliran, satu pertanyaan kompleks dijawab secara bergiliran oleh beberapa siswa, sedangkan pada penyebaran, beebrapa pertanyaan berbeda ditujukan kepada siswa berbeda untuk menjawabnya.Agar tujuan penyebaran dapat tercapai secara efektif, guru hendaknya mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, kemudian menyebarkan pertanyaan secara acak sehingga semua siswa siap untuk mendapat giliran. f. Pemberian waktu berpikir Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir.Demikian juga seorang siswa yang harus menjawab pertanyaan guru juga 7
memerlukan waktu untuk memikirkan jawaban tersebut.Oleh karena itu, setelah mengajukan pertanyaan guru, hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya.Kebiasaan guru yang menunjukkan siswa lebih dahulu untuk menjawabnya sebelum pertanyaan diajukan, tidak dapat dibenarkan. Dengan menunjuk siswa terlebih dahulu, guru tidak memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir, di samping itu, siswa lain tidak akan memperhatikan pertanyan tersebut. g. Pemberian tuntutan Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan oleh guru tidak dapat dijawab oleh siswa ataupaun jika ada yang menjawab, jawabannya tidak seperti yang diharapkan.Dalam hal in guru tidak boleh diam dan menunggu sampai siswa memberikan jawaban. Guru harus memberikan tuntutan yang memungkinkan siswa secara bertahap mampu memberikan jawaban yang diharapkan. Tuntutan dapat diberikan dengan berbagai cara antara lain: 1. Memparafrase, yaitu mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan sederhana sehingga dapat dipahami oleh siswa. 2. Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun siswa memberikan jawabannya. 2. Ketrampilan Bertanya Lanjut Sesuai dengan namanya, penguasaan atas ketrampilan bertanya lanjut dibentuk berdasarkan atas penguasaan ketrampilan bertanya dasar.Ini berarti bahwa ketika menerapkan ketrampilan bertanya lanjut, guru jga menerapkan ketrampilan bertanya dasar. Komponen ketrampilan lanjut terdiri atas: a. Pengubahan ketrampilan kognitif dalam menjawab pertanyaan Pertanyaan yang diajukan oleh guru mengundang siswa untuk berpikir. Berpikir merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang. Kualitas proses mental yang terjadi dalam diri siswa ketika memikirkan jawaban pertanyaan guru tergantung dari kualitas pertanyaan guru. Jika guru hanya mengajukan pertanyaan yang bresifat ingatan, seperti hanya menanyakan siapa dimana atau berapa maka proses mental yang terjadi dalam diri siswa rendah karena siswa tidak perlu berpikir, tetapi hanya mengingat. Tetapi jika guru mangajukan peratanyaan mengapa, bagaimana pendapatmu, jelaskan terjadinya dan sejenis, siswa akan berpikir keras sehingga menuntut agar terjadinya proses mental yang lebih tinggi. 8
Sehubungan dengan hal tersebut, guru hendaknya engajukan pertanyaan yang tergolong pada tingkat kognitif yang tinggi dari taksonomi Bloom.Dengan demikian guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan yang bersifat pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis, evaluasi dan kreasi.Pertanyaan yang bersifat ingatan hendaknya dibatasi sesuai dengan materi dan karakteristik siswa.
b. Pengaturan urutan pertanyaan Agar ketrampilan beerpikir siswa dapat berkembang secara baik dan wajar guru hendaknya mengatur urutan pertanyaan yang diajukan.Pertaanyaan pada tinggkat tertentu hendaknya dimantapkan, kemudian beralih pada tingkat yang lebih tinggi.Oleh karena itu idak dapat dibenarkan jika gurusudah mengajukan pertanyaan yang menuntut siswa untuk melakukan analisis, padahal siswa belum mampu menjawab pertanyaan yang berusfat pamahaman. Urutan pertanyaan yang tidak teratur hanya akan membingungkan dan dapat menghambat proses perkembangan kemampuan berpikir siswa. c. Penggunaan pertanyaan pelacak Jika guru mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan jawaban yang diberikan leh siswa benar tetapi masih dapat dilengkapi lagi, gutu dapat mengajukan pertanyaan pelacak yang dapat membimbing siswa untuk mengembangkan jawaban yang diberikan. Teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh guru. Antar lain sebagai berikut: 1. Meminta klarifikasi Teknik ini dipakai guru jika jawaban siswa kurang jelas atau diungkapkan dengan kalimat yang kabur. Contoh: a. Dapatkah anda menjelaskan apa yang Anda maksud dengan …? b. Coba ulangi jawaban Anda dengan kat-kata lain. c. Coba rangkum apa yang Anda jelaskan tadi. 2. Meminta siswa memberi alasan Teknik ini dapat digunakan jika guru menginginkan siswa memberikan bukti-bukti dari pendapat atau pandangan yang diberikannya sebagai jawaban atas pertanyaan guru. 9
Contoh: a. Dapatkah Anda memberi alasan mengapa Anda berpendapat seperti itu? b. Coba berikan bukti-bukti atas kebenaran pendapat Anda. c. Coba jelaskan, bagaimana Anda bisa sampai pada kesimpulan seperti itu.
3. Meminta kesepakatan pandangan siswa Jika guru meminta pandangan siswa tentang suatu masalah dan seorang siswa sudah menyatakan pendapatnya, untuk mendapatkan kesepakatan dan kebenaran akan pendapat tersebut guru dapat meminta pendapat sisswa lain. Contoh: a. Siapa yang setuju dengan pendapat Ida? Coba beri alasannya. b. Apa ada yang tidak setuju dengan pendaapat tersebut? Coba berikan alasannya. c. Bagaimana pendapat kalian mengenai pendapat yang disampaikan teman kalian tadi? 4. Meminta ketepatan jawaban Teknik ini dapat digunakan guru jika jawaban yang diberika oleh siswa kurang tepat atau kurang sempurna.Pertanyaan pelacak yang diberikan oleh guru diharapkan dapat menuntun siswa melengkapi atau memperbaiki jawaban yang diberikan tanpa membuat siswa menjadi malu. Contoh: Guru: faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju reaksi? Siswa: suhu Pak! Guru: apa hanya suhu? Siswa: masih ada yang lain yaitu konsentrasi.. Guru: bagaimana dengan katalis? Siswa: tanah yang gundul juga mempengaruhi laju reaksi. Guru: mengapa? Siswa: dengan adanya katalis laju reaksi akan berlangsung lebih cepat 5. Meminta jawaban yang lebih relevan Jika siswa memberikan jawaban yang kurang relevan degan pertanyaan guru, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak. Tujuan pertanyaan 10
pelacak dalam hal ini adalah menyadarkan siswa akan ketidakrelevanan jawabannya serta menuntun siswa untuk memberi jawaban yang lebih relevan.
6. Meminta contoh Teknik ini hampir sama dengan teknik meminta siswa memberikan alasan, yaitu jika siswa memberikan jawaban yang samar-samar atau terlalu luas, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta siswa memberikan ilustrasi atau contoh konkret dari jawabannya. 7. Meminta jawaban yang lebih kompleks Jika guru menganggap jika jawaban siswa masih bissa dikembangkan menjadi jawaban yang lebih kompleks, guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak. Contoh: “Coba perluas jawaban Anda”. “coba berikan ide-ide yang berkaitan denagn masalah tersebut”
Dari contoh-contoh yang diberikan tersebt dapat disimak bahwa pada umumnya pertanyaan pelacak bertujuan untuk membimbing siswa berpikir lebih kritis dalam mengembangkan jawabannya. (Notoatmodjo, 2013)
E. Pelaksanaan Metode Selain menggunakan langkah-langkah dari metode tanya tersebut seorang guru harus mengetahui dan melakukan beberapa prinsip penggunaan metode tanya jawab diantaranya yaitu: 1. Penyebaran (distribution) Agar peserta didik banyak berpartisipasi pada suatu kegiatan belajar mengajar sebaiknya guru menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak dan kalau perlu secara merata.
2. Pemberian waktu berfikir (pausing) Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru sepatutnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir sejenak kemudian baru menunjuk salah seorang peserta didik untuk menjawab pertanyaan tersebut. 3. Penggunaan pertanyaan pelacak (probbing) 11
Suatu saat guru ingin meningkatkan jawaban peserta didiknya.Untuk itu dapat digunakan teknik probbing (pelacak) agar jawaban peserta didik meningkat menjadi lebih sempurna. Adapun teknik pelacak yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : 1) Klasifikasi Kalau peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan kalimat kurang jelas atau kurang tepat kata-katanya, guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang meminta peserta didik tersebut menjelaskan atau mengatakan dengan katakata lain sehingga jawaban peserta didik tersebut menjadi lebih baik. 2) Meminta peserta didik memberikan alas an Guru dapat menyuruh peserta didik mengemukakan alasan atau pendapat yang telah dikemukakan dalam menjawab pertanyaan. 3) Meminta kesepakatan pandangan Suatu saat guru dapat meminta kepada para peserta didik untuk memberikan pandangan atas jawaban yang dikemukakan oleh teman mereka. Peserta didik yang lain dapat menerima atau menolak pandangan tersebut atau menambahkan sehingga diperoleh kesempatan jawaban yang disetujui bersama. 4) Meminta ketepatan jawaban Bila jawaban peserta didik kurang tepat, guru dapat meminta peserta didik untuk meninjau kembali jawaban itu, agar diperoleh jawaban yang tepat dengan mengajukan pertanyaan pelacak.Tentu saja pertanyaan tersebut tidak boleh membuat siswa malu atau rendah diri. Andaikata akan menyebabkan peserta didik malu, lebih baik guru menggunakan teknik pemindahan giliran. 5) Meminta jawaban yang lebih relevan Jika jawaban siswa kurang relevan dengan pertanyaan guru, sebaiknya tidak secara spontan memotongnya.Melainkan guru dapat mengajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta didik menilai kembali jawabannya, atau mengemukakannya kembali dengan kata-katalain sehingga jawaban tersebut relevan dan benar. 6) Meminta Contoh Apabila seorang peserta didik memberikan jawaban samar- samar atau terlalu luas, guru dapat meminta peserta didik itu untuk memeberikan ilustrasi atau contoh konkret tentang apa yang dimaksudnya. 12
7) Meminta jawaban yang lebih kompleks Kalau guru menganggap jawaban peserta didik terlalu sederhana dan ingin ditingkatkan lebih mendalam, maka guru dapat meminta peserta didik untuk memberi penjelasan lebih lanjut tentang pendapatnya tadi. (Notoatmodjo, 2013)
F. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Tanya Jawab Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laku peserta didik.
Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan.
Menetapkan kemungkinan jawaban untuk
menjaga agar tidak
menyimpang dari pokok persoalan.
Menyediakan kesempatan bertanya bagi peserta didik. Berdasarkan langkah-langkah yang di atas, maka tindakan guru dalam
menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk rencana pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab. b. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. c. Menyimpulkan jawaban peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. d. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami. e. Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau pengayaan. f. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan. g. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus. 13
h. Memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tanya jawab adalah seorang guru dalam memberikan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Ciri pertanyaan yang baik antara lain :
Merangsang siswa untuk berpikir.
Jelas dan tindak menimbulkan banyak penafsiran.
Singkat dan mudah dipahami siswa.
Disesuaikan dengan kemampuan siswa.
2. Teknik mengajukan pertanyaan antara lain :
Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa.
Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk
berpikir.
Usahakan setiap siswa diberikan giliran menjawab.
Dilakukan dalam suasana rileks, tidak tegang.
3. Sikap guru terhadap jawaban siswa antara lain :
Tafsirkan jawaban siswa ke arah yang baik.
Hargai secara wajar sekalipun jawaban siswa kurang tepat.
Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai jawaban yang diberikan temannya.
4.
Sikap guru terhadap pertanyaan siswa antara lain :
Memberikan keberanian kepada siswa untuk bertanya.
Pertanyaan siswa perlu disusun secara keseluruhan.
Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib.
G. Kelemahan dan Kelebihan Efektivitas suatu metode mengajar di dalam kelas dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri. Dengan memiliki pengetahuan secara umum tentang sifat berbagai metode, seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling baik atau sesuai dalam situasi dan kondisi 14
pembelajaran yang khusus, dari sekian banyak metode tidak ada satupun yang dianggap paling baik dan paling cocok untuk selalu digunakan. Karena semua metode itu mempunyai metode itu mempunyai keunggulan dan kelemahan tersendiri. Begitu juga dengan metode tanya jawab ini.
Menurut Winarno Surakhmad keunggulan atau sisi positif dari metode tanya jawab yaitu: 1. Metode tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif bila dibandingkan dengan metode ceramah yang bersifat monolog. 2. Memberi
kesempatan
pada
siswa
atau
pendengar
untuk
mengemukakan hal-hal, sehingga nampak mana-mana yang belum jelas atau belum dimengerti. 3. Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada, yang dapat dibawa kearah situasi diskusi. Sedangkan menurut Hendayat Soetopo, keunggulan atau keuntungan dari metode tanya jawab, yaitu: a. Lebih mengaktifkan siswa. b. Memberikan kesempatan kepada untuk mengemukakan hal-hal yang belum jelas. c. Dapat mengetahui perbedaan pendapat siswa, sehingga bisa dicari titik temunya. d. Dapat mengurangi verbalisme. e. Memberikan kesempatan pada guru untuk menjelaskan kembali konsep yang masih kabur. Dari pendapat di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kelebihan metode tanya jawab ini adalah keadaan atau situasi akan hidup, minat belajar siswa akan bangkit. Hal ini dimaksudkan untuk melatih siswa menjadi lebih berani mengemukakan pendapatnya dan dapat melatih cara berpikir logis dan sistematis. Dengan demikian guru dapat mengontrol dari hasil kegiatan belajar mengajar. a) Kegunaan metode tanya jawab untuk: 1) Menyimpulkan pelajaran yang telah lalu, setelah guru menguraikansuatu persoalan, kemudian gurumenguraikan beberapa pertanyaan,pertanyaanpertanyaan itu dijawab oleh siswa sedangkan hasiljawaban siswa yang benar
15
disusun dengan baik sehinggamerupakan ikhtisar pelajaran akan menjadi milik siswa. 2) Melanjutkan pelajaran yang sudah lalu, dengan mengulangpelajaran yang sudah diberikan dalam bentuk pertanyaan, guruakan menarik perhatian siswa kepada pelajaran baru. 3) Menarik perhatian siswa untuk menggunakan pengetahuan danpengalaman 4) Memimpin pengamatan atau pemikiran siswa,ketika siswa Menghadapisuatu persoalan maka pemikiran siswa dapatdibimbing dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau seorang siswa yang tidak memperhatikan pembicaraan guru yang dapat mengusahakan supaya perhatiannya kembali kepada keterangan guru dengan mengejutkannya dengan memberikan beberapa pertanyaan. 5) Menyelingi pembicaraan untuk meransang perhatian siswa dalam belajar sehingga dengan jalandemikian ada kerjasama antara siswa dengan guru dan dapat menimbulkan semangat siswa. 6) Meneliti kemampuan siswa dalam memahami suatu bacaan yang dibacanya atau ceramah yang sudah didengarnya (Anas, 2016)
H. Kelebihan metode tanya jawab 1. Metode tanya jawab dapat memperoleh sambutan yang lebih aktif bila dibandingkan dengan metode ceramah yang bersifat monolog. 2. Memberi kesempatan pada siswa atau pendengar untuk mengemukakan hal-hal, sehingga nampak mana-mana yang belum jelas atau belum dimengerti 3. Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada, yang dapat dibawa kearah situasi diskusi 4. Memberikan kesempatan pada guru untuk menjelaskan kembali konsep yang masih kabur. 5. Memberikan kesempatan pada guru untuk menjelaskan kembali konsep yang masih kabur. 6. Lebih mengaktifkan siswa 7. Menghidupkan minat belajar siswa dan membangkitkan cara belajar siswa 16
I. Kelemanan Metode Tanya Jawab
Dengan tanya jawab kadang kadang pembicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa jadi menyinggung hal hal lain yang walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicaran. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.Membutuhkan waktu yang banyak dalam pertanyaan tanya jawab guru untuk siswa
17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Metode tanya jawab adalah cara penyajian bahan pelajaran dalam proses pembelajaran yang berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, sehingga terjadi interaksi dua arah antara guru dan peserta didik untuk memperoleh pengalaman guru pada peserta didik. Langkah-langkah penggunaan metode tanya jawab yaitu diantaranya mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menyimpulkan jawaban, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada hal-hal yang belum dipahami. Di dalam penerapannya metode tanya jawab memiliki empat tahap, agar mencapai hasil yang lebih baik. yaitu tahap persiapan tanya jawab, tahap awal tanya jawab, tahap pengembangan tanya jawab, tahap akhir tanya jawab, dari keempat tahap tersebut saling berkaitan sehingga menjadi satu kesatuan proses pembelajaran yang dapat mencapai hasil belajar peserta didik yang lebih baik.
B. Saran Dalam metode tanya jawab pasti memiliki kelebihan ataupun kelemahan dari sudut pandang tertentu. Seiring berkembangnya ataupun banyaknya yang membahas metode ini kami mengharapkan ada yang dapat mengembangkan metode tanya jawab lebih dari sebelumnya untuk dapat meminimalisir kelemahan dari metode tanya jawab. Guna mendapatkan suatu metode yang baik untuk dapat mengajarkan siswa menjadi lebih mengerti dan memahami materi yang diberikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anas, M. (2016). Mengenal Metode Pembelajaran. Basrudin, Ratman, & Gagaramusu, Y. (2015). penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sumber daya alam di kelas IV SDN Fatufia Kecamatan Bahodopi. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No. 1 . Mahdalena, S. (2014). Penggunaan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN di kelas V. Moejiono, H. (2014). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya. Notoatmodjo, S. (2013). PROMOSI KESEHATAN TEORI DAN APLIKASINYA. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
http://repository.uin-suska.ac.id/5985/3/BAB%20II.pdf http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-model-pembelajarantanya.htm
19