TUGAS Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Penelitian
Disusun Oleh :
Nama
:
Dieta Fadhilah
16020071
Dea Hariyanti
16020077
Jonathan
16020083
Novia Nurfajrianty
16020089
M. Hafizd R
16020091
Group
:
3K3
Dosen
:
Hariyanti R., S.Teks, M.T
Asisten Dosen :
Budy H., S.SiT., M.T
KIMIA TEKSTIL POLITEKNIK STTT BANDUNG 2019
PENGARUH KONSENTRASI DAN JENIS ENZIM PADA PROSES PENCELUPAN KAIN KAPAS DENGAN ZAT WARNA REAKTIF (C.I. REACTIVE BLUE 19) METODE REST (RAPID ENZYMATIC SINGLE-BATH TREATMENT)
I.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan jenis enzim pada proses pencelupan yang dikombinasikan dengan pretreatment pada kain kapas dengan zat warna reaktif (C.I. Reactive Blue 19) metode REST.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi dan jenis enzim yang optimum terhadap nilai ketuaan warna; kerataan warna; ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan; dan kekuatan tarik hasil pencelupan yang dikombinasikan dengan pretreatment pada kain kapas dengan zat warna reaktif (C.I. Reactive Blue 19) metode REST
II.
KERANGKA PEMIKIRAN
Industri pengolahan tekstil menggunakan sejumlah besar air, dan konsumsi air bervariasi dari 70 hingga 250 L kg-1 kain tergantung pada teknik yang diterapkan (Ozturk et al., 2009). Mengurangi jumlah air adalah faktor kunci menuju pengembangan berkelanjutan dalam industri pencelupan dan berbagai strategi untuk mengurangi jumlah air proses yang tersedia saat ini (Jiang W. et al., 2010; Xie K. et al., 2011; Dovi V. G. et al., 2009). Dalam proses REST, penggunaan air hampir 1/3 dari proses konvensional. Ini berarti tidak hanya penghematan air dan energi yang lebih banyak tetapi juga mengurangi limbah ke lingkungan.
Hal ini dapat terjadi karena pencelupan dapat diselesaikan dalam waktu setengah dari waktu pencelupan cara konvensional, dan semua tahap, yaitu, desizing, scouring, bleaching dan dyeing dilakukan dalam satu bak yang sama tanpa mengganti air proses dengan air segar sampai akhir pencelupan.
Kain yang dicelup dengan metode REST akan memiliki nilai kekuatan tarik yang lebih baik daripada kain yang dicelup secara konvensional, karena waktu prosesnya yang lebih pendek dan kondisi proses yang lebih ringan. Sehingga manfaat dari penelitian ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi menurunnya kekuatan tarik kain hasil pencelupan zat warna reaktif dengan kombinasi proses pre-treatment.
Variasi konsentrasi penggunaan enzim amylase, pektinase, dan katalase akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan nilai ketuaan, kerataan, dan ketahanan luntur warna dari pencucian, serta gosokan. Karena, ketiga enzim tersebut berperan penting dalam proses pre-treatment sehingga apabila konsentrasi enzim yang digunakan adalah konsentrasi optimum maka hasil pre-treatment akan baik dan penyerapan zat warna akan maksimal yang mengakibatkan ketahanan luntur warna meningkat.
METODOLOGI PENELITIAN
I.
RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian yang akan dilakukan yaitu proses pencelupan pada kain kapas yang dikombinasikan dengan pre-treatment dengan zat warna reaktif metode REST.
Ukuran atau skala dari penelitian yang dilakukan ini merupakan skala laboratorium.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Persiapan dan Pencelupan Politeknik STT Tekstil Bandung.
II.
RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian
proses
pencelupan
pada
kain
kapas
yang
dikombinasikan dengan pre-treatment dengan zat warna reaktif metode REST dilakukan pada kain tenun kapas 100% grey yang memiliki berat kain sebesar 164 g m-2 di mesin HT-Dyeing
Proses dilakukan dengan menggunakan variasi jenis enzim yaitu enzim amylase, pectinase, dan catalase. Serta variasi konsentrasi jenis enzim, berikut penggunaannya: Konsentrasi
Amylase
Pectinase
Catalase
Enzim
Desizing
Scouring
Anti peroxide enzim
Optimum
1,3
1
4
Variasi 1
0
0
0
Variasi 2
0,65
0,5
2
Variasi 3
1,3
1
4
Variasi 4
1,95
1,5
6
Variasi 5
2,6
2
8
Hasil percobaan selanjutnya dilakukan pengujian terhadap: 1. Ketuaan warna; 2. Kerataan warna; 3. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian; 4. Ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah dan kering; dan 5. Kekuatan tarik Hasil pengujian kemudian dievaluasi dengan melakukan analisis data pengujian secara statistika menggunakan Metoda Analisa Variansi dua faktor dan uji Rentang Newman Keuls.
III.
POPULASI SAMPEL 1. Konsentrasi 2. Jenis enzim Total percobaan : 3 x 5 = 15
IV.
INSTRUMEN PENELITIAN Pengujian dilakukan di Laboratorium Evaluasi Bagian Kimia dan Fisika, dan Laboratorium Kimia Fisika Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung. Pengujian yang dilakukan meliputi: -
Pengujian ketuaan warna dan kerataan warna berdasarkan AATCC
-
Pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian berdasarkan ISO 105-C06
-
Pengujian ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah maupun kering berdasarkan ISO 105-X12
-
Pengujian kekuatan tarik berdasarkan ISO 13934-1