01 Laporan Penyelidikan Tanah App.docx

  • Uploaded by: muhammad syarifudin zuhri
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 01 Laporan Penyelidikan Tanah App.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,087
  • Pages: 23
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH Proyek / Pekerjaan : Pembangunan Gedung Serba Guna Wisma Bima Chakti PT. Angkasa Pura I Alamat : Jl. Raya Puncak, Cikopo - Cisarua Kab. Bogor Kontraktor : PT. Angkasa Pura Property Dikerjakan : 15 - 25 November 2018

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR JL. KH. Sholeh Iskandar KM. 2 Kd. Badak – Tanah Sareal Kota Bogor 16163

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Daftar Isi Daftar Isi _________________________________________________________________ ii Daftar Gambar _____________________________________________________________ iv Daftar Tabel _______________________________________________________________ v Kata Pengantar ____________________________________________________________ vi Bab 1 Pendahuluan _________________________________________________________ 1 Bab 2 Penyelidikan Tanah ___________________________________________________ 3 2.1 Pendahuluan ______________________________________________________ 3 2.2 Pengambilan Sampel Tanah dengan Bor Tangan (Hand Boring) __________ 3 2.3 Pengukuran Kadar Air Tanah (Water Content Measurement) _____________ 4 2.4 Batas Atterberg (Atterberg Limits) ____________________________________ 4 2.4.1 Batas Cair (Liquid Limits/LL) _____________________________________ 5 2.4.2 Batas Plastis (Plastic Limits/PL) ____________________________________ 5 2.4.3 Indeks Plastisitas (Plasticity Indexes/PI) _______________________________ 5 2.5 Berat Isi Tanah (Unit Weight) _______________________________________ 5 2.6 Analisis Gradasi Tanah (Grain Size Distribution Test) ___________________ 6 2.7 Pengujian Geser Langsung (Direct Shear Test) _________________________ 7 2.8 Pengujian konsolidasi ______________________________________________ 8 Bab 3 Analisis Hasil Pengujian _______________________________________________ 9 3.1 Analisis Visual dari Pengujian Bor Tangan (Hand Boring) ________________ 9 3.2 Pengujian Parameter Fisik Tanah ___________________________________ 10 3.2.1 Parameter Tanah Tak-terganggu (Undisturbed Sample)___________________ 10 3.2.2 Batas-batas Atterberg __________________________________________ 11 3.2.3 Analisis Saringan ______________________________________________ 11 3.3 Pengujian Parameter Mekanis Tanah ________________________________ 13 3.3.1 Pengujian Geser Langsung (Direct Shear Test) _________________________ 13 3.3.2 Pengujian Konsolidasi __________________________________________ 14 3.4 Analisis Daya Dukung Tanah _______________________________________ 14 3.5 Analisis Penurunan Tanah _________________________________________ 14 Bab 4 Simpulan dan Rekomendasi ___________________________________________ 15 4.1 Simpulan ________________________________________________________ 15

Laporan Penyelidikan Tanah| ii

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

4.2 Rekomendasi ____________________________________________________ 15 Daftar Referensi ___________________________________________________________ 16

Laporan Penyelidikan Tanah| iii

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Daftar Gambar Gambar 1 Titik Pengujian Hand Boring ....................................................................................................1 Gambar 2 Bor tangan (a) type auger, (b) type helical. ....................................................................................4 Gambar 3 Alat Pengujian Batas Cair (Casagrande) ..................................................................................5 Gambar 4 Alat Uji Analisis Saringan (Shieve Analysis Test Set) .................................................................6 Gambar 5 Alat Uji Geser Langsung............................................................................................................7 Gambar 6 Alat Uji Konsolidasi ...................................................................................................................8 Gambar 7 Kurva Analisis Saringan HB – 01 .......................................................................................... 12 Gambar 8 Kurva Analisis Saringan HB – 02 .......................................................................................... 12 Gambar 9 Kurva Analisis Saringan HB – 03 .......................................................................................... 13

Laporan Penyelidikan Tanah| iv

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Daftar Tabel Tabel 1 Koordinat titik pengujian hand boring dan kedalaman Muka Air Tanah...................................1 Tabel 2 Hasil pengujian parameter fisik tanah HB - 01 ........................................................................ 10 Tabel 3 Hasil pengujian parameter fisik tanah HB - 02 ........................................................................ 10 Tabel 4 Hasil pengujian parameter fisik tanah HB - 03 ........................................................................ 11 Tabel 5 Hasil pengujian parameter Batas Atterberg .............................................................................. 11 Tabel 8 Hasil pengujian geser langsung ................................................................................................... 13 Tabel 9 Hasil pengujian konsolidasi ......................................................................................................... 14

Laporan Penyelidikan Tanah| v

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Kata Pengantar Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Penyelidikan Tanah ini dapat diselesaikan. Penyelidikan tanah ini dilakukan atas permintaan dari PT. Angkasa Pura Property selaku kontraktor/penyedia jasa pada Proyek Pembangunan Gedung Serba Guna Wisma Bima Chakti PT. Angkasa Pura I yang berlokasi di Jl. Raya Puncak, Cikopo Kec. Cisarua, Kab. Bogor. Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai parameter fisik dan mekanik tanah yang terkait dengan daya dukung tanah dasar, yaitu stratifikasi tanah dasar, sifat gradasi tanah, berat jenis tanah (), sudut geser dalam (), kohesi tanah dan parameter konsolidasi. melalui pengambilan sampel tanah terganggu (Hand Boring Test) dan pengujian lainnya. Pengambilan sampel tanah terganggu (disturbed test) dilaksanakan pada tanggal 14 November 2018, sedangkan pengujian parameter tanah di laboratorium dilaksanakan pada 14 – 25 November 2018. Seluruh hasil pengujian tanah diperlihatkan pada Analisa dan kesimpulan pengujian. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan sehingga pelaksanaan pengujian tanah ini dapat dilakukan dengan baik, juga kami mengucapkan permohonan maaf yang tak terhingga apabila terdapat kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan naskah laporan penyelidikan tanah ini. Bogor, 25 November 2018 Ka. Laboratorium Mekanika Tanah,

Feril Hariati, S.T., M.Eng. NIK. 410 100 280

Laporan Penyelidikan Tanah| vi

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Bab 1 Pendahuluan Penyelidikan Parameter Fisik dan Mekanik Tanah Dasar dilakukan atas permintaan dari PT. Angkasa Pura Property selaku kontraktor/pelaksana pada Proyek pekerjaan pembangunan Gedung Serbaguna Wisma Bima Chakti, Angkasa Pura I yang berlokasi di Jl. Raya Puncak, Cikopo, Kec. Cisarua, Kab. Bogor. Pengujian tanah yang dilaksanakan meliputi pengambilan sampel tanah terganggu dengan menggunakan Hand Boring Test. Lokasi pengambilan sampel tanah diperlihatkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Lokasi Pengujian Hand Boring (Sumber: maps.google)

Titik koordinat uji hand boring, sampel berat jenis dan pengambilan sampel tanah terganggu diperlihatkan pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Koordinat titik pengujian hand boring dan kedalaman Muka Air Tanah No. Titik HB-01 HB-02 HB-03

Koordinat S: 6o39’25,636” E: 106o54’41,345” S: 6o39’25,944” E: 106o54’41,311” S: 6o39’26,337” E: 106o54’41,145”

Tinggi Peil (m) - 0.50

Kedalaman MAT (m) - 2.20

+/- 0.00

N/A

+/- 0.00

N/A

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai parameter fisik dan mekanik tanah yang terkait dengan daya dukung tanah dasar, yaitu stratifikasi tanah dasar, berat jenis tanah ( ), sifat gradasi tanah, sudut geser dalam, kohesi tanah dan parameter konsolidasi melalui pengambilan sampel tanah terganggu (disturbed sample) dengan metode bor tangan (Hand Boring Test) dan pengujian parameter tanah di laboratorium. Pengambilan sampel tanah terganggu (disturbed test) dilaksanakan pada tanggal 14 November 2018. Pengujian parameter tanah di laboratorium, yang meliputi uji kadar air alami (natural water content), uji berat jenis (weight volume test), analisis saringan (shieve analysis), batas cair (Liquid Limits, LL), batas plastis (Plastic Limits, PL), uji geser langsung (direct shear test) dan uji konsolidasi (consolidation test) dilaksanakan pada 14 – 25 November 2018.

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Bab 2 Penyelidikan Tanah 2.1 Pendahuluan Penyelidikan tanah dibutuhkan untuk data perancangan pondasi pada bangunan sipil, seperti: bangunan gedung, dinding penahan tanah, bendungan, jalan, jembatan, dermaga, dll. Bergantung pada maksud dan tujuannya, penyelidikan dapat dilakukan dengan cara penyelidikan di lapangan dan pengujian di laboratorium. Penyelidikan di lapangan dapat dilakukan dengan menggali lubang uji (test-pit), pengeboran, dan/atau pengujian secara langsung di lapangan (in-situ test). Dari data yang diperoleh sifat-sifat teknis tanah dipelajari, kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisa kapasitas dukung dan penurunan. (Hardiyatmo, 2012). Tuntutan ketelitian penyelidikan tanah tergantung dari besarnya beban bangunan, tingkat keamanan yang diinginkan, kondisi lapisan tanah, dan biaya yang tersedia untuk penyelidikan. Tujuan penyelidikan tanah pada proyek bangunan gedung antara lain adalah sebagai berikut: 1. menentukan kapasitas dukung tanah menurut tipe pondasi yang dipilih 2. menentukan tipe dan kedalaman fondasi 3. untuk mengetahui posisi muka air tanah 4. untuk mengetahui besarnya penurunan Penyelidikan tanah terdiri dari 3 tahap, yaitu: pengeboran atau penggalian lubang uji, pengambilan contoh tanah (sampling) dan pengujian contoh tanah. Pengujian contoh tanah dapat dilakukan di laboraturium atau di lapangan. Kedalaman muka air tanah harus diperiksa dengan teliti. Kesalahan data muka air tanah dapat mempersulit pelaksanaan pembangunan pondasi dan dapat mengakibatkan kesalahan analisis stabilitasnya.

2.2 Pengambilan Sampel Tanah dengan Bor Tangan (Hand Boring) Cara yang paling sederhana dalam pembuatan lubang dalam tanah adalah dengan menggunakan alat bor tangan (hand boring). Alat bor seperti pada gambar 3 hanya dapat digunakan bila tanah mempunyai kohesi yang cukup, sehingga lubang bor dapat tetap stabil di sepanjang lubangnya. Penetrasi mata bor terbatas pada kekuatan tangan yang memutarnya, oleh karena itu tanah harus tidak mengandung batu atau lapisan tanah keras lainnya. Bor tangan dapat digunakan untuk mendapatkan sampel tanah terganggu (disturbed sample). Sampel tanah yang diambil dengan menggunakan alat bor tangan diberi label dan dimasukkan ke dalam kantung plastik kedap air untuk mencegah hilangnya kadar air alami tanah. Seluruh sampel tanah kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian lanjutan.

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Gambar 2 Bor tangan (a) type auger, (b) type helical. (Sumber: Hardiyatmo, 2012)

Pengujian bor tangan (hand boring) mengacu pada standar SNI 03-2436-2008 dan ASTM D5882 (2007).

2.3 Pengukuran Kadar Air Tanah (Water Content Measurement) Besaran kandungan air yang terdapat di dalam contoh tanah dinamakan kadar air (moisture content atau water content, wc). Kadar air dinyatakan dalam persentase berat tanah dalam keadaan kering. (Budi, 2011). Pengujian kadar air mengacu pada standar SNI 03-1965-2008 dan ASTM D-2216 (1998). Metode yang digunakan untuk mengukur kadar air tanah di laboratorium adalah dengan menggunakan pengeringan sampel tanah dengan oven pada suhu 105o selama 24 jam. Nilai kadar air tanah dapat dihitung dengan mempergunakan pers. 1 berikut ini. 𝑤𝑐 =

𝑊𝑤 𝑊𝑠

(1)

𝑥100%

Dengan:

Wc Ww Ws

: kadar air tanah : berat air : berat tanah kering

2.4 Batas Atterberg (Atterberg Limits) Konsistensi tanah lempung (clays) berubah sesuai dengan perubahan kadar airnya. Tanah lempung akan melunak jika kadar airnya sangat tinggi, dan sebaliknya tanah akan mengeras jika kadar airnya rendah. Dengan demikian, berdasarkan banyaknya kandungan air yang dalam tanah, tanah dapat dipisahkan ke dalam 4 (empat) keadaan dasar, yaitu: padat, semi padat, plastis dan cair. (Das, 1997) Kadar air dimana terjadi transisi dari fase padat menuju fase semi-padat dinamakan batas susut (shrinkage limits). Kadar air dimana terjadi transisi dari fase semi-padat menuju fase plastis dinamakan batas plastis (plastic limits). Kadar air dimana terjadi transisi dari fase plastis menuju fase cair dinamakan batas cair (liquid limits). Batas – batas tersebut dikenal dengan nama Batas Atterberg (Atterberg Limits).

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

2.4.1 Batas Cair (Liquid Limits/LL) Batas cair (Liquid Limits/LL) didefinisikan sebagai kadar air pada perbatasan antara fase cair dan fase plastis. Metode pengujian batas cair mengacu pada ASTM D-4318 (1998) dan SNI 031967-2008. Alat yang digunakan dalam pengujian batas cair dinamakan alat Casagrande.

Gambar 3 Alat Pengujian Batas Cair (Casagrande) (Sumber: Dok. Laboratorium Mekanika Tanah)

Batas cair dinyatakan sebagai kadar air yang berkesuaian dengan kurva aliran saat ketukan mangkuk Casagrande mencapai 25 kali.

2.4.2 Batas Plastis (Plastic Limits/PL) Batas plastis (Plastic Limits/PL) didefinisikan sebagai kadar air pada perbatasan antara fase plastis dan fase semi-padat. Metode pengujian batas cair mengacu pada ASTM D-4318 (1998) dan SNI 03-1966-2008. Cara pengujian batas plastis adalah dengan menggulung massa tanah dengan menggunakan tangan di atas kaca datar. Batas plastis dinyatakan sebagai kadar air saat tanah dengan diameter 1/8’ (3,2 mm) mulai mengalami keretakan.

2.4.3 Indeks Plastisitas (Plasticity Indexes/PI)

Nilai Indeks Plastisitas (IP) dapat dinyatakan dengan selisih antara batas cair (LL) dengan batas plastis (PL) tanah, seperti diperlihatkan pada pers. 2 di bawah ini. 𝐼𝑃 = 𝐿𝐿 − 𝑃𝐿 (2) Dengan: 𝐼𝑃 : Indeks Plastisitas (%) 𝐿𝐿 : Batas Cair (%) 𝑃𝐿 : Batas Plastis (%)

2.5 Berat Isi Tanah (Unit Weight) Berat isi dari suatu massa tanah adalah perbandingan antara berat total tanah terhadap isi total tanah, yang dinyatakan dalam notasi γ (gr/cm3). Berat isi tanah sangat berguna dalam mengevaluasi tanah kohesif dan pengujiannya juga mudah. Sedangkan pada tanah non-kohesif pengujian berat isi tanah sedikit agak sulit pelaksanaannya, kecuali jika tanah non-kohesif tersebut terletak sangat dekat dengan permukaan tanah. Seperti halnya kadar air tanah, berat isi tanah juga

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

merupakan sifat fisik tanah yang penting, dan dilakukan secara rutin bersama – sama dengan pengujian lainnya di laboratorium. Pelaksanaan pengujian ini menggunakan metode silinder tipis yang dimasukkan ke dalam tanah, sehingga tidak dapat dilakukan pada jenis tanah berpasir lepas atau terdapat banyak kerikil (Hardiyatmo, 2012). Dalam pengujian ini, didapatkan pula parameter derajat kejenuhan dan porositas dari tanah. Metode pengujian berat jenis mengacu pada SNI 03-1964-2008. Berat isi tanah pada umumnya dapat dikaitkan dengan sifat – sifat teknis tertentu, seperti kekuatan dan compresibility. Dalam hal ini dimana didapat benda uji yang asli (undistrubed samples), maka diganti dengan benda uji yang terganggu (distrubed samples) mempertahankan berat isi dan kadar air yang sesuai dengan keadaan aslinya.

2.6 Analisis Gradasi Tanah (Grain Size Distribution Test) Analisis gradasi adalah penentuan variasi ukuran partikel yang ada pada tanah yang dinyatakan dalam persentase dari berat kering total. Analisis saringan (shieve analysis) digunakan untuk tanah dengan ukuran partikel lebih dari 0,075 mm. Analisis saringan (shieve analysis) dilakukan dengan melewatkan contoh tanah kering pada satu set ayakan yang disusun berurutan mulai dari ukuran lubang yang besar hingga ukuran yang paling kecil. Metode pengujian analisis saringan mengacu pada SNI 03-3423-2008 dan ASTM D-422 (1981).

Gambar 4 Alat Uji Analisis Saringan (Shieve Analysis Test Set) (Sumber: Dok. Laboratorium Mekanika Tanah)

Dari analisis saringan yang telah dilaksanakan, besar koefisien gradasi (Cc) dan koefisien keseragaman (Cu) dari sampel tanah dapat ditentukan, dengan menggunakan pers. 3 dan pers. 4 di bawah ini:

𝐶𝑢 = 𝐶𝑐 =

𝐷60 𝐷10 𝐷30 2 𝐷10 𝑥 𝐷60

(3) (4)

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Dengan:

𝐶𝑐 : Koefisien Gradasi 𝐶𝑢 : Koefisien Keseragaman 𝐷60 : Diameter yang berkesesuaian dengan 60% lolos saringan 𝐷30 : Diameter yang berkesesuaian dengan 30% lolos saringan 𝐷10 : Diameter yang berkesesuaian dengan 10% lolos saringan Nilai Cc dan Cu menunjukkan

2.7 Pengujian Geser Langsung (Direct Shear Test) Pengujian geser langsung (direct shear test) dilakukan untuk mendapatkan nilai kohesi (c) dan sudut geser tanah (). (Budi, 2011). Pengujian geser langsung mengacu pada ASTM D-3080 (1989) atau SNI 03-2813-2008.

Gambar 5 Alat Uji Geser Langsung (Sumber: Dok. Laboratorium Mekanika Tanah)

Dalam melaksanakan pengujian geser langsung, perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut (Budi, 2011): 1. Hanya cocok untuk tanah non-kohesif (kepasiran) 2. Pengujian direct shear bersifat drained, karena tidak terjadi perubahan tegangan air pori. 3. Bidang keruntuhan geser sudah ditentukan. 4. Penyebaran tahanan geser pada bidang geser pada kenyataannya tidak merata (non-uniform). Dari pengujian geser langsung, nilai kuat geser (shear strength) tanah dapat dihitung dengan mempergunakan pers. 5 di bawah ini: 𝜏𝑓 = 𝑐 + 𝜎′ tan 𝜃 (5) Dengan: 𝜏𝑓 : kuat geser tanah 𝑐 : kohesi (kPa) 𝜎′ : tegangan efektif (kPa) 𝜃 : sudut geser dalam (deg)

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

2.8 Pengujian konsolidasi Proses keluarnya air dari dalam pori tanah jenuh air akibat penambahan tegangan dinamakan konsolidasi. Perubahan volume tanah yang terjadi (deformasi) akibat konsolidasi disebut penurunan konsolidasi (consolidation settlement). Konsolidasi terjadi pada tanah berbutir halus (fine grained soils). Proses konsolidasi terjadi pada rentang waktu yang sangat panjang, dikarenakan rendahnya koefisien permeabilitas pada tanah lempung (Craig, 1989). Pengujian konsolidasi dimaksudkan untuk mencari korelasi antara penambahan tekanan, waktu dan besarnya perubahan volume sampel tanah (perubahan angka pori, e), sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya penurunan yang terjadi di akhir masa konsolidasi. Prosedur yang digunakan untuk menentukan korelasi antara pertambahan tegangan (stress increment) dan besarnya penurunan (deformation) dikenal dengan metode uji konsolidasi satu-dimensi (1-D consolidation test) yang diperkenalkan oleh Terzaghi (1925), yang dikenal juga dengan alat oedometer. Pengujian konsolidasi 1-Dimensi mengacu pada ASTM D-2435 (1990) atau SNI 03-2812-2011.

Gambar 6 Alat Uji Konsolidasi (Sumber: Dok. Laboratorium Mekanika Tanah)

Pendekatan yang dipergunakan dalam pengujian konsolidasi berdasar asumsi bahwa contoh tanah hanya menerima penambahan tegangan pada arah vertikal, deformasi yang terjadi searah dengan arah beban (arah radial terkekang), dan disipasi air juga hanya diizinkan ke arah vertikal. Selain itu, butiran tanah tidak mengalami perubahan volume, sehingga deformasi pada tanah hanya diakibatkan oleh perubahan angka pori (e). Dari pelaksanaan pengujian konsolidasi, akan didapatkan grafik hubungan antara perubahan angka pori dan penambahan tegangan, yang dapat diproses untuk menentukan tegangan prakonsolidasi (p’c), nilai OCR (Over Consolidation Ratio), indeks kompresi (Cc), koefisien konsolidasi (Cv), dan besar penurunan konsolidasi. (Das, 2007).

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Bab 3 Analisis Hasil Pengujian 3.1 Analisis Visual dari Pengujian Bor Tangan (Hand Boring) Hasil pengujian bor tangan yang telah dilaksanakan pada kedalaman 0 – 210 cm diperlihatkan pada Gambar 7 di bawah ini. Perlu diperhatikan bahwa titik pengujian HB – 01 terletak pada – 0.30 m dari peil rencana, berbeda dengan HB – 02 dan HB – 03 yang tepat berada pada titik peil rencana 0.00 m.

Gambar 7 Hasil Pengujian Bor Tangan (Hand Boring) (sumber: data primer)

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Dari Gambar 7 di atas, diperlihatkan bahwa stratifikasi tanah dasar didominasi oleh lapis tanah Pasir kelempungan (Clayley Sand (SC)), dengan konsistensi lepas hingga sedang (loose to medium dense) yang mampu mendukung beban pondasi dangkal ringan.

3.2 Pengujian Parameter Fisik Tanah 3.2.1 Parameter Tanah Tak-terganggu (Undisturbed Sample)

Dari pengujian parameter fisik tanah yang telah dilaksanakan, dicapai hasil yang dapat ditampilkan pada Tabel 2 di bawah ini: Tabel 2 Hasil pengujian parameter fisik tanah HB - 01 Kedalaman (cm)

Kadar Air (%)

Berat Jenis () (gr/cm3)

0 – 30 30 – 60 60 – 90 90 – 120 120 – 150 150 – 180 180 – 210

63.4 65.4 73.0 69.7 73.2 69.3 66.2

1.69 1.61 1.65 1.64 1.66 1.71 1.66

Berat Isi Kering (dry) (gr/cm3) 1.16 1.10 1.11 1.12 1.16 1.21 1.15

Derajat Kejenuhan (Ds(%))

Porositas (%)

94.03 87.99 92.12 85.48 90.47 91.54 89.41

52.88 51.58 53.04 48.18 51.09 49.80 50.61

Sumber: Pengujian

Dari Tabel 2 di atas, terlihat bahwa kadar air tanah berkisar pada 63.44% – 73.2%, sedangkan berat jenis tanah berkisar antara 1.60 – 1.71 gr/cm3. Hal ini menandakan bahwa tanah merupakan tanah kepasiran dengan kepadatan lepas hingga sedang (loose to medium sand) yang mampu mendukung beban pondasi dangkal. Tabel 3 Hasil pengujian parameter fisik tanah HB - 02 Kedalaman (cm)

Kadar Air (%)

Berat Jenis () (gr/cm3)

0 – 30 30 – 60 60 – 90 90 – 120 120 – 150 150 – 180 180 – 210

45.6 59.2 56.3 61.3 64.8 63.7 65.2

1.80 1.76 1.72 1.67 1.73 1.67 1.68

Berat Isi Kering (dry) (gr/cm3) 1.44 1.37 1.34 1.30 1.35 1.30 1.28

Derajat Kejenuhan (Ds)

Porositas (%)

79.39 79.63 77.43 72.56 78.57 73.42 78.56

36.33 38.44 38.28 36.98 38.61 37.47 40.71

Sumber: Pengujian

Dari Tabel 3 di atas, terlihat bahwa kadar air tanah berkisar pada 45.6% – 65.2%, sedangkan berat jenis tanah berkisar antara 1.62 – 1.79 gr/cm3. Hal ini menandakan bahwa tanah merupakan

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

tanah kepasiran dengan kepadatan lepas hingga sedang (loose to medium sand) yang mampu mendukung beban pondasi dangkal. Tabel 4 Hasil pengujian parameter fisik tanah HB - 03 Kedalaman (cm)

Kadar Air (%)

Berat Jenis () (gr/cm3)

0 – 30 30 – 60 60 – 90 90 – 120 120 – 150 150 – 180 180 – 210

63.0 69.9 71.6 69.1 71.4 71.0 65.7

1.74 1.67 1.63 1.68 1.65 1.63 1.66

Berat Isi Kering (dry) (gr/cm3) 1.21 1.15 1.08 1.11 1.08 1.06 1.13

Derajat Kejenuhan (Ds)

Porositas (%)

98.21 91.33 92.91 97.41 95.94 94.05 91.84

53.37 51.58 55.15 56.45 56.77 56.29 52.72

Sumber: Pengujian

Dari Tabel 4 di atas, terlihat bahwa kadar air tanah berkisar pada 63.0% – 71.6%, sedangkan berat jenis tanah berkisar antara 1.63 – 1.74 gr/cm3. Hal ini menandakan bahwa tanah merupakan tanah kepasiran dengan kepadatan lepas hingga sedang (loose to medium sand) yang mampu mendukung beban pondasi dangkal.

3.2.2 Batas-batas Atterberg Dari pengujian Batas-batas Atterberg tanah yang telah dilaksanakan, dicapai hasil yang dapat ditampilkan pada Tabel 6 di bawah ini: Tabel 5 Hasil pengujian parameter Batas Atterberg Sampel

HB - 01 HB - 02 HB - 03

Kedalaman (cm)

Batas Cair (LL)

Batas Plastis (PL)

Indeks Plastisitas (IP)

0 – 120 120 – 240 0 – 120 120 – 240 0 – 120 120 – 240

Dari Tabel 5 di atas, terlihat bahwa ……………

3.2.3 Analisis Saringan (Shieve Analysis) Dari pengujian Analisis Saringan (Shieve Analysis) yang telah dilaksanakan, dicapai hasil yang dapat ditampilkan pada kurva berikut ini:

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Shieve Analysis HB - 01 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 10.00

1.00

0.10

0.01

Gambar 8 Kurva Analisis Saringan HB – 01 (Sumber: Hasil Pengujian)

Berdasarkan Gambar 8, nilai D10 = 0.14, D30 = 0.50 dan D60 = 1.3, sehingga didapatkan CC= 1.43 dan Cu = 9.38. Nilai tersebut menunjukan tanah dasar merupakan tanah yang bergradasi baik (well-graded soil). Shieve Analysis HB - 02 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 10.00

1.00

0.10

Gambar 9 Kurva Analisis Saringan HB – 02 (Sumber: Hasil Pengujian)

0.01

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Berdasarkan Gambar 9, nilai D10 = 0.13, D30 = 0.53 dan D60 = 0.90, sehingga didapatkan CC= 2.17 dan Cu = 7.74. Nilai tersebut menunjukan tanah dasar merupakan tanah yang bergradasi baik (well-graded soil). Shieve Analysis HB - 03 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00%

10.00% 0.00% 10.00

1.00

0.10

0.01

Gambar 10 Kurva Analisis Saringan HB – 03 (Sumber: Hasil Pengujian)

Berdasarkan Gambar 10, nilai D10 = 0.25, D30 = 0.83 dan D60 = 2.0, sehingga didapatkan CC= 1.27 dan Cu = 8.01. Nilai tersebut menunjukan tanah dasar merupakan tanah kepasiran dengan gradasi baik (well-graded soil). Dari Tabel 6 di atas, terlihat bahwa ……………

3.3 Pengujian Parameter Mekanis Tanah 3.3.1 Pengujian Geser Langsung (Direct Shear Test)

Dari pengujian geser langsung (Direct Shear Test) yang telah dilaksanakan, dicapai hasil yang dapat ditampilkan pada Tabel 6 di bawah ini: Tabel 6 Hasil pengujian geser langsung No.

Kohesi (kPa)

Sudut Geser Dalam ()

Kuat Geser Tanah (kPa)

HB - 01 HB – 02 HB - 03 Sumber: Pengujian

Dari Tabel 6 di atas, terlihat bahwa

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

3.3.2 Pengujian Konsolidasi Dari pengujian konsolidasi yang telah dilaksanakan, dicapai hasil yang dapat ditampilkan pada Tabel 6 di bawah ini: Tabel 7 Hasil pengujian konsolidasi No.

Angka Pori Awal (e0)

Tegangan Prakonsolidasi (p'c) (kPa)

Indeks Kompresi (Cc)

Koef. Konsolidasi (Cv)

HB - 01 HB - 02 HB - 03 Sumber: Pengujian

Tabel 6 di atas, terlihat bahw

3.4 Analisis Daya Dukung Tanah A

3.5 Analisis Penurunan Tanah Ad

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Bab 4 Simpulan dan Rekomendasi 4.1 Simpulan Dari pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian hand boring dan hasil pengujian parameter fisik tanah, pada kedalaman rencana pondasi, tanah dasar didominasi oleh lapis pasir kelempungan dengan konsistensi lepas hingga sedang (loose to medium clayley sand) yang mampu mendukung beban ringan dari pondasi dangkal. 2. Hasil pengujian parameter mekanik tanah menunjukkan bahwa 3. Hasil peehitungan a 4. Peenurunan yang terjadi pada pondasi

4.2 Rekomendasi Mengingat bahwa lapisan tanah yang telah dipadatkan Rencana Kerja dan Syarat Pekerjaan, maka kegiatan konstruksi di atas tanah terpadatkan dapat dilanjutkan.

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Daftar Referensi Budi, G.S. 2011. Pengujian Tanah di Laboratorium: Penjelasan dan Panduan, Yogyakarta, Graha Ilmu. Craig, R.F. 1989. Mekanika Tanah, terj., Budi Susilo., Jakarta, Erlangga. Das, Braja M. 1999. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid I dan II, terj. Noor Endah, Mochtar I.B. Jakarta, Erlangga Das, Braja M. 2007. Advanced Soil Mechanics. 3rd edition. New York, Taylor and Francis Group. Hardiyatmo, H.C., 2012. Mekanika Tanah I. Edisi ke-enam. Gadjah Mada University Press. Sunggono, 1984. Mekanika Tanah. Bandung, Nova. SNI 03-1964-2008 Cara Uji Berat Jenis Tanah SNI 03-1965-2008 Cara Uji Penentuan Kadar Air untuk Tanah dan Batuan di Laboratorium SNI 03-1966-2008 Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah SNI 03-1967-2008 Cara Uji Penentuan Batas Cair Tanah SNI 03-2436-2008 Tata Cara Pencatatan dan Identifikasi Hasil Pengeboran Inti SNI 03-2812-2011 Cara Uji Konsolidasi Satu Dimensi SNI 03-2813-2008 Cara Uji Kuat Geser Langsung Tanah Terkonsolidasi dan Terdrainase SNI 03-3423-2008 Cara Uji Analisis Ukuran Butir Tanah

Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains - Universitas Ibn Khaldun Bogor

Dibuat oleh:

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR JL. KH. Sholeh Iskandar KM. 2 Kd. Badak – Tanah Sareal Kota Bogor 16163 Laboran,

Team Leader,

Endang Sudrajat, S.T. NIK. 410 100 259

Fadhila Muhammad LT., S.T., M.M. NIK. 410 200 006

Mengetahui, Ka. Laboratorium Mekanika Tanah,

Feril Hariati, S.T., M.Eng. NIK. 410 100 280

Related Documents


More Documents from "Muhammad Aziz"

El - 09. Pla (1)
August 2019 20
3. Bab I.docx
October 2019 17
Hk (housekeeping).docx
October 2019 24
Uraian-tugas-humas.docx
April 2020 25